pneumonia, asma

7/25/2019 Pneumonia, Asma

1/77


2/77

ANATOMI


3/77


4/77

Figure 23.10a

THE BRONCHI AND LOBULES

OF THE LUNG


5/77

Figure 23.10b

OF THE LUNG


6/77

Figure 23.12a-c

ALVEOLAR ORGANIZATION


7/77


8/77


9/77


10/77

Pneumonia membunuh50.000 / tahun

12.500 / bulan

416 / hari = penumpang 1

pesawat jumbo jet

17 / jam1 / empat menit


11/77

DEFINISI PNEUMONIA

Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai

parenkim paru

Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme(virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan

oleh faktor lain


12/77

TEMPAT TERJADINYA..

Pneumonia-masyarakat (community-acquired

pneumonia), bila infeksinya terjadi di

masyarakat

Pneumonia-RS atau pneumonia nosokomial

(hospital-acquired pneumonia).


13/77

FAKTOR RESIKO YANG MENINGKATKAN

INSIDEN PNEUMONIA

Umur < 2 bulan

Laki-laki

Gizi kurang

Berat badan lahir rendah Tidak mendapat ASI memadai

Polusi udara

Kepadatan tempat tinggal

Imunisasi yang tidak memadai

Membedong anak (menyelimuti berlebihan)

Defisiensi vitamin A


14/77

PENGARUH USIA

Usia pasien merupakan faktor yang memegang

peranan penting pada perbedaan dan kekhasan

pneumonia anak

Terutama dalam spektrum

o Etiologi

o Gambaran klinis

o Strategi pengobatan


15/77

ETIOLOGI

Neonatus dan bayi kecil

o Streptokokus grup B

o Bakteri gram negatif sepertiE. Colli,

Pseudomonas sp, atauKlebsiella spo Chlamydia trachomatis

Bayi yang lebih besar dan anak balita

o Streptococcus pneumoniaeoHaemophillus influenzaetipe B

o Staphylococcus aureus


16/77

VIRAL PNEUMONIA

Penyebab utama pneumonia di negara maju

Etiologi virus tersering :

o Respiratory Syncytial Virus (RSV)

o Rhinovirus

oVirus ParainfluenzaeSecara klinis, umumnya pneumonia bakteri sulit

dibedakan dengan pneumonia virus.


17/77

PATOFISIOLOGI

Mekanisme

pertahanan terganggu

Terbentuk sekret

virulen

Sekret berlebih turun

ke alveoli

Kuman masuk ke

saluran napas atas

Inflamasi


18/77

PNEUMONIA


19/77

GEJALA INFEKSI UMUM

Demam

Sakit kepala

Gelisah

MalaisePenurunan napsu makan

Keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah,

atau diare


20/77

GEJALA GANGGUAN RESPIRATORI

Batuk

Sesak napas

Retraksi dada

TakipneaNapas cuping hidung

Air hunger

Merintih

Sianosis


21/77

PNEUMONIA PADA NEONATUS DAN

BAYI KECIL

Sering terjadi akibat transmisi vertikal ibu-anak

yang berhubungan dengan proses persalinan

Infeksi terjadi akibat kontaminasi dengansumber infeksi dari ibu, misalnya melalui

aspirasi mekonium, cairan amnion, atau dari

serviks ibu.


22/77

PNEUMONIA PADA NEONATUS DAN

BAYI KECIL

Serangan apnea

Sianosis

Merintih

Napas cuping hidungTakipnea

Letargi, muntah

Tidak mau minum

Takikardi atau bradikardi

Retraksi subkosta

Demam


23/77


24/77

FAKTOR RESIKO YANG MENINGKATKAN

ANGKA KEMATIAN PNEUMONIA

Umur < 2 bulan

Tingkat sosial ekonomi rendah

Gizi kurang

Berat badan lahir rendah Tingkat pendidikan ibu yang rendah

Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang

rendah

Kepadatan tempat tinggal Imunisasi yang tidak memadai

Menderita penyakit kronis


25/77

DIAGNOSIS

Predikator paling kuat pneumonia adalah

demam, sianosis, dan lebih dari satu gejala

respiratori sebagai berikut :

