pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf ·...

81
PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK METANOL AKAR PASAK BUMI TERHADAP AKTIVITAS SERUM ALT-AST PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Eustachia Diajeng Wandansari NIM : 148114020 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK METANOL

AKAR PASAK BUMI TERHADAP AKTIVITAS SERUM ALT-AST

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Eustachia Diajeng Wandansari

NIM : 148114020

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

i

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK METANOL

AKAR PASAK BUMI TERHADAP AKTIVITAS SERUM ALT-AST

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Eustachia Diajeng Wandansari

NIM : 148114020

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

, ,

“With God all things are possible.”

( Matthew 19:26 )

“Dream for God will embrace your dreams.”

( Andrea Hirata )

“Optimism is the faith that leads to achievement.

Nothing can be done without hope and confidence.”

( Helen Keller )

Bersama karya ini, teriring syukur dan terima kasih untuk:

Orang tuaku,

Bapak Harjanto dan Ibu Procita

Saudaraku,

Mbak Mega, Mas Delis, Joseph

dan Almamaterku,

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

v

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

kasih dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi

terhadap Aktivitas Serum ALT-AST pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida”

ini dengan lancar dan tepat waktu, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini merupakan bagian dari penelitian Phebe

Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. yang berjudul “Aktivitas Hepatoprotektif Pasak Bumi”

berdasarkan SK no. : 014b/LPPM USD/III/2017.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka

dengan tulus hati penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi.

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dosen pembimbing utama, atas

perhatian, dukungan, teladan, bimbingan ilmu yang sangat berharga, serta

banyak waktu yang telah diluangkan untuk mendampingi penulis selama

proses penelitian hingga penyusunan skripsi.

3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku dosen pembimbing

pendamping, atas perhatian, dukungan, teladan, serta bimbingan ilmu yang

sangat berharga selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi.

4. Ibu Yunita Linawati, S.Si., M.Sc., Apt., selaku dosen penguji, atas kritik,

saran, dan arahan bagi penulis demi perbaikan keilmuan dan skripsi.

5. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji, atas

kritik, saran, dan arahan bagi penulis demi perbaikan keilmuan dan skripsi.

6. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium

Fakultas Farmasi, yang telah memberikan izin penggunaan laboratorium

beserta segala fasilitasnya untuk mendukung kepentingan penelitian ini.

7. Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt., selaku Dosen Pembimbing

Akademik, atas bimbingan dan dukungan kepada penulis selama masa studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

vi

8. Bapak Heru Purwanto, Bapak Kayatno, Bapak Suparjiman, Bapak Yohanes

Wagiran, Bapak Markus Suparlan, dan Bapak Agung, selaku laboran di

laboratorium Fakultas Farmasi, atas bantuannya selama proses penelitian.

9. Ibu Lestari Widarwati, A.Md.A.K., beserta segenap staf analis Laboratorium

Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda, atas bantuan dan kerja sama dalam

pemeriksaan sampel darah.

10. Lembaga-lembaga di Universitas Gadjah Mada, yang telah menerbitkan

berbagai dokumen untuk mendukung kepentingan penelitian ini.

11. Orang tua terkasih, Bapak Albertus Bambang Heru Kusharjanto dan Ibu

Florentina Dyah Procitaningrum, atas doa, dukungan, serta nasihat selama

masa studi.

12. Saudara-saudari tercinta, Elisabeth Dyaninggar Megasari, Agustinus

Delistriardi, dan Joseph Julio Briliancato, atas doa dan dukungannya.

13. Sahabat seperjuangan, Elni Meilianti, Gracia Easter Kalangi, Adian Rambu

Baba, Herlina, Karina Harijadi, dan Clarentia Dwivani, atas kebersamaannya

melewati berbagai tantangan dalam perjalanan studi ini.

14. Teman-teman “Skripsi EMAPB”, Bella Anggelina dan Fransisca, atas

bantuan dan kerja sama selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi.

15. Teman-teman FSM A 2014, atas dinamika dan berbagai pengalaman berharga

selama masa studi.

16. Sahabat-sahabat sejati (Tiara Triasari, Yasinta Carysa, Zepin Prima,

Nugraelsa Kristianjari, Alvien Lerianza, Bisma Utoro), atas dukungan,

hiburan, dan semangat yang diberikan.

17. Seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

dengan kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kesalahan yang ada

dan terbuka terhadap kritik serta saran dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

khususnya di bidang kefarmasian.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… iv

PRAKATA………………………………………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………….. viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………..... ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………..... xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..... xiii

ABSTRAK………………………………………………………………… xv

ABSTRACT………………………………………………………………… xvi

PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1

METODE PENELITIAN………………………………………………...... 3

Bahan………………………………………………………………..... 3

Alat……………………………………………………………………. 3

Jalannya Penelitian……………………………………………………. 3

Pengumpulan dan Determinasi Tanaman………………………... 3

Penetapan Kadar Air……………………………………………... 4

Preparasi EMAPB………………………………………………... 4

Pemeliharaan Hewan Uji……………………………………….... 4

Uji Pendahuluan………………………………………………...... 5

Penetapan Dosis EMAPB………………………………………... 5

Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji………………………. 5

Pengukuran Aktivitas Serum ALT-AST…………………………. 6

Analisis Statistik………………………………………………..... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

x

Penetapan Persen Efek Pencegahan Kenaikan Aktivitas Serum

ALT-AST……………………………………………………….... 7

HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………. 7

Determinasi Tanaman, Penetapan Kadar Air, dan Rendemen

Ekstraksi………………………………………………………………. 7

Uji Pendahuluan……………………………………………………..... 8

Pengaruh Pemberian Jangka Panjang EMAPB terhadap Aktivitas

Serum ALT-AST pada Tikus Terinduksi Karbon

Tetraklorida…………............................................................................ 11

