bab i apendi

Upload: xi-imam

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    1/43

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Appendiksitis adalah peradangan dari appendiks vermiformis, dan

    merupakan penyebab abdomen akut paling sering. Penyakit ini dapat mengenai

    semua umur baik laki – laki maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang

    laki – laki 10 sampai 30 tahun( Mansoer, !00" hal # 30$ %.

    &nsiden appendiksitis akut di 'egara mau lebih tinggi dari pada di 'egara

     berkembang. 'amun dalam tiga empat dasaarsa terakhir menurun se)ara

     bermakna. *al ini diduga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan

     berserat dalam menu sehari – hari. Appendiksitis dapat di temukan pada semua

    umur hanya pada anak – anak kurang dari satu tahun arang di laporkan .&nsidens

    tertinggi pada kelompok umur !0 – 30 tahun, setelah itu menurun.&nsidens pada

    lelaki dan perempuan umumnya sebanding, ke)uali pada umur !0 – 30 tahun,

    insidens lelaki lebih tinggi ( +amsuhidaat, !00 *al # -0 %.

    /ata yang di dapat dari * umlah pasien yang menderita appendiksitis

    tahun !01! men)apai -0% dari umlah penduduk di dunia, yaitu pada lansia 10%,

    deasa 3%, anak2 anak 11%, balita 3%, bayi 1%. Menurut data yang didapat

     umlah ini mendapat urutan ke ! selama lima tahun terakhir ini( *, !01! %.

    1

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    2/43

    2

    +edangkan data yang didapat dari /P4+ 5& tahun !01!, umlah

     penduduk &ndonesia tahun !01! sebanyak !-,3 uta ia dan umlah pasien

    appendiksitis 3-% dari umlah penduduk &ndonesia yaitu lansia $%, deasa 1%,

    anak2 anak 11%, balita !%danbayi 1% ( /P4+ 5&, !01!%.

    6erdasarkan data statisti) yang penulisnya perolehdari Medi)al 5e)ord 5+

    74. &8.&M. 0$. 01 9hokseumae umlah penderita appendiksitis tahun !01! – 

    !013 sebanyak 1$$ orang, yaitu -% dari umlah pasien yang menderita penyakit

    lainnya, umlah pasien keseluruhan diagnosa yang diraat dan berobat alan yaitu

    sebanyak 10.$1 ia dan yang dilakukan pembedahan appendiktomi sebanyak 

    % (Medi)al 5e)ord 5+. 74. &M. 0$. 01 9hokseumae%.

    6erdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menadikan kasus Post

    perasi Appendiktomi sebagai bahan studi kasus untuk menyelesaikan

    4arya7ulis&lmiah di Program +tudi /iploma &&& Akademi 4eperaatan 4esehatan

    /aerah Militer &skandar Muda 9hokseumae dengan udul “Asuhan

    Keperawatan Pada Ny. M Dengan Post peras! Apend!kto"! D! #uangan

    Perawatan Mal!kussaleh #u"ah $ak!t %K. I&. IM. '(.') Lhokseu"awe*.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    3/43

    3

    B. %u+uanPenul!san

    ). %u+uanU"u"

    :ntuk mendapatkan gambaran asuhan keperaatan se)ara menyeluruh

    dalam melaksanakan asuhan keperaatan pada pasien post operasi

    appendiktomi dengan proses keperaatan yang di lakukan se)ara

    kompherensif di 5+. 74. &8.&M. 0$.01 9hokseumae.

    ,. %u+uanKhusus

    a. Mampu Mendapatkan hasil tentang pengkaian keperaatan se)ara

    kompherensif pada 'y. M dengan diagnosa post operasi appendiktomi.

    -. Mampu mengidentifikasi serta mendiagnosa masalah yang timbul pada

     'y. M dengan diagnose post operasi appendiktomi.

    . Mampu membuat ren)ana asuhan keperaatan se)ara kompherensif 

     pada 'y.M dengan diagnose post operasi appendiktomi.

    d. Mampu melaksanakan asuhan keperaatan se)ara kompherensif pada

     'y. M dengan diagnosa post operasi appendiktomi.

    e. Mampu melaksanakan evaluasi terhadap keberhasilan asuhan

    keperaatan yang telah diberikan sesuai dengan tuuan yang di

    harapkan.

    /. Mampu mendokumentasikan semua kegiatan asuhan keperaatan

    yang di berikan pada 'y. M.

    0. MetodePenul!san

    /alam penyusunan 4arya 7ulis &lmiah ini, menggunakan metode deskriptif 

    melalui #

    1. +tudi 4epustakaan

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    4/43

    4

    Merupakan suatu )ara memperoleh data se)ara teoritis melalui buku

     bahan–bahan kuliah, maalah, artikel, dan pendapat para ahli yang ada

    hubungannya dengan udul yang di bahas.

    !. +tudi 4asusMerupakan suatu )ara memperoleh data dengan )ara melakukan

     peraatan langsung kasus pada pasien yang sedang di raat inap.

    +elanutnya dalam melakukan studi kasus ini penulis mengumpulkan data

    dengan )ara #

    a. aan)ara yaitu mengadakan tanya aab langsung pada pasien,

    keluarga dan peraat ruang dan serta tim kesehatan lainnya mengenai

    masalah yang berhubungan dengan penyakit pasien.

     b. bservasi yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap pasien

    untuk mengetahui keadaan pasien dan ikut memberikan asuhan

    keperaatan untuk mengatasi masalah yang di hadapi oleh pasien.). Pemeriksaan fisik yaitu dilakukan dengan )ara inspeksi, palpasi,

     perkusi, dan auskultasi.d. +tudi dokumentasi yaitu menggunakan )atatan medi) untuk 

    memperoleh data dari hasil pemeriksaan, program dan terapi yang

    diberikan serta )atatan lain yang relevan dengan penyusunan 4arya

    7ulis &lmiah ini.

    D. $!ste"at!kaPenul!san

      4arya 7ulis &lmiah ini disusun se)ara sistematikan menadi lima 6ab, yaitu

    sebagai berikut #

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    5/43

    5

      Ba- I 1 Pendahuluan yaitu terdiri dari latar belakang, tuuan

     penulisan metode penulisan dan teknik pengumpulan data serta

    sistematika penulisan.

      Ba- II 1 7inauan teoritis terdiri dari konsep dasar (pengertian,

    etiologi, patofisiologoi, manifestasi klinis, pemeriksaan

     penunang, penatalaksanaan dan komplikasi%. Asuhan

    keperaatan (pengkian, diagnosa keperatan, ren)ana

    keperaatan%.

      Ba- III 1 7inauan 4asus tentang ;Asuhan 4eperaatan pada 'y. M

    dengan /iagnosa Post Appendiksitomi /i 5uang Malikussaleh

    5+. 74.&8. 0$.01 9hokseumae.

      Ba- I& 1 Pembahasan, yang berisi tentang identifikasi kesenangan – 

    kesenangan yang ada dalam teori dan praktek serta tingkat

    keberhasilan dari asuhan keperaatan yang diberikan.