o Takipnea

o Batuk

o Napas cuping hidung

o Retraksi

o Ronki

o Suara napas melemah


26/77

KLASIFIKASI TAKIPNEA

Usia Frekuensi

< 2 bulan 60 x/mnt

2 12 bulan 50 x/mnt

1 5 tahun 40 x/mnt

5-12 tahun 30 x/mnt


27/77

PELAYANAN KESEHATAN

PRIMER

Bayi berusia dibawah 2 bulan

Pneumonia

o Bila ada napas cepat atau sesak napas

o Harus dirawat dan diberikan antibiotikBukan pneumonia

o

Tidak ada napas cepat atau sesaknapas

o Tidak perlu dirawat, cukup diberikan

pengobatan simptomatis


28/77

MASALAH DIAGNOSIS ETIOLOGI

PADA BAYI DAN ANAK

Sulit mendapatkan sputum

Beberapa bakteri sukar dikultur

(Klamidia pneumoniae dan Mikoplasmapneumoniae)

Usap nasofaring tidak dipercaya

karena prevalensi bakteri di

nasofaring tinggi.


29/77


30/77

MANIFETASI KLINIK

NEONATUS DAN BAYI KECIL

Tidak khas

Neonatussukar dibedakan

dengan sepsis dan

meningitis

Retraksi,grunting

Takipnu

Auskultasi :rales,

ronki

Ro: infiltrat, konsolidasi

Not well doing baby


31/77

TANDA KLINIK SEDERHANA PNEUMONIA (WHO)

Napas sesakTarikan dinding dada

(retraksi subkostal)

Napas cepat(takipnu)

Laju napas

Umur (x/mnt)


32/77

Sensitivity and spesificity clinical sign

for diagnosis pneumonia in children *)

Clininacl sign Sensitivity (95%CI) Spesificity (95%CI)

achypnoea !"(#$&&) #!(5#!!)

Chest indra'ing !(5#) 59("9#&)

achyp Chest indr #&(5+&,) #9(5&!9)achypalvrales "#(+9#+) &,(!"9)

-lveolar rales "#(+9#+) !9(!$&!)

achyp.chest indral

veolar rales ",(+#59) &"(!&&)Chest indr alvrales "+(+55&) &$(!&&)

/alafo0 et al. -rch 1is Child +$$$. &+ 2"5)


33/77


34/77

PEMERIKSAAN PENUNJANG

INVASIF

Pungsi pleuraBronchoalveolar lavageBiopsi transbronkialOpen lung biopsy


35/77

FOTO TORAK

Petunjuk etiologi

Virus : hiperinflasi, atelektasis segmental,infiltrat intersisial

Mikoplasma : biasanya konsolidasi lobaris Bakteri : konsolidasi lobaris, infiltrat difus,

pneumatokel (S aureus)

Manfaat

menunjang diagnosis, tidak menentukan etiologi menentukan luas/beratnya penyakit

menentukan komplikasi

tindak lanjutnormal dalam 3-4 minggu


36/77

/r. #.5 thn 3oinfiltrat intersisial luas. ec S pneumoniae2 Ig4 pneumolisin

meningkat. leukosit +9&$$. 61 ,5 mm78am I. C3/ 9 mg7l


37/77

k. .9 thn. 3o infiltrat alveoler di lous kanan a'ah ec S pneumoniae2 Ig4

pneumolisin meningkat signifikan. leukosit ,&$$. 61 +578am I. C3/ ,,+ mg7l


38/77

/r. $., thn. 3o infiltrat alveoler di lous atas kanan ec parainfluen:a dan

human herpes virus. leukosit !$$$. 61 & mm7l. C3/ ++ mg7l


39/77

PEMERIKSAAN DARAH

Lekositosis dan dominasi

netrofil (pergeseran kekiri)bakteri >>

LED dan CRP tidak khas


40/77

TATA LAKSANA

UMUMPemberian Oksigen secara kanulanasal,head box

atau masker, untuk mempertahankan saturasi O2diatas 92% (rekomendasi A)

