uji efektivitas ekstrak daun jambu biji psidium …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4134/4/kti yustina...
TRANSCRIPT
i
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM
GUAJAVA LINN) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI ESCHERICHIA COLI
(Studi di Ruang Laboratorium Mikrobiologi STIKes ICMe Jombang)
KARYA TULIS ILMIAH
YUSTINA NUNGGUT
171310080
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2020
ii
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM
GUAJAVA LINN) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI ESCHERICHIA COLI
(Studi di Ruang Laboratorium Mikrobiologi STIKes ICME Jombang)
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan
Menyelesaikan Studi di Program Studi Diploma III Analis
Kesehatan
Yustina Nunggut
(171310080)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2020
iii
TESTING THE EFFECTI VENESS OF JAMBU SEED LEAVES
(PSIDIUM GUAJAVA LINN) ON THE GROWTH OF
ESCHERICHIA COLI BACTERIA
(Study in the Microbiology Laboratory Room of STIKES ICME
Jombang)
Yustina Nunggut*Awaluddin Susanto** Fera Yuli Setiyaningsih***
ABSTRACT
Background: Guava leaves (Psidium Guajava Linn) are plants that are
found in various tropical areas. Guava leaves are known to contain various
antibacterial compounds, including Tannins, Flavonoids, Essential Oils, and
Alkaloids. This study aims to determine whether guava leaf extract can inhibit the
growth of the Escherichia coli bacteria.
Method: is a solid dilute on to see the minimum inhibitory level (MIC)
and the minimum kill rate (KBM). Types of This research is an descriptive,
experimental research. The sample used was the Escherichia Coli isolate
bacteria, the concentration used was 25%, 50%, 75%, 100% control 0%.
Results: from this research is guava leaf extract at a concentration of
25%, 50%, 75%, 100% and control. 25% includes the minimum inhibitory level
(MIC) and 75% includes the minimum kill rate (KBM). Then the average value of
repetition was calculated for 1,2, and 3 data were analyzed statistically with the
Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16 program. Kruskal Wallish test
results were obtained. % - 50% is 0.050 which is significant the pbecause the p
≤0,05 and 75% - 100% is 0.100 which is not significant because 0,1000 is greater
than the p 0,05≥.
Conclusion: Guava leaf extract (Psedium Guajava Linn) is effective
against the growth of Escherichia coli bacteria, the higher the concentration
extract is used, the fewer colonies that grow so that the bacterial colony cannot
grow.
Kata kunci :The effectiveness of guajava leaf extract, Escherichia coli
iv
UJI EFEKTVITAS EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (PSEDIUM
GUAJAVA LINN) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
ESCHERICHIA COLI
(Studi di Ruang Laboratorium Mikrobiologi STIKES ICME Jombang)
Yustina Nunggut*Awaluddin Susanto** Fera Yuli Setiyaningsih***
ABSTRAK
Latar belakang: Daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) merupakan
tanaman yang banyak ditemukan diberbagai daerah tropis daun jambu biji
diketahui mengandung berbagai senyawa antibakteri ada Tanin, Flavonoid,
Minyak atsiri, dan Alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Metode: adalah dilusi padat untuk melihat kadar hambat minimum (KHM)
dan kadar bunuh minimum (KBM). Jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif, eksperimen. Sampel yang digunakan yaitu Isolat Bakteri Escherichia
coli, konsentrasi yang digunakan yaitu 25%, 50%, 75%, 100% control 0%.
Hasil: dari penelitian ini adalah ekstrak daun jambu biji pada konsentrasi
25%, 50%, 75%, 100% dan control. 50% sudah termasuk kadar hambat minimum
(KHM) dan 75% sudah termasuk kadar bunuh minimum (KBM). Kemudian
dihitung nilai rata – rata pengulangan 1, 2, dan 3 data dianalisa secara statistik
dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16. Didapatkan
hasil uji Kruskal Wallish 0.008 dan dilakukan uji lanjut Mann Whitney Test
kontril – 25% ialah 0,037, 25% - 50% ialah 0,050 terdapat signifikan karena nilai
(p)≤0,05 dan 75% - 100% ialah 0,1000 tidak terdapat signifikan karena 0,1000
lebih besar dari nilai (p)≥0,05.
Kesimpulan: Ekstrak daun jambu biji (Psedium Guajava Linn) efektif
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli, semakin tinggi konsentrasi
ekstrak yang dipakai semakin sedikit koloni yang tumbuh hingga koloni bakteri
tidak dapat tumbuh.
Kata kunci : Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji, Escherichia coli
v
vi
vii
viii
ix
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
NIM
Jenjang
Program Studi
: Yustina Nunggut
: 171310080
: Diploma
: Analis Kesehatan
Demi pengembangan ilmun pengetahuan menyatakan bahwa Karya Tulis
Ilmiah saya yang berjudul “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli” merupakan karya
tulis ilmiah dan artikel yang secara keseluruan adalah hasil karya penelitian
penulis, kecuali teori yang di rujuk dari sumber informasi aslinya. Demikian
pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimestinya.
Jombang, 28 Agustus 2020
Yang menyatakan
Yustina Nunggut
171310080
x
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sanapai 28 Juni 1997 dari pasangan Bapa Hendrikus
Nunggut dan Ibu Thedora Kanggim. Penulis merupakan anak keenam dari
Sembilan bersaudara.
Tahun 2011 penulis lulus Sekolah Dasar Inpres Kamur – Asmat Papua,
2014 penulis lulus dari SMPN 1 Pantai Kasuari – Asmat Papua, tahun 2017
penulis lulus dari SMK Kesehatan Yaleka Maro Merauke Papua, dan penulis
masuk Perguruan Tinggi STIKes Insan Cendekia Medika Jombang melalui jalur
mandiri. Penulis Memilih Program Studi D –III Analis Kesehatan dari ilmu
pilihan yang ada di STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.
Demikian riwayat hidup yang dibuat dengan sebenarnya.
Jombang, 28 Agustus 2020
Yang menyatakan
Yustina Nunggut
NIM:171310080
xi
MOTO
“Semua impian bisa terwujud jika kita memilih keberanian untuk mengejarnya”
xii
PERSEMBAHAN
Syalom Salam Sejatra
Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha pengasih dan Maha penyayang atas
berkat dan anugerah yang diberikan kepada saya dan juga takdir yang diberikan
kepada saya menjadi pribadi yang berilmu, beriman dan bersabar. Semoga
keberhasilan ini menjadi salah satu awal untuk meraih cita – cita saya.
Dengan penuh kecintaan dan keikhlasan saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah
ini kepada:
1. Bapa dan Ibu saya, terimah kasih atas kasih sayang berlimpa mulai dari
saya lahir, hingga saya sudah selesai ini, terima kasih juga atas limpahan
doa yang berkepanjangan serta hal - hal yang telah kedua orang tua saya
lakukan. Apa yang saya dapatkan mungkin hari ini belum mampu
membayar semua kebaikan, keringat dan air mata kedua orang tua saya,
terima kasih atas pengorbanan dan jeripayaa kalian Bapa dan Ibu ku kalian
adalah orang tua yang hebat, terkususnya buat Bapa yang belum sempat
melihat saya menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa
diploma Analis kesehatan STIKes ICMe Jombang, terima kasih sudah
menjadi bapa yang hebat buat saya mulai dari saya lahir sampai dengan
tanggal 10 Desember 2019 Bapa meninggalkan saya melakah sendiri
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab ini.
2. Pembimbing utama bapak Awaluddin Susanto, S.Pd.,M.Kes dan
pembimbing anggota ibu Fera Yuli Setiyaningsih,S.S.T.,M.Keb terima
kasih telah membimbing dengan penuh kesabaran hingga terselesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
xiii
3. Seluruh dosen – dosen STIKES ICME Jombang, terima kasih yang
sebesar – besarnya untuk dosen – dosen ku tercinta. Terimah ini sebagai
persembahan atas bimbingan belajar selama ini.
