Download - Sim Tesis Bab III
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
1/30
65
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis PenelitianPenelitian ini, dalam perspektif keilmuan merupakan penelitian
pendidikan. Tujuan dilakukannya penelitian pendidikan adalah "untuk
menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat
dipakai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-
kejadian dalam lingkungan pendidikan."73
Jika dilihat dari lokasi sumber datanya, penelitian ini termasuk
penelitian lapangan ( field research), yaitu peneliti terjun ke lapangan
mempelajari suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat,
menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan dari
proses-proses tersebut,74
dan berusaha meneliti atau melakukan studi terhadap
realitas kehidupan sosial masyarakat secara langsung,75 dan terbaru tentang
masalah yang berkenaan, sekaligus sebagai cross checking terhadap bahan-
bahan yang telah ada.76
Sedangkan apabila ditinjau dari sifat-sifat datanya, maka penelitian ini
termasuk ke dalam penelitian kualitatif (kualitatif research) atau naturalistik.
73Donald Ary, et. Al., Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Arief Furchan (terj.) (Surabaya:Usaha Nasional, 1982), 45
74Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru,1989), 199
75Masykuri Bakri (Ed.), Metodologi Penelitian Kualitatif; Tinjauan Teoritis dan Praktis(Malang: Lembaga Penelitian UM bekerja sama dengan Visipress, 2002), 58
76Suratno Arsyad Lincoln,Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: UPP
AMPYKPN,1995), 55
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
2/30
66
Disebut kualitatif, karena sifat data yang dikumpulkannya bercorak kualitatif,
bukan kuantitatif yang menggunakan alat-alat pengukur yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.77
.
Oleh karena itu untuk mendapatkan data yang lengkap, mendalam dan
memberi jawaban yang tepat terhadap masalah yang akan diteliti digunakan
penelitian kualitatif.78
Bogdan dan Biklen mengemukakan lima karakteristik tentang
penelitian kualitatif, yaitu :
1. Qualitative research has the natural setting as the direct of data and theresearcher is the key instrument ;
2. Qualitative research is descriptive ;3. Qualitative researchers are concerned with process rather than simply
with outcome of products ;
4. Qualitative researchers tend to analyze their data inductively;5. Meaning is of essential concern to qualitative approach.79
77Noeng Muhadjir,Metodologi Penelitian Kualitatif(Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002), 177
78Saifudin Azwar,Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajara, 2004), 6
79Ada lima ciri penelitian kualitatif, yaitu : 1). Penelitian kualitatif dilakukan dengan latar
alamiah (the natural setting) sebagai sumber data langsung dan peneliti sebagai instrumen kunci (key
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
3/30
67
Gambaran karakteristik yang dijelaskan tersebut sesuai dengan
maksud dari penelitian ini, karena yang diamati adalah konsep interaksi
manusia dengan computer, dimana Sistem Informasi Manajemen (activity),
digunakan oleh user (actor) dalam hal ini yang ada di Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) Kanigoro Kras (setting). Hal ini apabila menggunakan
pendekatan kuantitatif kurang sesuai karena penelitian ini bersifat
independent, tidak berintegrasi langsung dengan subyek sehingga akan sangat
sulit sekali diungkapkan proses kegiatan yang berlangsung.
Nasution mengemukakan bahwa pada hakekatnya penelitian kualitatif
mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka dan
berusaha memahami bahasa serta tafsiran mereka sendiri tentang dunia yang
ada disekitarnya.80
Dengan menggunakan metode kualitatif dapat ditemukan data yang
tidak teramati dan terukur secara kuantitatif, seperti nilai, sikap mental,
kebiasaan, keyakinan dan budaya yang dianut oleh seseorang atau kelompok
dalam lingkungan tertentu. Demikian pula Isaac dan Michael mengemukakan
bahwa di dalam penelirtian kualitatif konsep dan kategorilah yang
instrument) 2) Bersifat deskriftif yaitu menggambarkan situasi tertentu atau data yang dikumpulkan
lebih berbentuk kata-kata atau jawaban-jawaban dari pada angka-angka. 3) Lebih memperhatikan
proses dari pada hasil atau produk semata. 4) Dalam menganalisa data, penelitian kualitatif cenderung
memakai metode induktif. 5) Makna merupakan hal yang esensial bagi penelitian kualitatif. Lihat
Bogdan dan Biklen, Qualitative Research For Education : An Introduction to Theory and Method,(Boston: Allyn and Bacon, Inc, 1993), 88
80 Nasution,Metodologi Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Budi Aksara, 2002), 89
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
4/30
68
dipersoalkan bukan kejadian atau frekuensinya. Dengan kata lain penelitian
kualitatif tidak meneliti suatu lahan kosong, tetapi ia menggalinya.81
Dalam kaitan ini Hamersly dan Atkinson yang dikutip oleh Wood,
mengemukakan bahwa penelitian kualitative telah berkembang dalam
beberapa versi, dan versi terakhir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. A preference for natural setting as the primary source of data;2. A fidelity to the phenomena under study his requires a cultural description
of meaning of phenomena to participant ;
3. The use of an inductivity methodology which avoid the premature testingof hypothesis.
82
Jika ditinjau dari sudut kemampuan atau kemungkinan penelitian
dapat memberikan informasi atau penjelasan, maka penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskriptifkan mengenai unit sosial tertentu yang meliputi
individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.83
Dalam hal ini peneliti berupaya mendeskripsikan secara mendalam
bagaimana penerapan konsep sistem informasi manajemen dalam
pengembangan sistem informasi akademik.