Bila memerlukan infus, jumlah cairan yang diberikan80% dari kebutuhan, dan monitor elektrolit(rekomendasi C)


41/77

TATA LAKSANA

Anti piretik dan analgesik diberikan bila

perluChest physiotherapytidak terlihat

manfaatnya (rekomendasi B)Minimal handlinguntuk mengurangi

metabolisme dan kebutuhan oksigenMonitor HR,Suhu RR dan saturasi

oksigen paling tidak tiap 4 jam

(rekomendasi D)


42/77

TATA LAKSANA

ANTIBIOTIKAPada keadaan berat dan pemberian oral tidak

memungkinkan,antibiotika diberikan intravenaPilihan jenis antibiotika secara empiris untuk kausa

tersering (H.influenzaedanS.pneumonia)


43/77

TATA LAKSANA

umur < 3bulan kombinasi golonganpenisilin(ampisilin atau amoksisili)

dengan golonganaminoglikosid

umur > 3 bulan kombinasi golonganpenisilindengankloramfenikol

atau antibiotika golongan sefalosporin

lama pemberian 10-14 harievaluasi pemberian antibiotika

dilakukan 48-72 jam


44/77

PENCEGAHAN

Pemberian vaksinasi

haemofilus influenza,pneumokokus,influenza

danpertusis


45/77

ASMA


46/77

ASMA

NCHSkematian akibat asma 1,6 per 100.000

Faktor risiko : jenis kelamin, usia, riwayat atopi,

lingkungan, ras, asap rokok,outdoor air polution,

infeksi respiratorik

PNAA (Pedoman Nasional Asma Anak),2004 ;

asma : mengi berulang dan/atau batuk persisten

dgn karakteristik timbul secara episodik,

cenderung pd malam hari (nokturnal), musiman,

setelah aktifitas fisik, serta terdapat riwayatasma atau atopi lain pd pasien atau keluarganya.


47/77

PATOGENESIS ASMA


48/77


49/77

/63;-N4 63?-1I /-1- IN@-A-SI

Vasodilatasi & Kebocoran

pembuluh darah

Hipersekresi Lendir

Kerusakan Sel Epitel

Penebalan Otot Polos


50/77

/6A63IBS--N =IS4I

Penderita asma 2

kerusakan epitel

peningkatan 8umlah

otot polospenealan memran

suasalis

Oran normal

!eckett PA" Ho#ard PH$ %hora '(()* +,- ./)0.12


51/77

GAMBARAN PATOLOGISaluran napas : hiperinflasi, sumbatan

mukus, protein serum, sel inflamasi dandebris

infiltrasi luas sel eosinofil,mononuklear,

vasodilatasi, kebocoran mikrovaskuler,kerusakan epitel

Perubahan kronik : hipertropi otot polos,

pembentukan pembuluh darah baru,

peningkatan sel goblet, fibrosis, penebalan

membrana basalis airway

SALURANNAPASANAKNORMAL(BUKANSALURANNAPASANAKNORMAL(BUKAN


52/77

SALURAN NAPAS ANAK NORMAL (BUKAN

ASMA)

SALURAN NAPAS ANAK NORMAL (BUKAN

ASMA)

Pencetus3debu" bulu binatan" kapuk" dll4

Tetap lebar3tidak rentan" tidak sensiti5"

tidak mudah oncan" stabil4


53/77

SALURAN NAPAS ANAK ASMASALURAN NAPAS ANAK ASMA

Pencetus3debu" bulu binatan" kapuk" dll4

%idak timbul seranan %imbul seranan

Otot saluran napas menkerut Saluran napas menebal6membenkak Lendir lebih ban7ak dan kental6lenket

Hiperreakti5 -sanat rentanSanat sensiti58udah oncan6menkerut

KELUHAN


54/77

KELUHAN

UTAMAKetika datan !

