peran self-regulated learning terhadap decisional

94
PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL PROCRASTINATION DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Disusun Oleh: Pebrianti Ramadani NIM. 135120301111061 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018

Upload: others

Post on 30-Jul-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

PROCRASTINATION DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA

FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Disusun Oleh:

Pebrianti Ramadani

NIM. 135120301111061

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018

Page 2: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL
Page 3: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL
Page 4: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

LEMBAR PERNYATAAN

Nama: Pebrianti Ramadani

NIM: 135120301111061

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Peran Self-

Regulated Learning terhadap Decisional Procrastination dalam Menyusun Skripsi

pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang” adalah benar karya sendiri,

bukan karya ilmiah atau skripsi orang lain, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah

disebutkan sumbernya dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya

peroleh dari skripsi tersebut.

Malang, Januari 2018

Yang membuat pernyataan

Pebrianti Ramadani

NIM. 135120301111061

Page 5: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

ABSTRAK

PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

PROCRASTINATION DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA

FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Pebrianti Ramadani

[email protected]

Thoyyibatus Sarirah, S.Psi., M.Si

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Brawijaya Malang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran self-regulated learning

terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada mahasiswa FISIP

Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini melibatkan 120 mahasiswa FISIP dengan

teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling berdasarkan

kriteria yang sudah ditentukan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

skala self-regulated learning yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori

Zimmerman (1989) dan skala decisional procrastination yang mengadaptasi dari milik

Mann, dkk (1997). Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai yang signifikan yaitu 0,000 (p < 0,05),

artinya terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination

dalam menyusun skripsi pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang.

Dimana sebesar 32,6% variabel self-regulated learning mempengaruhi variabel

decisional procrastination, sisanya sebesar 67,4% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci: Decisional Procrastination, Self-Regulated Learning

Page 6: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

ABSTRACT

THE ROLE OF SELF-REGULATED LEARNING TO DECISIONAL

PROCRASTINATION IN PREPARING THE THESIS ON THE POOR

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE OF

BRAWIJAYA UNIVERSITY STUDENTS

Pebrianti Ramadani

[email protected]

Thoyyibatus Sarirah, S.Psi., M.Si

Department Psychology, Faculty of Social Science and Political Science,

Brawijaya University

This study aims to determine the role of self-regulated learning to decisional

procrastination in preparing the thesis on the poor faculty of social science and political

science of Brawijaya University students. This study involved 120 FISIP students with

sampling technique used is purposive sampling based on predetermined criteria. The

measuring tool used in this study is the self-regulated learning scale that is made by the

researchers themselves based on the theory of Zimmerman (1989) and decisional

procrastination scale that adapts from the property Mann, et al (1997). Data were

analyzed using simple linear regression analysis. the result of the analysis shows that

there is a significant value that is 0.000 (p <0,05), meaning that the role of self-

regulated learning to decisional procrastination in preparing the thesis on the FISIP of

Brawijaya University student Malang. Where 32.6% of self-regulated learning

variables affect the variable decisional procrastination, the remaining 67.4% influenced

by other factors.

Keywords: Decisional Procrastination, Self-Regulated Learning

Page 7: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

skripsi yang berjudul “Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional

Procrastination dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas

Brawijaya Malang” dengan baik dan lancar.

Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh

pendidikan S1 Jurusan Psikologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Brawijaya Malang. Penulis juga banyak mendapatkan bantuan dan saran dari berbagai

pihak. Ucapan terimakasih senantiasa dihaturkan kepada pihak-pihak yang banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga atas do’a, dukungan, nasihat, dan

semangat yang diberikan tanpa henti kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang.

3. Ibu Cleoputry Al Yusaini, S.Psi., M.Psi., Ph.D, selaku ketua Jurusan

Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Malang.

4. Ibu Thoyyibatus Sarirah, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi

yang banyak memberikan masukan, perbaikan, dan bimbingan kepada

penulis.

Page 8: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

5. Ibu Yuliezar Perwira Dara, S.Psi., M.Psi & Ibu Unita Werdi Rahajeng,

S.Psi., M.Psi selaku dosen penguji skripsi yang bersedia menguji dan

memberikan masukan serta perbaikan kepada penulis.

6. Saputri Arifsa Chaq, teman seperjuang bimbingan skripsi bu Thoyyib yang

saling memberikan semangat dan membantu disaat mulai putus asa.

7. Cicik Nur Arida, Esti Widya Rahayu, dan Anggun Miftahul Ula, teman

yang selalu membalas pesan penulis, membantu penulis disaat mengalami

kesulitan, membantu dalam mengolah data, memberikan semangat, dan

motivasi.

8. D. Digusti Ibrahim, Kak Bianca Harum Pertiwi, Nada Nur Azizah, dan

Risky Ramadhany, dan Dynamite Putri, selaku teman mengerjakan skripsi,

membantu menginput data, dan selalu memberikan semangat dalam proses

pengerjaan skripsi.

9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Psikologi 2013 yang saling membantu

dan memberikan dukungan selama proses pengerjaan laporan skripsi ini.

10. Seluruh responden dalam penelitian ini yang bersedia menyediakan

waktunya untuk mengisi kuisioner penelitian.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

laporan penelitian skripsi ini. Harapan penulis semoga laporan hasil penelitian skripsi

ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan

social, khususnya dalam bidang psikologi.

Malang, Januari 2018

Penulis

Page 9: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

1.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 11

2.1 Self-Regulated Learning............................................................................ 11

2.1.1 Pengertian Self-Regulated Learning ............................................. 11

2.1.2 Aspek-Aspek Self-Regulated Learning ......................................... 12

2.2 Decisional Procrastination ....................................................................... 13

2.2.1 Pengertian Decisional Procrastination ......................................... 13

2.2.2 Aspek Decisional Procrastination ................................................ 15

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Decisional Procrastination ............. 15

2.3 Mahasiswa yang Menyusun Skripsi .......................................................... 16

2.4 Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination ..... 17

2.5 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 18

2.6 Hipotesis .................................................................................................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 20

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 20

3.2 Identifikasi Variabel .................................................................................. 20

3.2.1 Variabel Independen ..................................................................... 20

Page 10: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

3.2.2 Variabel Dependen ........................................................................ 20

3.3 Definisi Operasional.................................................................................. 20

3.3.1 Self-Regulated Learning................................................................ 20

3.3.2 Decisional Procrastination ........................................................... 21

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling................................................... 21

3.4.1 Populasi ......................................................................................... 21

3.4.2 Sampel ........................................................................................... 21

3.4.3 Teknik Sampling ........................................................................... 22

3.5 Tahap Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 23

3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................ 23

3.5.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 23

3.5.3 Tahap Pengolahan Data................................................................. 23

3.6 Instrumen Penelitian.................................................................................. 24

3.6.1 Skala Self-Regulated Learning ...................................................... 24

3.6.2 Skala Decisional Procrastination ................................................. 25

3.7 Metode Analisis Aitem ............................................................................. 26

3.7.1 Validitas ........................................................................................ 26

3.7.2 Daya Diskriminasi Aitem .............................................................. 27

3.7.3 Reliabilitas .................................................................................... 29

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................. 29

3.8.1 Uji Asumsi .................................................................................... 29

3.8.2 Uji Hipotesis ................................................................................. 30

BAB IV. PEMBAHASAN .................................................................................. 31

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 31

4.1.1 Data Demografis ........................................................................... 31

4.1.2 Analisis Deskriptif ........................................................................ 31

4.1.3 Hasil Analisis Data ........................................................................ 34

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 37

4.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 41

Page 11: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

BAB V. PENUTUP ............................................................................................. 42

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 42

5.2 Saran .......................................................................................................... 42

5.2.1 Saran Teoritis ................................................................................... 42

5.2.2 Saran Praktis .................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 47

Lampiran 1. Hasil Try Out Skala Self-Regulated Learning ............................. 47

Lampiran 2. Hasil Try Out Skala Decisional Procrastination ......................... 51

Lampiran 3. Hasil Output SPSS ....................................................................... 52

Lampiran 4. Skala Sebelum Try Out ................................................................ 55

Lampiran 5. Skala Sesudah Try Out ................................................................. 67

Lampiran 6. Data Statistik Mahasiswa UB S1 Angkatan 2010-2013 .............. 77

Lampiran 7. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi ................................................ 78

Page 12: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Berpikir Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional

Procrastination ..................................................................................................... 18

Page 13: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastistas ............................................. 35

Page 14: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Format Respon Skala Likert ................................................................... 24

Tabel 2. Blueprint Skala Self-Regulated Learning ............................................... 24

Tabel 3. Blueprint Skala Decisional Procrastination ........................................... 26

Tabel 4. Blueprint Skala Self-Regulated Learning Setelah Uji Coba ................... 28

Tabel 5. Blueprint Skala Decisional Procrastination Setelah Uji Coba ............... 29

Tabel 6. Realiabilitas Skala ................................................................................... 29

Tabel 7. Rumus Data Hipotetik ............................................................................. 32

Tabel 8. Data Hipotetik dan Empirik Variabel Self-Regulated Learning dan

Decisional Procrastination ................................................................................... 32

Tabel 9. Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian ................................................. 33

Tabel 10. Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian Variabel Self-Regulated

Learning dan Decisional Procrastination ............................................................. 33

Page 15: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai mahasiswa, salah satu tugas akhir yang wajib dikerjakan untuk syarat

kelulusan dan mendapatkan gelar sarjana adalah membuat skripsi. Proses pengerjaan

skripsi, mahasiswa diberikan jangka waktu selama satu semester semenjak mahasiswa

yang bersangkutan menerima surat tugas bimbingan, sejak tugas akhir diprogramkan

dalam KRS (Pedoman Penyusunan Skripsi FISIP Universitas Brawijaya Malang,

2013/2014). Mahasiswa dapat dikatakan lulus bila sudah menempuh persyaratan

yudisium dan tidak melampaui maksimum masa studi selama tujuh tahun (Pedoman

Pendidikan FISIP Tahun Akademik, 2013/2014). Selama proses pengerjaan skripsi,

mahasiswa yang tidak dapat mengambil keputusan karena adanya tekanan yang

dihadapi dalam hal menentukan judul atau tema skripsi, literatur yang akan digunakan,

subyek penelitian yang akan diteliti, dan tidak segera mengerjakan feedback yang

diberikan oleh dosen pembimbing, memilih untuk melakukan penundaan. Selain itu,

ketika dihadapkan pada dua pilihan atau konflik yang dianggap sama-sama penting

dalam hidupnya. Menurut Burka & Yuen (2008), individu melakukan penundaan

karena ingin memikirkan segala sesuatunya sebelum mengambil keputusan atau

tindakan, dan memberikan waktu kepada dirinya untuk memperjelas pilihan atau fokus

pada hal yang lebih penting.