      Ba- & 1Penutupan, meliputi 4esimpulan dan +aran.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    6/43

    6

    BAB II

    %IN2AUAN %E#I%I$

    A. Konsep Dasar

      ). Pengert!an

      Appendiksitis adalah peradangan dari appendiks vermiformis, dan

    merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering Penyakit ini dapat

    mengenai semua umur baik laki2laki maupun perempuan, tetapi lebih

    sering menyerang laki2laki berusia antara 10 sampai 30 tahun ( Mansoer,

    !00" *al# 30$ %.

      Appendiks sering menghasilkan lender 1 2 ! ml per hari. 9endir 

    itu normalnya di )urahkan ke dalam lumen dan selanutnya mengalir ke

    sekum. *ambatan aliran lender di muara apendiks tampaknya berperan

     pada pathogenesis appendiksitis ( +amsuhidaat, !00 *al# -3< %.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    7/43

    7

      Appendiksitis merupakan organ berbentuk tabung, panangnya kira – 

    kira 10 )m ( kisaran 32 1 )m %, dan berpangkal di sekum. 9umennya sempit di

     bagian proksimal dan melebar di bagian distal.'amun demikian, pada bayi

    appendiks berbentuk keru)ut, lebar pangkalnya dan menyempit kearah

    uungnya. 4eadaan ini mungkin menadi sebab rendahnya insiden appendiksitis

     pada usia itu. Pada -= kasus appendiks terletak intraperitoneal dan ruang

    geraknya bergantung pada panang mesoeapendiks penggantungnya

    ( +amsuhidaat, !00 *al # -3< %.

      Appendiks di sebut umbai )a)ing. &stilah usus buntu yang dikenal di

    masyarakat aam adalah kurang tepat karena usus yang buntu sebenarnya

    adalah sekum. rgan yang tidak diketahui fungsinya ini sering menimbulkan

    masalah men)egah komplikasi yang umumnya berbahaya (+amsuhidaat, !00

    *al#-3

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    8/43

    8

    vis)eral di daerah epigastrum di sekitar umbili)us. 4eluhan ini sering

    disertai mual dan kadang ada muntah ( Mutta?in, !00< *al# -" %.

      Pada posisi la@im, appendiksitis terletak pada dinding abdomen di baah

    titik M) 6urney di)ari dengan men)ari garis spina iliaka superior kanan ke

    umbili)us. 7itik tengah dengan garis ini merupakan tempat pangkal

    appendiksitis ( +amsuhidaat, !00%.

      Patologi appendiksitis dapat dimulai di mukosa appendiks dalam aktu !

     – " am pertama, :saha pertahanan tubuh adalah membatasi proses radang

    dengan menutup appendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa

    sehingga berbentuk massa periapendikuler yang se)ara salah dikenal dengan

    istilah infiltrate appendiks. /i dalamnya dapat teradi nekrosis aringan berupa

    abses, appendiksitis akan sembuh dan massa apendikuler akan menadi tenang

    untuk selanutnya akan mengurai diri se)ara lambat (+amsuhidaat, !00 *al#

    -0%.

    ,. Et!olog!

      Appendiksitis umumnya teradi karena infeksi bakteri. 6erbagai hal

     berperan sebagai fa)tor pen)etusnya. /iantaranya adalah obstruksi yang

    teradi pada lumen appendiks. bstruksi ini biasanya disebabkan karena

    adanya timbunan tina yang keras, hyperplasia aringan limfoid, tumor 

    appendiks, striktur, benda asing dalam tubuh, dan )a)ing askaris dapat

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    9/43

    9

     pula menyebabkan teradinya sumbatan. 'amun, diantara penyebab

    obstruksi lumen yang telah di sebutkan diatas, fekalit dan hyperplasia

     aringan limfoid merupakan penyebab obstrksi yang paling sering teradi.

    Penyebab lain yang diduga menimbulkan appendiksitis adalah ulserasi

    mukosa appendiks oleh prasit . *istolyti)a ( +amsuhidaat, !00 *al#

    -0 %.

    3. Pato/!s!olog!

    Appendiksitis terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat

    atau tersumbat, kemungkinan oleh fekalit ( massa keras dari feses % tumor, atau

     benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal,menimbulkan

    nyeri abdomen atas atau menyebar hebat se)ara progresif dalam beberapa am,

    terlokalisasi di kuadran kanan baah dari abdomen. Akhirnya appendiks yang

    terinflamasi berisi pus ( 6runner +uddart, !00 *al# 10

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    10/43

    10

    Pato/!s!ologi

    &diopatik makan tidak teratur kera fisik yang terlalu keras

    Masa keras feses

    bsruksi lumen

    +uplay aliran darah menurun mukosa terkikis

    2 Perforasi Peradangan pada Apendiks /istensi abdomen2 Abses

    2 Peritonisis

      'yeri Menekan gaster  

    Apendiktomi Pembatasan )airan Peningkatan *B9

    &nsisi 6edah Mual muntah

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    11/43

    11

     'yeri 5esiko &nfeksi 5esiko kurang volume )airan

    !.1 patofisiologi apendiksitis

    4. Man!/estas! Kl!n!s

      4eluhan appendiksitis biasanya bermula dari nyeri di daerah umbili)us

    atau periumbili)us yang berhubungan dengan muntah. /alam !21! am nyeri

    akan beralih ke kuadran kanan baah, yang akan menetap dan diperberat bila

     beralan atau batuk. 7erdapat uga keluhan anoreksia, malaise, dan demam yang

    tidak terlalu tinggi.6iasanya uga terdapat konstipasi, tetapi kadang2kadang

    teradi diare, mual, dan muntah.Pada permulaan timbulnya penyakit belum ada

    keluhan abdomen yang menetap. 'amun dalam beberapa am nyeri abdomen

    kanan baah akan semakin progresif, dan dengan pemeriksaan seksama akan

    dapat ditunukkan satu titik dengan nyeri maksimal. Perkusi ringan pada

    kuadran kanan baah dapat membantu menetukan lokasi nyeri.'yeri lepas dan

    spasme biasanya uga mun)ul. 6ila tanda 5ovsing psoas, dan obturator positif,

    akan semakin menyakinkan diagnosis klinis appendiksitis ( Mansoer,!00" *al#

    30" %.

      Appendiksitis memiliki geala kombinasi yang khas, yang terdiri dari #

    Mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian baah. 'yeri bisa

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    12/43

    12

    se)ara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul

    mual dan muntah.+etelah beberapa am, rasa mual hilang dan nyeri berpindah

    ke perut kanan bagian baah. Cika dokter menekan daerah ini,penderita

    merasakan nyeri tumpul dan ika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa

     bertambah taam. /emam bisa men)apai 3$," – 3","   ℃ elsius ( 6runner

    +uddart, !00 %.