Klasik "aitu ! #$ee%in& sesak& batuk

N'n klasik ! batuk& berulan& danatau kr'nik

!K!dapat merupakan manifestasi a'al

dari per8alanan asma anak

-sma non klasik mempunyai gamaran

Inflamasi sama dengan asma klasik


55/77

BATUK BANDELBATUK BANDEL

Batuk berlansun

laa*ulit sebu$

Tibul berulan


56/77

ANAK 9ENGAN BATUK BANDEL

............

imul 8ika terpa8an faktor tertentu

eih erat pada malam7dini hari

-da ri'ayat alergi pada anak7keluarga

3espons aik dengan oat asma

SANGA% 8:NGK;N AS8A

PEMERIKSAAN


57/77

PEMERIKSAANFISIK

Biasanya tidak ditemukan kelainan.

Barrel chest

Auskultasi daerah toraks didapatkanwheezing

yang bahkan dapat terdengar tanpa stetoskop

Tanda-tanda alergi lain


58/77

KLASIFIKASI KLINIS ASMA( KONSENSUS INTERNASIONAL III )

Asma episodik jarang(ringan)- 75% populasi asma anak- serangan 3- 4x / thn, mengi ringan pasca aktivitas- antar serangan, gejala (-) dan faal paru normal

Asma episodik sering(sedang)-20% populasi- serangan 1x / bulan, mengi pasca aktivitas, cegah(+)- faal paru hampir normal

Asma persisten(berat)-5% populasi

- serangan > 1x /bulan, faal paru abnormal

Klasifkasi derajat penyakit asma


59/77

Klasifkasi derajat penyakit asma

Parameter klinis,kebutuhan obat,

dan aal paru

Asmaepisodik jaran!

"#$

Asma persisten#$

Asmaepisodik serin!

%&$

an tahun

Atau tidak ada remisi

beberapa hari

s6d . minu

9iantara seranan %anpa e>ala Ge>ala sian dan malamSerin ada e>ala

%idur dan akti?itas %idak teranu Sanat teranuSerin teranu

Pemeriksaan 5isis

di luar serananNormal 3tidak

9itemukan kelainan4idak pernah normal

8unkin teranu

3ditemukan kelainan4

Obat penendaliAnti in5lamasi

idak perlu Perlu" steroid ;nhalasidosis = 2(( 6.hari

Perlu" non steroid

Atau steroid inhalasidosis .((0'((

:>i


60/77

PEMERIKSAAN PEN'N(AN)

ALATMini Peak Flow Meter

SpirometerPERLU KOORDINASISULIT DILAKUKAN PADA

ANAK UMUR < 7 TAHUN

:B;


61/77

PEAK


62/77

:B;


63/77

TUJUAN TATALAKSANA ASMA

Redakan penyempitan sal respiratorik secepat

mungkin

Mengurangi hipoksemia

Mengembalikan fungsi paru ke keadaan normal

Rencana re evaluasi tatalaksana jangka panjang

untuk cegah kekambuhan


64/77

APAKAH SAYA ASMA ?

es faal paru. ukur -/6 (memakai alat sederhana.

murah. praktis) pada malam dan pagi hari ;kur -/6

setelah minum oat pelega. ila ada peredaan yg

nyata. menyokong asma

es Bulit Aisal ditemukan deu rumah. serpih kulit

erarti mempunyai atopi

es darah. eosinofil

es profokasi


65/77

PENGO!A%AN AS8A

Pelega

Pencegah

PELEGA2 Salutamol (ventolin)

erutalin (


66/77

PENCEGAHAN

Dengan kortikosteroid :TabletInhaler

TurbuhalerNebulizer

Preparat :Beklometason dipo propionat (BDP) (Becotide)