Menurut Siaputra (Zusya & Akmal, 2016) penundaan yang dilakukan oleh

mahasiswa dikarenakan beberapa hal seperti, tidak dapat menentukan tema atau topik

Page 16: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

2

skripsi, sikap kurangnya disiplin yang dilakukan mahasiswa ketika melakukan

bimbingan, dosen pembimbing yang sulit ditemui, tidak mendapat persetujuan dosen

pembimbing dalam hal judul dan perbaikan yang tidak memuaskan, dan sulitnya

mencari literatur. Selain itu sulit berkonsentrasi dikarenakan individu telah bekerja,

memiliki keluarga, dan situasi lingkungan yang tidak mendukung pengoptimalan

pekerjaan skripsi, membuat individu melakukan penundaan (Tatan, 2012). Individu

yang tidak dapat mengambil keputusan, sehingga melakukan penundaan mengalami

decisional procrastination.

Menurut Janis & Mann (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995) decisional

procrastination merupakan suatu kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan

ketika dihadapkan pada konflik dan pilihan. Decisional procrastination terjadi karena

menganggap tugas sebagai sesuatu yang penuh tekanan, sehingga individu menunda

untuk menyelesaikan tugas (Wangid, 2014). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ferrari & Dovidio (2000), menunjukkan seseorang yang tinggi dalam melakukan

decisional procrastination membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencari

informasi untuk membuat keputusan, terutama bila dihadapkan dengan banyaknya

alternatif pilihan yang dapat dipertimbangkan. Selain itu tiap individu yang melakukan

decisional procrastination memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam mengambil

keputusan ketika dihadapkan pada banyaknya alternatif pilihan sebelum akhirnya

membuat keputusan. Menurut Burka & Yuen (2008) pada tahun 2007, perkiraan

perilaku penundaan yang dilakukan oleh mahasiswa sekitar 75% dengan 50%

mahasiswa melakukan penundaan secara konsisten dan menganggap sebagai masalah.

Page 17: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

3

Sementara itu, Ellis & Knaus (Harriot & Ferrari, 1996) mengatakan sekitar 70%

mahasiswa melakukan penundaan dalam menyelesaikan tugas akademik.

Hal ini sejalan dengan data yang didapatkan dari Pusat Informasi, dokumentasi,

dan Keluhan Universitas Brawijaya tercatat sebanyak 1.895 mahasiswa FISIP angkatan

2010-2013 tahun ajaran 2017/2018 yang belum menyelesaikan masa studinya

dibandingkan fakultas-fakultas lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran.

Selain itu, sebanyak 157 mahasiswa FISIP angkatan 2010 yang belum menyelesaikan

masa studinya. Hal tersebut dikarenakan banyak mahasiswa FISIP angkatan 2010 yang

sudah bekerja sebelum lulus, sehingga hal tersebut cenderung membuat mahasiswa

sulit untuk mengatur waktu yang ada antara bekerja dengan perkuliahannya, yang

akhirnya memperlambat mereka lulus tepat pada waktunya. Rata-rata mahasiswa FISIP

menyelesaikan masa studinya selama 5,4 tahun (Dwi & Umar, 2017). Mahasiswa yang

telah bekerja cenderung melakukan penundaan, sehingga sulit mengatur waktu yang

ada antara bekerja dengan mengerjakan tugas akhir (Ramadhani, 2016). Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Wolters (Mastuti, 2009) mengatakan perilaku

prokrastinasi memiliki hubungan dengan aspek-aspek dalam self-regulated learning.

Effert & Ferrari (1989) juga mengatakan prokrastinasi memiliki hubungan yang negatif

dengan self-regulation.

Self-regulated learning merupakan kemampuan yang penting dimiliki oleh

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi (Hardhito & Leonardi, 2016). Zimmerman

(1989) mengatakan self-regulated learning adalah cara individu untuk mengatur diri

dalam belajar dengan melibatkan kemampuan metakognitif, motivasi, dan perilaku

Page 18: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

4

aktif dalam proses belajar secara mandiri. Zimmerman & Schunk (1989)

mengasumsikan self-regulated learning bahwa, individu secara pribadi bisa

meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar melalui penggunaan strategi

metakognitif dan motivasi secara selektif, secara proaktif memilih, menyusun, dan

membuat lingkungan belajar yang menguntungkan, serta berperan penting dalam

memilih bentuk dan beberapa instruksi yang mereka butuhkan.

Mahasiswa yang memiliki self-regulated learning mengusahakan secara proaktif

untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik yang ada dengan mempertimbangkan

segala keterbatasan dan kekuatan diri yang dimiliki. Peran self-regulated learning

mahasiswa dalam mengerjakan skripsi menjadi penting, karena semua kegiatan yang

berkaitan dengan skripsi dilakukan sendiri oleh mahasiswa seperti, mencari pokok

permasalahan yang akan diangkat, mencari referensi yang mendukung, pengambilan

data, pengolahan data, hingga akhirnya laporan skripsi diuji di hadapan dosen penguji

(Hardhito & Leonardi, 2016). Pada penelitian yang dilakukan oleh Kadi (2016) dengan

subyek 101 mahasiswa Psikologi angkatan 2013 menunjukkan bahwa mahasiswa yang

memiliki self-regulated learning yang tinggi dapat menurunkan perilaku prokrastinasi

pada mahasiswa, begitupula sebaliknya. Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh

Hardhito & Leonardi (2016) menunjukkan, mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan

skripsi dalam kurun waktu selama satu semester memiliki self-regulated learning yang

termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar 60,78% dari keseluruhan sampel

penelitian.

Page 19: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

5

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui

lebih lanjut peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi terutama pada lingkup mahasiswa Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Oleh karena itu, penelitan

ini berjudul “Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional Procrastination

dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination

dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran self-regulated learning

terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP

Universitas Brawijaya Malang.

1.4 Manfaat

Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

dan masukan dalam bidang ilmu psikologi dan penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan self-regulated learning dan decisional procrastination.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan wawasan terhadap mahasiswa cara menyelesaikan skripsi dengan

Page 20: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

6

memiliki self-regulated learning agar bisa meminimalisir perilaku decisional

procrastination.

1.5 Penelitian Terdahulu

1.5.1 Hardhito, Radhyan., & Leonardi, Tino. 2016. Gambaran Self-Regulated

Learning pada Mahasiwa yang Tidak Menyelesaikan Skripsi dalam Waktu

Satu Semester di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui gambaran self-regulated learning

pada mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester di

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Subjek dalam penelitian ini sebanyak

115 mahasiswa dari total populasi 161 mahasiswa yang tidak menyelesaikan

skripsi dalam waktu satu semester. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian

kuantitatif deskriptif dengan teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah

distribusi frekuensi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, skala

self-regulated learning berdasarkan pada teori Zimmerman dan Martinez-Ponz

dengan jumlah aitem sebanyak 38 aitem. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas

mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester memiliki

self-regulated learning yang termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah 70

mahasiswa atau 60,78% dari keseluruhan sampel penelitian.

Page 21: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

7

1.5.2 Palo, Valeria de., Monacias, Lucia., dkk. (2017). Decisional

Procrastination in Academic Settings: The Role of Metacognitions and

Learning Strategies.

Tujuan dari penelitian untuk menganalisis faktor-fakor penentu decisional

procrastination di kalangan mahasiswa dan menilai model self-regulated learning

yang digunakan untuk memediasi hubungan antara keyakinan metakognitif

terhadap prokrastinasi dan prokrastinasi decisional. Subjek dalam penelitian ini

sebanyak 273 mahasiswa dari Italia Selatan dengan jumlah peserta wanita

sebanyak 254 mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu, skala

Learning and Study Strategies Inventory (LASSI) dari Weinstein & Palmer, 2002

yang terdiri dari Anxiety (ANX), Time Management (TM), dan Information

Processing (IP), skala The Metacognitive Beliefs tentang Procrastination

Questionnaire (MCPQ) dari Fernie et al, 2009, dan skala decisional

procrastination menggunakan skala The Melbourne Decision-Making

Questionnaire dari Mann et al, 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

hubungan antara keyakinan metakognitif negatif dan positif terhadap prokrastinasi

dan prokrastinasi decisional hanya dipengaruhi oleh manajemen waktu dan

kecemasan. Hal tersebut, karena adanya peran penting dari strategi pembelajaran

dalam memprediksi kecenderungan untuk menunda situasi keputusan dan dalam

menengahi hubungan antara keyakinan metakognitif dengan prokrastinasi dan

prokrastinasi decisional.

Page 22: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

8

1.5.3 Effert, B. R., & Ferrari, J. R. 1989. Decisional Procrastination:

Examining Personality Correlates.

Tujuan penelitian ini untuk meneliti faktor kepribadian terkait dengan

decisional procrastination. Subjek dalam penelitian ini 27 laki-laki dan 84

perempuan yang terdaftar di kelas psikologi. Instrumen penelitian yang digunakan

adalah skala decisional procrastination dari Mann (1982), skala cognitive failures

dari Broadbent, Cooper, Fitzgerald, dan Parkes (1982), skala self-esteem dari

Rosenberg (1965), dan skala task activity dari Jenkins, Zyzanski, dan Rosenman

(1979). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

laki-laki dan perempuan. Decisional procrastination secara signifikan

berhubungan negatif dengan harga diri dan daya saing, dan berhubungan positif

dengan kegagalan kognitif, kecepatan, dan ketidaksabaran. Penunda decisional

mungkin gagal menilai secara kognitif semua kemungkinan tugas, kemudian saat

mendekati batas waktu tugas, mereka mempercepat kinerja mereka untuk

menyelesaikan tugas.

1.5.4 Mastuti, Endah. (2009). Memahami Perilaku Prokrastinasi Akademik

berdasarkan Tingkat Self-Regulation Learning.

Tujuan dari penelitian ini untuk memahami perilaku prokrastinasi

mahasiswa dari segi self-regulation learning. Subyek dalam penelitian terdiri dari

65 mahasiswa psikologi semester empat sampai delapan Universitas Airlangga

Surabaya. Instrumen penelitian menggunakan skala prokrastinasi akademik dan

skala self-regulation learning. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat

Page 23: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

9

eksplanasi. Analisis data menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi

product moment. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara

tingkat self-regulation learning terhadap perilaku prokrastinasi akademik

mahasiswa. Walaupun mahasiswa memiliki tingkat pengaturan yang tinggi

terhadap tugas perkuliahan, mereka tidak terlepas dari perilaku menunda pekerjaan

(prokrastinasi).

