sim tesis bab iii

Upload: moh-mujib

Post on 30-May-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    1/30

    65

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Jenis PenelitianPenelitian ini, dalam perspektif keilmuan merupakan penelitian

    pendidikan. Tujuan dilakukannya penelitian pendidikan adalah "untuk

    menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat

    dipakai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-

    kejadian dalam lingkungan pendidikan."73

    Jika dilihat dari lokasi sumber datanya, penelitian ini termasuk

    penelitian lapangan ( field research), yaitu peneliti terjun ke lapangan

    mempelajari suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat,

    menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan dari

    proses-proses tersebut,74

    dan berusaha meneliti atau melakukan studi terhadap

    realitas kehidupan sosial masyarakat secara langsung,75 dan terbaru tentang

    masalah yang berkenaan, sekaligus sebagai cross checking terhadap bahan-

    bahan yang telah ada.76

    Sedangkan apabila ditinjau dari sifat-sifat datanya, maka penelitian ini

    termasuk ke dalam penelitian kualitatif (kualitatif research) atau naturalistik.

    73Donald Ary, et. Al., Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Arief Furchan (terj.) (Surabaya:Usaha Nasional, 1982), 45

    74Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru,1989), 199

    75Masykuri Bakri (Ed.), Metodologi Penelitian Kualitatif; Tinjauan Teoritis dan Praktis(Malang: Lembaga Penelitian UM bekerja sama dengan Visipress, 2002), 58

    76Suratno Arsyad Lincoln,Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: UPP

    AMPYKPN,1995), 55

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    2/30

    66

    Disebut kualitatif, karena sifat data yang dikumpulkannya bercorak kualitatif,

    bukan kuantitatif yang menggunakan alat-alat pengukur yang bermaksud

    untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

    misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik,

    dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

    konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

    alamiah.77

    .

    Oleh karena itu untuk mendapatkan data yang lengkap, mendalam dan

    memberi jawaban yang tepat terhadap masalah yang akan diteliti digunakan

    penelitian kualitatif.78

    Bogdan dan Biklen mengemukakan lima karakteristik tentang

    penelitian kualitatif, yaitu :

    1. Qualitative research has the natural setting as the direct of data and theresearcher is the key instrument ;

    2. Qualitative research is descriptive ;3. Qualitative researchers are concerned with process rather than simply

    with outcome of products ;

    4. Qualitative researchers tend to analyze their data inductively;5. Meaning is of essential concern to qualitative approach.79

    77Noeng Muhadjir,Metodologi Penelitian Kualitatif(Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002), 177

    78Saifudin Azwar,Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajara, 2004), 6

    79Ada lima ciri penelitian kualitatif, yaitu : 1). Penelitian kualitatif dilakukan dengan latar

    alamiah (the natural setting) sebagai sumber data langsung dan peneliti sebagai instrumen kunci (key

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    3/30

    67

    Gambaran karakteristik yang dijelaskan tersebut sesuai dengan

    maksud dari penelitian ini, karena yang diamati adalah konsep interaksi

    manusia dengan computer, dimana Sistem Informasi Manajemen (activity),

    digunakan oleh user (actor) dalam hal ini yang ada di Madrasah Tsanawiyah

    Negeri (MTsN) Kanigoro Kras (setting). Hal ini apabila menggunakan

    pendekatan kuantitatif kurang sesuai karena penelitian ini bersifat

    independent, tidak berintegrasi langsung dengan subyek sehingga akan sangat

    sulit sekali diungkapkan proses kegiatan yang berlangsung.

    Nasution mengemukakan bahwa pada hakekatnya penelitian kualitatif

    mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka dan

    berusaha memahami bahasa serta tafsiran mereka sendiri tentang dunia yang

    ada disekitarnya.80

    Dengan menggunakan metode kualitatif dapat ditemukan data yang

    tidak teramati dan terukur secara kuantitatif, seperti nilai, sikap mental,

    kebiasaan, keyakinan dan budaya yang dianut oleh seseorang atau kelompok

    dalam lingkungan tertentu. Demikian pula Isaac dan Michael mengemukakan

    bahwa di dalam penelirtian kualitatif konsep dan kategorilah yang

    instrument) 2) Bersifat deskriftif yaitu menggambarkan situasi tertentu atau data yang dikumpulkan

    lebih berbentuk kata-kata atau jawaban-jawaban dari pada angka-angka. 3) Lebih memperhatikan

    proses dari pada hasil atau produk semata. 4) Dalam menganalisa data, penelitian kualitatif cenderung

    memakai metode induktif. 5) Makna merupakan hal yang esensial bagi penelitian kualitatif. Lihat

    Bogdan dan Biklen, Qualitative Research For Education : An Introduction to Theory and Method,(Boston: Allyn and Bacon, Inc, 1993), 88

    80 Nasution,Metodologi Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Budi Aksara, 2002), 89

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    4/30

    68

    dipersoalkan bukan kejadian atau frekuensinya. Dengan kata lain penelitian

    kualitatif tidak meneliti suatu lahan kosong, tetapi ia menggalinya.81

    Dalam kaitan ini Hamersly dan Atkinson yang dikutip oleh Wood,

    mengemukakan bahwa penelitian kualitative telah berkembang dalam

    beberapa versi, dan versi terakhir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

    1. A preference for natural setting as the primary source of data;2. A fidelity to the phenomena under study his requires a cultural description

    of meaning of phenomena to participant ;

    3. The use of an inductivity methodology which avoid the premature testingof hypothesis.

    82

    Jika ditinjau dari sudut kemampuan atau kemungkinan penelitian

    dapat memberikan informasi atau penjelasan, maka penelitian ini termasuk

    penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

    berusaha mendeskriptifkan mengenai unit sosial tertentu yang meliputi

    individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.83

    Dalam hal ini peneliti berupaya mendeskripsikan secara mendalam

    bagaimana penerapan konsep sistem informasi manajemen dalam

    pengembangan sistem informasi akademik.