Budesonide (Pulmicort)Prednison

PENATALAKSANAANASMA


67/77

PENATALAKSANAAN ASMA

9era>ad Ge>ala Obat Variabelpeak05lo#

meter

3ingan 4angguan fungsiringan (D ln)'hee:ing leihsering


68/77

/erlu di8elaskan pada pasien ah'a pengoatan

pencegah mempunyai efek sangat minimal pada saat

serangan asma /engoatan pelega tidak dapat men8amin kelangsungan

8angka pan8ang sea tidak dapat mempengaruhi

penyea yang sangat mendasar yaitu inflamasi yang

merupakan iang keroknya asma Aemilih oat inhalasi 2 leih men8an8ikan daripada

entuk talet atau sirup

Bonsentrasi yang tinggi disear langsung pada saluran

nafas dengan efek kuat dan sedikit efek sistemik at pelega cepat menghilangkan sesak nafas. atuk.

dada tertekan dan 'hee:ing


69/77

S-;S -SA-IB;S Serangan erat pada asma 'alau sudah eroat teratur

leh karena radang dinding saluran napas (penuh lendir.

menyumat)

Seanya infeksi. masuknya alergen erleihan


70/77

/6N---BS-N--N S-;S -SA-IB;S 3ingan 2


71/77

PENATALAKSANAAN

KEPERAWATAN


72/77

PENGKAJIAN

Riwayat keluhan saat ini

Riwayat kesehatan masa lalu

Riwayat pertumbuhan

Riwayat sosial

Pengkajian pola gordon

Pemeriksaan fisik

Polanafastidakefektif


73/77

Pola nafas tidak efektif

NOC:Respiratory Status:Airway Patency

Kecemasan tidak terlihat

RR dalam batas yang diharapkan

Bebas dari suara nafas tambahan

NIC I:Airway Patency

Mengurus humadifier air/oksigen

Mengatur posisi pasien untuk memaksimalakan ventilasi

Monitor respirasi dan status oksigen

NIC II:Respiratory Monitoring

Montor rate,rhytim,kedalaman,dan usaha saat bernafasMonitor bising pernafasan


74/77

Risiko Kekurangan Volume Cairan

NOC:Risk Control

memonitor factor resiko yang ada di lingkungan

membangun strategi yang efektif untuk mengontrol factor resiko

memonitor perubahan status kesehatan

NIC:Fluid Management

Monitor status hidrasi dan status nutrisi

Monitor tanda vital

Terapi IV

Monitor intake makanan

B ih jl f tidk fktif


75/77

Bersihan jalan nafas tidak efektif

NOC: Respiratory Status:Airway PatencyFrekuensi nafas dalam batas normalRitme pernafasan dalam batas normalSputum dapat dikeluarkanBebas dari suara nafas dari suara nafas tambahan

NIC: Airway MaangementPosisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasiyang potensial

Memasukkan alat bantu nafas nasopharing atau oraljika perlu

Memindahkan secret dengan batuk atau suksionDengarkan suara nafas, mencatat penurunan ataukehilangan ventilasi dan suara yang terjadi tiba-tiba

Memonitor pernafasan dan status oksigen pasien

HipertermibdPenyakitdenganGejala


76/77

Hipertermi b.d Penyakit dengan Gejala

Takikardi dan Peningkatan Suhu Tubuh

di Atas Rentang Normal

NOC:Thermoregulation

Temperatur tubuh dalam kondisi normal

Detak jantung, frekuensi respirasi dalam batas yang

diharapkan

NIC:Fever TreatmentMonitor kehilangan cairan

Monitor warna kulit dan temperatur

Monitor TD, pulse, dan respiratory

Monitor penurunan level kesadaran

Monitor intake dan output

Mengurus medikasi antipiretik


77/77

MATUR NUWUN

pneumonia, asma

Documents