4. Keluarga ku yang selalu mendukung dan mendoakan saya terutama kaka
Saveria Nunggut yang menggantikan Bapa memberi semangat dan cinta
kasih sayang buat saya, dari Bapa pergi meninggalkan saya sampai
sekarang.
5. Sahabat – sahabat ku tercinta Herlina, Suliyaningsi, Agustina, Tutut, Alida
terima kasih kepada kalian selalu ada dan menemani hari – hariku hingga
saat ini dan semoga hari esok, terima kasih telah menjadi sahabat yang
baik, terimalah ini atas persembahan dukungan kalian.
6. Teman – teman Analis kesehatan STIKes ICME Jombang khususnya
angkatan 2017/ 2018 terima kasih telah menemani hari – hari ku selama 3
tahun, kebersamaan kekompakan selama ini akan ku ingat sampai
kapanpun. Terima kasih kepada teman – temanku yang telah membantu
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini semoga kita bisa sama – sama
sukses dalam hal ini apapun hal lainnya Aminn.
xiv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia –Nya sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini berhasil terselesaikan. Karya Tulis Ilmiah ini di ajukan
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan gelar Diploma III Analis
Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang yang
berjudul “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Keberhasilan karya tulis ilmiah
ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada.
1. H. Imam Fatoni, S.MK., MM Selaku Ketua Sekolah Tinggi llmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang, yang memberi kesempatan menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Sri Sayekti, S.Si., M. Ked Selaku Kaprodi D – III Analis Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang yang
telah memberikan kesempatan menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Awaluddin Susanto, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing I dan Fera Yuli
Setiyaningsih, S.S.T., M.Keb selaku pembimbing II yang banyak memberi
saran dan masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan
4. Ayah, ibu dan kaka beserta adik-adik tercinta yang selalu memberi
dukungan secara material serta ketulusan do’anya sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini terselesaikan dengan baik pada waktunya.
5. Semua rekan mahasiswa seangkatan dan semua pihak yang terkait yang
banyak membantu dalam hal ini.
Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki, karya
tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran sangat
diharapkan oleh peneliti demi kesempurnaan karya ini. Semoga karya tulis ilmiah
ini dapat bermanfaat.
Jombang, 28 Agustus 2020
Penulis
xv
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
ABSTRAC ................................................................................................. iii
ABSTRAK ..................................................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH .......................... v
PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................vi
SURAT KEASLIAN ................................................................................. vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ...................................................... viii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................ix
MOTO ........................................................................................................ x
PERSEMHASAN .......................................................................................xi
KATA PENGANTAR .............................................................................. xiii
DAFTAR ISI .............................................................................................xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................... xvii
DAFTARGAMBAR ................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................xix
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xx
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................ 3
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA
2.1 Daun Jambu Biji merah .................................................................... 4
2.1.1 Klasifikasi Tanaman Jambu Biji .................................................. 4
2.1.2 Morfologi Daun Jambu Biji ........................................................... 5
2.1.3 Kandungan Senyawa Daun Jambu Biji .......................................... 5
2.2 Bakteri Escherichia coli ..................................................................... 6
2.2.1 Klasifikasi Bakteri Escherichia coli ............................................ 6
2.2.2 Morfologi Bakteri Escherichia coli.................................................... 7
xvi
2.2.3 Sifat – sifat khusus Escherichia coli ........................................ 7
2.2.4 T Patogenitas dan Patologi Bakteri Escherichia coli ................ 8
2.3 Metode Dilusi .................................................................................... 9
2.4 Metode Ekstraksi ............................................................................. 10
2.4.1 Definisi .................................................................................. 10
2.5 Data Peneliti Terdahulu ................................................................... 12
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................... 14
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ..................................................... 15
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................... 16
4.2 Waktu dan Tempat .......................................................................... 16
4.2.1 Waktu penelitian .................................................................... 16
4.2.2 Tempat Penelitian .................................................................. 16
4.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 16
4.3.1 Populasi ................................................................................. 16
4.3.2 Sampel .................................................................................... 17
4.4 Kerangka Kerja ................................................................................ 18
4.5 Variabel dan Definisi Operasional .................................................... 19
4.5.1 Variabel ................................................................................. 19
4.5.2 Definisi Operasional .............................................................. 19
4.6 Pengumpulan Data ........................................................................... 21
4.6.1 Instrument Penelitian ............................................................. 21
4.6.2 Alat dan Bahan ...................................................................... 21
4.6.3 Prosedur Penelitian ................................................................ 22
4.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ....................................... 24
4.7.1 Teknik pengolahan Data ........................................................ 24
4.7.2 Analisa Data .......................................................................... 24
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Lokasi Penelitian dan Pengambilan Sampel ..................... 26
5.2 Hasil Penelitian ................................................................................ 26
5.2.1 Data Penelitian Pembuatan Ekstrak ......................................... 26
xvii
5.2.2 Data Pembuatan Pengenceran ................................................. 26
5.2.3 Data Hasil Uji Efektivitas ....................................................... 27
5.2.4 Pengkajian Data ...................................................................... 27
5.3 Pembahasan ...................................................................................... 30
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 34
6.2 Saran ................................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 35
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................... 22
Tabel 5.1 Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) ..... 27
Tabel 5.2 Pembuatan pengenceran ................................................................ 27
Tabel 5.3 Hasil Uji Efektivitas ...................................................................... 28
Tabel 5.4 Mann - Whitny Test ...................................................................... 30
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Gambar Pengambilan Daun Jambu Biji Sampai Menjadi Ekstrak
Lampiran 2 : Gambar Hasil Penelitian
Lampiran 3 : Hasil Uji Normalitas Uji Homogenitas, dan Uji Kruskal – Wallis
Lampiran 4 : Mann – Whitney Test 25% - 0%
Lampiran 5 : Keterangan Penelitian
Lampiran 6 : Lembar Konsultasi
xx
DAFTAR SINGKATAN
Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Dinkes : Dinas Kesehatan
KHM : Kadar Hambat Minimum
KBM : Kadar Bunuh Minimum
BBLK : Balai Besar Laboratorium Kesehatan
MHA : Muller Hinton Agar
SPSS : Statistical Package The Social Scienes
ANOVA : Analysis Of Variance
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia ialah salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman
budaya. Budaya yang melekat pada masyarakat Indonesia sangatlah
bermacam - macam, mulai dari baju, rumah, kesenian dan produk budaya
yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satu produk budaya di Indonesia
yang berhubungan dengan kesehatan dapat berupa tanaman tradisional.
Tanaman tradisional dapat diperoleh dari berbagai macam sumber daya alam
seperti tumbuh-tumbuhan (Hendi, 2018).
Satu satunya tumbuhan yang biasanya dipakai sebagai tanaman
tradisional ialah tumbuhan jambu biji (Psidium guajava Linn). Daun jambu
biji sering dipakai masyarakat untuk penyembuhan alternatif penyebab
penyakit diare. Salah satu mikroorganisme penyebab diare adalah bakteri
Escherichia coli. Di jawa timur menjadi Provinsi yang mempunyai kasus
diare tertinggi ke – 2 sebanyak 151.463 dengan prevalensi 7,6% sedangkan
Surabaya menangani sejumlah 75,463 kasus hamper 50% dari kasus diare di
Jawa Timur (Kemenkes RI, 2019).