1.5.5 Lestari, Habibah, Nugraheni., Lilik, Salmah., & Priyatama, Aditya,

Nanda. 2014. Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan

Prokrastinasi Penyusunan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni

Rupa UNS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-regulated

learning dengan prokrastinasi penyusunan skripsi pada mahasiswa FSSR UNS.

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FSSR UNS angkatan 2007. Sampel

dalam penelitian ini sebanyak 39 mahasiswa FSSR angkatan 2007 yang sedang

dalam proses penyusunan skripsi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat

hubungan yang negative antara self-regulated learning dengan prokrastinasi

penyusunan skripsi pada mahasiswa FSSR UNS. Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini ada dua yaitu, skala self-regulated learning yang mengacu pada teori

Ormord (2009), dan skala prokrastinasi yang mengacu teori Schouwenburg

(Ferrari, dkk., 1995). Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment

Pearson. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis ditolak, dimana adanya

Page 24: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

10

hubungan yang positif antara self-regulated learning dengan prokrastinasi

penyusunan skripsi pada mahasiswa FSSR UNS.

1.5.6 Kadi, Ari Prima Usman. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri dan Self-

Regulated Learning terhadap Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

Psikologi 2013.

Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri

dan self-regulated learning terhadap prokrastinasi akademik pada Mahasiswa

Psikologi 2013. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi 2013

Mulawarman sebanyak 101 orang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini menggunakan skala prokrastinasi, skala kepercayaan diri,

dan skala self-regulated learning. Analisis data menggunakan analisis regresi

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

kepercayaan diri dan self-regulated learning terhadap prokrastinasi akademik pada

Mahasiswa Psikologi 2013 Universitas Mulawarman.

Page 25: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Self – Regulated Learning

2.1.1 Pengertian Self – Regulated Learning

Menurut Zimmerman (1989) self-regulated learning adalah cara belajar

yang melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan perilaku aktif dalam proses

belajar secara mandiri. Schunk (2005) mengatakan, self-regulated learning

merupakan proses yang secara aktif menentukan tujuan belajar, berusaha

memantau, dan mengendalikan kognisi, motivasi dan perilaku. Self-regulated

learning dipandang sebagai mekanisme untuk menjelaskan perbedaan prestasi

antara individu dan sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi. Selain itu

menurut Pintrich & Groot (1990) self-regulated learning mencakup strategi

metakognisi individu untuk merencanakan, memantau, memodifikasi kognisi

mereka, memanajemen dan mengendalikan diri. Menggunakan strategi kognitif

yang aktual untuk belajar, dan termotivasi untuk menggunakan strategi serta

mengukur kognisi dan usaha mereka.

Zimmerman & Schunk (1989) mengasumsikan self-regulated learning,

bahwa individu secara pribadi dapat meningkatkan kemampuannya untuk belajar

melalui penggunaan strategi metakognitif dan strategi motivasi secara selektif,

secara proaktif dapat memilih, membuat struktur, dan menciptakan lingkungan

belajar yang menguntungkan, dan dapat berperan penting dalam memilih cara dan

strategi yang dibutuhkan. Teori self-regulated learning berusaha untuk

Page 26: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

12

menjelaskan dan menggambarkan bagaimana individu tertentu akan belajar dan

mencapainya walaupun ada keterbatasan yang nyata dalam kemampuan mental,

latar belakang sosial, dan kualitas sekolah (Zimmerman & Schunk, 1989).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan self-regulated learning

adalah strategi pembelajaran untuk mengatur diri dan mengendalikan diri dalam

aktivitas belajar secara mandiri yang melibatkan metakognitif, motivasi, dan

perilaku dalam mencapai tujuan belajarnya. Dimana dalam proses belajar individu

secara aktif, menyusun, memonitor, dan mengarahkan dirinya untuk memperoleh

pengetahuan dan keterampilan untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan

belajar yang dilakukan.

2.1.2 Aspek-Aspek Self-Regulated Learning

Zimmerman (1989) mengatakan terdapat tiga aspek dari self-regulated

learning yaitu metakognitif, motivasi dan perilaku. Penjelasan lebih lanjut

dijelaskan dibawah ini:

1. Metakognitif

Secara metakognitif individu menetapkan tujuan, mengatur, memantau, dan

mengevaluasi diri terhadap hasil dari aktifitas belajarnya. Proses ini

memungkinkan mereka menjadi sadar diri, berpengetahuan, dan menentukan

pendekatan mereka terhadap pembelajaran.

2. Motivasi

Secara motivasi, individu melaporkan self-efficacy, self-attribution, dan minat

tugas instrinsik yang tinggi. Pintrich & Groot (1990) mengatakan terdapat tiga

Page 27: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

13

komponen motivasi yaitu: komponen harapan yang mencakup keyakinan

individu tentang kemampuan mereka untuk melakukan suatu tugas, komponen

nilai yang mencakup tujuan dan keyakinan individu tentang pentingnya tugas,

dan komponen afektif yang mencakup reaksi emosional individu terhadap tugas

tersebut.

3. Perilaku

Secara perilaku, individu memilih, membuat struktur, dan menciptakan

lingkungan yang mengoptimalkan pembelajaran. Individu mencari saran,

informasi, dan tempat dimana mereka akan belajar, memberi instruksi sendiri

selama perolehan dan penguatan diri selama proses belajar berlangsung.

Individu dapat melakukan observasi, memonitor, dan berusaha mengontrol dan

meregulasinya.

Berdasarkan penjelasan definisi mengenai aspek-aspek self-regulated

learning di atas, penelitian ini menggunakan teori self-regulated learning dari

Zimmerman (1989) sebagai landasan untuk menyusun instrument penelitian yang

akan digunakan.

2.2 Decisional Procrastination

2.2.1 Pengertian Decisional Procrastination

Decisional procrastination ini merupakan bentuk decision making ketika

dihadapkan pada konflik pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara

menunda (procrastination). Menurut Janis & Mann (Ferrari, Johnson, McCown,

1995) decisional procrastination merupakan suatu kecenderungan tidak dapat

Page 28: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

14

mengambil keputusan saat dihadapkan pada konflik dan pilihan. Ferrari, Johnson,

& McCown (1995) mengatakan decisional procrastination merupakan perilaku

menunda-nunda yang berkaitan dengan situasi pengambilan keputusan yang

penting. Effert & Ferrari (1989) menggambarkan decisional procrastination

sebagai penundaan yang sengaja dilakukan dalam mengambil keputusan untuk

jangka waktu tertentu. Selain itu, Pychyl, Morin, & Salmon (Kristanto &

Abraham, 2016) juga mengatakan decisional procrastination merupakan bentuk

pemikiran kognitif untuk menunda keputusan membuat suatu tugas dalam

menghadapi situasi yang penuh tekanan, sehingga mengurangi tekanan yang ada

di dalam pikiran untuk menghadapi situasi yang lain.

Decisional procrastination dilakukan karena menganggap tugas sebagai

sesuatu yang penuh dengan beban dan tekanan (Wangid, 2014). Decisional

procrastination terjadi ketika ada konflik yang terus menerus mengenai keputusan

yang penting, sehingga memilih menghindari pengambilan keputusan untuk

memikirkan kembali sebelum memutuskan atau mengambil tindakan. Individu

yang tinggi dalam melakukan decisional procrastination membutuhkan waktu

yang lebih lama dalam mencari informasi untuk membuat keputusan, terutama bila

dihadapkan pada banyakanya alternatif pilihan yang dapat dipertimbangkan

(Ferrari & Dovidio, 2000).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa decisional

procrastination adalah suatu kecenderungan untuk menunda mengambil

keputusan yang dilakukan secara sengaja dalam jangka waktu tertentu ketika

Page 29: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

15

dihadapkan pada pilihan dan konflik. Dimana individu dengan decisional

procrastination tinggi cenderung lebih lama dalam mengambil keputusan

dibandingkan individu dengan decisional procrastination yang rendah.

2.2.2 Aspek Decisional Procrastination

Aspek decisional procrastination didasarkan pada bentuk mengatasi

konflik pengambilan keputusan dari teori decision making milik Janis & Mann

(1977), yang mana terdapat aspek procrastination. Procrastination digunakan

untuk menghindari konflik dengan melakukan penundaan yang dilakukan dalam

jangka waktu tertentu dengan melakukan aktivitas yang lain yang tidak diperlukan

dalam mengambil keputusan (Mann, dkk, 1997). Decisional procrastination

digunakan untuk mengukur perilaku menunda-nunda yang terkait dengan situasi

pengambilan keputusan.

Berdasarkan penjelasan di atas, untuk mengukur decisional

procrastination, peneliti menggunakan procrastination subscale dari The

Melbourne Decision Making Questionnaire milik Mann, dkk (1997) yang

didasarkan pada teori decision making milik Janis & Mann (1977).

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Decisional Procrastination

Janis dan Mann (Mann, dkk, 1997) mengatakan stress yang disebabkan

karena adanya konflik dalam membuat keputusan merupakan faktor utama

kegagalan dalam mencapai pengambilan keputusan yang berkualitas tinggi.

Faktor-faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan,

Page 30: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

16

dan status perkawinan dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan

sehingga melakukan penundaan dalam mengambil keputusan (Zeisler, 2011).

2.3 Mahasiswa yang Menyusun Skripsi

2.3.1 Definisi Mahasiswa yang Menyusun Skripsi

Mahasiswa adalah sebutan bagi individu yang belajar di perguruan tinggi

tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sebagai mahasiswa salah satu

kewajiban yang harus dikerjakan adalah membuat skripsi yang merupakan syarat

untuk lulus dan memperoleh gelar sarjana (S-1) dari perguruan tinggi. Darmono &

Hasan (2002) mengatakan, skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh

mahasiswa program sarjana (S-1) pada akhir masa studinya berdasarkan hasil

penelitian, telaah pustaka, atau pengembangan terhadap suatu masalah yang

dilakukan dengan seksama. Dalam proses pengerjaan skripsi mahasiswa diberikan

jangka waktu selama satu semester semenjak mahasiswa yang bersangkutan

menerima surat tugas bimbingan sejak tugas akhir diprogramkan dalam KRS

(Pedoman Penyusunan Skripsi FISIP Universitas Brawijaya Malang, 2013/2014).

Selama proses pengerjaan skripsi mahasiswa dituntut mampu berpikir

kritis dan menulis secara ilmiah, mandiri, mengintegrasikan teori-teori yang sudah

didapat selama proses perkuliahan. Namun, dalam proses penyelesaian skripsi

biasanya mahasiswa mengalami kendala dalam mengatur waktu dengan baik,

bagimana cara menjalin komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing, dan

langkah-langkah yang lain agar dapat digunakan dalam mengerjakan skripsi

sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya (Darmono & Hasan, 2002).