81S. Isaac Dan W.B. Michael, Handbook in Research and Evaluation (San Diego: Edits
Publishers, 1981), 4682
G. Wood, Fundamentals of Psychological Research (Boston: Little, Brown, and Company,
1977), 2983 Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 64
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
5/30
69
Ada 4 tipe penelitian dalam penelitian deskriptif, yaitu penelitian
survey, studi kasus, penelitian korelasional, dan penelitian kausal. Dan dalam
hal ini, penelitian yang peneliti lakukan termasuk penelitian studi kasus (case
research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif
mengenai unit-unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga
dan masyarakat.84
Penelitian studi kasus ini peneliti gunakan dengan alasan
sebagaimana yang dikemukakan oleh Sevilla ed.all yang dikutip oleh Abdul
Aziz, karena kita akan terlibat dalam penelitian yang lebih mendalam dan
pemeriksaan yang lebih menyeluruh terhadap perilaku individu.85 Di samping
itu studi kasus juga merupakan kajian dari suatu penelitian yang terdiri dari
suatu unit secara mendalam, sehingga hasilnya merupakan gambaran lengkap
atau kasus pada unit tersebut.86
Studi kasus juga berusaha mendeskripsikan suatu latar, objek atau
suatu peristiwa tertentu secara mendalam.87 Pendapat ini didukung oleh Yin
yang menyatakan bahwa studi kasus merupakan strategi yang dipilih untuk
menjawab pertanyaan how dan why, jika fokus penelitian berusaha menelaah
fenomena kontemporer (masa kini) dalam kehidupan nyata.88
84Yatim Riyanto,Metodologi Penelitian Pendidikan ( Surabaya: Penerbit SIC, 2002), 24
85Abdul Azis S.R., Memahami Fenomena Sosial melalui Studi Kasus; kumpulan Materi
Pelatihan Metode Penelitian Kualitatif(Surabaya: BMPTS Wilayah VII, 1988), 286
S. Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 2787
Bogdan dan Taylor, Introduction to Qualitatif Research Methods: Aphenomenologikal
approach to the social sciences (New York: John Willy & Sons, 1982), 5888
R.K. Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode , Edisi Bahasa Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo,
2002), 25
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
6/30
70
Adapun alasan peneliti menggunakan studi kasus dalam mengkaji
bagaimana konsep Sistem Informasi Manajemen di MTsN Kanigoro
dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut: 1) studi kasus dapat
memberikan informasi penting mengenai proses-proses yang memerlukan
penjelasan dan pemahaman yang lebih luas tentang sistem informasi
manajemen. 2) studi kasus memberikan kesempatan untuk memperoleh
wawasan mengenai konsep-konsep dasar sistem informasi manajemen.
Dengan melalui penyelidikan peneliti dapat menemukan karakteristik yang
mungkin tidak diharapkan dan diduga sebelumnya. 3) Studi kasus dapat
menyajikan data-data dan temuan-temuan yang berguna sebagai dasar untuk
membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar
dan dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen.89
Dalam hal ini, peneliti akan mengumpulkan data dalam situasi yang
wajar, langsung apa adanya tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dari luar
lingkungan. Untuk itu peneliti berhubungan langsung dengan situasi dan
sumber data yang akan diselidiki. Peneliti tidak menggunakan angka-angka,
tetapi mengumpulkan data deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian untuk
mencari makna, walaupun tidak menolak angka-angka sebagai penunjang
penelitian. Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis induktif
dengan mengesampingkan hipotesis awal penelitian, tetapi mencari pola,
bentuk dan tema-tema untuk dapat mengungkapkan data secara sistematis.
89 Abdul Azis S.R.,Memahami Fenomena, 6
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
7/30
71
B. Kehadiran PenelitiDalam penelitian kualitatif bahwa peneliti itu sendiri sebagai instrumen
utama, sedangkan intrumen non insani bersifat sebagai data pelengkap. Kehadiran
peneliti merupakan tolak ukur keberhasilan atau pemahaman terhadap beberapa
kasus. Peneliti bertindak sebagai instrunen utama dalam pengumpulan data.90
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika
memanfaatkan alat yang bukan manusia maka sangat tidak mungkin untuk
mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.