Penyakit diare di Kabupaten Jombang pada tahun 2016
diperkirakan jumlah penderita diare sebanyak 33.677 orang. Jumlah
tahun 2016 adalah 37.155 sehingga cakupan kasus diare yang ditemukan
dan ditangani sebesar 11,3%. Total kasus diare pada tahun 2016 meningkat
dibandingkan jumlah kasus pada tahun 2015 mencapai 25.733 kasus.
Sedangkan angka usia kesakitan diare pada semua usia pada tahun 2016
2
adalah 298 per 1.000 penduduk, meningkat, di tahun 2015 dimana angka
kesakitan, mencapai 207 per 1.000 penduduk (Dinkes 2016). Bakteri
Escherichia coli merupakan bakteri patogen enterik, sehingga bisa
menyebabkan dehidrasi, bakteri Escheriachia coli biasanya yang paling
sering menyebabkan infeksi saluran kemih, infeksi nosokimial, dan diare.
Penyakit diare penyebab infeksi bakteri Escherichia coli biasanya terjadi pada
anak – anak. Didapatkan dari makanan atau minuman yang sudah tercemar,
biarpun terlihat makanan itu normal. (Rinny dkk, 2020).
Daun jambu biji (Psidium guajava Linn) mengandung zat antibakteri
yang bisa menghambat perkembangan bakteri Escherichia coli diantaranya
ada Tanin, Flafonoid, minyak atsiri (E Globulus) dan Alkaloid. Kandungan
tanin pada jambu biji memperoleh menyempit jaringan dan dinding sel
sehingga menghalangi permeabilitas sel, flavonoid pengatur fotosintesis,
kerja antimikroba dan antivirus, alkaloid menghalangi bagian susunan
peptidoglikan pada sel bakteri, minyak atsiri menghambat pertumbuhan
bakteri. (Qonita, 2019).
Pada penelitian terdahulu Qonita, 2019 didapatkan konsentrasi ekstrak
daun jambu biji 10% mampu menghambat bakteri Escherichia coli dengan
diameter zona hambat 6,43 mm – 8,17 mm. Sarah, 2018 di dapatkan
konsentrasi ekstrak etanol daun sendok dengan konsentrasi 70% dan 80%
sanggup mempertahankan pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada Zona
hambat 14,75 mm dan 15,82 mm, oleh karena itu penulis ingin meneliti
tentang Uji Efektifitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L)
Terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak daun jambu biji efektif dalam mempertahankan
pertumbuhan bakteri Escherichia coli ?
2. Pada konsentrasi berapa didapatkan kadar hambat minimum (KHM) dan
kadar bunuh minimum (KBM) ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ekstrak daun jambu biji dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli
2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah kadar bunuh minimum
(KBM) Dan kadar hambat minimum (KHM) daun jambu biji pada
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Memberi pengetahuan ilmiah kepada kelompok mengenai uji efektivitas
antibakteri ekstrak daun jambu biji pada pertumbuhan bakteri
Escherichia coli.
1.4.2 Manfaat Praktis
Ekstrak daun jambu biji dimiliki zat antibakteri sebagai tanaman
alternatif untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
4
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Daun Jambu Biji Merah
Daun jambu biji merupakan tanaman pada ciri-ciri ketinggian pohon
sekitar 10-12 meter, kulit berwarna coklat dan daun berwarna hijau yang
dapat tumbuh di daerah tropis. Daun jambu biji banyak memiliki senyawa
antibakteri, tanin, flavonoid, minyak atsiri dan alkaloid yang dapat digunakan
oleh sebagian masyarakat sebagai tanaman alternatif untuk mencegah
penyakit diare (Siregar, 2019).
2.1.1 Klasifikasi Tanaman Jambu Biji
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyldoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn
Gambar 2.1 Daun jambu biji (Psidium guajava linn). (Siregar, 2019
5
2.1.2 Morfologi Daun Jambu Biji
Daun jambu (Psidium guajava Linn) terbentuk bundar panjang, bundar
langsing, bundar oval dengan ujung tumpul atau lancip, warna daunnya
beragam seperti hijau tua, hijau mudah, hijau berbelang kuning. Atau daun itu
halus mengilap dan halus biasa, tata letak daun jambu biji saling berhadapan
dan tumbuh tunggal, panjang helai daun sekitar 5 - 15 cm, lebar 3 - 15 cm dan
panjang tangkai jambu biji berkisar 3-7 ml. (Siregar, 2019).
2.1.3 Kandungan Senyawa Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn)
Semacam daun tumbuhan lainnya daun jambu biji memperoleh zat aktif
dan juga bisa dipakai untuk mengobati beraneka penyakit, sejumlah
komponen aktif yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli
sebagai berikut
1. Alkaloid
Alkaloid memperoleh daya seperti antimikroba, metode yang
diperkirakan dengan cara menghalangi sejumlah zat senyawa penyusun
pada sel bakteri, sehingga susunan selaput sel tidak terbina secara utuh dan
mengakibatkan kematian sel bakteri. (Permatasari dkk, 2013).
2. Minyak Atsiri Eucalyptus globulus
Minyak atsiri memiliki sifat antibakteri dan antiseptik yang bisa
menghalangi perkembangan bakteri penyebab diare (Baharun, dkk, 2013).
3. Tanin
Tanin dapat mengerutkan jaringan dan selaput sel bakteri sampai
menghalangi pertumbuhan organ. Tanin juga diperkirakan memiliki
senyawa yang mempunyai metode kerja dengan cara membinasakan
6
permeabilitas sel dalam mikroorganisme, sehingga bersifat antibakteri,
efek antibakteri tanin mengerutkan dinding sel sehingga mengganggu
permeabilitas itu sendiri sehingga sel tidak bisa melakukan aktivitas
sehingga pertumbuhan terhambat (Apriliani, 2018).
4. Flavonoid
Flavonoid dapat mengatur tumbuhan dengan cahaya matahari buatan
dengan melakukan uji antimikroba, flavonoid juga mengakibatkan
berlangsungnya kemusnahan pertumbuhan dinding organ bakteri,
mikroorganisme dan organel organ sebagai hasil berjalannya antara
flavonoid dan nukleotida bakteri (Wulandari, 2016).
2.2 Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli atau bisa disebut dengan sebutan E.coli, ialah salah
satu spesies yang paling pertama disebut bakteri gram negatif biasanya rata –
rata merupakan flora normal jalan pencernaan makhluk hidup seperti
manusia dan hewan, pada rata – rata bakteri itu didapatkan oleh Theodor
Escherich ini tumbuh pada feces, dan dapat mengakibatkan masalah
kesehatan, seperti diare muntaber dan masalah kesehatan lainnya. (Anggi,
2019).
2.2.1 Klasifikasi Bakteri Escherichia coli
Kerajaan : Bakteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
7
Spesies : Escherischia. coli
Gambar 2.2 Bakteri Escherichia coli. (Anggi, 2019).
2.2.2 Morfologi Bakteri Escherichia coli
Bakteri Escherischia coli adalah bakteri gram negatif bentuk batang
pendek dan memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4 – 0,7
µm dan bersifat anaerob fakultatif, Escherichia coli berbentuk koloni yang
bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata. Ada enam grub
Escherichia coli patogen yang telah diidentifikasi masing – masing grub
memiliki virulensi dan mekanisme patogenik yang berbeda serta inang yang
spesifik. Galur Escherischia coli yang menyerang manusia diklasifikasi
kedalam enam grub yaitu
2.2.3 Sifat – Sifat Khusus Escherichia coli
Sifat – sifat tertentu bakteri Escherichia coli menurut Meliawati
(2009) antara lain:
1. Merupakan parasit di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan
berdarah panas.
2. Pada manusia kadang - kadang menyebabkan penyakit enteritis,
peritonitis, cistitis dan sebagainya.