    5. Penatalaksanaan

      6ila dari hasil diagnosis positif appendiksitis akut, maka tindakan yang

     paling tepat adalah segera dilakukan dalam dua )ara, yaitu )ara terbuka dan

    )ara laparaskopi. Apabila appendiksitis baru diketahui setelah berbentuk massa

     periapendikuler, maka tindakan yang pertama kali harus dilakukan adalah

     pemberianDterapi antibioti) kombinasi terhadap penderita. Antibiotik ini

    merupakan antibioti) yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob.+etelah

    geala membaik, yaitu sekitar - 2" minggu, barulah appendiksitomi dapat

    dilakukan. Cika geala berlanut,yang ditandai dengan terbentuknya abses, maka

    dianurkan melakukan drainase dan sekitar - 2" minggu kemudian dilakukan

    appendiktomi. 'amun, apabila ternyata tidak ada keluhan atau geala apapun

    dan pemeriksaan klinis serta pemeriksaan laboratorium tidak menunukkan

    tanda radang atau abses setelah dilakukan terapi antibioti), maka dapat

    dipertimbangkan untuk membatalkan tindakan bedah ( Mansoer, !00" %.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    13/43

    13

    6. Pe"er!ksaan Penun+ang

      Menurut Mansoer (!00"% dalam artikelnya ada dua pemeriksaan

     penunang pada pasien yang menderita Appendiksitis yaitu sebagai berikut #

    1. Pemeriksaan Eisik 

    a. &nspeksi # Pada appendiksitis akut sering ditemukan adanya abdominal

    selling, sehingga pada pemeriksaan enis ini biasanya ditemukan

    distensi perut.

     b. Palpasi # pada daerah perut kanan baah apabila di tekan akan terasa

    nyeri. 'yeri tekan perut kanan baah merupakan kun)i diagnosis dari

    appendiksitis. Pada penekanan perut kiri baah akan dirasakan nyeri

     pada perut kanan baah. &ni disebut tanda 5ovsing ( 5ovsing +ign %.

    /an apabila tekanan di perut kiri baah dilepaskan uga akan terasa

    nyeri pada perut kanan baah, disebut tanda 6lumberg ( 6lumberg

    +ign %.

    ). Pemeriksaan )olok dubur # Pemeriksaan dilakukan pada appendiksitis,

    untuk menentukan letak appendiks, apabila letaknya,sulit diketahui.

    Cika sat dilakukan pemeriksaan ini dan terasa nyeri, maka

    kemungkinan apendiks yang meradang terletak didaerah pelvis.

    Pemerksaan ini merupakan kun)i diagnosis pada apendiksitis pelvika.d. Pemeriksaan ui obturator # Pemeriksaan ini uga dilakukan untuk 

    mengetahui letak appendiks yang meradang ui ini dilakukan dengan

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    14/43

    14

    rangsangan otot psoas leat hiperektensi sendi panggul kanan atau

    fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha ditahan. 6ila

    appendiks yang meradang menempel, maka tindakan tersebut akan

    menimbulkan nyeri. +edangkan pada ui obturator dilakukan gerakan

    fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang. 6ila

    apendiks yang meradang kontak dengan ui obturator internus yang

    merupakan dinding panggul ke)il, maka tindakan ini akan

    menimbulkan nyeri. Pemeriksaan ini dilakukan pada appendiksitis

     pelvika.

    e. 9aboraturiom # 7erdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan test protein

    reaktif (B5P%. Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan umlah

    leukosit antara 10.000 – !0.000Dml ( leukositosis% dan neutrophil

    diatas $= sedangkan pada B5P ditemukan umlah serum yang

    meningkat.f. 5adiologi # 7erdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan B72s)an. Pada

     pemeriksaan ultrasonografi ditemukan bagian memanang pada tempat

    yang teradi inflamasi pada appendiks. +edangkan pada pemeriksaan

    B72s)an ditemukan bagian yang menyilang dengan apendikalit serta

     perluasan dari appendiks yang mengalami inflamasi serta adanya

     pelebaran sekum.

      6iasanya teradi demam ringan dengan suhu sekitar 3$, – 3",. 6ila suhu

    lebih tinggi mungkin sudah teradi perforasi.6isa terdapat perbedaan suhu

    aksilaris dan re)tal sampai 1 B. Pada inspeksi perut tidak ditemukan gambaran

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    15/43

    15

    spesifik.4embung sering terlihat pada penderita dengan komplikasi perforasi.

    Penonolan perut baah biasa dilihat pada massa atau abses periapendikuler 

    ( +amsuhidaat, !00 %.

    (. Ko"pl!kas!

      Menurut Mansoer ( !00" % akan menadi komplikasi pada appendiksitis

    yaitu yang pertama perforasi, insiden ini 10 – 3!=, rata – rata !0=. Paling

    sering teradi pada usia muda sekali atau terlalu tua. Perforasi timbul

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    16/43

    16

    B. Asuhan Keperawatan

    ). pengka+!an

    Pengangkatan appendiks terinflamasi dapat dilakukan pada pasien raat

     alan dengan menggunakan pendekatan endoskopi. 'amun, adanya perlengkapan

    multiple, posisi retroperitoneal dari appendiks, atau robek perlu dilakukan

     prosedur pmbukaan ( tradisional%, ( /oenges, !000 *al#0" %.

    /ata /asar Pengkaian Pasien

    a. Aktivitas D &stirahat

    >eala # Malaise b. +irkulasi

    7anda # 7akikardia

    ). liminasi

    >eala #4onstipasi pada aitan aal, /iare (4adang2

    kadang%.

    7anda # /istensi abdomen, nyeri tekanD nyeri lepas,kekakuan,

    Penurunan atau bising usus.d. Makanan dan Bairan

    >eala # Anoreksia, MualD Muntah

    e. 'yeri D 4eamanan>eala # 'yeri abdomen sekitar epigastrum dan umbisili)us,

    yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik M)

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    17/43

    17

    6urney meningkat karena beralan, bersin batuk atau

    napas dalam,skala $.f. 4eamanan

    >eala # /emam ( biasa5endah%

    g. Pernafasan>eala # 7akipnea, Pernafasan dangkal

    h. Penyeluhan D Pembelaaran

    >eala # 5iayat kondisi lain yang berhubungan dengan nyeri

    Abdomen )ontoh pielitis akut, batu uretra,salpingitis

    akut, ileitis regional. /apat teradi pada berbagai :sia.

     Pert!"-angan

    5en)ana Pemulangan # /5> menunukan rata – rata lama # ,! hari

    membutuhkan bantuan sedikit dalam transportasi, tugas pemeliharaan rumah.

      Per!or!tas Keperawatan

    a. Meningkatkan 4enyamanan

     b. Men)egah 4omplikasi

    ). Memberikan informasi tentang prosedur pembedahanDprognosis, kebutuhan

     pengobatan, dan potensial komplikasi.

      %u+uan Pe"ulangan

    a. 4omplikasi di)egah D minimal b. 'yeri hilang D )ontrol

    ). Prosedur bedah D prognosis, program terapi, dan kemungkinan komplikasi

    dipahami.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    18/43

    18

    ,. D!agnosa Keperawatan

    Menurut doenges (!000%, diagnosa keperatan yang mun)ul pada

     pasien post operasi appendiksitis yaitu #

    1. 5esiko tinggi infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan.

    !. 5esiko kekurangan volume )airan berhubungan dengan pembatasan

     pemasukan )airan se)ara oral.3. 'yeri berhubungan dengan luka insisi pada daerah mesial abdomen post

    operasi appendiksitis.

    . &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri post op.