Selain itu hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan
di lapangan.91
Lebih jauh disebutkan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif cukup rumit karena peneliti dalam hal ini sekaligus menjadi perencana,
pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada akhirnya,
peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya.92 Oleh karena itu kehadiran peneliti
di lapangan sangat diperlukan, hal ini sejalan dengan karakteristik penelitian
kualitatif yang mempunyai latar yang bersifat natural sebagai sumber data
langsung, sedangkan peneliti merupakan instrumen utama.
Karena peneliti sebagai instrumen kunci maka ia berusaha sebaik mungkin
menunjukkan sikap yang seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi, rendah hati
namun percaya diri, selektif dan sungguh-sungguh dalam menjaring data sesuai
90S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif(Bandung: Tarsito, 1988), 9
91Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 65
92 Ibid.,
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
8/30
72
dengan kenyataan yang ada di lapangan, agar informasi yang terkumpul benar-
benar relefan dan terjamin keabsahannya. Dalam hal ini peneliti melakukan
penelitian di mulai dari tanggal 12 Mei sampai dengan 12 Juni 2009.
C. Lokasi PenelitianDalam penelitian ini peneliti memilih Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri sebagai lokasi penelitian
didasari dengan berbagai macam pertimbangan, antara lain:
1. MTsN Kanigoro merupakan satu-satunya lembaga pendidikan Islam yang adadi Kediri yang sudah mulai mengkaji dan menerapkan secara optimal terkait
pengembangan akademik melalui penerapan sistem informasi manajemen
(SIM) secara online;
2. MTsN Kanigoro merupakan madrasah unggulan bila dibandingkan denganmadrasah-madrasah yang ada di kabupaten Kediri;
3. MTsN Kanigoro sistem informasinya sudah berbasis komputer yang salahsatu prestasi dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Kanigoro adalah pada bulan
Maret 2009 ini bekerjasama dengan telkomsel untuk menerapkan SMS School
dalam sistem informasi akademiknya. Program SMS School di MTsN
Kanigoro merupakan satu-satunya madrasah di propinsi Jawa Timur yang
menerapkan SMS School dalam mengambil suatu keputusan;
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
9/30
73
4. MTsN Kanigoro sedang mempersiapkan diri untuk menjadi SekolahBerstandart Internasional (SBI) yang sistem pembelajarannya berbasis
komputer;
5. Lokasi penelitian MTsN Kanigoro adalah satu-satunya lokasi yang palingterdekat dengan peneliti.
D. Sumber DataSumber data adalah subyek dari mana data diperoleh.93 Data yang diperlukan
dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi :
1) Sumber data primer atau sumber data utamaSumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).94
Dengan memperhatikan jenis penelitian tersebut (kualitatif) di atas, maka
sumber data primer atau sumber data utama dalam penelitian ini adalah
sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari informan
yang terdiri dari kata-kata dan tindakan Kepala Madrasah Tsanawiyah
Negeri Kanigoro, Para Wakil Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha, Para
Guru, Staf dan pegawai serta para siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri
Kanigoro.
93Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek(Jakarta : Rineka Cipta,
1993), 10294 Nana Sudjana Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru, 1984), 4
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
10/30
74
Pemilihan informan dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan
cara snowball sampling yakni informan kunci akan menunjuk orang-
orang yang mengetahui masalah yang akan diteliti untuk melengkapi
keterangannya dan orang-orang yang ditunjuk akan menunjuk orang lain
bila keterangan yang diberikan kurang memadai begitu seterusnya, dan
proses ini akan berhenti jika data yang digali diantara informan yang satu
dengan yang lainnya ada kesamaan sehingga data dianggap cukup dan
tidak ada yang baru. Bagi peneliti hal ini juga berguna terhadap validitas
data yang dikemukakan oleh para informan.
2) Sumber data sekunder atau sumber data pendukungSumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain).95
Adapun data sekunder atau data pendukung
untuk penelitian ini diambil dari buku penunjang dan data hasil
observasi yang berkaitan dengan fokus penelitian. Sumber data sekunder
atau data tambahan dalam penelitian ini adalah dokumen atau bahan
tertulis serta bahan kepustakaan, yakni buku-buku, artikel, jurnal ilmiah,
dokumen-dokumen (Buku Pedoman Sistem Informasi Manajemen dan
sebagainya) dan koran yang relevan dengan penelitian ini. Sumber data
pendukung lainnya adalah dokumentasi foto, misalnya foto-foto kegiatan
yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Kanigoro, segala
95 Marzuki,Metodologi Riset(Yogyakarta: BPFE-UII, 1991), 55
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
11/30
75
aktifitas maupun sarana prasarana yang ada, dan seluruh aktifitas yang
dapat menunjang dalam memberikan gambaran pada aspek-aspek
tertentu. Semua data tersebut diharapkan mampu memberikan deskripsi
tentang penerapan sistem informasi manajemen di MTsN Kanigoro.