8
3. Hasil uji methyl red positif. Kelurga dari spesies ini memfermentasikan
laktosa dan glukosa dengan menghasilkan asam dan gas.
4. Memperoleh asam dalam jumlah yang banyak dari glukosa tetapi
acethyl methyl carbinol tidak dihasilkan.
5. CO2 dan H2 kira – kira dihasilkan dalam volume yang sama dalam
glukosa.
6. Pada rata – rata urin acid tidak dapat digunakan sebagai satu- satunya
sumber nitrogen.
7. Didapatkan dalam Feces. (Hasni 2018).
2.2.4 Patogenitas dan Patologi Bakteri Escherichia coli
Menifestasi klinik infeksi oleh Escherichia coli bergantung pada
tempat infeksi dan tidak dibedakan dengan gejala infeksi yang disebabkan
oleh bakteri lain (jawetz et a., 2002). Penyakit yang disebabkan oleh
Escherichia coli yaitu:
1. Infeksi saluran kemih
Bakteri Echerischia coli merupakan penyebab infeksi saluran
kemih kira-kira 90% pada wanita muda, gejala dan tanda - tanda adalah
sering kencing, dysuria, hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang
berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas.
2. Diare
Bakteri Escherischia coli yang menyebabkan diare, banyak
ditemukan di sekitar kita bakteri Escherischia coli diklasifikasikan oleh
bentuk khas sifat – sifat vilurensinya dan setiap kelompok menimbulkan
penyakit melalui mekanisme yang berbeda.
9
3. Sepsis
Bila pertahanan normal tidak mencukupi, Escherichia coli dapat
memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis.
4. Meningitis
Bakteri Escherichia coli adalah penyebab utama meningitis pada bayi,
Escherischia coli merupakan penyebab 40% kasus meningitis neonatal.
(Hasni, 2018).
2.3 Metode Dilusi
Metode Dilusi ini memakai prinsip pengenceran antibakteri sehingga
didapatkan sejumlah konsentrasi ekstrak yang menambahkan suspensi bakteri
dalam media. Pada media ini dilihat ada tidaknya perkembangan koloni
bakteri dengan Cara menghitung jumlah koloni. Tujuan adalah untuk
mengetahui seberapa banyak jumlah zat antibakteri yang diperlukan untuk
mengetahui pertumbuhan atau mematikan bakteri yang diuji. Metode dilusi
dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Metode dilusi cair (Broth Dilution Test)
Metode dilusi cair ini dipakai untuk mengetahui konsentrasi kadar
hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM). Cara
yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran agen
antibakteri pada medium cair yang ditambahkan dengan bakteri uji.
Larutan uji agen antibakteri pada kadar terkecil yang terlihat jernih
tanpa ada pertumbuhan bakteri uji tetapi sebagai KHM (konsentrasi
hambat minimum) tersebut selanjutnya dikultur ulang pada media cair
tanpa penambahan bakteri uji atau agen antibakteri, dan diinkubasi
10
selama 18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi
ditetapakan sebagai KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum). (Andriani,
2018).
b. Metode dilusi padat (Solid Dilution Test)
Metode ini serupa dengan metode dilusi cair namun menggunakan
media padat. Pada dilusi padat setiap kontemplasi obat dicampur
dengan media agar lalu ditabur bakteri dan diinkubasi. (Apriliani,
2016).
2.4 Metode Ekstraksi
2.4.1 Definisi
Ekstraksi adalah proses pemisahan anggota dalam sesuatu gabungan
memakai sesuatu pembauran yang bermaksud untuk menjunjung suatu
komponen menyala dalam cuplikan. Cuplikan yang dipakai dilandaskan
pada keahlian melarutkan komponen aktif dalam kuantitas yang maksimal,
batas terbentuk ekstrak yang memiliki beberapa zat kimia. Ajaran metode
ini berlandasan pada pembagian komponen yang tercampur dengan
kesetaraan tertentu antara dua pembaharuan yang tidak baku aduk (Andrian,
2018).
1. Jenis Metode Ekstrak
a. Ekstrak Cara Dingin
Metode ini tidak diperlakuan dalam berpanasan selagi dilakukan
ekstrak berjalan, untuk menghindari matinya campuran yang ditujukan
buruk akibat tersentuh pemanasan.
Jenis ekstrak dingin ada dua yaitu:
11
1. Ekstrak Secara Maserasi
Ekstrak secara maserasi / pelunakan adalah jalannya
penyaringan bahan alami memakai campuran dengan
penggenangan sejumlah beberapa kali pada suhu ruangan. Pelarut
yang dipisahkan akan masuk menembus dinding organ dan masuk
kedalam suatu rongga organ yang mempunyai organ yang menyala
dan akan larut, karena adanya antagonisme konsentrasi larutan
komponen aktif di dalam organ dan diluar organ maka cairan
penyaring yang dipakai dapat berupa air, etanol, metanol, pelarut
lainnya. Manfaat dari cara penyaringan dengan pelunakan adalah
cara pekerjaan dan alat – alat yang dipakai sederhana (Putri, 2018).
2. Ekstrak Secara Perkolasi
Perkolasi adalah cara penapisan yang dibuat dengan
menyalurkan cairan penyaring melewati bubuk bahan alami yang
sudah dibasahi. Prinsip perkolasi adalah bubuk bahan alami
disajikan dalam salah satu tempat silinder yang bahan pertamanya
dikasih pemisahan berpori. Larutan penapis dijalankan dari arah
tinggi ke rendah melewati serbuk bubuk terbilang, larutan
penyaring akan melarutkan komponen aktif organ – organ yang
melompat sampai kondisi padat. Detak ke bawah menyebabkan
ketahanan energi bebannya mandiri dan larutan di atasnya, dibatasi
dengan gaya kapiler yang regang latar, dilusi, Asmosa, gaya kapiler
dan gaya geseran (Andriani, 2018).
12
b. Ekstrak Cara Panas
Metode ini jelas menyangkutkan bahan dalam pembuatannya
dengan adanya cara bahan dengan secara spontan akan
memperlihatkan jalannya penyaringan dipertimbangkan dengan cara
sejuk. Metode refluks adalah, ekstrak dengan alat oxhltet dan infusa.
1. Ekstrak secara refluks
Ajaran kegiatan ekstraksi refluks adalah larutan penyaring
meriangkan sampai berbuih, penyaring akan maju ke atas melintas 18
bubuk simplisia, setum penyaring uap kemudian didinginkan oleh
pendingin balik. Embun turun melalui serbuk simplisia sambil
melarutkan zat aktifnya dan kembali ke labut, larutan akan keluar,
terulang seperti proses diatas.
2. Ekstraksi secara soxhlet
Soxhlet merupakan ekstrak menggunakan pembauran yang
setiap kali global biasanya dikejakan dengan alat efektif sampai
terbentuk ekstrak reaksi kontinyu dengan kuantitas pembaharuan
relatif konsisten dengan adanya penyejuk sempurna.
3. Ekstraksi secara infusa
Infusa merupakan ekstrak dengan pelarut air pada difusi
pemanas air dalam beberapa menit, 15 – 20 menit (Andriani, 2018).
2.5 Data Peneliti Terdahulu
Pada penelitian terdahulu Qonita, 2019 uji atifitas ekstrak daun
jambu biji didapatkan konsentrasi ekstrak daun jambu biji 10% mampu
13
menghambat dengan diameter zona hambat 6,43 mm – 8,17 mm pada bakteri
Escherichia Coli.
Sarah 2018 uji efek antibakteri ekstrak etanol daun sendok (Plantago
Mojar L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dalam penelitian
tersebut didapatkan hasil dengan konsentrasi 70% dan 80% mampu
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan zona hambat
14,75 mm dan 15,82 mm dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschrichia
coli.