    3. #enana Keperawatan

    Menurut doenges (!000%, ada empat tahap peren)anaan yang harus di

     perhatikan menentukan prioritas masalah, menentukan tuuan, menentukan

    kriteria hasil, dan merumuskan intervensi dan aktivitas peraatan.+eperti

     peren)anaan keperaatan dibaah ini.a. D!agnosa Keperawatan ) 1  5esiko tinggi infeksi behubungan dengan insisi

     pembedahan appendiktomi. %u+uan 1  &nfeksi tidak teradi. Kr!ter!a Has!l 1

    7idak terdapat tanda2tanda infeksi dan peradangan. Inter7ens! 1:kur tanda2

    tanda vital. #as!onal 1 :ntuk mendekteksi se)ara dini geala aal teradinya

    infeksi. Inter7ens! 1bservasi tanda2tanda infeksi. #as!onal 19ihat adanya

    tanda2tanda kemerahan pada luka. Inter7ens! 1  9akukan peraatan luka

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    19/43

    19

    dengan menggunakan teknik septi) dan asepti). #as!onal 1Menurunkan

    teradinya resiko infeksi dan penyebaran bakteri. #as!onal 1  Memberikan

    deteksi dini terhadap infeksi dan perkembangan luka.

     b. D!agnosa Keperawatan , 1 5esiko kekurangan volume )airan berhubungan

    dengan pembatasan pemasukan )airan se)ara oral. %u+uan 1  4ekurangan

    volume )airan tidak teradi. Kr!ter!a Has!l 1  4ebutuhan )airan

    terpenuhi.Inter7ens! 1  :kur dan )atat intake dan output )airan tubuh.

    #as!onal 1  /okumentasi yang akurat akan membantu dalam

    mengidentifikasi pengeluaran )airan atau kebutuhan pengganti.

    Inter7ens! 1Aasi vital sign, valuasi nadi, pengisian kapiler,turgor kulit dan

    membrane mukosa. #as!onal 1&ndikator hidrasi volume )airan sirkulasi dan

    kebutuhan. Inter7ens! 14olaborasi dengan tim dokter untuk pemberian

    )airan intra vena. #as!onal 1Mempertahankan volume sikulasi bila

     pemasukan oral tidak )ukup dan meningkatkan fungsi ginal.). D!agnosa Keperawatan 3 1 'yeri berhubungan dengan luka insisi pada

    daerah mesial abdomen post operasi appendiktomi. %u+uan 1  'yeri

     berkurangD hilang. Kr!ter!a Has!l 17ampak rileks dan dapat tidur dengan

    nyenyak. Inter7ens! 1  4ai skala nyeri lokasi, karakteristik dan laporkan

     perubahan nyeri dengan tepat. #as!onal 16erguna dalam pengaasan dan

    keefesienan obat, kemauan. Penyembuhan, perubahan dan karakteristik 

    nyeri. Inter7ens! 1Pertahankan istirahat dengan posisi semi foler. #as!onal

    1Menghilangkan teganggan abdomen yang bertambah dengan posisi

    terlentang. Inter7ens! 1  /orong ambulasi dini. #as!onal 1Meningkatkan

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    20/43

    20

    relaksasi. Inter7ens! 1  4olaborasi dengan tim dokter dalam pemberin

    analgetik. #as!onal 1Menghilangkan nyeri.d. D!agnosa Keperawatan 4 1 &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri

     post operasi. %u+uan 17oleransi aktivitas. Kr!ter!a Has!l 1  Pasien dapat

     bergerak tanpa pembatasan, tidak berhati2hati dalam bergerak.

    Inter7ens! 1Batat respon emosi terhadap terhadap mobilitas. #as!onal 1

    &mmobilisasi yang di paksakan akan memperbesar kegelisahan. Inter7ens! 1

    6erikan aktivitas sesuai dengan keadaan pasien. #as!onal 1Memperbaiki

    mekanika tubuh. Inter7ens! 1 6antu pasien dalam melakukan aktivitas yang

    memberatkan. #as!onal 1  Menghindari hal yang dapat memperparah

    keadaan.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    21/43

    21

    BAB III

    %IN2AUAN KA$U$

    /alam bab ini penulis menyaikan sebuah kasus tentang hasil pelaksanaan

    asuhan keperaatan pada pasien post operasi appendiksitis yang diraat di 5uang

    Malikussaleh 5+ 74 &8. &M. 0$.01 9hokseumae.:ntuk mendapatkan data, penulis

    menggunakan metode anamnesesDaan)ara langsung dengan pasien dan

    keluarganya serta dari referensi keadaan pasien yang termuat dalam kasus pasien.

    A. Pengka+!an

    ). Ident!tas Pas!en

     'ama # 'y. M

    Cenis 4elamin # Perempuan:mur # 1 7ahun

    Agama # &slamPendidikan # +mpPekeraan # Pelaar 

    Alamat # Meunasah masid )unda

    7angga Masuk 5+ # 10 uli !013 'o. 5egister #0!3!!

    5uangD 4amar # Malikussaleh D 0D1

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    22/43

    22

    >olongan /arah # 6

    7anggal Pengkaian # 1! uli !013

    7anggal perasi # 11 uli !013/iagnosa Medis # Post perasi Appendiksitis

    Penanggung 2awa-

     'ama # 7n. 5 *ubungan dengan Pasien # Ayah

    Pekeraan # >uru

    Alamat # Meunasah masid )unda

    ,. Keluhan Uta"a

     'y. M mengatakan nyeri pada luka operasi

    3. #!wayat Kesehatan $ekarang 8 P9 :9 #9 $9 % ;

    Provo)ative # 'yeri saat bergerak, Guantyti # 'yeri seperti di tusuk – 

    tusuk, 5egion # Abdomen kanan baah tepatnya diluka insisi bekas

    operasi, +everty # +kala nyeri # , 7 # 'yeri di rasa sering

    4. #!wayat Kesehatan Masa Lalu

    Pasien mengatakan pernah di opname sebelumnya selama satu minggu

    karena penyakit typoid yang & deritanya, tidak ada alergi baik dari

    makanan , obat – obatan dan udara. &munisasi pasien lengkap menurut

    data yang di berikan ibu pasien.

    5. #!wayat Kesehatan Keluarga

    4eluarga Pasien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan

     pasien.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    23/43

    23

    4et # 9aki2laki

      Perempuan

      4lien perempuan

      9aki2laki meninggal

      Perempuan meniggal

      7inggal dalam satu rumah.

    6. #!wayat Keadaan Ps!kolog!

    a. Aspek +osial # *ubungan Pasien dengan keluarganya baik dan harmonis,

    hubungan dengan orang lain # ramah, Perhatian terhadap orang lain #

    6iasa saa. b. Aspek Psikologi # Persiapan pasien dalam proses penyembuhan adalah

    semaksimal mungkin untuk mengikuti prosedur pengobatan post

    operasi, pasien bersiap untuk kembali beraktivitas seperti biasanya

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    24/43

    24

     bersama teman – teman satu sekolahannya. Pasien bersabar dalam

    menerima keadaan sekarang dan tampak tenang. Adaptasi dengan orang

    sekitar biasa – biasa saa.

    (. Pe"er!ksaan =!s!k 

    4eadaan :mum pasien baik, bersih dan rapi, &bu pasien selalu

    membersihkan seluruh tubuh pasien dengan air hangat setiap pagi dan

    sorehari. 7anda – tanda vital # +uhu tubuh # 3-,FB, 7/ # 110D

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    25/43

    25

    sonor, dan tidak ada hee@ing. Pemeriksaan antung # tidak ada

     pembengkakan, i)tus )ordis tidak tampak, dan normal.)). Pe"er!ksaan A-do"en&nspeksi # Adanya bekas luka operasi yang tertutup kain kassa,terdapat

    kemerahan di sekitar luka. Auskultasi # Peristaltik usus 1!HD menit, Palpasi

    # Adanya nyeri tekan, dan tidak ada massa, Perkusi # Abdomen kembung,

    adanya suara nyaring saat di perkusi.