Kontrol CMC-Na………………………………………………… 14

Kontrol Karbon Tetraklorida…………………………………...... 14

Kontrol EMAPB…………………………………………………. 15

Kelompok Perlakuan Jangka Panjang EMAPB………………...... 15

KESIMPULAN…………………………………………………………..... 18

SARAN…………………………………………………………………..... 19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 19

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 24

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………….. 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Aktivitas serum ALT-AST pada jam ke-0, 24, dan 48

setelah induksi karbon tetraklorida………………………. 8

Tabel II. Pengaruh pemberian jangka panjang EMAPB terhadap

aktivitas serum ALT pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida……………………………………………….. 12

Tabel III. Pengaruh pemberian jangka panjang EMAPB terhadap

aktivitas serum AST pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida……………………………………………….. 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram batang aktivitas serum ALT pada jam ke-0, 24,

dan 48 setelah induksi karbon tetraklorida……………….. 9

Gambar 2. Diagram batang aktivitas serum AST pada jam ke-0, 24,

dan 48 setelah induksi karbon tetraklorida……………….. 9

Gambar 3. Diagram batang pengaruh pemberian jangka panjang

EMAPB terhadap aktivitas serum ALT pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida……………………………. 12

Gambar 4. Diagram batang pengaruh pemberian jangka panjang

EMAPB terhadap aktivitas serum AST pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida……………………………. 13

Gambar 5. Akar pasak bumi…………………………………………. 29

Gambar 6. Serbuk akar pasak bumi………………………………….. 29

Gambar 7. Ekstrak metanol akar pasak bumi………………………... 30

Gambar 8. Ekstrak metanol akar pasak bumi dalam pelarut CMC-Na

1%....................................................................................... 30

Gambar 9. Pemeliharaan hewan uji………………………………….. 31

Gambar 10. Pemberian ekstrak metanol akar pasak bumi secara

peroral……………………………………………………. 31

Gambar 11. Pemejanan karbon tetraklorida secara intraperitoneal…… 32

Gambar 12. Pencuplikan darah dari pleksus vena retro-orbital……….. 32

Gambar 13. Sampel darah setelah sentrifugasi………………………... 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan pengambilan akar pasak bumi dari CV.

Merapi Farma Herbal…………………………………….. 24

Lampiran 2. Surat keterangan determinasi serbuk akar pasak bumi

oleh Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada………………………………… 25

Lampiran 3. Surat laporan hasil uji kadar air serbuk akar pasak bumi

oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

Universitas Gadjah Mada………………………………… 26

Lampiran 4. Surat keterangan kelaikan etik dari Komisi Etik Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada…………………… 27

Lampiran 5. Surat keterangan analisa data di Pusat Kajian CE&BU

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada………….. 28

Lampiran 6. Dokumentasi ekstraksi akar pasak bumi…………………. 29

Lampiran 7. Dokumentasi prosedur eksperimen terhadap hewan uji….. 31

Lampiran 8. Hasil analisis statistik aktivitas serum ALT pada uji

pendahuluan……………………………………………… 34

Lampiran 9. Hasil analisis statistik aktivitas serum AST pada uji

pendahuluan……………………………………………… 36

Lampiran 10. Hasil analisis statistik aktivitas serum ALT pada

kelompok kontrol dan perlakuan…………………………. 38

Lampiran 11. Hasil analisis statistik aktivitas serum AST pada

kelompok kontrol dan perlakuan…………………………. 47

Lampiran 12. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum ALT pada

uji pendahuluan…………………………………………... 52

Lampiran 13. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum AST pada

uji pendahuluan…………………………………………... 53

Lampiran 14. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum ALT pada

kelompok kontrol dan perlakuan…………………………. 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

xiv

Lampiran 15. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum AST pada

kelompok kontrol dan perlakuan…………………………. 55

Lampiran 16. Perhitungan persen rendemen ekstrak metanol akar pasak

bumi………………………………………………………. 56

Lampiran 17. Perhitungan persen efek pencegahan kenaikan aktivitas

serum ALT……………………………………………….. 57

Lampiran 18. Perhitungan persen efek pencegahan kenaikan aktivitas

serum AST……………………………………………….. 58

Lampiran 19. Perhitungan konversi dosis ekstrak metanol akar pasak

bumi untuk manusia……………………………………… 59

Lampiran 20. Perhitungan konversi waktu pemberian jangka panjang

ekstrak metanol akar pasak bumi untuk manusia………… 60

Lampiran 21. Komposisi kit reagen ALT-AST…………………………. 61

Lampiran 22. Mekanisme reaksi enzimatik pengukuran aktivitas serum

ALT………………………………………………………. 62

Lampiran 23. Mekanisme reaksi enzimatik pengukuran aktivitas serum

AST………………………………………………………. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

xv

ABSTRAK

Penyakit perlemakan hati nonalkoholik ditandai dengan adanya stres

oksidatif dan akumulasi lemak dalam hati. Berbagai studi telah melaporkan

kandungan antioksidan akar Eurycoma longifolia Jack. (pasak bumi). Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak

metanol akar pasak bumi (EMAPB) terhadap aktivitas serum alanin

aminotransferase dan aspartat aminotransferase (ALT-AST) pada tikus terinduksi

karbon tetraklorida. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah. Tiga puluh ekor tikus dialokasikan secara

acak ke dalam enam kelompok (n=5). Kelompok I diberi CMC-Na (6 hari,

peroral); kelompok II diberi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara

intraperitoneal; kelompok III diberi EMAPB 300 mg/kgBB (6 hari, peroral);

kelompok IV, V, VI diberi EMAPB 75, 150, 300 mg/kgBB (6 hari, peroral) dan

diinduksi secara intraperitoneal dengan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB pada hari

ketujuh. Sampel darah diperoleh melalui pleksus vena retro-orbital, kemudian

dilakukan pengukuran aktivitas serum ALT-AST. Kelompok I dan III pada hari

ketujuh; kelompok II pada hari kedua; kelompok IV, V, VI pada hari kedelapan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan EMAPB 150 mg/kgBB selama

6 hari secara signifikan (p<0,05) mencegah kenaikan aktivitas serum ALT-AST.