14
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konseptual dengan penelitian ini disajikan dengan gambar
di bawa ini:
Adapun kerangka konseptual
Ekstrak Daun jambu biji
.
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka konseptual uji efektifitas ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava Linn) terhambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Alkanoid Flavonoid Tanin Minyak atsiri
Menganggu
komponen
peptidoglikan sel
antibakteri
Membuatkan
keancuranselaput
sel bakteri
Merusak
permeabilitas sel
dalam
mikroorganisme
Menghambat
pertumbuhan
bakteri penyebab
diare (Baharun,
2013)
Uji Dilusi padat
Escherichia coli
Daya hambat antimikroba
Terhambat Tidak terhambat
15
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka konseptual diatas dapat dijelaskan bahwa daun
jambu biji (Psidium guajava Linn) dibuat ekstrak terlebih dahulu. Daun
jambu biji diketahui memiliki kandungan kimia antibakteri diantaranya:
Alkaloid, Flavonoid, Tanin, dan Minyak Atsiri E.globulus. Alkaloid diketahui
mengganggu komponen peptidoglikan sel antibakteri, Flavonoid
menyebabkan kerusakan dinding sel bakteri, Tanin merusak permeabilitas
dalam mikrooganisme, dan Minyak Atsiri menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab diare. Selanjutnya dilakukan uji dilusi terhadap bakteri Escherichia
coli untuk mendapatkan kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh
minimum (KBM) yang terbentuk pada bakteri oleh ekstrak daun jambu biji.
Sehingga diperoleh hasil kadar hambat minimum atau tidak oleh ekstrak daun
jambu biji.
16
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen (experimental
research). Penelitian ini menggunakan ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava L) sebagai antibiotik alami terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli. Rancangan penelitian adalah kerangka atau sketsa yang
didesain oleh peneliti sebagai rencana penelitian meliputi pengumpulan data
(Nur, 2016).
Rancangan penelitian ini menggunakan desain posttest group kontrol
desain dengan menggunakan berbagai kelompok pengulangan.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1 Waktu penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan bulan Maret 2020, awal perencanaan
(penyusunan proposal) sampai dengan penyusunan laporan akhir dan
pengumpulan data yang dilakukan pada bulan agustus 2020
4.2.2 Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.
4.3 Populasi Penelitian dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi ialah semua objek penelitian atau data dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti. Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah
17
isolate bakteri Escherichia coli yang diperoleh dari balai besar laboratorium
kesehatan Surabaya (BBLK).
4.3.2 Sampel
Sampel ialah bagian dari populasi yang diteliti dan dianggap mewakili
semua populasi (Notoatmodjo, 2015). Pada penelitian ini sampel yang
dipakai adalah sebagai bakteri Escherichia coli yang ditanam di media
MHA (Muller Hinton Agar).
18
4.4 Kerangka kerja
Gambar 4.1 Kerangka kerja efektifitas ekstrak daun jambu biji
sebagai antibiotic alami terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli
Identifikasi masalah
Penyusunan proposal
Desain penelitian eksperimen
Populasi
Isolasi Bakteri Escherichia coli yang
Didapatkan dari BBLK
Sampel
Bakteri Escherichia coli
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisa Data
Tabulating
Penyusunan Laporan Akhir
19
4.5 Variabel dan Definisi Operasional
4.5.1 Variabel
Variabel ialah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep atau pengertian tertentu (Yusitta, 2018).
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel antesenden, prediktor, dan
stimulus, Nama lain dari variabel independen adalah variabel bebas.
Timbulnya variabel independen disebabkan karena variabel independen
sangat mempengaruhi (Yusitta, 2018). Variabel Independen dalam
penelitian ini ialah ekstrak daun jambu biji (Psedium guajava L).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel konsentrasi, kriteria, dan
output. Nama lain dari variabel dependen adalah variabel terikat. Adanya
variabel bebas dapat menjadi akibat dan pengaruh bagi variabel terkait
(Yusitta, 2018). Variabel dependen dalam penelitian ini ialah pertumbuhan
bakteri Escherischia coli.
4.5.2 Definisi Operasional
Definisi operasional ialah untuk membatasi tempat lingkup atau
pengertian variabel – variabel yang diteliti (Yusitta, 2018). Adapun definisi
– definisi operasional sebagai berikut:
20
Tabel 4.1 Definisi Oprasional Bakteri Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli.
Variabel Devinisi
Oprasional
Parameter Alat ukur Skala data
Konsentrasi
ekstrak daun
jambu biji
Konsentrasi
ekstrak daun
jambu biji
(Psidium
guajava L)
adalah ekstrak
daun jambu
biji (Psidium
guajav L)
yang
diencerkan
menggunakan
etonol 96%
dan
dinyatakan
dalam %
Ada 4
konsentrasi
daun jambu
biji yaitu 25%
50%, 75% dan
100%
- Interval
Pertumbuhan
Bakteri
Escherichia
coli
Pertumbuhan
bakteri
Escherischia
coli adalah
bakteri yang
tumbuh pada
media MHA
dengan ciri-
ciri koloni
bulat, tepi
koloni
convex,
elvasinya
bertepi rata,
warna koloni
berupah putih
susu
Dilihat
banyak
tidaknya
koloni yang
tumbuh pada
media MHA
Koloni
counter
Rasio
21
4.6 Pengumpulan Data
4.6.1 Instrumen penelitian
Merupakan alat yang akan dipakai untuk menyatukan data, pada
penelitian kuantitatif dapat dipakai uji efektivitas daun jambu biji terhadap
pertumbuhan bakteri Escherischia coli.
4.6.2 Alat dan Bahan
a. Alat Penelitian
1). Api bunsen
2). Cawan petri
3). Erlemeyer
4). Gelas ukur 10 ml
5). Tabung reaksi
6). Ose bulat
7). Neraca analitk
8). Kertas timbang
9). Colony counter
10). Inkubator
11). Beaker glass
12). Kertas saring
13). Corong gelas
14). Kapas lidi steril.
b. Bahan Penelitian
1). Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L)
2). Isolat Bakteri Escherichia coli
22
3). Aquades steril
4). Media MHA (Muller Hinton Agar)
5). Metanol 96%
6). Alumunium foil
4.6.3 Prosedur Penelitian.
a. Pembuatan Ekstrak Daun jambu biji
1). Mengambil daun jambu biji yang mudah/pada bagian pucuk dicuci
menggunakan air bersih yang mengalir kemudian diiris atau daun
dipotong – potong
2). Dikeringkan pada suhu kamar, terlindung dari sinar matahari
langsung
3). Setelah kering daun jambu biji ditimbang sebanyak 500 gr
4). Daun jambu biji direndam memakai metanol sejumlah 500 ml selama 3
hari di dalam beaker glass pada suhu kamar
5). Selama 3 hari perjalanan proses perendaman, kemudian disaring
menggunakan kertas saring dan corong gelas.
6). Kemudian ekstrak daun jambu biji dipanaskan menggunakan pemanas
hotplet sampai mengental.