    ),. Pe"er!ksaan Kela"!n dan $ek!tarnya

    >enetalia # 7idak ada kelainan, terpasang kateter, penyebaran bulu pubis

    tidak ada karena sudah di)ukur sebelum operasi . Anus dan perineum #

    ada, dan tidak ada haemoroid, dan tidak kotor.

    )3. Pe"er!ksaan "uskuloskletal@ ekstre"!tas

    kstremitas atas pasien terpasang infuse 59 !0 tts HD menit, sedangkan

    ekstremitas baah dapat bergerak bebas.

    )4. Pe"er!ksaan Neurolog!

    7ingkat kesadaran # Bompos Mentis, >B+ # # , M # -, 8 # , Meningeal

    sign # 7idak ada kelainan. +tatus Mental # 4ondisi pasien stabil, rientasi #

    dapat menerima keadaannya sekarang, karena pasien tidak mau

    mengalami sakit seperti yang di rasakan sebelum operasi dan selalu

     berespon baik setiap kali diberi penyuluhan oleh peraat. Pasien ingin

    sekali )epat sembuh dan bias )epat pulang kerumah lagi. 6ahasa yang

    digunakan pasien adalah bahasa &ndonesia dan bahasa a)eh. Eungsi

     'ervus Branial # 4eseluruhannya normal. Eungsi Motorik # +edikit

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    26/43

    26

    terganggu karna keterbatasan pergerakan yang di anurkan dokter hari

    kedua operasi. Eungsi +ensori # 'ormal.)5. Pola Ke-!asaan $ehar! har!aktu tidur pasien pukul !1.00 ib dan bangun pukul 0-.00 ib, tidak 

    ada masalah tidur, hal – hal yang mempermudah tidur mendengarkan

    musi),yang mempermudah bangun mendengar kan suara. Pola eleminasi,

    sebelum sakit pasien mengatakan 6A6 !H sehari, dengan konsistensi

    normal,dan 6A4 – HDhari, arna kuning ernih,selama sakit 6A6

    1HDhari dan 6A4 00))D" am karena terpasang kateter. Pola makan dan

    minum # Pasien makan 3H sehari dan selalu menghabiskan porsi makan

    yang diberikan peraat, dan minum " gelas air putih sehari.

    )6. Ke-ers!han d!r! @ personal hyg!ene

    Pemeriksaan badan # 6ersih dan tidak bau, pemeriksaan gigi dan mulut #

    gigi pasien masih utuh semua dan bersih, mulut tidak bau, kuku pasien

    tidak panang dan bersih.

    )(. Has!l pe"er!ksaan penun+ang @d!agnost!k.

    /iagnosa Medis # Post perasi Appendiksitis

    *asil pemeriksaan 9aboratorium sebelum operasi.

     '

    Cenis *asil dan +atuan 'ilai 'ormal

    1.

    !.

    3..

    .

    -.$.

    ".

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    27/43

    27

    )>. Penatalaksaan terap!

    2 &nfus 59 !0 tts HDi2 &n. BefotaHime 1gr D 1! am

    2 &n. 5anitidine 1 ampD" am

    2 &n. 4eterolak 1 ampD" am

    Pato/!s!olog!

    Appendiksitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen appendiks

    oleh hiperplasiafolikel limfoid, benda asing, stiktur karena fibrosis akibat

     peradangan sebelumnya, atau neoplasma.bstruksi tersebut menyebabkan

    mu)us yang di produksi mukosa mengalami bendungan.Makin banyak,

    namun elastisitas dinding appendiks mempunyai keterbatasan sehingga

    menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. 7ekanan yang meningkat

    tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema,dipesis

     bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah teradi appendiksitis akut fokal

    yang ditandai oleh nyeri epigastrum.

      6ila sekresi mu)us terus berlanut, tekanan akan terus meningkat. *al

    tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri

    akan menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai

     peritoneum setempat menimbulkan nyeri di daerah kanan baah. 4eadaan ini

    disebut dengan appendiksitis supuratif akut.

      6ila kemudian aliran arteri terganggu akan teradi infark dinding

    appendiks yang diikuti dengan ganggren. +tadium ini disebut dengan

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    28/43

    28

    appendiksitis ganggrenosa. 6ila dinding yang telah rapuh itu pe)ah, akan

    teradi appendiksitis perforasi.

      6ila semua proses di atas beralan lambat, omentum dan usus yang

     berdekatan akan bergerak kearah appendiks hingga timbul suatu massa lo)al

    yang disebut dapat menadi abses atau menghilang ( Mansoer, !00" %.

    B. Anal!sa Data

    1. /+ # Pasien mengatakan panas di area luka operasi

    / # kulit diarea sekitar luka kemerahan.tiologi # Prosedur invasive appendiksitisMasalah # 5esiko tinggi infeksi.

    !. /+ # Pasien mengatakan nyeri pada perut luka operasi

    yang dirasakan saat bergerak, nyeri seperti di tusuk2  tusuk dibagian kanan baah yaitu diarea luka.

     / # 7erdapat luka post operasi pada perut kanan baah,

    aah pasien meringis menahan rasa nyeri, nyeri

    akut, skala nyeri tiologi # 9uka insisi post operasi.

    Masalah # 'yeri.

    3. /+ # Pasien mengatakan aktivitas di bantu keluarga, badan

      terasa lemas.

    / # Pasien tampak lemas, aktivitas di bantu oleh ibu

      pasien dan peraat, terpasang infuse di lengan kanan

     pasien 59 !0 tts HDmenit.

    tiologi # 'yeri post op

    Masalah # &ntoleransi aktivitas

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    29/43

    29

    0. D!agnosa Keperawatan

    a. 'yeri berhubungan dengan luka insisi pada daerah mesial abdomen post

    operasi appendiktomi.

     b. 5esiko tinggi infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan

    appendiktomi.

    ). &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri post operasi.

    D. #enana Keperawatan

    a. D!agnosa Keperawatan ) # 'yeri berhubungan dengan luka insisi pada

    daerah mesial abdomen post operasi appendiksitis.%u+uan  # 'yeri

     berkurangDhilang.Kr!ter!a Has!l# 7ampak rilek dan dapat tidur dengan

    tepat.Inter7ens! ) # 4ai skala nyeri lokasi, karakteristik dan laporkan

     perubahann nyeri dengan tepat.#as!onal # 6erguna dalam pengaasan dan

    keefesienan obat, kemauan, penyembuhan, perubahan dan karakteristik 

    nyeri. Inter7ens! , # Pertahankan istirahat dengan posisi semi

    foler. #as!onal # Menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah

    dengan posisi terlentang. Inter7ens! 3 # /orong ambulasi dini #as!onal #

    Meningkatkan kormolisasi organ. Inter7ens! 4 # 6erikan aktivitas hiburan.