    81S. Isaac Dan W.B. Michael, Handbook in Research and Evaluation (San Diego: Edits

    Publishers, 1981), 4682

    G. Wood, Fundamentals of Psychological Research (Boston: Little, Brown, and Company,

    1977), 2983 Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 64

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    5/30

    69

    Ada 4 tipe penelitian dalam penelitian deskriptif, yaitu penelitian

    survey, studi kasus, penelitian korelasional, dan penelitian kausal. Dan dalam

    hal ini, penelitian yang peneliti lakukan termasuk penelitian studi kasus (case

    research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif

    mengenai unit-unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga

    dan masyarakat.84

    Penelitian studi kasus ini peneliti gunakan dengan alasan

    sebagaimana yang dikemukakan oleh Sevilla ed.all yang dikutip oleh Abdul

    Aziz, karena kita akan terlibat dalam penelitian yang lebih mendalam dan

    pemeriksaan yang lebih menyeluruh terhadap perilaku individu.85 Di samping

    itu studi kasus juga merupakan kajian dari suatu penelitian yang terdiri dari

    suatu unit secara mendalam, sehingga hasilnya merupakan gambaran lengkap

    atau kasus pada unit tersebut.86

    Studi kasus juga berusaha mendeskripsikan suatu latar, objek atau

    suatu peristiwa tertentu secara mendalam.87 Pendapat ini didukung oleh Yin

    yang menyatakan bahwa studi kasus merupakan strategi yang dipilih untuk

    menjawab pertanyaan how dan why, jika fokus penelitian berusaha menelaah

    fenomena kontemporer (masa kini) dalam kehidupan nyata.88

    84Yatim Riyanto,Metodologi Penelitian Pendidikan ( Surabaya: Penerbit SIC, 2002), 24

    85Abdul Azis S.R., Memahami Fenomena Sosial melalui Studi Kasus; kumpulan Materi

    Pelatihan Metode Penelitian Kualitatif(Surabaya: BMPTS Wilayah VII, 1988), 286

    S. Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 2787

    Bogdan dan Taylor, Introduction to Qualitatif Research Methods: Aphenomenologikal

    approach to the social sciences (New York: John Willy & Sons, 1982), 5888

    R.K. Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode , Edisi Bahasa Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo,

    2002), 25

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    6/30

    70

    Adapun alasan peneliti menggunakan studi kasus dalam mengkaji

    bagaimana konsep Sistem Informasi Manajemen di MTsN Kanigoro

    dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut: 1) studi kasus dapat

    memberikan informasi penting mengenai proses-proses yang memerlukan

    penjelasan dan pemahaman yang lebih luas tentang sistem informasi

    manajemen. 2) studi kasus memberikan kesempatan untuk memperoleh

    wawasan mengenai konsep-konsep dasar sistem informasi manajemen.

    Dengan melalui penyelidikan peneliti dapat menemukan karakteristik yang

    mungkin tidak diharapkan dan diduga sebelumnya. 3) Studi kasus dapat

    menyajikan data-data dan temuan-temuan yang berguna sebagai dasar untuk

    membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar

    dan dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen.89

    Dalam hal ini, peneliti akan mengumpulkan data dalam situasi yang

    wajar, langsung apa adanya tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dari luar

    lingkungan. Untuk itu peneliti berhubungan langsung dengan situasi dan

    sumber data yang akan diselidiki. Peneliti tidak menggunakan angka-angka,

    tetapi mengumpulkan data deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian untuk

    mencari makna, walaupun tidak menolak angka-angka sebagai penunjang

    penelitian. Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis induktif

    dengan mengesampingkan hipotesis awal penelitian, tetapi mencari pola,

    bentuk dan tema-tema untuk dapat mengungkapkan data secara sistematis.

    89 Abdul Azis S.R.,Memahami Fenomena, 6

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    7/30

    71

    B. Kehadiran PenelitiDalam penelitian kualitatif bahwa peneliti itu sendiri sebagai instrumen

    utama, sedangkan intrumen non insani bersifat sebagai data pelengkap. Kehadiran

    peneliti merupakan tolak ukur keberhasilan atau pemahaman terhadap beberapa

    kasus. Peneliti bertindak sebagai instrunen utama dalam pengumpulan data.90

    Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

    merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika

    memanfaatkan alat yang bukan manusia maka sangat tidak mungkin untuk

    mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.