7). Ekstrak murni daun jambu biji yang didapat, dibuat dalam 5 macam
konsentrasi yaitu konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% dan control.
b. Pembuatan konsentrasi
1. Membuat kontrol menggunakan media dan suspense bakteri
2. Konsentrasi 25%, membuat ekstrak daun jambu biji 250 µl di
tambahkan aquades 750 µl
23
3. Konsentrasi 50%, membuat ekstrak daun jambu biji 500 µl ditambah
aquades 500 µl
4. Konsentrasi 75%, membuat ekstrak daun jambu biji 750 µl ditambah
aquades 250 µl
5. Konsentrasi 100% membuat ekstrak daun jambu biji 100 µl
c. Pembuatan Media MHA (Muller Hinton Agar)
1. Ditimbang media MHA sesuai kebutuhan
2. Dimasukan kedalam Erlemeyer.
3. Diencerkan aquades sesuai kebutuhan.
4. Dipanaskan sambil mengaduk hingga larut sempurna.
5. Media dipanaskan pada bunsen.
6. Media ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan alumunium foil.
d. Pengujian Efektivitas Antibakteri Metode Dilusi Padat
Penggunaan antibakteri menggunakan dilusi padat, pada metode ini
dapat melihat (KHM) kadar hambat minimum dan (KBM) kadar bunuh
minimum di dalam cawan petri memakai alat Coloni counter
1. Memegang cawan petri yang berisi media MHA (Muller Hinton Agar)
kemudian ambil suspensi bakteri Escherichia Coli dan dituangkan di
media MHA (Muller Hinton Agar) dibiarkan 5-10 detik
2. Pada media yang berisi bakteri di atasnya dimasukkan masing-masing
konsentrasi control 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%
3. Dieramkan pada inkubator selama 24 jam pada suhu 370C
, dilihat
masing-masing koloni yang tumbuh pada cawan petri dilihat dibawah
Coloni counter.
24
4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data
4.7.1 Teknik pengolahan data
Pengolahan data adalah salah satu perjalanan dalam mendapatkan
pelayanan data sebagai hasil yang berarti bermakna beserta kesimpulan
yang baik (Notoadmodjo, 2015). Pemberitahuan data pada penelitian ini
dilakukan dengan memakai tabulating. Tabulating dalam penelitian ini
adalah pengkajian data bentuk tabel yang menunjukkan efektivitas ekstrak
daun jambu biji terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
4.7.2 Analisa Data
Analisa data adalah kegiatan pengerjaan data sesudah data didapat
sesuai dengan ada tidaknya pertumbuhan bakteri Escherichia coli kemudian
dari data tersebut dapat menggunakan uji statistik.
1. Analisa Univariate
Analisa univariate digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari
setiap variabel. Bentuk analisa univariate tergantung dari jenis datanya.
Untuk data numerik dipakai nilai mean atau rata- rata, media dan
standar (Yusitta, 2018). Analisa univariate pada penelitian ini yaitu ada
2 variabel, variabel pertama dalam konsentrasi ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava L) dan variabel yang kedua adalah pertumbuhan
Bakteri Escherichia coli.
2 Analisa Bivariate
Ada 2 variabel yang berhubungan di penelitian ini sehingga analisa
yang dipakai ialah analisa bivariate (Yusitta, 2018). Pada saat penelitian
ini, peneliti memberi penilaian dari hasil penelitian, yang didapatkan
25
dengan cara melihat menggunakan uji statistik, data diuji normalitas,
kemudian diuji homogenitas selanjutnya diuji ANOVA untuk
mengetahui apakah terjadi perbedaan antara kelompok, dan
dilanjutkan uji tabulasi untuk mengetahui kelompok yang berbeda. Data
diuji statistik One – way ANOVA (Analysis of Variance) dengan
program Statisticas Product and Service (SPSS) versi 16. Kalau tidak
memenuhi syarat uji Anova maka di gunakan uji non parametrik
Cruskal wallish dan dilanjutkan uji maan whitney test.
26
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Lokasi Penelitian Dan Pengambilan Sampel
Pelaksanaan penelitian Uji Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium Guajava Linn) terhadap pertumbuhan Bakteri Escherichia coli
dilakukan pada tanggal 28 juli hingga 10 agustus di Laboratorium
Mikrobiologi Program Studi D3 Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Tempat pengambilan sampel
daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) dari hasil tanam masyarakat di Jalan
Halmaera VII Blok C Kaliwuungu Jombang dan isolat bakteri murni
didapatkan dari balai besar laboratorium kesehatan (BBLK) Surabaya.
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Hasil pembuatan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L)
Pembuatan ekstrak daun jambu biji yang direndam dengan etanol
96% di dapatkan ekstrak sebagai berikut :
Tabel 5.1 Pembuatan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L)
No Kegiatan Pengamatan
1. Berat daun jambu biji segar 1 kg
2. Berat daun jambu biji kering 500 gr
3. Jumlah etanol 96% 500 ml
4. Jumlah ekstrak cair 500 ml
5. Jumlah ekstrak kental 100 ml
6. Bentuk ekstrak Kental
7. Warna ekstrak Hijau tua
8. Bau ekstrak Khas daun jambu biji
Sumber : Data Primer, 2020
5.2.2 Pembuatan Pengenceran
Setelah pembuatan ekstrak daun jambu biji, kemudian dilakukan
pembuatan pengenceran 25%, 50%, 75%, dan 100% sebagai berikut :
27
Table 5.2 hasil pembuatan pengenceran
No Aquadest Ekstrak Hasil
Pengenceran
1. 750 ml 250 ml 25%
2. 500 ml 500 ml 50%
3. 250 ml 750 ml 75%
4. Tanpa aquadest 1000 ml 100%
5. Isolat E. coli Media Control
Sumber : Data Primer, 2020
5.2.3 Hasil uji efektifitas ekstrak daun jambu biji terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli
Sesudah diinkubasi selama 24 jam dalam inkubator dengan suhu 370c
didapatkan hasil pada konsentrasi 25%, 50% 75% dan 100% yang diuji
terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5.3 Data hasil uji Efektivitas ekstrak daun jambu biji terhadap
pertumbuhan Bakteri Escherichia coli
Pengulangan Perlakuan
25% 50% 75% 100% Control
P 1 105 34 0 0 ≥300
P 2 112 39 0 0 ≥300
P 3 108 36 0 0 ≥300
Nilai rata – rata 108,3 36,3 0 0 ≥300
Sumber : Data Primer 2020
Keterangan:
P1 : Pengulangan 1
P2 : Pengulangan 2
P3 : Pengulangan 3
Nilai rata – rata : Nilai rata - rata
5.2.4 Penyajian Data
Tabel 5.3 menunjukkan uji efektivitas ekstrak daun jambu biji
terhadap pertumbuhan bakteri, hasil dampak konsentrasi kemudian dianalisa
memakai Uji One Way ANOVA dengan syarat data terdistribusi
28
konvensional normal dan homogen, andaikan data pada tabel 5.3 tidak
memenuhi syarat diganti dengan uji nonparametrik Kruskal – Wallish Test.
Pada hasil uji homogenitas didapatkan hasil 0,000 terlihat bahwa
homogen didapatkan nilai homogenitas (P) adalah ≤0.05 karena nilai
probabilitas (p) adalah ≤0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa
distribusi data adalah tidak berdisrtibusi normal, maka uji One Way
ANOVA tidak dapat dilanjutkan sehingga diganti dengan uji non
parametrik. Untuk uji hipotesis menggunakan uji non parametric. Untuk uji
hipotesis menggunakan uji nonparametrik Kruskal – Wallis. Uji kruskal –
wallis digunakan pada analisa komparatif untuk menguji lebih dari dua
sampel independen (bebas) dan digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
perbedaan diantara sampel tersebut.
Pengambilan keputusan uji Kruskal Wallis, hasil dari uji Kruskal
Wallis didapatkan hasil 0,008 lebih kecil dari nilai (p) 0,05 jadi dilakukan
uji lanjut Mann Whitney Test untuk mengetahui nilai ratat - rata.