Page 31: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

17

Mahasiswa dituntut agar memiliki strategi atau motivasi dalam menyesuaikan,

mengatur, dan mengendalikan dirinya bila dihadapkan dengan tugas-tugas yang

diberikan sehingga dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi selama proses

penyelesaian skripsi.

Berdasarkan penjelasan diatas yang dimaksud mahasiswa yang menyusun

skripsi adalah mahasiswa yang mengerjakan karya ilmah pada akhir masa studinya

berdasarkan pada hasil penelitian atau fenomena yang terjadi disekitar

lingkungannya, dimana karya ilmiah tersebut merupakan salah satu syarat wajib

untuk lulus dan memperoleh gelar sarjana (S-1).

2.4 Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination dalam

Menyusun Skripsi pada Mahasiswa

Selama proses pengerjaan skripsi, mahasiswa yang tidak dapat mengambil

keputusan secara cepat karena adanya tekanan yang dihadapi, cenderung ingin

melepaskan tekanan yang dirasakan dengan memikirkan segala sesuatunya sebelum

mengambil keputusan atau tindakan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan hal

yang lebih penting dalam hidupnya ketika dihadapkan pada dua pilihan atau konflik,

sehingga memilih untuk melakukan penundaan. Penundaan dalam mengambil

keputusan disebut decisional procrastination. Janis & Mann mendefinisikan decisional

procrastination, sebagai suatu kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan

dengan melakukan penundaan yang dihadapkan pada konflik dan pilihan (Ferrari,

Johnson, dan McCown, 1995).

Page 32: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

18

Self-regulated learning bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan

perilaku decisional procrastination pada mahasiswa. Dimana menurut Wolters

(Mastuti, 2009) perilaku penundaan memiliki hubungan dengan aspek-aspek dalam

self-regulated learning. Self-regulated learning merupakan cara individu untuk

mengatur diri dalam belajar dengan melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan

perilaku aktif dalam proses belajar secara mandiri (Zimmerman, 1989). Untuk

menurunkan perilaku decisional procrastination sebaiknya mahasiswa memiliki self-

regulated learning agar dapat mengambil keputusan tanpa harus menunda.

2.5 Kerangka Berpikir

Bagan 1. Kerangka Berpikir Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional

Procrastination

Menurut Zimmerman (1989) self-regulated learning adalah cara belajar yang

melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan perilaku aktif dalam proses belajar

secara mandiri. Individu secara mandiri memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya,

keyakinan pentingnya untuk menyelesaikan suatu tugas, dapat menentukan tujuan

belajar, memilih, mengatur, memantau, menciptakan lingkungan yang dapat

mengoptimalkan pembelajaran, dan mampu mengevaluasi hasil aktifitas belajarnya.

Janis & Mann mengatakan decisional procrastination merupakan suatu

kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan saat dihadapkan pada konflik dan

pilihan (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995). Decisional procrastination dilakukan

Self-Regulated

Learning (X) Decisional

Procrastination (Y)

Page 33: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

19

karena menganggap tugas sebagai sesuatu yang penuh dengan beban dan tekanan

(Wangid, 2014). Menurut Effert & Ferrari, penundaan memiliki hubungan yang negatif

pada self-regulated learning yang artinya, self-regulated learning dapat menurunkan

perilaku penundaan, dalam hal ini self-regulated learning juga dapat menurunkan

perilaku decisional procrastination.

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan yang dinyatakan dalam

bentuk kalimat pernyataan yang deklaratif (Azwar, 2012). Berdasarkan uraian diatas,

maka hipotesis yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Ha: Terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional

procrastination dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas

Brawijaya Malang.

2. Ho: Tidak terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional

procrastination dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas

Brawijaya Malang.

Page 34: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

menekankan analisisnya pada data-data berupa angka yang dianalisis dengan metode

statistika. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dari self-

regulated learning terhadap decisional procrastination pada mahasiswa yang

menyusun skripsi.

3.2 Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu, variabel independen dan variabel

dependen. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2.1 Variabel Independen (X)

Variabel independen penelitian ini adalah self-regulated learning.

3.2.2 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen penelitian ini adalah decisional procrastination.

3.3 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini ada dua jenis definisi operasional yaitu:

3.3.1 Self-regulated Learning

Self-regulated learning adalah strategi belajar untuk mengatur dan

mengendalikan diri dalam aktivitas belajar secara mandiri yang melibatkan

metakognitif, motivasi, dan perilaku dalam mencapai tujuan belajarnya. Secara

metakognitif individu mengatur, memantau, dan mengevaluasi diri terhadap hasil

Page 35: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

21

aktivtas belajarnya, secara motivasi individu memiliki keyakinan akan

kemampuan dirinya, keyakinan penting untuk menyelesaikan suatu tugas, dan

secara perilaku individu menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan

proses pembelajarannya.

3.3.2 Decisional Procrastination

Decisional procrastination adalah suatu kecenderungan untuk menunda

dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan pada pilihan dan konflik dalam

jangka waktu tertentu. Decisional procrastination digunakan untuk mengukur

perilaku menunda-nunda yang berkaitan dengan situasi pengambilan keputusan.

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.895 mahasiswa FISIP Universitas

Brawijaya Malang yang berstatus aktif dan sedang menyusun skripsi pada tahun

ajaran 2017/2018.

3.4.2 Sample

Sampel merupakan sebagian dari populasi. Kriteria yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP yang berstatus akif, angkatan 2010-

2013, dan sedang menyusun skripsi. Penentuan sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut:

Page 36: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

22

𝑛 =𝑁

1+(𝑁𝑒2)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah seluruh anggota populasi

e = Taraf signifikan atau toleransi error sebesar 10% dengan tingkat

kepercayaan 90%

𝑛 =1895

1 + (1895(0,1)2)

𝑛 = 1895

1 + (1895(0,01))

𝑛 =1895

1 + 18,95

𝑛 =1895

19,95

𝑛 = 94,98

Berdasarkan rumus tersebut sampel yang didapatkan minimal sebanyak

94,98 dibulatkan menjadi 95 orang, akan tetapi pada penelitian ini penulis

mengambil sampel sebanyak 120 mahasiswa.

3.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan

beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan kebetuhan penelitian.

Page 37: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

23

3.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu tahap persiapan,

tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data. Beriku penjelasan dari tiga tahapan

tersebut:

3.5.1 Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, hal yang dilakukan mengidentifikasi permasalahan

dan menentukan variabel yang akan diteliti, menentukan subyek penelitian,

menyusun landasan teori, menentukan metode penelitian yang akan digunakan,

menyusun instrumen berdasarkan teori yang digunakan, menentukan analisis data

yang akan digunakan.

3.5.2 Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, hal yang dilakukan adalah melakukan uji coba

skala atau kuisioner yang akan digunakan terhadap subyek dengan kriteria yang

sudah ditentukan sebelumnya. Setelah melakukan uji coba, melakukan

pengumpulan data dengan menyebarkan skala yang sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya kepada sampel yang sudah ditentukan kriterianya.

3.5.3 Tahap pengolahan data

Pada tahap pengolahan data, hal yang dilakukan setelah data terkumpul

mengelola input data dan melakukan anlisis dengan bantuan program SPSS 22,

kemudian melakukan interpretasi berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang

digunakan dalam penelitian.

Page 38: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

24

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu, skala self-

regulated learning dan decisional procrastination. Instrumen penelitian ini

menggunakan skala likert yang aitem-aitemnya berupa pernyataan favorable dan

unfavorable dengan empat alternatif jawaban sebagai berikut:

Tabel 1.

Format Respon Skala Likert

Format Respon Skor Aitem

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

3.6.1 Skala self-regulated learning

Skala self-regulated learning dalam penelitian disusun sendiri oleh peneliti

berdasarkan aspek-aspek self-regulated learning yaitu, metakognitif, motivasi,

dan perilaku yang mengacu pada teori Zimmerman (1989). Berikut blueprint skala

self-regulated learning:

Tabel 2.

Blueprint Skala Self-Regulated Learning

No Aspek -

Aspek Indikator

Nomor Aitem ∑

Fav. Unfav.

1. Metakognitif

Mampu menetapkan waktu

yang jelas demi

penyelesaian pengerjaan

skripsi.

1, 19 10, 36

16 Mampu mengatur aktivitas

dalam pengerjaan skripsi. 20, 31 11, 25

Mampu memantau diri

dalam pengerjaan skripsi. 2, 32 12, 37

Page 39: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

25

Mampu melakukan

evaluasi terhadap hasil

aktivitas pengerjaan

skripsi.

3, 21 13, 38

2. Motivasi

Memiliki keyakinan akan

kemampuan dirinya bisa

menyelesaikan skripsi.

4, 33 14, 26

12

Mampu mengetahui

pentingnya menyelesaikan

skripsi.

5, 34 15, 27

Reaksi emosional terhadap

pengerjaan skripsi yang

dapat menyebabkan

gangguan terhadap proses

berpikir.

6, 22 16, 39

3. Perilaku

Mengatur strategi aktivitas

pengerjaan skripsi. 7, 35 17, 28

12

Mampu memperoleh

sumber referensi untuk

pengerjaan skripsi.

8, 23 18, 29

Mampu menciptakan

lingkungan yang

mendukung

pengoptimalan pengerjaan

skripsi.

9, 24 30, 40

Jumlah Aitem 40

3.6.2 Skala decisional procrastination

Skala decisional procrastination dalam penelitian ini menggunakan

procrastination subscale yang diadaptasi dari The Melbourne Decision Making

Questionnaire milik Mann, dkk (1997). Mann, dkk (1997) membuat skala ini

didasarkan pada teori decision making dari Janis & Mann (1977), yang mana

dalam bentuk menghindari konflik pengambilan keputusan terdapat aspek

procrastination yang merupakan cara untuk menghindari keputusan dengan

Page 40: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

26

melakukan penundaan. 5 aitem dan diahlibahasakan ke dalam bahasa Indonesia.

Berikut blueprint skala decisional procrastination:

Tabel 3.

Blueprint Skala Decisional Procrastination

No Aspek Indikator Nomor Aitem

∑ Fav. Unfav.

1. Procrastination

Keterlambatan dalam mencapai

keputusan dengan melakukan

kegiatan yang lain, menunda

dalam melaksanakan keputusan.

1, 2, 3,

4, 5 - 5

Total Aitem 5

3.7 Metode Analisis Aitem

3.7.1 Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas

isi terbagi menjadi dua macam yaitu:

3.7.1.1 Validitas Tampang

Validitas tampang merupakan penilaian kelayakan suatu alat

ukur yang dilihat dari format penampilan dari aitem skala, dan kesesuaian

konteks aitem dengan tujuan instrumen yang diperoleh dari tanggapan

subyek. Hasil yang diperoleh dari tanggapan subyek mengenai tampilan

layout sebesar 52,5% memilih menarik, dalam hal ukuran font sebesar

66,1% memilih jelas, dan pernyataan yang disampaikan sebesar 45,8%

memilih jelas. Secara keseluruhan, tampilan layout, kejelasan huruf dan

pernyataan yang disampaikan dinilai baik oleh subyek.