E. Teknik Pengumpulan DataDalam penelitian disamping perlu menggunakan metode penelitian yang
tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan.
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif selain sebagai perencana sekaligus
juga sebagai pelaksanan pengumpul data atau sebagai instrument.96
Penggunaan teknik operasional dan alat pengumpulan data yang tepat
memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Adapun teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Teknik Observasi PartisipanObservasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian.97 Metode
observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan fokus penelitian.
Dalam hal ini peneliti berusaha melakukan suatu pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak di MTsN Kanigoro.
96Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 121
97 S. Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, Cet V, 2005), 159
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
12/30
76
Adapun dalam pelaksanaan teknik observasi pada penelitian ini adalah
menggunakan observasi partisipan, menurut Burhan Bungin Obserbasi
partisipan adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap obyek
pengamatan langsung dengan hidup bersama, merasakan serta berada dalam
sirkulasi kehidupan obyek.98
Adapun tujuan dilakukannya observasi partisipan
adalah untuk mengamati peristiwa sebagaimana yang terjadi di lapangan
secara alamiah. Pada teknik ini, peneliti melibatkan diri atau berinteraksi
secara langsung pada kegiatan yang dilakukan oleh subjek dengan
mengumpulkan data secara sistematis dari data yang diperlukan.
Menurut Guba dan Lincoln, sebagaimana dikutip oleh Lexy J.
Moleong ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif,
pengamatan dimanfaatkan secara optimal, karena :
a. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsungb. Teknik pengamatan sangat dimungkinkan pengamat melihat dan
mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian seperti
keadaan yang sebenarnya.
c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasiyang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data
lapangan.
d. Pengamatan merupakan jalan terbaik untuk mengecek kepercayaan data.98
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 146
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
13/30
77
e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti memahami situasi-situasiyang rumit dan perilaku yang kompleks.
f. Teknik pengamatan dapat dijadikan alat yang sangat bermanfaat ketikateknik komunikasi lain tidak dimungkinkan.
99
Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara
berperan serta dan yang tidak berperan serta.100
Pada pengamatan berperan
serta, pengamat melakukan dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan
sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati. Sedangkan
pengamatan tanpa berperan serta pengamat hanya melakukan satu fungsi,
yaitu mengadakan pengamatan.
Pada penelitian ini peneliti memposisikan sebagai pengamat yang
berperan serta karena di samping sebagai peneliti, penulis juga secara resmi
menjadi tenaga pengajar di MTsN Kanigoro Kediri.
Pada teknik pengumpulan data ini, peneliti mengadakan observasi
tentang :
a. Kegitan guru dalam mengimput data nilai harian, nilai blok, nilaisemester.
b. Kegiatan wali kelas dalam mengimput rapot elektronikc. Kegiatan guru dalam mengimput data analisis hasil ulangan harian.
99Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 174-175.
100Rakhmat, Jalaluddin,Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997),
83
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
14/30
78
d. Kegiatan tenaga administrasi kurikulum dalam menginput daftar penilaianpelaksanaan pekerjaan (DP3).
e. Kegiatan tenaga adminstrasi kurikulum dalam memproses hasil nilaitryout kelas 9.
f. Kegiatan tenaga administrasi kurikulum dalam memprose input datadalam penelusuran siswa unggulan tingkat SD/MI wilayah kawedana
Ngadiluwih dan sekitarnya melalui nilai rapot kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.
g. Kegiatan tenaga administrasi kesiswaan dalam memproses input datapelanggaran siswa seminggu sekali.
h. Kegitan tenaga administrasi kesiswaan dalam memproses input datatentang pelanggan yang menjadi member/anggota SMS School sebagai
salam satu kegiatan sistem informasi manajemen.
i. Kegiatan tenaga administrasi keuangan dalam memproses input datatentang gaji pendidikan dan tenaga kependidikan.
2. Teknik Wawancara atauInterview MendalamMetode wawancara atau interview adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka dengan pihak yang bersangkutan.101. Percakapan dilakukan antara
peneliti yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.102
Metode wawancara atau interview untuk
101Nasution,Metodologi Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Budi Aksara, 2002), 113
102 Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 186
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
15/30
79
penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. dalam
hal ini peneliti memakai teknik wawancara mendalam (in deep interview),
yaitu dengan menggali informasi mendalam mengenai sistem informasi
manajemen di MTsN Kanigoro. Peneliti akan mewawancarai kepala sekolah
MTsN Kanigoro, dan tenaga kependidikan guna memperoleh data tentang
sistem informasi manajemen.