Temuan ini mengindikasikan potensi farmakologi akar pasak bumi untuk

mengurangi stres oksidatif dan kerusakan hepatoseluler, yang diduga terkait

kandungan fitokimianya, namun diperlukan penelitian lebih lanjut.

Kata kunci: akar pasak bumi, ekstrak metanol, ALT-AST, karbon tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

xvi

ABSTRACT

Nonalcoholic fatty liver disease is characterized by oxidative stress and

fat accumulation in liver. Numerous studies have reported antioxidant properties

of Eurycoma longifolia Jack. (pasak bumi) roots. This study aimed to investigate

effect of long-term administration of methanol extract of pasak bumi roots

(EMAPB) against alanine aminotransferase and aspartate aminotransferase

(ALT-AST) serum activity in rats induced by carbon tetrachloride. The study was

a true experimental with single factor completely randomized design. Thirty rats

were randomly divided into six groups (n=5). Group I received CMC-Na (6 days,

peroral); group II received carbon tetrachloride 2 mL/kgBW intraperitoneally;

group III received EMAPB 300 mg/kgBW (6 days, peroral); groups IV, V, VI were

given EMAPB 75, 150, 300 mg/kgBW (6 days, peroral) and intraperitoneal

induction of carbon tetrachloride 2 mL/kgBW on seventh day. Blood sample was

obtained by retro-orbital plexus venous puncture, then measurement of ALT-AST

serum activity were performed. Groups I and III on seventh day; group II on

second day; groups IV, V, VI on eighth day. The result revealed that pretreatment

for 6 days with EMAPB 150 mg/kgBW significantly (p<0,05) inhibited elevation

of ALT-AST serum activity. This findings indicated pharmacological potential of

pasak bumi roots in alleviating oxidative stress and hepatocellular damage, that

may be related to its phytochemicals constituent, however further study needs to

be done.

Keywords: pasak bumi roots, methanol extract, ALT-AST, carbon tetrachloride

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

1

PENDAHULUAN

Hati merupakan organ utama yang berperan dalam fungsi metabolisme,

penyimpanan, dan biosintesis (Oumi et al., 2012). Pada batas tertentu, hati dapat

mempertahankan fungsinya bila terjadi kerusakan ringan, karena adanya antioksidan

endogen yang membantu proses regenerasi hepatosit. Namun jika kerusakan menjadi lebih

berat, akan terjadi ketidakseimbangan antara antioksidan endogen dan radikal bebas,

sehingga mengakibatkan gangguan fungsi serius (Jamila et al., 2017).

Penyakit hati masih menjadi permasalahan kesehatan dunia, tak terkecuali Indonesia.

Perlemakan hati nonalkoholik mengambil peran penting atas terjadinya penyakit hati

secara global dengan prevalensi 25,24% (Younossi et al., 2016). Penelitian mengenai

epidemiologi perlemakan hati nonalkoholik di kawasan Asia menunjukkan bahwa

prevalensi di Indonesia mencapai 30%, relatif lebih tinggi dibandingkan Cina, Korea

Selatan, dan Malaysia (Agrawal and Duseja, 2012). Akumulasi lemak yang abnormal

sebanyak >5% dalam hepatosit tanpa disertai konsumsi alkohol, infeksi virus, maupun

etiologi penyakit hati lainnya, merupakan tanda dari penyakit ini (Musso et al., 2011).

Spektrum patogenesis perlemakan hati nonalkoholik mencakup steatosis sederhana,

steatohepatitis nonalkoholik, fibrosis, sirosis, dan karsinoma hepatoseluler (Jiang et al.,

2016). Manifestasi sindrom metabolik seperti obesitas, dislipidemia, penyakit

kardiovaskular, dan resistensi insulin atau diabetes melitus tipe 2 sering dikaitkan dengan

morbiditas perlemakan hati nonalkoholik (Schuppan and Schattenberg, 2013). Kondisi

tersebut akan berdampak pada penurunan kualitas hidup serta beban ekonomi yang besar

bagi masyarakat (Younossi et al., 2016).

Karbon tetraklorida adalah senyawa model hepatotoksin yang dapat menginduksi

kerusakan hati berupa steatosis, inflamasi, fibrosis, dan kanker hati (Riordan and Nadeau,

2014). Senyawa ini terakumulasi terutama dalam hepatosit sentrilobulus. Reaksi

metabolisme fase I, yaitu hidroksilasi oleh enzim CYP2E1 akan membentuk radikal bebas

triklorometil yang tidak stabil. Radikal bebas triklorometil kemudian mengalami reaksi

lanjutan dengan oksigen menghasilkan radikal bebas triklorometilperoksi. Ikatan kovalen

antara radikal bebas triklorometilperoksi dengan asam lemak tak jenuh ganda dan protein

seluler menyebabkan peroksidasi lipid serta kerusakan hepatosit (Jayesh et al., 2017; Li et

al., 2017).