Adapun perbedaan rata – rata tumbuh bakteri Escherichia coli pada
masing – masing bahan uji untuk mengetahui lebih jelas lagi dilanjutkan
dengan uji Mann – Whitney Test Hasil uji Mann – Whatney Test dapat
dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini:
29
Tabel 5.4 Hasil Mann Whitney Test
Konsentrasi Perbandingan Sig
Kontrol 0% 25%
50%
75%
100%
0,037
0,037
0,025
0,025
25% 50%
75%
100%
0,050
0,037
0,037
50% 75%
100%
0,037
0,037
75% 100% 0,1.000
Hasil dari uji Mann Whitney Test pada tabel diatas menunjukkan
kontrol dengan 25% bedah secara signifikan, dan 25% - 50% bedah secara
signifikan karena dibawa lebih kecil dari nilai p≥0,05 disebut signifikan,
hal ini menjelaskan bahwa perbedaan yang signifikan p≥0,05 dari nilai rata
– rata pertumbuhan koloni bakteri pada tiap – tiap bergerombol perlakuan
dengan bergerombol perlakuan yang lain.
Perbedaan yang signifikan dengan kelompok kontrol 0% didapatkan
pada kelompok semua konsentrasi (Konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan
100%) ekstrak daun jambu biji terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia
coli dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 25% dan 50% efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Berdasarkan masing –
masing nilai rata – rata kelompok perlakuan mulai dari konsentrasi 25% dan
control terlihat berbeda signifikan, dan 25% - 50% berbeda secara signifikan
karena lebih kecil nilai (p) 0,05 sedangkan 75% - 100% tidak terjadi
signifikan.
30
5.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat diketahui bahwa pemberian
ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia
coli. Hal ini terlihat pada rata – rata jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada
media dengan masing – masing kelompok perlakuan. Rata – rata jumlah
koloni yang tumbuh di media MHA (Muller Hinton Agar) dengan
penambahan ekstrak daun jambu biji (Psedium guajava Linn) 25% ialah
108,3 koloni, 50% ialah 36,3 koloni yang tumbuh pada media MHA (Muller
Hinton Agar) sedangkan 75% dan 100% tidak didapat koloni yang tumbuh di
media MHA (Muller Hinton Agar) sementara kontrol ≥300 ialah ≥300 koloni
bakteri.
Pengaruh ekstrak daun jambu biji terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli untuk mengetahui perbedaan rata – rata jumlah koloni yang
tumbuh pada masing – masing media yang diuji, dilakukan uji Kruskal
Wallish untuk mengetahui perbedaan secara signifikan antara dua atau lebih
kelompok variabel independen dan variabel dependen yang berskala data
numerik statistik didapatkan hasil (p)=0,008 ≤0.05) hal ini menunjukkan
terdapat pengaruh ekstrak daun jambu biji terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli secara signifikan karena lebih kecil dari nilai (p)≤0.05.
Statistik Kruskal – Wallish adalah salah satu peralatan statistik non –
parametrik dalam kelompok prosedur untuk sampel independen, Prosedur ini
digunakan ketika kita ingin membandingkan dua variabel yang diukur dari
sampel yang tidak sama (bebas) dimana kelompok yang dibandingkan lebih
dari dua. (Junidi, 2010). Kruskal – Wallish adalah uji non parametrik bebas
31
peringkat yang tujuannya untuk menentukan adakah perbedaan signifikan
antara dua variabel independen dan variabel dependen. Dengan hasil Mann
Whitney test yaitu 25% - 50% 0,050, 25% -75% 0,037, 25% - 100% 0,037,
25% - kontrol 0,037, 50% - 75% 0,037, 50% - 100% 0,037, 50%– kontrol
0,037, 75% -100% 0.1.000 , 75% - kontrol 0,025 dan 100% – kontrol 0,025.
Hasil dibandingkan dengan 25% masing – masing kelompok
pemberian ekstrak daun jambu biji (Psedium Guajava Linn) 25% - 50% dan
25% serta kontrol terlihat secara signifikan pada tabel uji mann whitney test
sedangkan 75% - 100% tidak terdapat signifikan pada nilai rata – rata uji
mann whitney test.
Hal ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi terendah 50% dan 75%
sudah efektif jadi semakin banyak konsentrasi ekstrak yang dipakai semakin
sedikit jumlah koloni yang tumbuh pada media MHA (Muller Hinton Agar).
Ekstrak daun jambu biji menggunakan etanol 96% digunakan sebagai
campuran untuk memisahkan yang bersifat polar dan non polar untuk
mendapatkan kandungan zat, tannin, flavonoid, minyak atsiri dan alkaloid
sehingga komponen kimia yang ada pada daun jambu biji didapatkan
ekstraksi secara sempurna. Menurut peneliti semakin banyak konsentrasi
maka pertumbuhan bakteri semakin terhambat. Hal ini dikarenakan
kandungan zat aktif yang terdapat pada daun jambu biji (Psidium Guajava
Linn).
Hal ini sesuai dengan dasar teori sebelumnya yang menyebut bahwa
kandungan daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) di dalamnya terdapat
kandungan tannin merusak permeabilitas mikroorganisme, flavonoid
32
kerusakan dinding sel mikroorganisme, alkaloid mengganggu komponen
peptidoglikan dan minyak atsiri menghambat pertumbuhan bakteri penyebab
diare. (Baharum, 2013).
Alkaloid mempunyai kemampuan sebagai antibakteri. Prinsip kerja
dari alkaloid dapat merisih komponen peotidoglikan pada sel bakteri,
sehingga lapisan dinding sel bakteri tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel. Minyak atsiri (E.Globulus) memilki senyawa
antibakteri yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare.
Tanin dapat mengempempeskan dinding sel bakteri sehingga merisih
kemampuan sel. Flavonoid dapat mengatur tumbuhan fotosintesis kerja
antimikroba dinding sel bakteri dan antivirus dan juga menyebabkan
kerusakan dinding sel bakteri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Qonita noer 2019
didapatkan konsentrasi ekstrak daun jambu biji 10% mampu menghambat
dengan diameter zona hambat 6,43 mm – 8.17 mm pada bakteri Escherichia
coli dan Sarah 2018 uji efek antibakteri ekstrak etanol daun sendok
(Plantago Mojar L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dalam
penelitian tersebut didapatkan hasil dengan konsentrasi 70% dan 80% mampu
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan zona hambat
14,75 mm dan 15,82 mm dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschrichia
coli. Namun penelitian terdahulu menggunakan metode difusi cakram dengan
dilihat dari diameter zona hambat pada tiap – tiap konsentrasi yang diberikan.
Jadi pada penelitian ini memakai metode dilusi padat untuk
mengetahui kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum
33
(KBM) dimana dilihat menggunakan cara menghitung jumlah koloni yang
tumbuh pada media.
34
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
apakah ekstrak daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dilihat dari nilai rata –
rata uji Mann whitney test pada konsentrasi 50% - kontrol dan 25% - 50%
terlihat signifikan menghambat perkembangan bakteri Escherichia coli.
2. Konsentrasi terkecil ekstrak daun jambu biji (Psedium Guajava Linn) pada
konsentrasi terkecil 25% sudah efektif dalam pertumbuhan koloni bakteri
jadi semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang dipakai semakin sedikit
koloni bakteri yang tumbuh pada media MHA jadi termasuk dalam kadar
hambat minimum (KHM) 50% dan kadar bunuh minimum (KBM) 75%.
6.2 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji Efektivitas
ekstrak daun jambu biji (Psedium Guajava Linn) terhadap pertumbuhan
bakteri Ehscherichia coli dengan konsentrasi yang berbeda atau metode
yang berbeda.
2. Bagi tenaga medis atau masyarakat lainnya diharapkan dapat memperoleh
ekstrak daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) sebagai salah satu bahan
alternatif herbal untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Escherichia coli seperti diare
35
DAFTAR PUSTAKA
Anggela, P,P. 2018. Uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus
rumbelus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Dengan
Menggunakan Metode difusi. Jurusan Analis Kesehatan Stikes ICMe
Jombang.