Patton sebagaimana dikutip Mantja mengemukakan bahwa pilihan teknik
wawancara, yaitu :
a. Wawancara pembicara informal (the informal conversational interview).Pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada pewawancara itu sendiri
dan sponanitasnya dalam mengajukan pertanyaan. Wawancara dilakukan
pada apa yang terdapat pada pikiran orang lain.
b. Menggunakan petunjuk umum wawancara (the general interview guideapproach). Wawancara dilakukan berdasar pada kerangka dan garis besar
pokok-pokok yang dituangkan dalam pertanyaan disesuaikan dengan
keadaan informan dalam konteks wawancara sebenarnya.
c. Wawancara baku terbuka (the standardized open-ended interview).Wawancara ini menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan terjadinya bias-bias atau
kemencengan.103
103W. Mantja, Etnografi: Desain Penelitian Kualitatif dan Manajemen Pendidikan (Malang:
Wineka Media, 2005), 57
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
16/30
80
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah
teknik pertama dan kedua. Wawancara informal banyak digunakan dengan
para user (pemakai) yang menggunakan SIM di MTsN Kanigoro Kediri,
baik itu kepada para jajaran pimpinan di Madrasah, admin, guru dan
siswa. Begitu juga terhadap mereka dilakukan wawancara dengan
menggunakan panduan wawancara.
Pada teknik pengumpulan data ini, peneliti mengadakan interview
tentang :
1) Tanggapan Kepala Madrasah terhadap sistem informasi manajemen,SMS School, raport elektronik.
2) Tanggapan Kepala Tata Usaha terhadap sistem informasi manajemen,SMS School, raport elektronik.
3) Tanggapan guru terhadap pelayanan akademik4) Tanggapan guru terhadap jabatan fungsional akademik5) Tanggapan guru terhadap pelayanan gaji sebagai pendidikan.6) Tanggapan siswa terhadap pelayanan informasi nilai akademik siswa.
3. Teknik DokumentasiMetode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, agenda atau lain sebagainya.104
Mantja menyatakan bahwa dalam
penelitian kualitatif data dokumen biasanya dianggap sebagai data
104 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 20
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
17/30
81
sekunder/data tambahan, karena data primer/data utama adalah data yang
diperoleh langsung dari tangan pertama yaitu subyek penelitian, partisipan
dan informan.105
Pada penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan sebagai
sumber data tambahan. Di samping itu data dokumentasi diperlukan untuk
melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Peneliti
dalam hal ini menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data yang
berupa arsip-arsip, catatan-catatan, buku-buku yang berkaitan dengan
penerapan sistem informasi manajemen dalam pengembangan akademik.
Dokumen yang dimaksud bisa berupa foto-foto, dokumen madrasah, transkrip
wawancara, dan dukumen tentang sejarah madrasah serta perkembangnya, ke
semua dokumentasi ini akan dikumpulkan untuk di analisis demi kelengkapan
data penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil foto-foto yang berkaitan
dengan penerapan sistem informasi manajemen.
Pada teknik pengumpulan data ini, peneliti menggunakan dokumentasi
tentang :
1) Dokumen sejarah berdirinya madrasah2) Foto kegiatan kerjasama Madrasah dengan Telkomsel dalam SMS School.3) Foto kegiatan kepala Madrasah dalam mengoptimalkan sistem informasi
manajemen.
4) Foto kegiatan tenaga kependidikan dalam sistem informasi manajemen5) Foto kegiatan wali kelas dalam input data raport elektronik
105 Mantja,Etnografi, 69
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
18/30
82
6) Foto kegiatan tim IT Madrasah dalam mengelola sistem informasimanajemen.
F. Teknik Analisis DataPenelitian kualitatif menekankan pada analisis secara induktif, sehingga data
yang dikumpulkan bukan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan
sebelum penelitian dilakukan, tetapi data dikumpulkan dan dikelompokkan dalam
pola, tema atau kategori untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan sementara
dengan cermat dan hati-hati.
Selanjutnya kesimpulan sementara dirumuskan secepat mungkin menjadi
kesimpulan-kesimpulan yang kokoh, kuat dan mengandung makna sebelum data
tersebut tertumpuk. Kesimpulan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian serta dapat dijadikan sebagai temuan-temuan penelitian
yang bermanfaat.
Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.106 Pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai
berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab
pertanyaan atau persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Adapun
106 Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian, 248
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
19/30
83
metode yang digunakan untuk mengelola data kualitatif adalah dengan
menggunakan metode induktif.
Metode induktif adalah berangkat dari fakta yang khusus, peristiwa yang
konkret, kemudian dari fakta atau peristiwa yang konkret itu ditarik generalisasi
yang mempunyai sifat umum.107
Alur pemikiran ini digunakan untuk memperoleh
suatu pendapat yang terdiri dari beberapa pendapat bersifat khusus. Dengan cara
menghubungkan pendapat tersebut kemudian ditarik kesimpulan secara umum.
Secara praktis, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitik, yaitu uraian naratif mengenai suatu proses tingkah laku subyek
sesuai dengan masalah yang diteliti.108 Analisis data ini dilakukan melalui
beberapa tahapan,pertama pemrosesan satuan (unityzing) dengan penandaan jenis
informan (Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha),
penandaan jenis lokasi (kantor, ruang kelas), dan penandaan teknik pengumpulan
data (wawancara, pengamatan atau dokumentasi). Kedua, kategorisasi yaitu
menyusun kategori dan memasukkan data ke dalam kategori yang telah dibuat.