    #as!onal # Meningkatkan relaksasi. Inter7ens! 5 # 4olaborasi tim dokter 

    dalam pemberian analgetik. #as!onal # Menghilangkan nyeri. b. D!agnosa Keperawatan ,  # 5esiko tinggi infeksi berhubungan insisi

     pembedahan appendiktomi. %u+uan # &nfeksi tidak teradi. Kr!ter!a

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    30/43

    30

    Has!l # 7idak terdapat tanda2tanda infeksi dan peradangan. Inter7ens! ) #

    :kur tanda2tanda vital. #as!onal # :ntuk mendekteksi se)ara dini geal

    aal teradinya infeksi.  Inter7ens!  ,  # bservasi tanda2tanda vital.

    #as!onal  # /eteksi dini terhadap infeksi akan mudah. Inter7ens! 3  #

    9akukan peraatan luka dengan menggunakan teknik septi) dan asepti).

    #as!onal  # Mengganti verban pasien dengan teknik septi) untuk 

    mengurangi resiko infeksi. Inter7ens! 4 # bservasi luka insisi. #as!onal #

    Memberikan deteksi dini terhadap infeksi dan perkembangan luka.

    ). D!agnosa Keperawatan 3# &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan

    nyeri post operasi. %u+uan #7oleransi aktivitas. Kr!ter!a Has!l  # Pasien

    dapat bergerak tanpa pembatasan, tidak berhati 2 hati dalam bergerak.

    Inter7ens! )  # Batat respon emosi terhadap mobilitas . #as!onal  #

    &mmobilisasi yang di paksakan akan memperbesar gelisah. Inter7ens! ,#

    6erikan pasien untuk latihan gerak pasif dan aktif. #as!onal  #

    Memperbaiki mekanika tubuh. Inter7ens! 3 # 6antu pasien dalam

    melakukan aktivitas yang memperberatkan. #as!onal # Menghindari hal

    yang dapat memperparah keadaan. Inter7ens! 4 # anurkan pasien makan

    sedikit tapi sering. #as!onal # kebutuhan )airan dalam tubuh terpenuhi.

    Inter7ens! 5 # 6eri pengetahuan tentang bahaya tirah baring yang lama.

    #as!onal # Menghidari teradinya de)ubitus.

    E. I"ple"entas! dan E7aluas!

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    31/43

    31

    Menurut /oenges (!000% implementasi merupakan tindakan yang

    sudah di ren)anakan dalam ren)ana peraatan.7indakan keperaatan

    men)akup tindakan mandiri (indepeden% dan tindakan kolaborasi, sedangkan

    evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya, tuuannya

    adalah untuk mengetahui seauh mana tuuan peraatan yang di berikan.

    /ibaah ini penulis akan menabarkan implementasi dan evaluasi

      ;  Asuhan keperawatan Ny. M dengan D!agnosa Post peras!

    Append!ks!t!s d! #uang Mal!kussaleh #$ %K I&. IM. '(.)

    Lhokseu"awe “.

    a. 2u"at ), +ul! ,')3

    D!agnosa ) 1  'yeri berhubungan dengan luka insisi pada daerah

    abdomen post operasi appendiktomi.

    I"ple"entas! 1 Pukul '>.'' w!-

    Mengkai keadaan umum pasien, yaitu mengukur skala nyeri yang di

    rasakan pasien, mengukur tanda – tanda vital, mengatur posisi tidur 

     pasien yaitu memberi bantal kepada pasien agar nyaman dan

    mengalihkan rasa nyeri pasien, mengaarkan pasien untuk melakukan

    tekhnik relaksasi yaitu menarik nafas dalam, ineksi keterolak sebagai

    anlgetik untuk pasien, setelah kolaborasi dengan dokter.

    E7aluas! 1 '?.'' w!-

    $ 1 Pasien mengatakan luka operasi masih terasa nyeri,

    1 +kala nyeri , aah meringis kesakitan, 7/ # 110D

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    32/43

    32

    D!agnosa ,1 5esiko tinggi infeksi berhubungan dengan insisi

     pembedahan appendiktomi.

    I"ple"entas! 1 Pukul )'.'' w!-

     Mengkai keadaan luka atau daerah sekitar luka operasi yang ditutup

    verban apakah ada tanda2tanda infeksi pada area luka operasi, mengukur 

    suhu tubuh pasien, mengganti verban pasien dengan teknik septi) dan

    asepti).

    E7aluas! 1 Pukul )).'' w!-

    $ 1 Pasien mengatakan rasa panas pada area luka masih ada,

    1 Pasien terlihat melindungi luka operasi, 7emp# 3-,FB

    A 1 Masalah belum teratasi, pasien masih mengeluh,

    P 1 &ntervensi di lanutkan.

     D!agnosa 3 1&ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri post op.

    I"ple"entas! 1 Pukul ),.'' w!-

    Men)atatat respon emosi terhadap mobilitasD mengkai tingkat

    ketergantungan pasien, memberikan aktivitas sesuai dengan keadaan

     pasien yaitu mendekatkan mea yang berisi gelas yang sudah diisi air 

    minum dan apa2apa saa yang diperlukan pasien,melakukan ineksi

    )efotaHime 1grD1! am.

    E7aluas! 1 Pukul )3.'' w!-

    $ 1 Pasien mengatakan masih ragu dalam beraktifitasD bergerak 

     pasien takut kalau bergerak ahitan operasi akan terbuka.

    1 Pasien terlihat sangat berhati2hati dalam beraktifitas, setiap

    kegiatan pasien masih dibantu oleh ibu kandung pasien.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    33/43

    33

    A1 Masalah belum teratasi,

    P1 &ntervensi di lanutkan.

    -. $a-tu )3 +ul! ,')3

    D!agnosa ) 1 'yeri berhubungan dengan luka insisi pada daerah

      mesial abdomen post operasi appendiktomi.

    I"ple"entas! 1Pukul '>.'' w!-.

    Mengkai keadaan umum pasien yaitu mengukur skala nyeri ,

    mengukur tanda2tanda vital, 7/ # 110D-0 mm*g, Pols # "0HDmenit,

    55 # 1-HDmenit, 7emp # 3$FB, mengaarkan pasien teknik relaksasi

    atau menarik nafas dalam apabila teradi nyeri, mengaurkan pasien

    untuk tenang apabila teradi nyeri dan selalu melaporkan keadaannya

    apabila timbul nyeri, melakukan ineksi keterolak 1ampD"am.

    E7aluas! 1 Pukul '?.'' w!-.

    $ 1 Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang apabila sudah diineksi,

    1 Pasien terlihat tenang tampak tidak meringis kesakitan.

    A 1 Masalah teratasi sebagian.

    P 1 &ntervensi di lanutkan.

    D!agnosa , 1 5esiko tinggi infeksi berhubungan dengan insisi

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    34/43

    34

       pembedahan appendiktomi.

    I"ple"entas! 1 Pukul )'.'' w!-.

    Melakukan kompres dingin disekeliling luka operasi arak kompres

    )m dari verban luka operasi, mengukur suhu tubuh pasien, 7emp #

    3$,3FB, mengganti verban pasien, memberikan suasana nyaman

    kapada pasien.

    E7aluas! 1 Pukul )).'' w!-.

    $ 1 Pasien mengatakan rasa panas di area operasi berkurang.

    1 Pasien terlihat tenang dan mengurangi tindakan melindungi luka

    operasi, temp # 3$FB.

      A 1Masalah teratasi sebagian.