Apriliana E, Ramahdian M, R Warganegara E & Hasibuan S,A. 2018.
Perbandingan Daya Hambat Daun Jarak Pagar (Jatrophacurcas Linn)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli secara In Vitro. Jurnal Agromedicine Unila Vol. 5. No. 2 Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Clarista A, U. 2018. Uji aktifitas Antibakteri Fraksi n – Heksona Etil, Asetat dan
Air Dari Ekstrak Etanol 70% Daun Janbu Air (Syzygium aqueum Alst)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus ATCC 25923.
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta.
Dinkes Jombang. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Jombang. (Diakses Pada
Maret 2018).
Evy I H T. 2019. Uji Efektivitas Air Rebusan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum)
dengan menghambat pertumbuhan jamur Candida Albicans. Jurusan
Analis Kesehatan Stikes ICMe Jombang
Hartato, Agnes. 2012. Dasar – Dasar Mikrobiologi Kesehatan. Nuhu Medika
Yogyakarta.
Hendy L, Alvianur, Putri A, Utami, Yuni, R, Dami. 2018. Pengobatan
Tradisional Pada Masyarakat Tidung Kota Tarakan: Studi Kualitatif
Keakrifan Lokal Jurnal Ilmiah Imiu- Ilmu Kesehatan,Vol. 16 No.1
Kemenkes RI. 2019. Hasil Utama Riset Kesehata Dasar Tahun 2018. Jakarta :
Lembaga Penerbit Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Khodijah B, Isworo R, Arina T, L, Enny F. 2013. Daya Hamabat Berbagai
Konsentrasi Rimbang Temu HItam (Curcuma aeruginosa roxb)
Terhadap Baciillus Suptilis Dan Staphylococcus aureus Secara In Vitro.
Jurnal Biologi Vol.2 No. 4 Fakultas Sains Dan Matematika Universitas
Diponegoro Tembalang Semarang.
Leonaerd A E. 2019. Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Es The Dipasar
Malam Salor Kota Kupang.
Noer Q, Sri S, Susilowati, Dini R. 2019. Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun
Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Terhadap Bakteri Escherichia coli
Dan Vibrio cholera. Jurnal Farmasi Vol.7 No.2. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Jendral Soedirman.
36
Noviyanti Y. 2018. Isentifikasi Bakteri Vibrio Cholerae Pda Terasi Tanpa
Penambahan Dan Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
(Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami. Jurusan Analis
Kesehatan Stikes ICMe Jombang.
Nur I, P. 2016. Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus altilis)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas Aeruginosa. Program Studi DIV Analis Kseshatan
Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Semarang.
Nurul. A. 2017. Penyehat Makanan Dan Minuman. Deppublish Yogyakarta.
Nur H,N. 2018. Analisa Escherichia Coli Metode PMN Pada Susu Kedelai Yang
Diperdagangkan Di Pasar x Tebung Kabupaten Deli Serdang.
Permatasari A,A, Besung K, Mahatmi H. 2013. Daya Hambat Perasan Daun
Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Eschericia Coli. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus Vol.2 No.2 : 162-
169 Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Riska V, A. 2018. Daya Hambat Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Shigella dysentriae. Jurusan Analis
Kesehatan Stikes ICMe Jombang.
Sarah U M S. 2018. Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sendok (Plantago
Major L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli. Jurusan
Farmasi Poltekes Medan
Siregar D, S. 2019. Gambaran Berkumur Rebusan Daun Jambu Biji Terhadap
Infeksi Plak Pada Siswa – Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pembangunan
Kabupaten Serdang Berbagai. Politeknis Kesehatan Kemenkes Medan
Jurusan Keperawatan Gigi.
Vebriani R, dkk. 2020. Perbandingan Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Daun
Tanjung dan Daun Jambu Biji Terhadap Escherichia Coli In Vitro.Vol.3
No 1. Program studi pendidikan dokter, Fakultas kedokteran, Universitas
Lambung Mangkurat
Wulandari. 2016, Uji Daya Hambat Daging Buah Sirsak (Annona Muricata
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromanas Gingivalis. Jurnal
Ilmiah Farmasi - UNSRT 6, No.3.
Yusitta Y. 2018. Efektifitas Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aleo vera) Terhadap
Pertumbuhan Staphylococcus aureus Dengan Metode Dilusi. Jurusan
Analis Kesehatan Stikes ICMe Jombang.
37
GAMBAR HASIL PENELITIAN
Lampiran 1
Pengambilan daun jambu biji sampai menjadi ekstrak
Pengambilan daun jambu biji
Pemotongan Daun jambi biji
Daun jambu biji kering yang
ditimbang
Ekstrak daun jambu biji
38
Lampiran 2
Hasil Uji Efektivitas
Konsentrasi 25%
Konsentrasi 50%
Konsentrasi 75%
Konsentrasi 100%
Kontrol
39
Konsentrasi 25%
Konsentrasi 50%
Konsentrasi 75%
Konsentrasi 100%
Kontrol
40
Lampiran 3
Hasil Uji Normalitis, Uji Homogenitas dan Uji Kruskal Wallis
Jumlah_ Koloni Descriptives
N Mean Std.
Deviation Std.
Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
25% 2 1.0850E2 4.94975 3.50000 64.0283 152.9717 105.00 112.00
50% 2 36.5000 3.53553 2.50000 4.7345 68.2655 34.00 39.00
75% 2 .0000 .00000 .00000 .0000 .0000 .00 .00
100% 2 .0000 .00000 .00000 .0000 .0000 .00 .00
Kontrol 2 3.0000E2 .00000 .00000 300.0000 300.0000 300.00 300.00
Total 1o 74.1667
112.9109
3 32.59458 2.4265 145.9069 .00 300.00
Test of Homogeneity of Variances
Jumlah_koloni
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.275E16 5 6 .000
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank
Jumlah_koloni 25% 3 11.00
50% 3 8.00
75% 3 3.50
100% 3 3.50
Kontrol 3 14.00
Total 15
Test Statistics
a,b
Jumlah_koloni
Chi-Square 13.785
Df 4
Asymp. Sig. .008
a. Kruskal Wallis Test
41
Test Statisticsa,b
Jumlah_koloni
Chi-Square 13.785
Df 4
Asymp. Sig. .008
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Lampiran 4
Mann-Whitney Test 25%-50%
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 25% 3 5.00 15.00
50% 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -1.964
Asymp. Sig. (2-tailed) .050
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 25%-75%
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 25% 3 5.00 15.00
75% 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
42
Test Statisticsb
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 25%-100%
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 25% 3 5.00 15.00
100% 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 25%-Kontrol
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 25% 3 2.00 6.00
Kontrol 3 5.00 15.00
Total 6
43
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 50%-75%
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 50% 3 5.00 15.00
75% 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 50%-100%
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 50% 3 5.00 15.00
100% 3 2.00 6.00
Total 6
44
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 50%-Kontrol
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 50% 3 2.00 6.00
Kontrol 3 5.00 15.00
Total 6
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 75%-100%
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 75% 3 3.50 10.50
100% 3 3.50 10.50
Total 6
45
Test Statisticsb
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U 4.500
Wilcoxon W 10.500
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 75%-Kontrol
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 75% 3 2.00 6.00
Kontrol 3 5.00 15.00
Total 6
Test Statistics
b
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.236
Asymp. Sig. (2-tailed) .025
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
Mann-Whitney Test 100%-Kontrol
Ranks
Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_koloni 100% 3 2.00 6.00
Kontrol 3 5.00 15.00
Total 6
46
Test Statisticsb
Jumlah_koloni
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.236
Asymp. Sig. (2-tailed) .025
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Konsentrasi
47
Lampiran 5
48
49
50
Lampiran 6
51