Page 41: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

27

3.7.1.2 Validitas Logis

Validitas logis merupakan sejauh mana alat ukur

merepresentasikan aspek yang ingin diukur, hal ini dilakukan dengan

expert judgment oleh dosen yang ahli dalam bidangnya. Pada penelitian ini

expert judgment dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi dan dosen

program studi Psikologi Universitas Brawijaya. Hasil dari expert judgment

merupakan saran untuk peneliti, agar dapat lebih memahami konsep teori

yang dijadikan acuan dalam pembuatan alat ukur, sehingga butir-butir

aitem sesuai dengan dimensi/aspek teori yang digunakan untuk penelitian.

3.7.2 Daya Diskriminasi Aitem

Pengujian daya diskriminasi aitem dengan menghitung koefisien korelasi

antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri yang

menghasilkan koefisien korelasi aitem total dengan bantuan program SPSS 22.

Koefisien korelasi aitem total yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,30.

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total ≥ 0,30 maka aitem dapat

diterima, sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total ≤ 0,30

maka aitem tidak dapat diterima.

Berikut ini adalah blueprint skala self-regulated learning setelah dilakukan

uji coba terhadap 55 subyek, dimana terdapat 9 aitem yang gugur dari 40 aitem,

sehingga tersisa 31 aitem yang dapat digunakan untuk penelitian, sebagai berikut:

Page 42: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

28

Tabel 4.

Blueprint Skala Self-Regulated Learning Setelah Uji Coba

No Aspek -

Aspek Indikator

Nomor Aitem ∑

Fav. Unfav.

1. Metakognitif

Mampu menetapkan waktu

yang jelas demi penyelesaian

pengerjaan skripsi.

1, *19 *10, 36

13

Mampu mengatur aktivitas

dalam pengerjaan skripsi. 20, 31 11, 25

Mampu memantau diri dalam

pengerjaan skripsi. *2, 32 12, 37

Mampu melakukan evaluasi

terhadap hasil aktivitas

pengerjaan skripsi.

3, 21 13, 38

2. Motivasi

Memiliki keyakinan akan

kemampuan dirinya bisa

menyelesaikan skripsi.

4, 33 *14, 26

10

Mampu mengetahui

pentingnya menyelesaikan

skripsi.

*5, 34 15, 27

Reaksi emosional terhadap

oengerjaan skripsi yang dapat

menyebabkan gangguan

terhadap proses berpikir.

6, 22 16, 39

3. Perilaku

Mengatur strategi aktivitas

pengerjaan skripsi. 7, *35 17, 28

8

Mampu memperoleh sumber

referensi untuk pengerjaan

skripsi.

8, 23 *18, 29

Mampu menciptakan

lingkungan yang mendukung

pengoptimalan pengerjaan

skripsi.

9, *24 30, *40

Jumlah Aitem 31

Keterangan: * aitem yang gugur

Berikut ini adalah blueprint skala decisional procrastination setelah

dilakukan uji coba terhadap 55 subyek, dimana tidak ada aitem yang gugur,

sehingga dapat digunakan untuk penelitian, sebagai berikut:

Page 43: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

29

Tabel 5.

Blueprint Skala Decisional Procrastination Setelah Uji Coba

No Aspek Indikator Nomor Aitem ∑

Fav. Unfav.

1. Procrastination

Keterlambatan dalam mencapai

keputusan dengan melakukan

kegiatan yang lain, menunda

dalam melaksanakan keputusan.

1, 2, 3, 4, 5 - 5

Total Aitem 5

3.7.3 Realiabilitas

Azwar (2012) menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan sejauh mana suatu

proses pengukuran dapat dipercaya kebenaran hasilnya. Suatu aitem dikatan

reliabel apabila memiliki nilai cronbach alpha α > 0,6. Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan formula Cronbach Alpha dengan bantuan program

SPSS 22. Berikut ini reliabilitas skala self-regulated learning dan decisional

procrastination:

Tabel 6.

Reliabilitas Skala

No. Skala Alpha Cronbach Keterangan

1. Self-Regulated Learning 0,90 Reliabel

2. Decisional Procrastination 0,79 Reliabel

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji Asumsi

3.8.1.1 Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran atau

distribusi data dalam kelompok atau variabel terdistribusi secara normal

Page 44: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

30

atau tidak. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila memiliki taraf

signifikan (p > 0,05). Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan

One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS 22.

3.8.1.2 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua variabel

memiliki hubungan linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan

menggunakan bantuan program SPSS 22 dengan menggunakan Tes for

Linearity, dimana variabel dikatan memiliki hubungan linear apabila

memiliki taraf signifikan (p < 0,05).

3.8.1.3 Uji Heteroskedastistas

Uji heteroskedastistas dilakukan untuk melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot, menunjukkan bahwa varian suatu variabel

tidak memiliki kesamaan. Uji Heteroskedastistas dilakukan dengan

bantuan program SPSS 22.

3.8.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linear sederhana yaitu, metode yang menganalisis kemampuan variabel

independen dalam memprediksi variabel dependen dengan taraf signifikan (p <

0,05). Dalam pengujiannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS 22.

Page 45: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Demografis

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas

Brawijaya Malang angkatan 2010-2013 yang sedang menyusun skripsi tahun

ajaran 2017/2018, dengan jumlah subyek sebanyak 120 mahasiswa. Data

demografis yang didapatkan dalam penelitian ini pada data usia dengan rentang

usia 21-25 tercatat sebanyak 64 orang rata-rata berumur 22 tahun, pada data jenis

kelamin didominasi oleh perempuan tercatat sebanyak 71 orang, pada data jurusan

didominasi oleh jurusan psikologi sebanyak 48 orang, pada data angkatan

didominasi oleh angkatan 2013 sebanyak 85 orang, dan pada data IPK dengan

rentang 3,5-3,9 tercatat sebanyak 81 orang.

4.1.2 Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif dilakukan berdasarkan pada perhitungan data

hipotetik dan data empirik, tujuannya untuk membandingkan data yang didapatkan

secara hipotetik dengan data yang didapatkan di lapangan, kemudian

dikategorisasikan dalam kategori rendah, sedang, tinggi. Perhitungan data

hipotetik dilakukan secara manual dapat dilihat pada tabel 7 menggunakan rumus

sebagai berikut:

Page 46: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

32

Tabel 7.

Rumus Data Hipotetik

Statistik Rumus

Nilai Minumum Skor aitem terendah x ∑ aitem

Nilai Maximum Skor aitem tertinggi x ∑ aitem

Mean ∑aitem x nilai tengah dari skor aitem

Standar Deviasi Skor maximum – skor minimum

6

Sedangkan perhitungan data empirik dilakukan dengan bantuan SPSS 22.

Berikut ini adalah data hipotetik dan empirik dari variabel self-regulated learning

dan decisional procrastination:

Tabel 8.

Data Hipotetik dan Empirik Self-Regulated Learning dan Decisional Procrastination

Variabel N

Data Hipotetik Data Empirik

Mean Std.

Dev.

Nilai Mean

Std.

Dev.

Nilai

Min. Max. Min. Max.

Self-Regulated

Learning 120 77,5 15,5 31 124 92,9 10,7 68 121

Decisional

Procrastination 120 12,5 2,5 5 20 11,9 2,6 7 20

Berdasarkan tabel 8 di atas, merupakan data hipotetik dan empirik yang

menggambarkan variabel self-regulated learning dan decisional procrastination

pada subyek penelitian. Setelah mendapatkan data hipotetik dan empirik

melakukan penggolongan kedalam kategorisasi rendah, sedang, dan tinggi dengan

ketentuan sebagi berikut:

Page 47: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

33

Tabel 9.

Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian

Rentang Skor Kategori

X < (µ - σ) Rendah

(µ - σ) ≤ X < (µ + σ) Sedang

(µ + σ) ≤ X Tinggi

Keterangan:

X: skor responden

µ: mean hipotetik

σ: standar deviasi hipotetik

Berikut ini adalah kategorisasi jenjang subyek penelitian variabel self-

regulated learning dan decisional procrastination berdasarkan hasil perhitungan

data hipotetik dan empirik:

Tabel 10.

Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian Variabel Sel-Regulated Learning

dan Decisional Procrastination

Variabel Rentang

Skor Kategori

Jumlah

Responden Presentase

Self-regulated

Learning

X < 62 Rendah 0 0%

62 ≤ X < 93 Sedang 66 55%

93 ≥ X Tinggi 54 45%

Total 120

Decisional

Procrastination

X < 10 Rendah 20 16,6%

10 ≤ X < 15 Sedang 77 64,1%

15 ≥ X Tinggi 23 19,1%

Total 120

Berdasarkan tabel 10 kategorisasi jenjang subyek penelitian dapat

disimpulkan, bahwa subyek penelitian pada variabel self-regulated learning

Page 48: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

34

termasuk dalam kategori sedang sebanyak 66 orang. Sedangkan pada variabel

decisional procrastination termasuk dalam kategori sedang sebanyak 77 orang.

4.1.3 Hasil Analisis Data

4.1.3.1 Uji Asumsi

4.1.3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

sebaran data terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian

dilakukan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov,

dimana diketahui data terdistribusi secara normal apabila taraf

signifikannya > 0,05. Hasil uji normalitas diketahui sebesar

0,011 yang artinya data terdistribusi secara normal.

4.1.3.1.2 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk apakah kedua

variabel memiliki hubungan linear atau tidak. Hasil uji linearitas

menggunakan bantuan SPSS 22 diketahui bahwa nilai signifikan

pada Linearity sebesar 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat

disimpulkan antara variabel self-regulated learning terhadap

decisional procrastination memiliki hubungan linear.

Page 49: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

35

4.1.3.1.3 Uji Heteroskedastistas

Hasil uji heteroskedastistas menggunakan bantuan

SPSS 22 dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi

antara sumbu X atau standardized predicted value (ZPRED)

dengan sumbu Y atau studentized residual (SRESID). Berikut

ini adalah gambar scatterplot uji heteroskedastistas:

Gambar 1. Scatterplot Uji Heteroskedastistas

Berdasarkan gambar grafik scatterplot diatas

membuktikan tidak terjadinya gejala heteroskedastitas, karena

sebaran residunya berada dibawah dan diatas titik nol pada

sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu melainkan

menyebar.