Ketiga, menyuguhkan dan mendiskripsikan serta menganalisis data (analizing)
yang muncul dari kategori-kategori tersebut, sehingga terwujud suatu model atau
teori-teori yang meliputi aspek yang dibahas dalam penelitian ini.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara terus
menerus selama pengumpulan data berlangsung sampai pada akhir penelitian atau
107Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1 Penulisan Peper, Skripsi, Teshis, dan Disertasi
(Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1986), 87108 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian, 202
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
20/30
84
penarikan kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini mengikuti alur yang
dinyatakan oleh Miles dan Huberman, bahwa analisis data dilakukan melalui
empat kegiatan utama, yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.109
Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan prosedur Analisa
data ke dalam empat langkah, yaitu :
1. Pengumpulan dataData yang telah terakumulasi selanjutnya dianalisa dengan
menggunakan metode analisis dengan mengacu pada pendapat Bogdan dan
Biklen seperti dikutip oleh Noeng Muhadjir.110 Adapun analisis selama
pengumpulan data meliputi :
a. Menetapkan fokus penelitian, apakah tetap sesuai rencana atau perludirubah,
b. Penyusunan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telahdikumpulkan,
c. Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan temuan-temuan pengumpulan data sebelumnya,
d. Pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik dalam rangkapengumpulan data berikutnya yang dianggap perlu pendalaman,
109Mantja, Etnografi, 87
110 Noeng Muhadjir,Metodologi Penelitian, 143-144.
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
21/30
85
e. Penetapan sasaran-sasaran pengumpulan data berikutnya.111
2. Reduksi dataReduksi maksudnya adalah sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan lapangan. Oleh sebab itu reduksi data berlangsung
terus menerus selama penelitian berlangsung. Dalam proses ini, peneliti
merangkum dan memilih data yang dianggap pokok serta difokuskan sesuai
dengan fokus penelitian. Dalam mereduksi data, semua data lapangan ditulis
sekaligus dianalisis, direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya, sehingga disusun secara sistematis dan lebih mudah
dikendalikan.
3. Penyajian data (datadisplay)Maksudnya menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun, yang
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay
data. Data yang disajikan dalam penelitian adalah data yang sebelumnya
sudah dianalisa, tetapi analisis yang dilakukan masih berupa catatan untuk
kepentingan peneliti sebelum di susun dalam bentuk laporan.
4. Menarik kesimpulan dan verifikasi111
Bogdan dan Taylor, Introduction to Qualitatif Research Methods : Aphenomenologikal
approach to the social sciences (New York: John Willy & Sons, 1982),
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
22/30
86
Sejak memulai pengumpulan data analisis kualitatif sudah dilakukan yaitu
dengan kegiatan mencari arti, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi
yang mungkin, alur sebab akibat, dn proposisi. Selain itu penarikan
kesimpulan pada hakikatnya sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang
utuh. Singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yang sekaligus menjadi
Validitasnya. Pada langkah ini, peneliti menyusun secara sistematis data yang
sudah disajikan, selanjutnya berusaha untuk menarik kesimpulan dan data-
data tersebut sesuai dengan fokus penelitian.
Teknik analisa data yang digunakan adalah metode interaktif, yaitu antara
proses pengumpulan data, reduksi data (penyusunan data dalam pola, kategori,
pokok permasalahan tertentu), penyajian data (penyusunan data dalam bentuk
matrik, grafik, jaringan, bagan tertentu) dan pengambilan kesimpulan, tidak di
pandang sebagai kegiatan yang berlangsung secara linier, namun merupakan
siklus yang interaktif.112
Berikut adalah model imteraktif yang di gambarkan
oleh Miles dan Huberman, seperti yang dikutip oleh Ibrahim113:
112A. Maicel Huberman and B Miles Mathew, Anlisa data kualitatif, buku sumber tentang
metode-metode baru, penerjemah; tjetjep rohendi rohidi (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992),
16-20113
Ibrahim Bafadal, Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif (dalam Metodelogi Penelitian
Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis) (Malang: Unisma, tt), 72
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
23/30
87
Gambar. 3.1 Model interaktif
G. Pengecekan Keabsahan DataAgar data yang ditemukan di lokasi penelitian bisa memperoleh
keabsahan data, maka dilakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
menggunakan beberapa teknik pemeriksaan tertentu yaitu:
1. Perpanjangan KehadiranPada penelitian ini penulis menjadi instrumen penelitian keikutsertaan
penulis dalam mengumpulkan data tidak cukup bila dalam waktu singkat,
tetapi memerlukan perpanjangan kehadiran pada latar penelitian agar terjadi
peningkatan derajat kepercayaan atas data yang dikumpulkan.