Dilepaskannya enzim-enzim terlarut dari hepatosit ke sirkulasi darah merupakan

konsekuensi yang timbul akibat kerusakan hati (Greim and Snyder, 2008). Lebih dari 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

2

reaksi transaminasi berlangsung dalam hati, tetapi hanya alanin aminotransferase dan

aspartat aminotransferase (ALT-AST) yang menunjukkan makna klinis (Hadizadeh et al.,

2017). Kenaikan aktivitas serum ALT-AST telah dimanfaatkan secara luas untuk

mengevaluasi integritas hepatosit serta mendiagnosis penyakit hati. Besarnya kenaikan

aktivitas serum ALT-AST berfluktuasi sesuai dengan progresi spektrum patogenesis

(Jamila et al., 2017; Sattar et al., 2014).

Eksplorasi terhadap berbagai tanaman yang potensial dikembangkan sebagai obat

bahan alam menjadi salah satu upaya untuk mengatasi tingginya prevalensi perlemakan

hati nonalkoholik, mengingat Indonesia merupakan negara megabiodiversitas di dunia.

Kemampuan hepatoprotektor bahan alam berlangsung melalui berbagai mekanisme, yaitu

sebagai antiinflamasi, antioksidan, meningkatkan regenerasi hepatosit dengan memacu

sintesis protein, serta menjaga integritas membran sel (KTW, 2011). Pasak bumi adalah

tanaman yang banyak dijumpai di kawasan hutan tropis Indonesia. Keseluruhan bagian

tanaman pasak bumi (batang, akar, dan daun) bisa dimanfaatkan sebagai obat (Heriyanto et

al., 2006). Sebanyak 65 senyawa telah berhasil diisolasi dari akar pasak bumi (Kuo et al.,

2004). Kandungan fitokimia akar pasak bumi meliputi kuasinoid, alkaloid, flavonoid, dan

terpenoid (Khanam et al., 2015; Tran et al., 2014). Senyawa bioaktif tersebut secara

farmakodinamik dan biokimia dapat digunakan sebagai antioksidan (Arifah and

Nurkhasanah, 2014).

Serbuk akar pasak bumi diketahui memiliki kemampuan mencegah kenaikan

aktivitas serum ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida (Adikusuma and

Bachri, 2014). Ekstrak akar pasak bumi dengan pelarut metanol (konsentrasi 60%)

memiliki kandungan flavonoid total dan kandungan fenolik total yang lebih tinggi

dibandingkan pelarut air (Chua et al., 2009). Akan tetapi, pemberian ekstrak metanol

(konsentrasi 80%) akar pasak bumi pada tikus terinduksi karbon tetraklorida tidak mampu

mencegah kenaikan aktivitas serum ALT-AST secara signifikan, sehingga daya

perlindungan terhadap hepatosit kurang optimal (Panjaitan et al., 2011). Penelitian Hendra

et al. (2017a), menyatakan bahwa ekstrak metanol (konsentrasi 95%) akar pasak bumi

menunjukkan efek antihiperlipidemia, antiinflamasi, dan analgesik. Kandungan fitokimia

akar pasak bumi diduga berperan dalam berbagai aktivitas farmakologi tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh

pemberian jangka panjang ekstrak metanol (konsentrasi 95%) akar pasak bumi (EMAPB)

terhadap aktivitas serum ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

3

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah. Intervensi berupa pemberian EMAPB (75, 150, dan

300 mg/kgBB) sebagai praperlakuan jangka panjang selama 6 hari diteliti untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap aktivitas serum ALT-AST pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida.

Bahan

Bahan utama dalam penelitian ini adalah akar pasak bumi serta hewan uji berupa

tikus jantan galur Wistar dengan umur 2-3 bulan dan berat badan 150-250 g. Bahan-bahan

kimia yang digunakan, yaitu metanol (Merck), karbon tetraklorida (Merck), olive oil

(Bertolli), CMC-Na (Dai-Ichi Seiyaku Co., Ltd), akuades, dan kit reagen ALT-AST

(Abbott Laboratories).

Alat

Alat yang digunakan untuk preparasi EMAPB meliputi mesin penyerbuk, electric

sieve shaker dengan nomor mesh 40 dan 50 (Indotest Multi Lab), timbangan analitik

(Mettler Toledo), shaker (Innova 2100), kertas saring, corong Buchner, pompa vakum, labu

evaporator (Buchi), rotary evaporator (Buchi): heating bath B-491; rotavapor R-210;

vacuum pump V-700; dan vacuum controller V-850, waterbath (Memmert), oven

(Memmert), alat-alat gelas: erlenmeyer; beaker glass; gelas ukur; corong; cawan porselen;

pipet tetes; batang pengaduk; dan labu ukur.

Alat yang digunakan untuk perlakuan hewan uji meliputi timbangan elektrik (Mettler

Toledo), spuit injeksi peroral, spuit injeksi intraperitoneal, syringe 1; 3; dan 5 cc (Terumo),

pipa kapiler hematokrit (Brand), vacutainer (Vacuette), dan clinical chemistry analyzer

(Architect).

Jalannya Penelitian

Pengumpulan dan Determinasi Tanaman

Bahan alam yang dieksplorasi manfaatnya dalam penelitian ini adalah akar pasak

bumi. Akar pasak bumi tersebut dikumpulkan dari Pulau Kalimantan dan diperoleh melalui

CV. Merapi Farma Herbal. Determinasi bertujuan untuk memastikan kebenaran identitas

tanaman yang digunakan. Proses determinasi dan verifikasi dilakukan terhadap sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

4

serbuk akar pasak bumi oleh determinator di Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada.

Penetapan Kadar Air

Kadar air dalam serbuk simplisia perlu ditetapkan karena merupakan salah satu

parameter karakterisasi untuk menjamin mutu bahan uji. Berdasarkan Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang

Persyaratan Mutu Obat Tradisional, serbuk simplisia yang baik memiliki kadar air ≤10%

(Anonim, 2014a). Penetapan kadar air dilakukan oleh Laboratorium Penelitian dan

Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada menggunakan metode gravimetri.