4.1.3.2 Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear

sederhana dengan bantuan SPSS 22, didapatkan hasil koefisien F sebesar

Page 50: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

36

57.184 dengan koefisien nilai p < 0,05 sebesar 0,000. Hipotesis alternatif

(Ha) diterima, artinya terdapat peran self-regulated learning terhadap

decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada mahasiswa FISIP

Universitas Brawijaya Malang. Kemudian didapatkan nilai (t) hitung

sebesar -7,562, artinya terdapat arah yang negatif, semakin tinggi self-

regulated learning maka semakin rendah decisional procrastination

mahasiswa, begitupula sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis, persamaan regeresi linear sederhana

sebagai berikut:

Y= a + bX

Y= 25.065 + -0,141X

Berdasarkan persamaan regresi di atas, didapatkan hasil

koefisien regresi (B) variabel X sebesar -0,141 dengan nilai konstanta

sebesar 25.065, artinya jika konstanta bernilai 0 maka setiap peningkatan 1

unit variabel X yakni self-regulated learning maka variabel Y yaitu

decisional procrastination akan menurun sebesar -0,141. Kemudian

sumbangan yang diberikan variabel X pada variabel Y dapat diketahui

dengan melihat nilai R Square sebesar 0,326. Hal ini menunjukkan bahwa

self-regulated learning memiliki pengaruh sebesar 32,6% terhadap

decisional procrastination, sisanya sebesar 67,4% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Page 51: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

37

4.2 Pembahasan

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran self-regulated learning

terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada mahasiswa.

Berdasarkan uji hipotesis didapatkan hasil yang signifikan yaitu 0,000 (p < 0,05)

sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat peran self-regulated

learning terhadap decisional procrastination dalam menyususn skripsi pada

mahasiswa. Berdasarkan nilai (t) hitung sebesar -7,562 yang menunjukkan self-

regulated learning memiliki hubungan yang negatif terhadap perilaku decisional

procrastination, artinya semakin tinggi self-regulated learning maka semakin rendah

decisional procrastination pada mahasiswa, begitupula sebaliknya.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadi (2016), yang

menunjukkan terdapat hubungan yang negatif antara self-regulated learning terhadap

prokrastinasi pada mahasiswa. Pada penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

mahasiswa yang memiliki self-regulated learning tinggi dapat menurunkan perilaku

penundaan pada mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki self-regulated

learning memiliki kemampuan dalam mengatur atau mengendalikan dirinya dalam

proses belajarnya, sehingga dapat menghindari perilaku penundaan. Namun, individu

yang memiliki self-regulated lerning rendah akan meningkat perilaku penundaan pada

mahasiswa.

Zimmerman (1989) mengatakan, self-regulated learning merupakan cara belajar

mandiri yang melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan perilaku. Secara

Page 52: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

38

metakognitif individu mengatur, merencanakan, memonitor diri, dan mengevaluasi

dirinya dalam proses belajar. Secara motivasi individu memiliki kemampuan akan

dirinya, memiliki keyakinan diri, dan memiliki kemandirian. Secara perilaku, individu

memilih, menyusun, menyeleksi, dan menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan

proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil kategorisasi subyek penelitian,

menunjukkan bahwa sebanyak 66 mahasiswa dengan presentase 55% memiliki self-

regulated learning yang masuk dalam kategori sedang. Artinya bahwa sebagian besar

mahasiswa cenderung memiliki self-regulated learning yang baik dalam mengatur

proses belajarnya dalam hal mengerjakan skripsi.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Hardhito & Leonardi (2016)

menunjukkan mahasiswa yang mengerjakan skripsi lebih dari satu semester memiliki

self-regulated learning dengan kategori sedang, artinya mahasiswa cenderung dapat

melakukan proses pengaturan diri secara mandiri yang mencakup pengaturan afeksi,

pikiran, serta perilaku yang diarahkan untuk mencapai tujuan dalam proses pengerjaan

skripsi. Zimmerman & Schunk (1989), mengasumsikan bahwa individu yang memiliki

self-regulated learning dapat meningkatkan kemampuan belajarnya melalui

penggunaan strategi metakognitif dan motivasi, selain itu dapat berperan penting dalam

memilih cara dan strategi yang dibutuhkan agar tercapainya tujuan belajar.

Individu yang memiliki self-regulated learning rendah dapat melakukan perilaku

penundaan. Menurut Marano (Kristanto & Abraham, 2016), penundaan yang dilakukan

individu dikarenakan ada masalah dalam pengaturan diri sendiri, dimana individu

Page 53: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

39

dengan self-regulated learning yang rendah cenderung memiliki masalah dalam

mengelola waktu. Selain itu menurut Ferrari & Tice, penundaan dilakukan karena

kesulitan dalam mengatur diri sendiri, sehingga melakukan penundaan dalam memulai

atau menyelesaikan tugas-tugas yang dianggap penting (Mann, 2015). Individu yang

melakukan penundaan karena ingin memikirkan segala sesuatunya sebelum

mengambil keputusan atau tindakan, dan memberikan waktu kepada dirinya untuk

memperjelas pilihan atau fokus pada hal yang lebih penting (Burka & Yuen, 2008).

Individu yang melakukan penundaan karena mengalami konflik dalam dirinya,

sehingga tidak dapat memutuskan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dianggap

penting disebut decisional procrastination.

Menurut Janis & Mann, decisional procrastination merupakan suatu

kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan ketika dihadapkan pada konflik dan

pilihan (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995). Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ferrari & Dovidio (2000), menunjukkan seseorang yang tinggi dalam

melakukan decisional procrastination membutuhkan waktu yang lebih lama dalam

mencari informasi untuk membuat keputusan, terutama bila dihadapkan dengan

banyaknya alternatif pilihan yang dapat dipertimbangkan. Selain itu tiap individu yang

melakukan decisional procrastination memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam

mengambil keputusan ketika dihadapkan pada banyaknya alternatif pilihan sebelum

akhirknya membuat keputusan. Berdasarkan hasil kategorisasi subyek penelitian,

menunjukkan bahwa sebanyak 77 mahasiswa dengan presentase 64,1% melakukan

Page 54: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

40

decisional procrastination yang termasuk dalam kategori sedang. Artinya sebagian

besar mahasiswa melakukan decisional procrastination dalam proses pengerjaan

skripsinya.

Decisional procrastination terjadi karena kegagalan dalam proses kognitif, yang

menyebabkan timbulnya konflik dalam diri individu, sehingga memutuskan untuk

menunda dalam mengambil keputusan. Hal tersebut dilakukan karena menganggap

tugas sebagai sesuatu yang penuh dengan beban dan tekanan (Wangid, 2014). Dalam

hal ini, peran self-regulated learning pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

menjadi penting, karena secara mandiri semua kegiatan yang berkaitan dengan skripsi

dilakukan sendiri oleh mahasiswa, mulai dari mencari topik permasalahan yang ingin

dibahas, mencari literature yang mendukung, pengambilan data, pengolahan data,

hingga laporan skripsi diuji dihadapan dosen penguji (Hardhito & Leonardi, 2016).

Untuk itu diperlukannya self-regulated learning pada mahasiswa yang mengerjakan

skripsi untuk mengurangi perilaku decisional procrastination, sehingga mahasiswa

dapat menyelesaikan skripsinya tepat pada waktunya.

Berdasarkan uraian diatas self-regulated learning merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi decisional procrastination sebesar 32,6%, sisanya sebesar 67,4%

yang mungkin dipengaruhi dari faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Faktor yang

mungkin mempengaruhi perilaku decisional procrastination yaitu stress, demografis

seperti, usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, dan status perkawinan

(Zeisler, 2011).

Page 55: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

41

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian antaralain sebagai berikut:

1. Keterbatasan subyek yang sulit ditemui secara langsung, karena subyek yang

dibutuhkan sudah jarang ada di kampus, sehingga peneliti melakukan pengambilan

data secara online dengan menyebarkan lewat google form dengan membagikan

link form kepada group angkatan 2010-2013 dan peneliti tidak mengetahui dengan

pasti kesungguhan subyek dalam memberikan jawaban karena tidak bertemu

secara langsung.

2. Pengambilan subyek penelitian tidak luas hanya terbatas pada satu fakultas tidak

pada semua fakultas yang ada di Universitas Brawijaya Malang, sehingga data

yang di dapatkan tidak menyeluruh.

3. Keterbatasan penyebaran alat ukur penelitian yang dilakukan secara online dapat

memungkinkan terjadinya kesamaan responden dalam mengisi skala try out dan

skala turun lapangan.

Page 56: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa, terdapat peran self-

regulated learning terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada

mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang. Self-regulated learning memiliki

pengaruh sebesar 32,6% terhadap decisional procrastination.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pada ilmu psikologi mengenai

peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup

penelitian tidak terbatas pada satu fakultas saja dan memperhatikan faktor-

faktor lain yang dapat mempengaruhi decisional procrastination.

3. Untuk alat ukur yang akan digunakan, diharapkan dapat mengenali dengan

betul teori yang akan dijadikan acuan untuk membuat alat ukur penelitian.

4. Diharapkan dapat menggunakan metode wawancara sebagai data

tambahan dalam menggali data, sehingga mendapatkan gambaran

mengenai perilaku decisional procrastination mahasiswa dalam proses

pengerjaan skripsi.

Page 57: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

43

5.2.2 Saran Praktis

5.2.2.1 Institusi

Bagi institusi terutama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya Malang dapat memberikan pelatihan tentang self-

regulated learning kepada mahasiswa dengan membuat strategi

pembelajaran mandiri untuk mahasiswa sejak memulai perkuliahan,

sehingga dapat meminimalisir mahasiswa yang menyelesaikan skripsi

lebih dari satu semester.

5.2.2.2 Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan dapat menerapkan strategi

pembelajaran yang dilakukan secara mandiri dalam proses belajarnya

terutama dalam proses pengerjaan skripsi, sehingga dapat menimalisir

perilaku menunda dalam mengambil keputusan dan menjadi lebih

produktif dalam menyelesaikan skripsi dan dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

Page 58: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

44

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______. (2012). Reliabilitas dan validitas, Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastination: Why you do it, what to do about

it now. Da Capo Press.

Darmono, & Hasan, A. M. (2002). Menyelesaikan skripsi dalam satu semester. Jakarta:

Grasindo.https://books.google.co.id/books?id=NfeLMK0gwlYC&pg=PR6&hl

=id&source=gbs_selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=false

Dwi, Frielia., & Umar, Daviq. (2017, September 21). Keasyikan bekerja, 157

mahasiswa fisip ub terancam drop out. Jawa Pos Radar Malang.

http://pendidikan.radarmalang.id/keasyikan-bekerja-157-mahasiswa-fisip-ub-

terancam-drop-out/

Effert, B. R., & Ferrari, J. R. (1989). Decisional procrastination: Examining personality

correlates. Journal of Social Behavior and Personality. Vol. 4, No. 1: 151-156.

Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. (1995). Procrastination and task

avoidance: Theory, Research, and Treatment. New York: Springer.

Ferrari, J. R., & Dovidio, J. F. (2000). Examining behavioral processes in indecision:

Decisional procrastination and decision-making style. Journal of Research in

Personality. Vol. 34: 127-137.

Harriot, J., & Ferrari, J. R. (1996). Prevalence of procrastination among samples of

adults. Psychological Reports: 78: 611-616.

Hardhito, Radhyan, & Leonardi, Tino. (2016). Gambaran self-regulated learning pada

mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester di

fakultas psikologi universitas airlangga. Jurnal Psikologi Pendidikan &

Perkembangan. Vol. 5, No. 1.

Kadi, A. P. U. (2016). Hubungan kepercayaan diri dan self-regulated learning terhadap

prokrastinasi akademik pada mahasiswa psikologi 2013. eJournal Psikologi.

Vol. 4, No. 4: 457-471.

Kamus besar bahasa indonesia online. (n.d). https://kbbi.web.id/

Kristanto, J., & Abraham, J. (2016). Decisional procrastination: The role of courage,

media multitasking and planning fallacy. The European Proceedings of Social

& Behavioural Sciences EpSBS. Vol. XVI, No. 69: 663-675.

Page 59: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

45

Lestari, H. N., Lilik, S., & Priyatama, A. N. (2014). Hubungan antara self-regulated

learning dengan prokrastinasi penyusunan skripsi pada mahasiswa fakultas

sastra dan seni rupa uns. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol. 02, No. 05.

Mann, L. (2015). Procrastination revisited: A commentary. Australian Psychological

Society 51: 47-51.

Mann, L., Burnett, P., Radford, et al. (1997). The melbourne decision making

questionnaire: An instrument for measuring patterns for coping with Decisional

conflict. Journal of Behavioral Decision Making. Vol. 10: 1-19.

Mastuti, E. (2009). Memahami perilaku prokrastinasi akademik berdasar tingkat self-

regulation learning. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 6, No. 1: 55-61.

Palo, V. de., Monacis, L., et al. (2017). Decisonal procrastination in academic settings:

The role of metacognitions and learning strategies. Front. Psychol. 8: 973.

Pedoman pendidikan. (2013-2014). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Brawijaya. Malang.

Pedoman penyusunan skripsi. (2013-2014). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya. Malang.

Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990. (1990).

Pendidikan tinggi.

www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4d1812dfb9304/node/684/pp-no-

30-tahun-1990-pendidikan-tinggi

Pintrich, P. R., & Groot, V. De. (1990). Motivational and self-regulated learning

components of classroom academic performance. Journal of Educational

Psychology. Vol. 82, No. 1: 33-40.

Ramadhani, A. (2016). Hubungan konformitas dengan prokrastinasi dalam

menyelesaikan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir yang tidak bekerja di

fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas mulawarman samarinda.

Psikoborneo. Vol. 4, No. 3: 507-517.

Schunk, D. H. (2005). Self-regulated learning: The educational legacy of paul r.

pintrich. Educational Psychologist. Vol. 40, No. 2: 85-94.

Tatan. (2012, November). Analisis prokrastinasi tugas akhir/skripsi. Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Wangid, M. Nur. (2014). Prokrastinasi akademik: Perilaku yang harus dihilangkan.

Journal of Psychology. Vol. 19, No. 2.

Page 60: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

46

Zeisler, L. (2011). Association between stress and decisional procrastination in parents

of children with down syndrome during their developmental transitions. Seton

Hall University Dissertations and Theses (ETDs). Paper 1361.

Zimmerman, B. J., & Schunk, D. H. (1989). Self-regulated learning and academic

achviement: Theory, research, and practice. New York: Springer-Verlag.

Zimmerman, B. J. (1989). A social cognitive view of self-regulated academic learning.

Journal of Educational Psychology. Vol. 81, No. 3: 329-339.

Zusya, A. R., & Akmal, S. Z. (2016). Hubungan self-efficacy akademik dengan

prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi.

Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol. 3, No. 2: 191-200.

Page 61: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

47

LAMPIRAN 1

HASIL TRY OUT SKALA SELF REGULATED LEARNING

PUTARAN 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 55 100.0

Excludeda 0 .0

Total 55 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Aitem1 112.58 164.914 .391 .891

Aitem2 112.00 169.963 .232 .893

Aitem3 112.18 166.929 .410 .891

Aitem4 112.76 161.443 .573 .888

Aitem5 112.09 167.603 .291 .893

Aitem6 112.96 158.813 .735 .886

Aitem7 113.24 167.554 .321 .892

Aitem8 112.58 166.063 .390 .891

Aitem9 112.15 167.719 .401 .891

Aitem10 113.78 170.063 .143 .895

Aitem11 112.20 164.126 .518 .890

Aitem12 112.62 165.426 .367 .892

Aitem13 113.29 161.432 .546 .889

Page 62: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

48

Aitem14 113.24 169.591 .174 .895

Aitem15 112.33 162.558 .470 .890

Aitem16 112.75 159.971 .598 .888

Aitem17 113.24 164.591 .440 .891

Aitem18 112.33 168.150 .242 .894

Aitem19 112.78 169.581 .191 .894

Aitem20 112.55 164.215 .441 .890

Aitem21 112.67 167.595 .372 .892

Aitem22 111.93 166.698 .481 .891

Aitem23 111.91 168.788 .305 .892

Aitem24 112.87 166.743 .194 .896

Aitem25 112.65 163.638 .495 .890

Aitem26 112.85 164.682 .435 .891

Aitem27 112.91 161.714 .487 .890

Aitem28 113.22 166.285 .413 .891

Aitem29 112.58 161.989 .601 .888

Aitem30 113.33 165.891 .334 .892

Aitem31 112.04 166.665 .440 .891

Aitem32 112.35 164.675 .482 .890

Aitem33 112.04 167.813 .362 .892

Aitem34 112.76 160.628 .532 .889

Aitem35 113.05 168.978 .154 .896

Aitem36 112.62 161.018 .540 .889

Aitem37 112.62 163.240 .533 .889

Aitem38 112.75 164.897 .415 .891

Aitem39 113.07 163.254 .435 .891

Aitem40 112.42 169.877 .139 .895

Page 63: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

49

Putaran 2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 55 100.0

Excludeda 0 .0

Total 55 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.905 31

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Aitem1 87.24 125.591 .418 .903

Aitem3 86.84 127.991 .398 .903

Aitem4 87.42 122.729 .591 .900

Aitem6 87.62 120.759 .734 .897

Aitem7 87.89 128.618 .305 .905

Aitem8 87.24 127.591 .356 .904

Aitem9 86.80 128.904 .370 .904

Aitem11 86.85 125.201 .531 .901

Aitem12 87.27 126.646 .358 .904

Aitem13 87.95 122.941 .551 .901

Aitem15 86.98 124.092 .464 .902

Aitem16 87.40 120.985 .640 .899

Aitem17 87.89 125.766 .440 .903

Aitem20 87.20 126.052 .405 .903

Aitem21 87.33 128.484 .368 .904

Aitem22 86.58 127.692 .477 .902

Page 64: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

50

Aitem23 86.56 129.436 .308 .904

Aitem25 87.31 125.106 .485 .902

Aitem26 87.51 125.773 .440 .903

Aitem27 87.56 122.695 .515 .901

Aitem28 87.87 127.484 .398 .903

Aitem29 87.24 123.147 .625 .900

Aitem30 87.98 126.981 .329 .905

Aitem31 86.69 127.514 .448 .903

Aitem32 87.00 125.963 .475 .902

Aitem33 86.69 128.699 .355 .904

Aitem34 87.42 121.581 .570 .900

Aitem36 87.27 121.684 .593 .900

Aitem37 87.27 124.609 .533 .901

Aitem38 87.40 126.615 .380 .904

Aitem39 87.73 124.943 .416 .903

Page 65: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

51

LAMPIRAN 2

HASIL TRY OUT SKALA DECISIONAL PROCRASTINATION

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 55 100.0

Excludeda 0 .0

Total 55 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.790 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Aitem1 9.51 5.514 .404 .798

Aitem2 9.91 4.862 .627 .733

Aitem3 9.85 5.127 .420 .801

Aitem4 10.27 4.609 .637 .727

Aitem5 10.13 4.298 .787 .675

Page 66: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

52

LAMPIRAN 3

HASIL OUTPUT SPSS

A. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 120

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.18980107

Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .094

Negative -.035

Test Statistic .094

Asymp. Sig. (2-tailed) .011c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

B. Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Decisionalprocrastination

* Selfregulatedlearning

Between Groups (Combined) 409.960 40 10.249 1.852 .010

Linearity 276.534 1 276.534 49.968 .000

Deviation

from Linearity 133.425 39 3.421 .618 .950

Within Groups 437.207 79 5.534

Total 847.167 119

Page 67: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

53

C. Hasil Uji Hipotesis

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Selfregulatedlearn

ingb . Enter

a. Dependent Variable: Decisionalprocrastination

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .571a .326 .321 2.19906

a. Predictors: (Constant), Selfregulatedlearning

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 276.534 1 276.534 57.184 .000b

Residual 570.632 118 4.836

Total 847.167 119

a. Dependent Variable: Decisionalprocrastination

b. Predictors: (Constant), Selfregulatedlearning

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 25.065 1.750 14.321 .000

Selfregulatedlearning -.141 .019 -.571 -7.562 .000

a. Dependent Variable: Decisionalprocrastination

Page 68: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

54

D. UJI DATA EMPIRIK

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Selfregulatedlearning 120 68 121 92.97 10.779

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Decisionalprocrastination 120 7 20 11.92 2.668

Valid N (listwise) 120

Page 69: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

55

LAMPIRAN 4

SKALA SEBELUM TRY OUT

Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination Dalam

Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang

Dengan Hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di

Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya Malang, saya sedang melakukan pengambilan

data menggunakan skala yang terdiri dari dua bagian yaitu skala I dan skala II. Saya

mengharapkan bantuan anda untuk bersedia menjadi subyek dengan mengisi semua

pernyataan-pernyataan dalam skala penelitian ini. Adapun responden yang dituju

adalah mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang yang sedang menyusun

skripsi, angkatan 2010-2013. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang

benar-benar sesuai dengan keadaan diri anda dan bukan keadaan yang seharusnya.