Perpanjangan kehadiran dalam penelitian ini dilakukan dengan
pertimbangan situasi dan kondisi di lapangan serta data yang telah terkumpul.
Dengan perpanjangan kehadiran tersebut peneliti dapat mempertajam fokus
penelitian dan diperoleh data yang lengkap. Dalam hal ini peneliti melakukan
penelitian di mulai dari 12 Mei sampai dengan 12 Juni 2009, kemudian
peneliti memperpanjang kehadiran dari 12 Juni sampai dengan 12 Juli 2009.
Pengumpulan data Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan-kesimpulan
Penarikan/verifikasi
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
24/30
88
2. TriangulasiYang dimaksud dengan triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut
Denzin yang dikutip oleh Moleong dalam bukunya Metode Penelitian
Kualitatif membedakan 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan
yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.114
Pada
penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber, triangulasi
teori dan triangulasi dengan metode.
Pertama, penulis menerapkan triangulasi dengan sumber, penulis
membandingkan dan mengecek balik informasi yang diperoleh melalui teknik
pengumpulan data yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: 1)
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2)
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara abadi pribadi, 3) Membandingkan apa yang dikatakan
orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya
sepanjang waktu, 4) Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang, 5) Membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.115
Dalam hal ini penulis
membandingkan data hasil wawancara antara informan yang satu dengan
114Ibid., 330
115Ibid., 331
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
25/30
89
informan yang lain, atau dengan membandingkan data hasil pengamatan
(observasi) dengan data hasil wawancara.
Kedua, penulis menerapkan triangulasi dengan teori sebagai
penjelasan pembanding. Menurut Linclon dan Guba yang dikutip oleh
Moleong, berdasarkan anggaran bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat
kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Di pihak lain Patton berpendapat
lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya
penjelasan pembanding.116
Ketiga, peneliti menggunakan triangulasi metode, yaitu untuk mencari
data yang sama digunakan beberapa metode yang berupa wawancara,
observasi, dokumentasi, dan sebagainya.117
Dalam hal peneliti hasil wawancara dengan kepala madrasah
dikroscekkan dengan tenaga kependidikan, data dengan teknik wawancara
dikroscekkan dengan observasi/dokumentasi.
3. Pembahasan Sejawat Melalui DiskusiTeknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.
Dengan melakukan pembahasan sejawat yang memiliki pengetahuan umum
yang sama tentang apa yang diteliti, sehingga bersama mereka diharapkan
116Ibid.
117H.B Sutopo, pengumpulan dan pengolahan Data dalam Penelitian Kualitatif dalam
(Metodelogi Penelitian Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis), (Malang:Lembaga Penelitian
Universitas Islam Malang, tt), 133
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
26/30
90
nantinya dapat meriveuw persepsi, pandangan dan analisis yang dilakukan,
sehingga dapat dijadikan suatu pembanding. Diskusi teman sejawat ini:
1) Untuk membuat agar peneliti tetap memperhatikan sikap terbuka dankejujuran dalam diskusi sejawat tersebut. Kemencengan peneliti
disingkap dan pengertian mendalam ditelaah yang nantinya menjadi dasar
bagi klarifikasi penafsiran.
2) Dengan diskusi sejawat dapat memberikan suatu kesimpulan awal yangbaik untuk mulai menjajaki dan menyusun hipotesa awal yang muncul
dari pemikiran peneliti. Ada kemungkinan hipotesa yang muncul pada
benak peneliti dapat dikonfirmasikan, tetapi dalam diskusi analitik ini,
mungkin sekali dapat terungkap segi-segi lainnya yang justru
membongkar pemikiran peneliti. Sekiranya peneliti tidak dapat
mempertahankan posisinya, maka perlu mempertimbangkan kembali arah
pemikirannya itu.118
Dalam penelitian ini, peneliti berdiskusi dengan teman-teman yang
memiliki pengetahuan dalam bidang sistem informasi manajemen (SIM),
sistem informasi dan komputer ataupun metodologi penelitian, yang bisa
diajak bersama-sama membahas data yang ditemukan peneliti. Dalam
pembahasan atau diskusi ini juga dapat dipandang sebagai usaha untuk
mengenal persamaan dan perbedaan terhadap data yang diperoleh teman-
118
A. Maicel Huberman and B Miles Mathew, Qualitatif data Analisis, Edisi Bahasa Indonesia,
(Jakarta: UII Press, 1992), 32
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
27/30
91
teman. Dalam hal ini peneliti berdiskusi dengan team yang menangani
Sistem Informasi Manajemen (SIM) di MTsN Kanigoro, yaitu HM. Akoh
Istifa, Saiful Ali, M. Zusfar Irham Hani, Miftahul Nurhuda, Moh. Shohib,
Iwan Hermawan, Moh. Asrori, dan Enik Yuliana.