Preparasi EMAPB

Serbuk akar pasak bumi sebanyak ±1200 g diekstraksi secara maserasi menggunakan

pelarut metanol 95% (1:4). Maserasi dilakukan pada suhu kamar selama 48 jam dengan

kecepatan pengadukan 140 rpm dan diulang hingga 3 siklus. Pengadukan dan pengulangan

siklus bertujuan untuk mengoptimalkan proses penyarian fitokimia agar diperoleh

rendemen ekstraksi yang tinggi (Saifudin, 2014; Tiwari et al., 2013). Maserat difiltrasi

menggunakan kertas saring, corong Buchner, dan pompa vakum, kemudian dipindahkan ke

dalam labu evaporator. Filtrat dipekatkan melalui proses evaporasi bertekanan rendah,

sehingga pelarut dapat menguap pada suhu di bawah titik didihnya. Pengaturan suhu serta

tekanan mengacu pedoman penggunaan rotary evaporator untuk evaporasi pelarut

metanol, yaitu pada suhu heating bath 60oC, titik didih 40oC, kondensor 20oC, dan tekanan

337 mbar (Anonim, 2007). Ekstrak cair dituangkan ke dalam cawan porselen yang telah

ditara, lalu diletakkan di atas waterbath guna menguapkan sisa pelarut. Ekstrak kental yang

terbentuk dipanaskan pada oven bersuhu 50oC selama ±96 jam hingga susut pengeringan

tetap. Besarnya rendemen ekstraksi dapat diketahui dari perbandingan bobot total ekstrak

kental dan bobot total serbuk akar pasak bumi yang dinyatakan dalam % b/b. Preparasi

sediaan untuk perlakuan hewan uji dilakukan dengan melarutkan ekstrak kental dalam

CMC-Na 1%.

Pemeliharaan Hewan Uji

Tikus jantan galur Wistar dengan umur 2-3 bulan dan berat badan 150-250 g dipilih

sebagai hewan uji dalam penelitian ini. Hewan uji tersebut diperoleh dari Laboratorium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

5

Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Sebelum

penelitian dimulai, hewan uji diaklimatisasi di Laboratorium Farmakologi-Toksikologi

Fakulas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang digunakan sebagai ruangan percobaan.

Ruangan percobaan selalu dijaga kebersihannya, diatur pada suhu 22±3°C, siklus

penerangan 12 jam terang dan 12 jam gelap. Hewan uji ditempatkan dalam kandang plastik

(2-3 ekor/kandang) dengan alas sekam padi dan ditutup kawat strimin. Makanan berupa

pelet serta air minum diberikan secara ad libitum (Anonim, 2014b; Garber et al., 2011).

Prosedur eksperimen terhadap hewan uji telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dengan nomor kelaikan etik

KE/FK/0794/EC/2017.

Uji Pendahuluan

Dosis hepatotoksin karbon tetraklorida yang digunakan adalah 2 mL/kgBB,

dilarutkan dalam olive oil (1:1), sehingga diperoleh konsentrasi larutan 50%. Dipejankan

secara intraperitoneal di kuadran kanan bawah abdomen (Dongare et al., 2013; Janakat and

Al-Merie, 2002).

Waktu pencuplikan darah dari pleksus vena retro-orbital ditetapkan menggunakan 3

ekor tikus. Dilakukan pencuplikan darah pada 3 selang waktu, yaitu pada jam ke-0, 24, dan

48 setelah induksi karbon tetraklorida. Selang waktu terjadinya puncak kenaikan aktivitas

serum ALT-AST dipilih sebagai waktu pencuplikan darah pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida.

Penetapan Dosis EMAPB

Dosis EMAPB yang digunakan terdiri dari 3 peringkat, yaitu 75, 150, dan 300

mg/kgBB. Dosis 75 dan 150 mg/kgBB ditetapkan berdasarkan pustaka acuan mengenai

studi antihiperlipidemia EMAPB oleh Hendra et al. (2017a). Sedangkan dosis 300

mg/kgBB merupakan kelipatan biometrik dari peringkat dosis sebelumnya.

Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji

Sebanyak 30 ekor tikus dialokasikan secara acak ke dalam 6 kelompok. Masing-

masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok I (kontrol CMC-Na) diberi CMC-Na

1% 1 kali sehari selama 6 hari secara peroral. Kelompok II (kontrol karbon tetraklorida)

dipejankan karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB secara intraperitoneal. Kelompok III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

6

(kontrol EMAPB) diberi EMAPB dosis tertinggi, yaitu 300 mg/kgBB 1 kali sehari selama

6 hari secara peroral. Kelompok IV, V, dan VI (kelompok perlakuan) diberi EMAPB

dengan peringkat dosis 75, 150, dan 300 mg/kgBB 1 kali sehari selama 6 hari secara

peroral, kemudian pada hari ketujuh dipejankan karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

secara intraperitoneal.

Pencuplikan darah kelompok I dan III dilakukan pada hari ketujuh. Sedangkan

kelompok II, IV, V, dan VI menyesuaikan dengan hasil uji pendahuluan, yaitu pada selang

waktu terjadinya puncak kenaikan aktivitas serum ALT-AST setelah induksi karbon

tetraklorida. Menurut Wolfensohn and Lloyd (2013), total volume darah tikus dewasa

adalah 10% dari berat badannya. Volume darah maksimal yang dapat diambil saat

pencuplikan tunggal sebanyak 10% dari total volume darah tikus tersebut. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini volume darah yang dicuplik dari pleksus vena retro-orbital sebanyak

±2 mL menggunakan pipa kapiler hematokrit, kemudian dikumpulkan dalam vacutainer.