      P 1&ntervensi di lanutkan.

      D!agnosa 3 1 &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri post op

    I"ple"entas! 1Pukul ),.'' w!-.

    Memantau keadaan pasien saat melakukan aktivitas, mengaurkan

     pasien untuk duduk perlahan2lahan untuk menghindari perlengketan

    otot pada luka yang dioperasi. Membantu pasien untuk turun dari

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    35/43

    35

    tempat tidur dan beralan ke kamar mandi untuk buang air ke)il

    sendiri.

      E7aluas! 1 Pukul )3.'' w!-.

      $ 1 Pasien mengatakan masih sedikit pusing kalau melakukan aktivitas.

      1 Pasien terlihat masih di bantu sepenuhnya kalau beralan ke kamar

    mandi,

      A 1 Masalah belum teratasi,

      P 1 &ntervensi di lanutkan, ineksi )efotaHime 1grD 1! am.

    . M!nggu )4 +ul! ,')3

      D!agnosa ) 1 'yeri berhubungan dengan luka insisi pada daerahmesial abdomen post operasi appendiktomi.

      I"ple"entas! 1 Pukul '>.'' w!-.

      Mengkai keadaan umum pasien yaitu mengukur skala nyeri yang di

    rasakan pasien, skala nyeri !, mengukur tanda2tanda vital, 7/ # 110D-0

    mm*g, Pols # "!HDmenit, 55 # 1"HDmenit, 7emp # 3-,FB, mengaak 

     pasien untuk melakukan tehnik relaksasi yaitu menarik nafas dalam,

    ineksi keterolak 1ampD"am.

    E7aluas! 1 Pukul '?.'' w!-.

    $ 1 Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, nyeri dating kadang2

    kadang, skala nyeri 1.1 aah tidak meringis kesakitan lagi, ekspresi menggambarkan

    kalau pasien sudah dalam keadaan membaik.

    A 1 Masalah sudah teratasi,

    P 1 &ntervensi di hentikan.

      D!agnosa , 1 5esiko tinggi infeksi berhubungan dengan insisi

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    36/43

    36

      pembedahan appendiktomi.

      I"ple"entas! 1 Pukul )'.'' w!-.

      Mengkai keadaan luka atau daerah sekitar luka operasiyang ditutup

    verban dan mengganti verban pasien dilihat apakah ada tanda2tanda

    infeksi pada area luka operasi, mengukur suhu tubuh pasien, 7emp #

    3-,FB.

    E7aluas! 1 Pukul )).'' w!-.

    $ 1 Pasien mengatakan rasa panas pada area luka tidak ada lagi.

    1 Pasien terlihat tidak melindungi luka operasi, luka operasi pasienterlihat tidak ada tanda2tanda infeksi, 7emp # 3-,FB.

    A 1Masalah sudah teratasi pasien tidak mengeluh panas lagi di area bekas luka operasi.

    P 1 &ntervensi dihentikan.

    D!agnosa 3 1 &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri post op.

    I"ple"entas! 1 Pukul ),.'' w!-.

    Mengkai tingkat ketergantungan pasien, memberikan aktivitas sesuai

    keadaan pasien yaitu mengaak pasien untuk mengganti verban ke

    ruang 4, melakukan ineksi )efotaHime 1 grD1!am.

    E7aluas! 1 Pukul )3.'' w!-.

    $ 1Pasien mengatakan sudah bias melakukan aktivitas sendiri seperti

    kekamar mandi, membuka bau sendiri dan aktivitas lainnya yang

    tidak memberatkan pasien.

    1 Pasien terlihat kuat keseimbangannya dalam melakukan aktivitas.

    A 1 Masalah sudah teratasi .

    P 1 &ntervensi di hentikan.

    BAB I&

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    37/43

    37

    PEMBAHA$AN

    /alam bab ini penulis akan men)oba membahas mengenai masalah2masalah

    yang timbul selama penulis melaksanakan asuhan keperaatan pada pasien post

    appendiksitis dengan melihat kesenangan atau perbedaan yang teradi antara tinauan

    kasus di lapangan yang di lakukan selama tiga hari dari tanggal 1! uli sampai dengan

    1 uli !013, dan adapun tuuan penulis yaitu untuk mendapatkan gambaran se)ara

    menyeluruh dalam melaksanakan asuhan keperaatan Pasien Post perasi

    Appendiksitis dengan proses keperaatan yang dilakukan se)ara komprehensif di

    5+.74. &8.&M.0$.01 9hokseumae yang meliputi pengkaian, diagnose keperaatan,

     peren)anaan, pelaksanaan dan evaluasi.

    A. Pengka+!an

      Pada tahap pengkaian penulis mengumpulkan data dengan melakukan

    aan)ara, dan pemeriksaan fisik. /ata yang di dapat yaitu nyeri pada lokasi

    abdomen kananbaah, intoleransi aktivitas, rasa panas pada sekitar luka operasi

    yang tertutup verban, sedangkan pada kasus ini tidak ditemukan adanya infeksidi

    luka post operasi appendiktomi, hanya saa peraat mengantisipasi teradinya

    infeksi,pasien uga mengatakan panas karena terpasang hipafiH, dan sedikit gatal di

    sekeliling luka.

    B. D!agnosaKeperawatan

      /iagnosa yang terdapat pada landasan dan teoritis sama dengan diagnose

    yang didapat dari pengkaian. *al sesuai dengan teori /oenges (!000%, baha data

    1

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    38/43

    38

    yang didapatkan pada pasien dengan diagnosa post operasi appendiksitis adalah

    nyeri, lemah, keterbatasan aktivitas, takikardia, konstipasi dan kurang pengetahuan

    tentang penyakit dan pengobatannya.

    /iagnosa keperaatan yang penulis tegakkan berdasarkan keluhan pasien

    dan pemeriksaan fisik pada tiauan kasus nyeri berhubungan dengan luka insisi

     pada daerah abdomen post operasi appendiktomi, dan intoleransi aktivitas

     berhubungan dengan pembatasan gerak sekunder terhadap nyeri.

    4esenangan yang ditemukan pada pengkaian tidak sama dengan teori yang

    dibahas, khususnya pada diagnose keperaatan karena data yang penulis dapatkan

    langsung kelapangan dan pada pasien uga berbeda, hal ini disebabkan kondisi

     pasien serta keterbatasan aktu penulis untuk melakukan pengkaian.

    0. Perenanaan

      Adapun pembahasan dari ren)ana tindakan keperaatan pada pasien dengan

     post operasi appendiktomi adalah sebagai berikut #

    1. D!agnosa Keperawatan ) 1 'yeri berhubungan dengan luka insisi pada daerah

    mesial abdomen post operasi appendiksitis. /iagnosa ini di prioritaskan

     pertama karena nyeri merupakan geala yang akan dialami oleh semua pasien

     post appendiksitis, hal ini dilakukan agar pasien merasa nyaman. /engan begitu

    harapan setelah dilakukan tindakan keperaatan adalah nyeri berkurang dan

    mendapatkan laporan nyeri berkurang. 7indakan keperaatan yang dilakukan

    adalah )atat karakteristik nyeri atau skala nyeri, skala nyeri 0, mengaarkan

    tehnik relaksasi kepada pasien dan ineksi analgetik yang dianurkan oleh

    dokter.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    39/43

    39

    !. D!agnosa Keperawatan , 15esiko tinggi berhubungan dengan prosedur 

    invasive appendiksitis. /iagnosa ini diprioritaskan kedua 4aren adanya keluhan

    rasa panas di sekitar luka operasi. Melakukan kompres dingin disekeliling luka

    operasi dan arak kompres )m dari verban luka operasi, mengganti verban

     pasien, mengukur suhu tubuh pasien, memberikan suasana nyaman kepada

     pasien.