H. Tahapan PenelitianProses penelitian yang akan penulis laksanakan diharapkan dapat selesai
dalam 4 bulan, mulai dari seminar usulan penelitian sampai menyelesaikan
laporan tesis. Jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
N
oK e g i a t a n
April Mei Juni Juli
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PERENCANAAN
a. Ujian Proposalb. Revisi Proposal
2 PELAKSANAAN
a. Penyusunan wawancarab. Mengadakan wawancara
mendalam
c. Analisis dan PengolahanData
d. Penulisan Laporan Tesise. Bimbingan Tesis
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
28/30
92
3 PELAPORAN/UJIAN
a. Bimbingan Akhir Tesisb. Perbaikan Tesisc. Sidang Tesisd. Revisi Tesise. Penyetoran Hasil Tesis
Penentuan tahapan kegiatan penelitian serta lamanya waktu yang dibutuhkan
merupakan pedoman yang harus dilakukan selama pelaksanaan penelitian
berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan penelitian terarah dengan
baik dan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang di tempuh oleh peneliti yaitu:
1) Tahap PerencanaanPada tahapan perencanaan banyak hal yang telah dilakukan oleh peneliti,
mencari permasalahan penelitian dan mencari referensi terkait. Dan peneliti
mencoba mengangkat permasalahan tersebut dengan menentukan judul
penelitian Sistem Informasi Manajemen di MTsN Kanigoro.
Pada waktu semester tiga, peneliti mulai memfokuskan pada tema
tersebut di atas, peneliti mengajukan tema tersebut untuk kemudian diujikan
ke majelis ujian proposal. Berdasarkan hasil ujian tersebut banyak masukan-
masukan baik dari dosen pembimbing proposal tesis maupun dosen penguji
proposal tesis berkaitan dengan judul tesis peneliti. Dan dari hasil ujian
proposal tesis tersebut, menyatakan bahwa proposal tesis layak untuk
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
29/30
93
dilanjutkan dengan catatan-catatan revisi dari dosen penguji ujian proposal
tesis. Akhirnya peneliti mulai melakukan konsultasi dengan para dosen
pembimbing. Setelah mendapatkan persetujuan akhirnya peneliti mulai
melakukan studi pendahuluan di lokasi objek penelitian. Setelah usulan
penelitian dianggap cukup layak, maka peneliti mengajukan permohonan surat
izin penelitian ke Program Pascasarjana STAIN Tulungagung.
2) Tahap PelaksanaanPeneliti mulai memasuki objek penelitian setelah mendapatkan izin
penelitian dengan didampingi oleh salah satu staf pengajar di MTsN
Kanigoro. Pada minggu pertengahan bulan Mei 2009 tepatnya pada tanggal 15
Mei 2009, peneliti akan mengadakan kegiatan orientasi lapangan antara lain
untuk menyampaikan maksud dan tujuan berdasarkan surat dari Pasca Sarjana
(PPs) STAIN Tulungagung sekaligus menyerahkan proposal penelitian tesis.
Bapak Kepala Madrasah dengan sepenuh hati bersedia membantu pelaksanaan
peneletian.
Setelah kegiatan orientasi dianggap cukup, maka peneliti mulai
melakukan wawancara kepada subjek penelitian. Wawancara pertama
dilakukan dengan kepala Madrasah, yang dilanjutkan dengan para waka
madrasah, para tenaga pengajar, serta pegawai MTsN Kanigoro. Untuk
mendapatkan data yang lengkap dan terpercaya, di samping wawancara
mendalam, peneliti juga melakukan studi dokumentasi. Studi dokumentasi
berkaitan dengan pelaksanaan sistem informasi manajemen dan
-
8/14/2019 Sim Tesis Bab III
30/30
94
kelengkapannya, hasil dokumentasi ini kemudian di analisis dan dibuat
ringkasan.
Kegiatan pengumpulan data baik melalui wawancara mendalam,
observasi mupun dokumentasi kurang lebih dilakukan selama 4 bulan, yaitu
mulai selama pengumpulan data berlangsung, juga dilakukan analisis data, hal
ini dilakukan untuk (1) Mengkaji kembali apakah data-data yang dihasilkan
sesuai dengan fokus. (2) Membuat rencana pengumpulan data berikutnya. (3)
Mengembangkan pertanyaan berikutnya dan (4) Secepat mungkin membuat
transkrip wawancara, lembar pengamatan serta menganalisis dokumen-
dokumen yang telah ditemukan agar tidak mudah lupa.
3) Tahap Penyusunan LaporanSetelah semua data dianalisis, kemudian kegiatan penelitian dilanjutkan
dengan penyusunan laporan penelitian. Laporan tersebut diserahkan kepada
para dosen pembimbing untuk direvisi. Berdasarkan masukan-masukan dari
dosen pembimbing kemudian direvisi kembali oleh peneliti. Kegiatan ini terus
dilakukan oleh peneliti sehingga pembimbing menyatakan hasil penelitian ini
siap untuk diujikan.