Pengukuran Aktivitas Serum ALT-AST

Pengukuran aktivitas serum ALT-AST dilakukan oleh Laboratorium Patologi Klinik

Rumah Sakit Bethesda. Prosedur awal yang berlangsung, yaitu sentrifugasi terhadap

sampel darah dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Sentrifugasi bertujuan untuk

memisahkan komponen-komponen dalam darah berdasarkan perbedaan massa jenis

(Arneson and Brickell, 2007). Serum yang telah terpisah dari gumpalan sel darah

direaksikan dengan kit reagen ALT-AST secara bertahap. Adapun rincian mengenai

komposisi kit reagen ALT-AST serta mekanisme reaksi enzimatik tercantum pada

Lampiran 21, 22, dan 23.

Analisis Statistik

Berdasarkan data pengukuran aktivitas serum ALT-AST yang telah dihimpun,

dilakukan analisis statistik dengan program IBM SPSS Statistics 22.

Uji Pendahuluan. Uji T berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan data

antarkelompok. Analisis ini dipilih karena adanya pengukuran berulang terhadap aktivitas

serum ALT-AST, yaitu pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah induksi karbon tetraklorida

(Dahlan, 2014).

Kelompok Kontrol dan Perlakuan. Uji Shapiro-Wilk digunakan untuk mengetahui

normalitas data. Apabila data terdistribusi normal (p>0,05), dilanjutkan dengan One Way

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

7

ANOVA pada taraf kepercayaan 95%. Bermakna atau tidaknya perbedaan data

antarkelompok dapat ditentukan melalui uji post hoc. Sebelum melakukan uji post hoc,

variansi data antarkelompok perlu dianalisis menggunakan uji Levene. Jika data memiliki

variansi homogen (p>0,05), maka dilakukan uji post hoc Tukey. Sedangkan uji post hoc

Games-Howell dilakukan apabila data memiliki variansi tidak homogen (p<0,05). Pada

data pengukuran aktivitas serum ALT-AST yang terdistribusi tidak normal (p<0,05),

dilakukan uji Kruskal-Wallis, kemudian dilanjutkan uji post hoc Mann-Whitney. Perbedaan

data antarkelompok dinyatakan bermakna jika nilai p<0,05 dan dinyatakan tidak bermakna

jika nilai p>0,05 (Dahlan, 2014).

Penetapan Persen Efek Pencegahan Kenaikan Aktivitas Serum ALT-AST

Kemampuan EMAPB untuk mencegah kerusakan hati dinyatakan dengan persen

efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT-AST. Berikut adalah persamaan yang

digunakan.

Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT

= [1 −(rerata ALT perlakuan−rerata ALT kontrol negatif)

(rerata ALT kontrol hepatotoksin−rerata ALT kontrol negatif)] 𝑥 100%

Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas serum AST

= [1 −(rerata AST perlakuan−rerata AST kontrol negatif)

(rerata AST kontrol hepatotoksin−rerata AST kontrol negatif)] 𝑥 100%

(Brai et al., 2014)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Determinasi Tanaman, Penetapan Kadar Air, dan Rendemen Ekstraksi

Sebelum penelitian dimulai, telah dilakukan proses determinasi serta karakterisasi

terhadap akar pasak bumi untuk memastikan identitas dan mutu bahan uji tersebut. Hasil

determinasi menunjukkan bahwa sampel serbuk benar merupakan akar pasak bumi yang

termasuk dalam suku Simaroubaceae dengan nama ilmiah Eurycoma longifolia Jack.

Penetapan kadar air secara gravimetri melalui pemanasan pada oven bersuhu 105oC

selama 3 jam hingga berat konstan, menghasilkan rerata kadar air dari 3 kali replikasi

sebesar 7,19%. Hasil ini menunjukkan bahwa serbuk akar pasak bumi yang digunakan

telah memenuhi persyaratan mutu serbuk simplisia yang baik sesuai Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, yaitu ≤10% (Anonim, 2014a).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

8

Susut pengeringan merupakan salah satu parameter karakterisasi nonspesifik yang

digunakan untuk menjamin konsistensi ekstrak. Dalam penelitian ini, susut pengeringan

tetap tercapai setelah ekstrak dipanaskan pada oven bersuhu 50oC selama ±96 jam. Dari

±1200 g serbuk akar pasak bumi, diperoleh rendemen ekstraksi sebesar 22,68 g (1,89%

b/b).

Uji Pendahuluan

Karbon tetraklorida adalah senyawa model hepatotoksin yang umum digunakan

untuk menginduksi kerusakan hati pada hewan uji. Efektivitas karbon tetraklorida

dipengaruhi oleh dosis, rute administrasi, serta selang waktu induksi. Dosis karbon

tetraklorida yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 mL/kgBB dipejankan secara

intraperitoneal. Berdasarkan penelitian terdahulu, karbon tetraklorida pada dosis dan rute

administrasi tersebut mampu meningkatkan aktivitas serum ALT-AST pada tikus tanpa

menyebabkan kematian (Dongare et al., 2013; Janakat and Al-Merie, 2002). Melalui rute

administrasi secara intraperitoneal di kuadran kanan bawah abdomen, senyawa akan

terabsorpsi dengan cepat oleh pembuluh darah dalam rongga abdomen menuju sirkulasi

sistemik (Turner et al., 2011).

Metabolisme karbon tetraklorida oleh enzim CYP2E1 menjadi radikal bebas

triklorometil dan triklorometilperoksi menyebabkan kerusakan hati akut terutama di bagian

sentrilobulus. Namun, kerusakan tersebut bersifat reversibel dan akan diikuti dengan

regenerasi sel (Oumi et al., 2012). Menurut Dongare et al. (2013), puncak kenaikan

aktivitas serum ALT-AST terjadi pada jam ke-24 dan kembali normal pada jam ke-48.