    Selain itu hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan

    di lapangan.91

    Lebih jauh disebutkan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian

    kualitatif cukup rumit karena peneliti dalam hal ini sekaligus menjadi perencana,

    pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada akhirnya,

    peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya.92 Oleh karena itu kehadiran peneliti

    di lapangan sangat diperlukan, hal ini sejalan dengan karakteristik penelitian

    kualitatif yang mempunyai latar yang bersifat natural sebagai sumber data

    langsung, sedangkan peneliti merupakan instrumen utama.

    Karena peneliti sebagai instrumen kunci maka ia berusaha sebaik mungkin

    menunjukkan sikap yang seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi, rendah hati

    namun percaya diri, selektif dan sungguh-sungguh dalam menjaring data sesuai

    90S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif(Bandung: Tarsito, 1988), 9

    91Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 65

    92 Ibid.,

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    8/30

    72

    dengan kenyataan yang ada di lapangan, agar informasi yang terkumpul benar-

    benar relefan dan terjamin keabsahannya. Dalam hal ini peneliti melakukan

    penelitian di mulai dari tanggal 12 Mei sampai dengan 12 Juni 2009.

    C. Lokasi PenelitianDalam penelitian ini peneliti memilih Madrasah Tsanawiyah Negeri

    (MTsN) Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri sebagai lokasi penelitian

    didasari dengan berbagai macam pertimbangan, antara lain:

    1. MTsN Kanigoro merupakan satu-satunya lembaga pendidikan Islam yang adadi Kediri yang sudah mulai mengkaji dan menerapkan secara optimal terkait

    pengembangan akademik melalui penerapan sistem informasi manajemen

    (SIM) secara online;

    2. MTsN Kanigoro merupakan madrasah unggulan bila dibandingkan denganmadrasah-madrasah yang ada di kabupaten Kediri;

    3. MTsN Kanigoro sistem informasinya sudah berbasis komputer yang salahsatu prestasi dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Kanigoro adalah pada bulan

    Maret 2009 ini bekerjasama dengan telkomsel untuk menerapkan SMS School

    dalam sistem informasi akademiknya. Program SMS School di MTsN

    Kanigoro merupakan satu-satunya madrasah di propinsi Jawa Timur yang

    menerapkan SMS School dalam mengambil suatu keputusan;

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    9/30

    73

    4. MTsN Kanigoro sedang mempersiapkan diri untuk menjadi SekolahBerstandart Internasional (SBI) yang sistem pembelajarannya berbasis

    komputer;

    5. Lokasi penelitian MTsN Kanigoro adalah satu-satunya lokasi yang palingterdekat dengan peneliti.

    D. Sumber DataSumber data adalah subyek dari mana data diperoleh.93 Data yang diperlukan

    dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi :

    1) Sumber data primer atau sumber data utamaSumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh

    secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).94

    Dengan memperhatikan jenis penelitian tersebut (kualitatif) di atas, maka

    sumber data primer atau sumber data utama dalam penelitian ini adalah

    sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari informan

    yang terdiri dari kata-kata dan tindakan Kepala Madrasah Tsanawiyah

    Negeri Kanigoro, Para Wakil Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha, Para

    Guru, Staf dan pegawai serta para siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri

    Kanigoro.

    93Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek(Jakarta : Rineka Cipta,

    1993), 10294 Nana Sudjana Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru, 1984), 4

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    10/30

    74

    Pemilihan informan dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan

    cara snowball sampling yakni informan kunci akan menunjuk orang-

    orang yang mengetahui masalah yang akan diteliti untuk melengkapi

    keterangannya dan orang-orang yang ditunjuk akan menunjuk orang lain

    bila keterangan yang diberikan kurang memadai begitu seterusnya, dan

    proses ini akan berhenti jika data yang digali diantara informan yang satu

    dengan yang lainnya ada kesamaan sehingga data dianggap cukup dan

    tidak ada yang baru. Bagi peneliti hal ini juga berguna terhadap validitas

    data yang dikemukakan oleh para informan.

    2) Sumber data sekunder atau sumber data pendukungSumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang

    diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

    dicatat oleh pihak lain).95

    Adapun data sekunder atau data pendukung

    untuk penelitian ini diambil dari buku penunjang dan data hasil

    observasi yang berkaitan dengan fokus penelitian. Sumber data sekunder

    atau data tambahan dalam penelitian ini adalah dokumen atau bahan

    tertulis serta bahan kepustakaan, yakni buku-buku, artikel, jurnal ilmiah,

    dokumen-dokumen (Buku Pedoman Sistem Informasi Manajemen dan

    sebagainya) dan koran yang relevan dengan penelitian ini. Sumber data

    pendukung lainnya adalah dokumentasi foto, misalnya foto-foto kegiatan

    yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Kanigoro, segala

    95 Marzuki,Metodologi Riset(Yogyakarta: BPFE-UII, 1991), 55

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    11/30

    75

    aktifitas maupun sarana prasarana yang ada, dan seluruh aktifitas yang

    dapat menunjang dalam memberikan gambaran pada aspek-aspek

    tertentu. Semua data tersebut diharapkan mampu memberikan deskripsi

    tentang penerapan sistem informasi manajemen di MTsN Kanigoro.

    E. Teknik Pengumpulan DataDalam penelitian disamping perlu menggunakan metode penelitian yang

    tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan.

    Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif selain sebagai perencana sekaligus

    juga sebagai pelaksanan pengumpul data atau sebagai instrument.96

    Penggunaan teknik operasional dan alat pengumpulan data yang tepat

    memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Adapun teknik pengumpulan

    data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Teknik Observasi PartisipanObservasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

    sistematik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian.97 Metode

    observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

    berkaitan dengan fokus penelitian.

    Dalam hal ini peneliti berusaha melakukan suatu pengamatan dan

    pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak di MTsN Kanigoro.

    96Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 121

    97 S. Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, Cet V, 2005), 159

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    12/30

    76

    Adapun dalam pelaksanaan teknik observasi pada penelitian ini adalah

    menggunakan observasi partisipan, menurut Burhan Bungin Obserbasi

    partisipan adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap obyek

    pengamatan langsung dengan hidup bersama, merasakan serta berada dalam

    sirkulasi kehidupan obyek.98

    Adapun tujuan dilakukannya observasi partisipan

    adalah untuk mengamati peristiwa sebagaimana yang terjadi di lapangan

    secara alamiah. Pada teknik ini, peneliti melibatkan diri atau berinteraksi

    secara langsung pada kegiatan yang dilakukan oleh subjek dengan

    mengumpulkan data secara sistematis dari data yang diperlukan.

    Menurut Guba dan Lincoln, sebagaimana dikutip oleh Lexy J.

    Moleong ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif,

    pengamatan dimanfaatkan secara optimal, karena :

    a. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsungb. Teknik pengamatan sangat dimungkinkan pengamat melihat dan

    mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian seperti

    keadaan yang sebenarnya.

    c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasiyang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data

    lapangan.

    d. Pengamatan merupakan jalan terbaik untuk mengecek kepercayaan data.98

    Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif

    (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 146

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    13/30

    77

    e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti memahami situasi-situasiyang rumit dan perilaku yang kompleks.

    f. Teknik pengamatan dapat dijadikan alat yang sangat bermanfaat ketikateknik komunikasi lain tidak dimungkinkan.

    99

    Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara

    berperan serta dan yang tidak berperan serta.100

    Pada pengamatan berperan

    serta, pengamat melakukan dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan

    sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati. Sedangkan

    pengamatan tanpa berperan serta pengamat hanya melakukan satu fungsi,

    yaitu mengadakan pengamatan.

    Pada penelitian ini peneliti memposisikan sebagai pengamat yang

    berperan serta karena di samping sebagai peneliti, penulis juga secara resmi

    menjadi tenaga pengajar di MTsN Kanigoro Kediri.

    Pada teknik pengumpulan data ini, peneliti mengadakan observasi

    tentang :

    a. Kegitan guru dalam mengimput data nilai harian, nilai blok, nilaisemester.

    b. Kegiatan wali kelas dalam mengimput rapot elektronikc. Kegiatan guru dalam mengimput data analisis hasil ulangan harian.

    99Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 174-175.

    100Rakhmat, Jalaluddin,Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997),

    83

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    14/30

    78

    d. Kegiatan tenaga administrasi kurikulum dalam menginput daftar penilaianpelaksanaan pekerjaan (DP3).

    e. Kegiatan tenaga adminstrasi kurikulum dalam memproses hasil nilaitryout kelas 9.

    f. Kegiatan tenaga administrasi kurikulum dalam memprose input datadalam penelusuran siswa unggulan tingkat SD/MI wilayah kawedana

    Ngadiluwih dan sekitarnya melalui nilai rapot kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.

    g. Kegiatan tenaga administrasi kesiswaan dalam memproses input datapelanggaran siswa seminggu sekali.

    h. Kegitan tenaga administrasi kesiswaan dalam memproses input datatentang pelanggan yang menjadi member/anggota SMS School sebagai

    salam satu kegiatan sistem informasi manajemen.

    i. Kegiatan tenaga administrasi keuangan dalam memproses input datatentang gaji pendidikan dan tenaga kependidikan.

    2. Teknik Wawancara atauInterview MendalamMetode wawancara atau interview adalah proses memperoleh

    keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

    muka dengan pihak yang bersangkutan.101. Percakapan dilakukan antara

    peneliti yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan

    jawaban atas pertanyaan itu.102

    Metode wawancara atau interview untuk

    101Nasution,Metodologi Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Budi Aksara, 2002), 113

    102 Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 186

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    15/30

    79

    penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. dalam

    hal ini peneliti memakai teknik wawancara mendalam (in deep interview),

    yaitu dengan menggali informasi mendalam mengenai sistem informasi

    manajemen di MTsN Kanigoro. Peneliti akan mewawancarai kepala sekolah

    MTsN Kanigoro, dan tenaga kependidikan guna memperoleh data tentang

    sistem informasi manajemen.