Seluruh informasi yang disampaikan oleh subyek hanya digunakan untuk kepentingan

dalam penelitian ini dan akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Atas kesediaan dan

kerjasama anda dalam mengisi skala penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

* Wajib

Identitas Diri

Silahkan mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:

Nama/Inisial * :

Usia *:

Jenis Kelamin *:

Centang semua yang sesuai:

o Laki - Laki

o Perempuan

Jurusan *:

Angkatan/Semester *:

IPK *:

Page 70: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

56

SKALA I

Pada skala I ini terdapat 40 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap

pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk

memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan

berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya.

1. Saya akan menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu selama satu semester.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

2. Saya akan mencatat hal-hal yang direvisi saat melakukan bimbingan, untuk

membantu saya mengingat bagian yang direvisi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

3. Saya akan memeriksa kembali skripsi yang telah dikerjakaan untuk memastikan

pengerjaannya benar.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

4. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu sesuai target yang sudah

ditetapkan.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

Page 71: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

57

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

5. Bagi saya skripsi adalah salah satu syarat untuk lulus kuliah.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

6. Saya merasa bersemangat saat mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

7. Ketika mendapat revisi dari dosen pembimbing, saya langsung mengerjakannya

pada hari itu juga.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

8. Saya pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi sebanyak mungkin.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

Page 72: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

58

9. Saya berusaha menata lingkungan belajar yang kondusif agar dapat berkonsentrasi

saat mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

10. Saya mengerjakan skripsi sewaktu-waktu, kapan saja, sesuka hati.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

11. Saya membiarkan semua jurnal yang didapat berserakan dan tidak menyimpannya

dalam satu folder.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

12. Saya tidak menandai bacaan yang penting pada jurnal yang sudah dibaca.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

13. Saya membiarkan proses pengerjaan skripsi saya berjalan begitu saja.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

Page 73: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

59

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

14. Jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan skripsi, saya melewati bagian yang

sulit tersebut.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

15. Bagi saya skripsi bukanlah hal penting untuk dikerjakan saat ini.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

16. Saya mudah menyerah dalam mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

17. Saya mengerjakan skripsi semampunya saja tanpa menggunakan strategi-strategi

khusus.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

Page 74: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

60

18. Saya hanya menggunakan satu sumber referensi untuk penelitian terdahulu skripsi

saya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

19. Saya akan meluangkan waktu minimal dua jam dalam sehari untuk mengerjakan

skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

20. Saya akan membuat outline terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

21. Saya akan mengubah strategi, ketika saya tidak membuat kemajuan saat

mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

22. Saya merasa bahagia apabila dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan target yang

telah saya tentukan.

Page 75: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

61

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

23. Saya memanfaatkan internet sebagai media untuk mencari referensi skripsi saya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

24. Saya suka mendengarkan musik saat mengerjakan skripsi agar bisa berkonsentrasi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

25. Saya langsung mengerjakan skripsi tanpa harus membuat outline terlebih dahulu.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

26. Skripsi yang saya kerjakan, mustahil bisa saya selesaikan sesuai target.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

Page 76: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

62

27. Saya tidak pernah memaksakan diri untuk menyelesaikan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

28. Ketika mendapat revisian dari dosen pembimbing, saya tidak langsung

mengerjakannya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

29. Saya lebih suka menunggu sumber referensi dari dosen pembimbing daripada

mencari sendri.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

30. Saya lebih banyak bermain gadget daripada mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

31. Saya akan menyimpan semua jurnal yang didapat dalam satu folder agar mudah

ditemukan bila diperlukan.

Tandai satu oval saja.

Page 77: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

63

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

32. Saya akan menandai laporan skripsi yang sudah dikerjakan agar tidak mengulang

pekerjaan yang sama.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

33. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi sesulit apapun itu.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

34. Saya menyelesaikan skripsi terlebih dahulu, baru mengerjakan tugas yang lain.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

35. Saya merekam lewat HP penjelasan dosen ketika melakukan bimbingan dan

mendengarkan kembali saat mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

Page 78: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

64

o Sangat Tidak Setuju

36. Saya tidak memiliki waktu luang untuk mencicil pengerjaan skripsi saya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

37. Saya hanya membaca jurnal secara keseluruhan tanpa memahami isinya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

38. Setelah mengerjakan revisi skripsi, saya langsung mengumpulkan tanpa

memeriksa kembali.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

39. Saya merasa takut menceritakan masalah yang saya hadapi selama proses

pengerjaan skripsi pada dosen pembimbing.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

40. Saya menyalakan TV saat mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

Page 79: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

65

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

SKALA II

Pada skala II ini terdapat 22 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap

pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk

memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan

berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya.

1. Saya membuang banyak waktu pada hal-hal sepele, sebelum sampai pada

keputusan akhir.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

2. Bahkan setelah saya membuat keputusan, saya menunda untuk melakukannya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

3. Saat saya harus membuat keputusan, saya menunggu waktu yang lama, sebelum

mulai untuk memikirkan tentang hal itu.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

Page 80: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

66

4. Saya menunda membuat keputusan sampai hal itu terlambat.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

5. Saya menunda membuat keputusan.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

Diberdayakan oleh

Page 81: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

67

LAMPIRAN 5

SKALA SESUDAH TRY OUT

Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination Dalam

Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang

Dengan Hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di

Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya Malang, saya sedang melakukan pengambilan

data menggunakan skala yang terdiri dari dua bagian yaitu skala I, dan skala II. Saya

mengharapkan bantuan anda untuk bersedia menjadi subyek dengan mengisi semua

pernyataan-pernyataan dalam skala penelitian ini. Adapun responden yang dituju

adalah mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang yang sedang menyusun

skripsi, angkatan 2010-2013. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang

benar-benar sesuai dengan keadaan diri anda dan bukan keadaan yang seharusnya.

Seluruh informasi yang disampaikan oleh subyek hanya digunakan untuk kepentingan

dalam penelitian ini dan akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Atas kesediaan dan

kerjasama anda dalam mengisi skala penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

* Wajib

Identitas Diri

Silahkan mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:

Nama/Inisial *:

Usia *:

Jenis Kelamin *:

Tandai satu oval saja:

o Laki - Laki

o Perempuan

Jurusan *:

Angkatan/Semester *:

IPK *:

Page 82: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

68

SKALA I

Pada skala I ini terdapat 31 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap

pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk

memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan

berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya

1. Saya akan menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu selama satu semester.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

2. Saya akan memeriksa kembali skripsi yang telah dikerjakaan untuk memastikan

pengerjaannya benar.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

3. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu sesuai target yang sudah

ditetapkan.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

4. Saya merasa bersemangat saat mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

Page 83: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

69

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

5. Ketika mendapat revisi dari dosen pembimbing, saya langsung mengerjakannya

pada hari itu juga.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

6. Saya pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi sebanyak mungkin.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

7. Saya berusaha menata lingkungan belajar yang kondusif agar dapat berkonsentrasi

saat mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

8. Saya membiarkan semua jurnal yang didapat berserakan dan tidak menyimpannya

dalam satu folder.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

Page 84: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

70

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

9. Saya tidak menandai bacaan yang penting pada jurnal yang sudah dibaca.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

10. Saya membiarkan proses pengerjaan skripsi saya berjalan begitu saja.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

11. Bagi saya skripsi bukanlah hal penting untuk dikerjakan saat ini.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

12. Saya mudah menyerah dalam mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

13. Saya mengerjakan skripsi semampunya saja tanpa menggunakan strategi-strategi

khusus.

Tandai satu oval saja.

Page 85: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

71

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

14. Saya akan membuat outline terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

15. Saya akan mengubah strategi, ketika saya tidak membuat kemajuan saat

mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

16. Saya merasa bahagia apabila dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan target yang

telah saya tentukan.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

17. Saya memanfaatkan internet sebagai media untuk mencari referensi skripsi saya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

Page 86: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

72

o Sangat Tidak Setuju

18. Saya langsung mengerjakan skripsi tanpa harus membuat outline terlebih dahulu.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

19. Skripsi yang saya kerjakan, mustahil bisa saya selesaikan sesuai target.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

20. Saya tidak pernah memaksakan diri untuk menyelesaikan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

21. Ketika mendapat revisian dari dosen pembimbing, saya tidak langsung

mengerjakannya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

22. Saya lebih suka menunggu sumber referensi dari dosen pembimbing daripada

mencari sendri.

Tandai satu oval saja.

Page 87: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

73

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

23. Saya lebih banyak bermain gadget daripada mengerjakan skripsi.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

24. Saya akan menyimpan semua jurnal yang didapat dalam satu folder agar mudah

ditemukan bila diperlukan.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

25. Saya akan menandai laporan skripsi yang sudah dikerjakan agar tidak mengulang

pekerjaan yang sama.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

26. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi sesulit apapun itu.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

Page 88: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

74

o Sangat Tidak Setuju

27. Saya menyelesaikan skripsi terlebih dahulu, baru mengerjakan tugas yang lain.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

28. Saya tidak memiliki waktu luang untuk mencicil pengerjaan skripsi saya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

29. Saya hanya membaca jurnal secara keseluruhan tanpa memahami isinya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

30. Setelah mengerjakan revisi skripsi, saya langsung mengumpulkan tanpa

memeriksa kembali.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

31. Saya merasa takut menceritakan masalah yang saya hadapi selama proses

pengerjaan skripsi pada dosen pembimbing.

Tandai satu oval saja.

Page 89: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

75

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

SKALA II

Pada skala II ini terdapat 17 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap

pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk

memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan

berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya.

1. Saya membuang banyak waktu pada hal-hal sepele, sebelum sampai pada

keputusan akhir.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

2. Bahkan setelah saya membuat keputusan, saya menunda untuk melakukannya.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

3. Saat saya harus membuat keputusan, saya menunggu waktu yang lama, sebelum

mulai untuk memikirkan tentang hal itu.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

Page 90: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

76

4. Saya menunda membuat keputusan sampai hal itu terlambat.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

5. Saya menunda membuat keputusan.

Tandai satu oval saja.

o Sangat Setuju

o Setuju

o Tidak Setuju

o Sangat Tidak Setuju

Diberdayakan oleh

Page 91: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

77

LAMPIRAN 6

DATA STATISTIK MAHASISWA UB S1 ANGKATAN 2010-2013

NO FAKULTAS JUMLAH

1 FEB 835

2 FH 469

3 FIA 1,617

4 FIB 619

5 FILKOM 1,092

6 FISIP 1,895

7 FK 174

8 FKG 42

9 FKH 196

10 FMIPA 230

11 FP 1,124

12 FPIK 1,271

13 FPT 333

14 FT 1,383

15 FTP 670

TOTAL 11,950

Pusat Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan Universitas Brawijaya Malang (24

Oktober 2017).

Page 92: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

78

LAMPIRAN 7

KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI

Page 93: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

79

Page 94: PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL

80