Hasil pengukuran aktivitas serum ALT-AST pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah induksi

karbon tetraklorida ditampilkan pada Tabel I, Gambar 1, dan Gambar 2.

Tabel I. Aktivitas serum ALT-AST pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah induksi karbon tetraklorida

Waktu Pencuplikan Darah Rerata ALT ± SE

(U/L)

Rerata AST ± SE

(U/L)

Jam ke-0 49,63 ± 10,35b 170,70 ± 16,38b

Jam ke-24 226,20 ± 4,01a,c 859,33 ± 49,33a,c

Jam ke-48 51,30 ± 4,90b 235,60 ± 18,01b

Keterangan: SE=standard error; a=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap jam ke-0; b=berbeda bermakna

(p<0,05) terhadap jam ke-24, c=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap jam ke-48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

9

Gambar 1. Diagram batang aktivitas serum ALT pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah induksi

karbon tetraklorida

Gambar 2. Diagram batang aktivitas serum AST pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah induksi

karbon tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

10

Radikal bebas triklorometil yang telah teraktivasi di awal metabolisme karbon

tetraklorida akan mengalami reaksi lanjutan dengan oksigen, menghasilkan radikal bebas

triklorometilperoksi yang memiliki reaktivitas lebih tinggi. Ikatan antara radikal bebas

triklorometilperoksi dan asam lemak tak jenuh ganda menyebabkan peroksidasi lipid yang

berdampak pada hilangnya permeabilitas membran hepatosit. Secara normal, aktivitas

ALT-AST dalam hepatosit >1000 kali lebih besar dibandingkan aktivitasnya dalam serum

(Herlong and Mitchell, 2012). Terganggunya integritas hepatosit dapat memicu pelepasan

enzim-enzim intraseluler, termasuk ALT-AST ke sirkulasi darah, sehingga terjadi kenaikan

aktivitas serum.

ALT merupakan enzim yang berperan sebagai katalis pemindahan gugus amino dari

alanin ke asam α-ketoglutarat membentuk asam glutamat dan piruvat. Enzim ini menjadi

parameter paling spesifik atas terjadinya kerusakan hati karena memiliki konsentrasi

terbesar dalam sitosol hepatosit (Jayesh et al., 2017). Analisis statistik menunjukkan

perbedaan bermakna (p=0,002) antara aktivitas serum ALT pada jam ke-0 (49,63 ± 10,35

U/L) dengan jam ke-24 (226,20 ± 4,01 U/L). Aktivitas serum ALT pada jam ke-0

merupakan representasi kondisi normal hati tikus sebelum induksi karbon tetraklorida.

Kenaikan aktivitas serum ALT pada jam ke-24 setelah induksi karbon tetraklorida

mengindikasikan adanya gangguan integritas hepatosit yang menyebabkan pelepasan

enzim ke sirkulasi darah. Untuk memastikan puncak kenaikan aktivitas serum ALT terjadi

pada jam ke-24, dilakukan pula pengukuran pada jam ke-48. Hasil analisis menunjukkan

perbedaan bermakna (p=0,000) antara aktivitas serum ALT pada jam ke-24 dengan jam ke-

48 (51,30 ± 4,90 U/L) serta perbedaan tidak bermakna (p=0,880) antara jam ke-0 dengan

jam ke-48. Maka dapat disimpulkan bahwa pada jam ke-48 aktivitas serum ALT sudah

kembali normal.

Pengukuran aktivitas serum AST digunakan sebagai pendukung karena kenaikan

aktivitas serum ALT akan disertai oleh parameter biokimia lainnya. AST merupakan enzim

yang berperan untuk mengkatalis pemindahan gugus amino dari aspartat ke asam α-

ketoglutarat membentuk asam glutamat dan oksaloasetat. Enzim ini terdapat dalam sitosol

(20%) dan mitokondria hepatosit (80%) serta beberapa organ lain, seperti jantung, otot

rangka, ginjal, otak, dan sel darah merah (Giannini et al., 2005; Jayesh et al., 2017).

Analisis statistik menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,008) antara aktivitas serum AST

pada jam ke-0 (170,70 ± 16,38 U/L) dengan jam ke-24 (859,33 ± 49,33 U/L). Kenaikan

aktivitas serum AST pada jam ke-24 setelah induksi karbon tetraklorida menandakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

11

adanya pelepasan enzim ke sirkulasi darah menyertai parameter ALT. Perbedaan bermakna

(p=0,004) antara aktivitas serum AST pada jam ke-24 dengan jam ke-48 (235,60 ± 18,01

U/L) dan perbedaan tidak bermakna (p=0,199) antara jam ke-0 dengan jam ke-48

menegaskan bahwa puncak kenaikan aktivitas serum AST terjadi pada jam ke-24, yang

secara bertahap akan kembali normal pada jam ke-48.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, ditetapkan waktu pencuplikan darah dari pleksus

vena retro-orbital, yaitu pada jam ke-24 setelah induksi karbon tetraklorida. Pencuplikan

darah kelompok II (kontrol karbon tetraklorida) dilakukan pada hari kedua, sedangkan

kelompok IV, V, dan VI (kelompok perlakuan) pada hari kedelapan. Penurunan aktivitas

serum ALT-AST dipengaruhi oleh kecepatan eliminasi dalam sirkulasi darah. Pada

manusia, katabolisme ALT-AST yang diperantarai oleh sel-sel sinusoid hati menghasilkan

waktu paruh eliminasi selama 47 ± 10 jam (ALT), 17 ± 5 jam (AST total), dan 87 jam

(AST mitokondria hepatosit) (Giannini et al., 2005; Herlong and Mitchell, 2012).