    Patton sebagaimana dikutip Mantja mengemukakan bahwa pilihan teknik

    wawancara, yaitu :

    a. Wawancara pembicara informal (the informal conversational interview).Pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada pewawancara itu sendiri

    dan sponanitasnya dalam mengajukan pertanyaan. Wawancara dilakukan

    pada apa yang terdapat pada pikiran orang lain.

    b. Menggunakan petunjuk umum wawancara (the general interview guideapproach). Wawancara dilakukan berdasar pada kerangka dan garis besar

    pokok-pokok yang dituangkan dalam pertanyaan disesuaikan dengan

    keadaan informan dalam konteks wawancara sebenarnya.

    c. Wawancara baku terbuka (the standardized open-ended interview).Wawancara ini menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Hal ini

    dimaksudkan untuk menghilangkan terjadinya bias-bias atau

    kemencengan.103

    103W. Mantja, Etnografi: Desain Penelitian Kualitatif dan Manajemen Pendidikan (Malang:

    Wineka Media, 2005), 57

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    16/30

    80

    Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah

    teknik pertama dan kedua. Wawancara informal banyak digunakan dengan

    para user (pemakai) yang menggunakan SIM di MTsN Kanigoro Kediri,

    baik itu kepada para jajaran pimpinan di Madrasah, admin, guru dan

    siswa. Begitu juga terhadap mereka dilakukan wawancara dengan

    menggunakan panduan wawancara.

    Pada teknik pengumpulan data ini, peneliti mengadakan interview

    tentang :

    1) Tanggapan Kepala Madrasah terhadap sistem informasi manajemen,SMS School, raport elektronik.

    2) Tanggapan Kepala Tata Usaha terhadap sistem informasi manajemen,SMS School, raport elektronik.

    3) Tanggapan guru terhadap pelayanan akademik4) Tanggapan guru terhadap jabatan fungsional akademik5) Tanggapan guru terhadap pelayanan gaji sebagai pendidikan.6) Tanggapan siswa terhadap pelayanan informasi nilai akademik siswa.

    3. Teknik DokumentasiMetode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data

    mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

    surat kabar, agenda atau lain sebagainya.104

    Mantja menyatakan bahwa dalam

    penelitian kualitatif data dokumen biasanya dianggap sebagai data

    104 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 20

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    17/30

    81

    sekunder/data tambahan, karena data primer/data utama adalah data yang

    diperoleh langsung dari tangan pertama yaitu subyek penelitian, partisipan

    dan informan.105

    Pada penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan sebagai

    sumber data tambahan. Di samping itu data dokumentasi diperlukan untuk

    melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Peneliti

    dalam hal ini menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data yang

    berupa arsip-arsip, catatan-catatan, buku-buku yang berkaitan dengan

    penerapan sistem informasi manajemen dalam pengembangan akademik.

    Dokumen yang dimaksud bisa berupa foto-foto, dokumen madrasah, transkrip

    wawancara, dan dukumen tentang sejarah madrasah serta perkembangnya, ke

    semua dokumentasi ini akan dikumpulkan untuk di analisis demi kelengkapan

    data penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil foto-foto yang berkaitan

    dengan penerapan sistem informasi manajemen.

    Pada teknik pengumpulan data ini, peneliti menggunakan dokumentasi

    tentang :

    1) Dokumen sejarah berdirinya madrasah2) Foto kegiatan kerjasama Madrasah dengan Telkomsel dalam SMS School.3) Foto kegiatan kepala Madrasah dalam mengoptimalkan sistem informasi

    manajemen.

    4) Foto kegiatan tenaga kependidikan dalam sistem informasi manajemen5) Foto kegiatan wali kelas dalam input data raport elektronik

    105 Mantja,Etnografi, 69

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    18/30

    82

    6) Foto kegiatan tim IT Madrasah dalam mengelola sistem informasimanajemen.

    F. Teknik Analisis DataPenelitian kualitatif menekankan pada analisis secara induktif, sehingga data

    yang dikumpulkan bukan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan

    sebelum penelitian dilakukan, tetapi data dikumpulkan dan dikelompokkan dalam

    pola, tema atau kategori untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan sementara

    dengan cermat dan hati-hati.

    Selanjutnya kesimpulan sementara dirumuskan secepat mungkin menjadi

    kesimpulan-kesimpulan yang kokoh, kuat dan mengandung makna sebelum data

    tersebut tertumpuk. Kesimpulan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan-

    pertanyaan penelitian serta dapat dijadikan sebagai temuan-temuan penelitian

    yang bermanfaat.

    Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

    dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

    dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan apa yang penting

    dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

    lain.106 Pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai

    berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab

    pertanyaan atau persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Adapun

    106 Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 248

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    19/30

    83

    metode yang digunakan untuk mengelola data kualitatif adalah dengan

    menggunakan metode induktif.

    Metode induktif adalah berangkat dari fakta yang khusus, peristiwa yang

    konkret, kemudian dari fakta atau peristiwa yang konkret itu ditarik generalisasi

    yang mempunyai sifat umum.107

    Alur pemikiran ini digunakan untuk memperoleh

    suatu pendapat yang terdiri dari beberapa pendapat bersifat khusus. Dengan cara

    menghubungkan pendapat tersebut kemudian ditarik kesimpulan secara umum.

    Secara praktis, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    deskriptif analitik, yaitu uraian naratif mengenai suatu proses tingkah laku subyek

    sesuai dengan masalah yang diteliti.108 Analisis data ini dilakukan melalui

    beberapa tahapan,pertama pemrosesan satuan (unityzing) dengan penandaan jenis

    informan (Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha),

    penandaan jenis lokasi (kantor, ruang kelas), dan penandaan teknik pengumpulan

    data (wawancara, pengamatan atau dokumentasi). Kedua, kategorisasi yaitu

    menyusun kategori dan memasukkan data ke dalam kategori yang telah dibuat.