    3. D!agnosa Keperawatan 3 1&ntoleransi aktivitas berhubungan dengan

     pembatasan gerak sekunder terhadap nyeri. /iagnosa ini diprioritaskan ketiga

    karena pasien sangat membutuhkan orang yang selalu disampingnya untuk 

    melakukan aktivitas. &ni dikarenakan post operasi appendiksitis masih belum

     biasa melakukan aktivitas yang terlalu berat. :ntuk itu dilakukan tindakan

    keperaatan dengan )ara, men)atat respon emosi terhadap mobilitasD mengkai

    tingkat ketergantungan pasien, memberikan aktivitas sesuai dengan keadaaan

     pasien yaitu mendekatkan mea yang berisi gelas yang sudah di isi air minum

    dan apa2apa saa yang diperlukan pasien.

    D. Pelaksanaan

      Pelaksanaan tindakan keperaatan yang diberikan sesuai dengan ren)ana

    tindakan yang telah disusun dimana tindakan keperaatan diberikan

    dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dapat ter)apai dari semua

    tindakan yang diberikan pada tinauan kasus dapat dilaksanakan karena adanya

    kera yang baik dan partisipasi pasien, keluarga, dan peraat tim medis lainnya.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    40/43

    40

    E. E7aluas!

     *asil evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil peme)ahan masalah dari

    suatu tindakan yang terlaksana./ilakukan pengkaian ulang terhadap aspek yang

    terkait dengan masalah pasien selama peraatan yang penulis lakukan pada

     pasien post operasi appendiksitis. 6erdasarkan hasil evaluasi didapatkan hasil

     baha sebagian masalah kesehatan dapat teratasi.

    BAB &

    PENU%UP

    A. Kes!"pulan

      Pada pengkaian kasus dilapangan di dapat data pasien yaitu nyeri di area

    abdomen kanan baah yaitu luka post operasi appendiksitis yang tertutup dengan

    kain kassa steril dan diplester dengan hepaviH, untuk men)engah masuknya

     bakteri penyebab infeksi, aah meringis kesakitan apabila timbul nyeri, dan

    semua aktivitas masih dibantu oleh keluarga dan peraat.

      /iagnosa keperaatan yang penulis tegakkan berdasarkan keluhan pasien

    dan pemeriksaan fisik pada tinauan kasus, 'yeri berhubungan dengan luka insisi

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    41/43

    41

     pada daerah mesial abdomen post operasi appendiktomi, 5esiko tinggi infeksi

     berhubungan dengan prosedur invasive appendiktomi, &ntoleransi aktivitas

     berhubungan dengan pembatasan gerak sekunder terhadap nyeri.

      &ntervensi yang dilakukan adalah kai skala nyeri, atur posisi pasien

    senyaman mungkin, mengaarkan tehnik relaksasi, membantu kegiatan pasien

    selama fase akut nyeri.  Pelaksanaan tindakan keperaatan yang diberikan sesuai dengan ren)ana

    tindakan keperaatan yang diberikan yang telah disusun dimana tindakan

    keperaatan yang diberikan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasien

    sehingga tuuan keperaatan dapat ter)apai.

      *asil evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil peme)ahan masalah dari

    suatu tindakan yang dilaksanakan ./ilakukan pengkaian ulang terhadap aspek 

    yang terkait dengan masalah pasien selama peraatan yang penulis lakukan pada

     pasien post operasi appendiksitis. 6rdasarkan hasil evaluasi dan didapat baha

    ada sebagian masalah kesehatan yang teratasi.  *asil dokumentasi semua kegiatan asuhan keperaatan )atat skala nyeri,

    lokasi, dan karakteristik nyeri pasien dan melaporkan perubahan nyeri dengan

    tepat serta kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian analgetik, dan uga

    men)atat respon emosi terhadap mobilitas.

    B. $aran saran

     Adapun saran2saran yngdiberikanpenulisadalahsebagaiberikut #

    ). Pasien dianurkan melakukan tehnik relaksasi dengan tuuan untuk 

    mengurangi tegangan pada luka insisi dan organ abdomen sehingga dapat

    mengurangi rasa nyeri, memberikan ineksi analgetik untuk menghilangkan

    rasa nyeri. Bairan peoral bisanya diberikan bila mereka dapat mentoleransi.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    42/43

    42

    Pasien yang sebelum pembedahan dibrerikan )airan se)ara intra vena.

    Makanan dapat diberikan sesuai keinginan pada hari pembedahan bila dapat

    ditoleransi. Apabila appendiktomitis tidak mengalami komplikasi, pasien

    dapat dipulangkan pada hari itu uga bila suhu dalam batas normal dan area

    operatif terasa nyaman. Penyuluhan saat pulang untuk pasien dan kelurga

    sangat penting. Pasien diinstruksikan agar membuat ani untuk menemui ahli

     bedah yang akan mengangkat ahitan antara hari kelima dan ketuuh.

    Peraatan insisi dan pedoman aktivitas didiskusikan. Aktivitas normal

     biasanya dapat dilakukan dalam ! sampai 3 minggu. Apabila terdapat

    kemungkinan peritonitis, drain dibiarkan ditempat insisi. Pasien yang beresiko

    terhadap komplikasi dipertahankan di 5+ selama beberapa hari dan dipantau

    dengan ketat terhadap adanya tanda2tanda obstruksi usus atau hemoragi

    sekunder. Abses sekunder dapat terbentuk dipelvis, dibaah diafragma, atau

    dihati yang dapat menyebabkan peningkatan suhu dan frekuensi nadi, serta

     peningkatan pada umlah leukosit.

    ,. Apabila pasien siap untuk pulang pasien dan keluarga dapat diaarkan untuk 

    meraat luka dan melakukan penggantian balutan dan irigasi sesuai program.

    Atau menganurkan kepada keluarga untuk mengganti balutan kepuskesmas

    terdekat agar lebih steril )ara penggantian balutannya dan pasien terhindar 

    dari resiko infeksi. Peraat kesehatan dirumah mungkin diperlukan untuk 

    membantu peraatan ini dan memantau pasien terhadap adanya komplikasi

    dan penyembuhan luka.

  • 8/17/2019 BAB I Apendi

    43/43

    43

    3. 4epada peraat dan organisasi profesi keperaatan penulis menyarankan

    untuk lebih menigkatkan pengetahuan dan keterampilan se)ara lebih baiklagi,

    hal ini dikarenakan perkembangan ilmu keperaatan semakin berkembang

    seiring dengan perkembangan @aman.

    4. 4epada teman2teman seaat yang akan memasuki dunia kera,penulis

    menyarankan agar lebih rain memba)a untuk meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan, karena dimasa yang akan dating ilmu keperaatan akan

    semakin berkembang dan sangat membutuhkan tenaga2tenaga yang

     professional di bidang kesehatan.