    Ketiga, menyuguhkan dan mendiskripsikan serta menganalisis data (analizing)

    yang muncul dari kategori-kategori tersebut, sehingga terwujud suatu model atau

    teori-teori yang meliputi aspek yang dibahas dalam penelitian ini.

    Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara terus

    menerus selama pengumpulan data berlangsung sampai pada akhir penelitian atau

    107Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1 Penulisan Peper, Skripsi, Teshis, dan Disertasi

    (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1986), 87108 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian, 202

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    20/30

    84

    penarikan kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini mengikuti alur yang

    dinyatakan oleh Miles dan Huberman, bahwa analisis data dilakukan melalui

    empat kegiatan utama, yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan

    penarikan kesimpulan atau verifikasi.109

    Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan prosedur Analisa

    data ke dalam empat langkah, yaitu :

    1. Pengumpulan dataData yang telah terakumulasi selanjutnya dianalisa dengan

    menggunakan metode analisis dengan mengacu pada pendapat Bogdan dan

    Biklen seperti dikutip oleh Noeng Muhadjir.110 Adapun analisis selama

    pengumpulan data meliputi :

    a. Menetapkan fokus penelitian, apakah tetap sesuai rencana atau perludirubah,

    b. Penyusunan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telahdikumpulkan,

    c. Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan temuan-temuan pengumpulan data sebelumnya,

    d. Pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik dalam rangkapengumpulan data berikutnya yang dianggap perlu pendalaman,

    109Mantja, Etnografi, 87

    110 Noeng Muhadjir,Metodologi Penelitian, 143-144.

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    21/30

    85

    e. Penetapan sasaran-sasaran pengumpulan data berikutnya.111

    2. Reduksi dataReduksi maksudnya adalah sebagai proses pemilihan, pemusatan

    perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang

    muncul dari catatan-catatan lapangan. Oleh sebab itu reduksi data berlangsung

    terus menerus selama penelitian berlangsung. Dalam proses ini, peneliti

    merangkum dan memilih data yang dianggap pokok serta difokuskan sesuai

    dengan fokus penelitian. Dalam mereduksi data, semua data lapangan ditulis

    sekaligus dianalisis, direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang penting, dicari

    tema dan polanya, sehingga disusun secara sistematis dan lebih mudah

    dikendalikan.

    3. Penyajian data (datadisplay)Maksudnya menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun, yang

    memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

    Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay

    data. Data yang disajikan dalam penelitian adalah data yang sebelumnya

    sudah dianalisa, tetapi analisis yang dilakukan masih berupa catatan untuk

    kepentingan peneliti sebelum di susun dalam bentuk laporan.

    4. Menarik kesimpulan dan verifikasi111

    Bogdan dan Taylor, Introduction to Qualitatif Research Methods : Aphenomenologikal

    approach to the social sciences (New York: John Willy & Sons, 1982),

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    22/30

    86

    Sejak memulai pengumpulan data analisis kualitatif sudah dilakukan yaitu

    dengan kegiatan mencari arti, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi

    yang mungkin, alur sebab akibat, dn proposisi. Selain itu penarikan

    kesimpulan pada hakikatnya sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang

    utuh. Singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji

    kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yang sekaligus menjadi

    Validitasnya. Pada langkah ini, peneliti menyusun secara sistematis data yang

    sudah disajikan, selanjutnya berusaha untuk menarik kesimpulan dan data-

    data tersebut sesuai dengan fokus penelitian.

    Teknik analisa data yang digunakan adalah metode interaktif, yaitu antara

    proses pengumpulan data, reduksi data (penyusunan data dalam pola, kategori,

    pokok permasalahan tertentu), penyajian data (penyusunan data dalam bentuk

    matrik, grafik, jaringan, bagan tertentu) dan pengambilan kesimpulan, tidak di

    pandang sebagai kegiatan yang berlangsung secara linier, namun merupakan

    siklus yang interaktif.112

    Berikut adalah model imteraktif yang di gambarkan

    oleh Miles dan Huberman, seperti yang dikutip oleh Ibrahim113:

    112A. Maicel Huberman and B Miles Mathew, Anlisa data kualitatif, buku sumber tentang

    metode-metode baru, penerjemah; tjetjep rohendi rohidi (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992),

    16-20113

    Ibrahim Bafadal, Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif (dalam Metodelogi Penelitian

    Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis) (Malang: Unisma, tt), 72

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    23/30

    87

    Gambar. 3.1 Model interaktif

    G. Pengecekan Keabsahan DataAgar data yang ditemukan di lokasi penelitian bisa memperoleh

    keabsahan data, maka dilakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

    menggunakan beberapa teknik pemeriksaan tertentu yaitu:

    1. Perpanjangan KehadiranPada penelitian ini penulis menjadi instrumen penelitian keikutsertaan

    penulis dalam mengumpulkan data tidak cukup bila dalam waktu singkat,

    tetapi memerlukan perpanjangan kehadiran pada latar penelitian agar terjadi

    peningkatan derajat kepercayaan atas data yang dikumpulkan.

    Perpanjangan kehadiran dalam penelitian ini dilakukan dengan

    pertimbangan situasi dan kondisi di lapangan serta data yang telah terkumpul.

    Dengan perpanjangan kehadiran tersebut peneliti dapat mempertajam fokus

    penelitian dan diperoleh data yang lengkap. Dalam hal ini peneliti melakukan

    penelitian di mulai dari 12 Mei sampai dengan 12 Juni 2009, kemudian

    peneliti memperpanjang kehadiran dari 12 Juni sampai dengan 12 Juli 2009.

    Pengumpulan data Penyajian data

    Reduksi data

    Kesimpulan-kesimpulan

    Penarikan/verifikasi

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    24/30

    88

    2. TriangulasiYang dimaksud dengan triangulasi adalah teknik pemeriksaan

    keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

    keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut

    Denzin yang dikutip oleh Moleong dalam bukunya Metode Penelitian

    Kualitatif membedakan 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan

    yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.114

    Pada

    penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber, triangulasi

    teori dan triangulasi dengan metode.

    Pertama, penulis menerapkan triangulasi dengan sumber, penulis

    membandingkan dan mengecek balik informasi yang diperoleh melalui teknik

    pengumpulan data yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: 1)

    Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2)

    Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang di depan umum dengan apa

    yang dikatakan secara abadi pribadi, 3) Membandingkan apa yang dikatakan

    orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya

    sepanjang waktu, 4) Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan

    berbagai pendapat dan pandangan orang, 5) Membandingkan hasil wawancara

    dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.115

    Dalam hal ini penulis

    membandingkan data hasil wawancara antara informan yang satu dengan

    114Ibid., 330

    115Ibid., 331

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    25/30

    89

    informan yang lain, atau dengan membandingkan data hasil pengamatan

    (observasi) dengan data hasil wawancara.

    Kedua, penulis menerapkan triangulasi dengan teori sebagai

    penjelasan pembanding. Menurut Linclon dan Guba yang dikutip oleh

    Moleong, berdasarkan anggaran bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat

    kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Di pihak lain Patton berpendapat

    lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya

    penjelasan pembanding.116

    Ketiga, peneliti menggunakan triangulasi metode, yaitu untuk mencari

    data yang sama digunakan beberapa metode yang berupa wawancara,

    observasi, dokumentasi, dan sebagainya.117

    Dalam hal peneliti hasil wawancara dengan kepala madrasah

    dikroscekkan dengan tenaga kependidikan, data dengan teknik wawancara

    dikroscekkan dengan observasi/dokumentasi.

    3. Pembahasan Sejawat Melalui DiskusiTeknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau

    hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

    Dengan melakukan pembahasan sejawat yang memiliki pengetahuan umum

    yang sama tentang apa yang diteliti, sehingga bersama mereka diharapkan

    116Ibid.

    117H.B Sutopo, pengumpulan dan pengolahan Data dalam Penelitian Kualitatif dalam

    (Metodelogi Penelitian Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis), (Malang:Lembaga Penelitian

    Universitas Islam Malang, tt), 133

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    26/30

    90

    nantinya dapat meriveuw persepsi, pandangan dan analisis yang dilakukan,

    sehingga dapat dijadikan suatu pembanding. Diskusi teman sejawat ini:

    1) Untuk membuat agar peneliti tetap memperhatikan sikap terbuka dankejujuran dalam diskusi sejawat tersebut. Kemencengan peneliti

    disingkap dan pengertian mendalam ditelaah yang nantinya menjadi dasar

    bagi klarifikasi penafsiran.

    2) Dengan diskusi sejawat dapat memberikan suatu kesimpulan awal yangbaik untuk mulai menjajaki dan menyusun hipotesa awal yang muncul

    dari pemikiran peneliti. Ada kemungkinan hipotesa yang muncul pada

    benak peneliti dapat dikonfirmasikan, tetapi dalam diskusi analitik ini,

    mungkin sekali dapat terungkap segi-segi lainnya yang justru

    membongkar pemikiran peneliti. Sekiranya peneliti tidak dapat

    mempertahankan posisinya, maka perlu mempertimbangkan kembali arah

    pemikirannya itu.118

    Dalam penelitian ini, peneliti berdiskusi dengan teman-teman yang

    memiliki pengetahuan dalam bidang sistem informasi manajemen (SIM),

    sistem informasi dan komputer ataupun metodologi penelitian, yang bisa

    diajak bersama-sama membahas data yang ditemukan peneliti. Dalam

    pembahasan atau diskusi ini juga dapat dipandang sebagai usaha untuk

    mengenal persamaan dan perbedaan terhadap data yang diperoleh teman-

    118

    A. Maicel Huberman and B Miles Mathew, Qualitatif data Analisis, Edisi Bahasa Indonesia,

    (Jakarta: UII Press, 1992), 32

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    27/30

    91

    teman. Dalam hal ini peneliti berdiskusi dengan team yang menangani

    Sistem Informasi Manajemen (SIM) di MTsN Kanigoro, yaitu HM. Akoh

    Istifa, Saiful Ali, M. Zusfar Irham Hani, Miftahul Nurhuda, Moh. Shohib,

    Iwan Hermawan, Moh. Asrori, dan Enik Yuliana.

    H. Tahapan PenelitianProses penelitian yang akan penulis laksanakan diharapkan dapat selesai

    dalam 4 bulan, mulai dari seminar usulan penelitian sampai menyelesaikan

    laporan tesis. Jadwal penelitian sebagai berikut :

    Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

    N

    oK e g i a t a n

    April Mei Juni Juli

    3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 PERENCANAAN

    a. Ujian Proposalb. Revisi Proposal

    2 PELAKSANAAN

    a. Penyusunan wawancarab. Mengadakan wawancara

    mendalam

    c. Analisis dan PengolahanData

    d. Penulisan Laporan Tesise. Bimbingan Tesis

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    28/30

    92

    3 PELAPORAN/UJIAN

    a. Bimbingan Akhir Tesisb. Perbaikan Tesisc. Sidang Tesisd. Revisi Tesise. Penyetoran Hasil Tesis

    Penentuan tahapan kegiatan penelitian serta lamanya waktu yang dibutuhkan

    merupakan pedoman yang harus dilakukan selama pelaksanaan penelitian

    berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan penelitian terarah dengan

    baik dan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

    Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang di tempuh oleh peneliti yaitu:

    1) Tahap PerencanaanPada tahapan perencanaan banyak hal yang telah dilakukan oleh peneliti,

    mencari permasalahan penelitian dan mencari referensi terkait. Dan peneliti

    mencoba mengangkat permasalahan tersebut dengan menentukan judul

    penelitian Sistem Informasi Manajemen di MTsN Kanigoro.

    Pada waktu semester tiga, peneliti mulai memfokuskan pada tema

    tersebut di atas, peneliti mengajukan tema tersebut untuk kemudian diujikan

    ke majelis ujian proposal. Berdasarkan hasil ujian tersebut banyak masukan-

    masukan baik dari dosen pembimbing proposal tesis maupun dosen penguji

    proposal tesis berkaitan dengan judul tesis peneliti. Dan dari hasil ujian

    proposal tesis tersebut, menyatakan bahwa proposal tesis layak untuk

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    29/30

    93

    dilanjutkan dengan catatan-catatan revisi dari dosen penguji ujian proposal

    tesis. Akhirnya peneliti mulai melakukan konsultasi dengan para dosen

    pembimbing. Setelah mendapatkan persetujuan akhirnya peneliti mulai

    melakukan studi pendahuluan di lokasi objek penelitian. Setelah usulan

    penelitian dianggap cukup layak, maka peneliti mengajukan permohonan surat

    izin penelitian ke Program Pascasarjana STAIN Tulungagung.

    2) Tahap PelaksanaanPeneliti mulai memasuki objek penelitian setelah mendapatkan izin

    penelitian dengan didampingi oleh salah satu staf pengajar di MTsN

    Kanigoro. Pada minggu pertengahan bulan Mei 2009 tepatnya pada tanggal 15

    Mei 2009, peneliti akan mengadakan kegiatan orientasi lapangan antara lain

    untuk menyampaikan maksud dan tujuan berdasarkan surat dari Pasca Sarjana

    (PPs) STAIN Tulungagung sekaligus menyerahkan proposal penelitian tesis.

    Bapak Kepala Madrasah dengan sepenuh hati bersedia membantu pelaksanaan

    peneletian.

    Setelah kegiatan orientasi dianggap cukup, maka peneliti mulai

    melakukan wawancara kepada subjek penelitian. Wawancara pertama

    dilakukan dengan kepala Madrasah, yang dilanjutkan dengan para waka

    madrasah, para tenaga pengajar, serta pegawai MTsN Kanigoro. Untuk

    mendapatkan data yang lengkap dan terpercaya, di samping wawancara

    mendalam, peneliti juga melakukan studi dokumentasi. Studi dokumentasi

    berkaitan dengan pelaksanaan sistem informasi manajemen dan

  • 8/14/2019 Sim Tesis Bab III

    30/30

    94

    kelengkapannya, hasil dokumentasi ini kemudian di analisis dan dibuat

    ringkasan.

    Kegiatan pengumpulan data baik melalui wawancara mendalam,

    observasi mupun dokumentasi kurang lebih dilakukan selama 4 bulan, yaitu

    mulai selama pengumpulan data berlangsung, juga dilakukan analisis data, hal

    ini dilakukan untuk (1) Mengkaji kembali apakah data-data yang dihasilkan

    sesuai dengan fokus. (2) Membuat rencana pengumpulan data berikutnya. (3)

    Mengembangkan pertanyaan berikutnya dan (4) Secepat mungkin membuat

    transkrip wawancara, lembar pengamatan serta menganalisis dokumen-

    dokumen yang telah ditemukan agar tidak mudah lupa.

    3) Tahap Penyusunan LaporanSetelah semua data dianalisis, kemudian kegiatan penelitian dilanjutkan

    dengan penyusunan laporan penelitian. Laporan tersebut diserahkan kepada

    para dosen pembimbing untuk direvisi. Berdasarkan masukan-masukan dari

    dosen pembimbing kemudian direvisi kembali oleh peneliti. Kegiatan ini terus

    dilakukan oleh peneliti sehingga pembimbing menyatakan hasil penelitian ini

    siap untuk diujikan.