Pengaruh Pemberian Jangka Panjang EMAPB terhadap Aktivitas Serum ALT-AST

pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida

Potensi pemberian jangka panjang EMAPB untuk mencegah kenaikan aktivitas

serum ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dapat diketahui dari

perbandingan hasil pengukuran kelompok perlakuan (EMAPB 75, 150, dan 300 mg/kgBB)

terhadap kelompok kontrol. Efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT-AST

ditunjukkan dengan aktivitas serum ALT-AST kelompok perlakuan yang lebih rendah dan

berbeda bermakna secara statistik terhadap kontrol karbon tetraklorida.

Aktivitas serum ALT-AST kelompok perlakuan dapat memiliki perbedaan yang

bermakna maupun tidak bermakna terhadap kontrol CMC-Na. Hasil analisis ini akan

menunjukkan sejauh mana kemampuan EMAPB mencegah progresi kerusakan hati yang

terjadi setelah diberikan sebagai praperlakuan jangka panjang selama 6 hari. Dilakukan

pula analisis antarkelompok perlakuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kekerabatan

antara peringkat dosis pemberian EMAPB dengan efek pencegahan kenaikan aktivitas

serum ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

Analisis statistik yang digunakan untuk parameter ALT adalah uji Kruskal-Wallis,

dilanjutkan uji post hoc Mann-Whitney. Hal ini dikarenakan analisis data pengukuran

aktivitas serum ALT dengan uji Shapiro-Wilk menunjukkan distribusi tidak normal

(p<0,05). Hasil pengukuran aktivitas serum ALT ditampilkan pada Tabel II dan Gambar 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

12

Tabel II. Pengaruh pemberian jangka panjang EMAPB terhadap aktivitas serum ALT pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida

Kelompok Rerata ALT ± SE

(U/L)

Efek Pencegahan Kenaikan

Aktivitas Serum ALT (%)

Kontrol CMC-Na 52,78 ± 2,53b,c,1,2,3 -

Kontrol karbon tetraklorida 220,48 ± 25,03a,c,1,2 -

Kontrol EMAPB 37,10 ± 1,75a,b,1,2,3 -

EMAPB 75 mg/kgBB 146,90 ± 18,60a,b,c,3 43,88

EMAPB 150 mg/kgBB 134,92 ± 11,45a,b,c,3 51,02

EMAPB 300 mg/kgBB 222,18 ± 24,83a,c,1,2 -1,01

Keterangan: SE=standard error; a=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol CMC-Na; b=berbeda

bermakna (p<0,05) terhadap kontrol karbon tetraklorida; c=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol

EMAPB; 1, 2, dan 3=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap EMAPB 75, 150, dan 300 mg/kgBB

Gambar 3. Diagram batang pengaruh pemberian jangka panjang EMAPB terhadap aktivitas serum ALT

pada tikus terinduksi karbon tetraklorida

Uji normalitas data pengukuran aktivitas serum AST menunjukkan distribusi normal

(p>0,05), sehingga dapat dilanjutkan dengan One Way ANOVA pada taraf kepercayaan

95%. Data antarkelompok memiliki variansi tidak homogen (p<0,05) melalui analisis

menggunakan uji Levene. Oleh karena itu, uji post hoc Games-Howell dipilih untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

13

mengetahui bermakna atau tidaknya perbedaan data antarkelompok. Hasil pengukuran

aktivitas serum AST ditampilkan pada Tabel III dan Gambar 4.

Tabel III. Pengaruh pemberian jangka panjang EMAPB terhadap aktivitas serum AST pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida

Kelompok Rerata AST ± SE

(U/L)

Efek Pencegahan Kenaikan

Aktivitas Serum AST (%)

Kontrol CMC-Na 140,00 ± 7,66b,1,2,3 -

Kontrol karbon tetraklorida 839,28 ± 16,51a,c,2 -

Kontrol EMAPB 151,14 ± 7,21b,1,2,3 -

EMAPB 75 mg/kgBB 566,76 ± 63,63a,c 38,97

EMAPB 150 mg/kgBB 581,88 ± 41,33a,b,c 36,81

EMAPB 300 mg/kgBB 743,68 ± 38,77a,c 13,67

Keterangan: SE=standard error; a=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol CMC-Na; b=berbeda

bermakna (p<0,05) terhadap kontrol karbon tetraklorida; c=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol

EMAPB; 1, 2, dan 3=berbeda bermakna (p<0,05) terhadap EMAPB 75, 150, dan 300 mg/kgBB

Gambar 4. Diagram batang pengaruh pemberian jangka panjang EMAPB terhadap aktivitas serum AST

pada tikus terinduksi karbon tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

14

Kontrol CMC-Na

Kontrol CMC-Na bertindak sebagai kontrol negatif yang merepresentasikan kondisi

normal hati tikus. CMC-Na 1% merupakan pelarut EMAPB, diharapkan tidak berpengaruh

terhadap kenaikan aktivitas serum ALT-AST. Hasil pengukuran pada penelitian ini

menunjukkan aktivitas serum ALT 52,78 ± 2,53 U/L dan AST 140,00 ± 7,66 U/L.

Berdasarkan penelitian Cao et al. (2014), CMC-Na 1% yang digunakan sebagai pelarut

tidak memberikan efek kenaikan aktivitas serum ALT-AST dan memiliki gambaran

histopatologi hati yang normal.

Kontrol Karbon Tetraklorida

Kontrol karbon tetraklorida bertindak sebagai kontrol hepatotoksin yang

menggambarkan kondisi kerusakan hati pada tikus. Karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

dilarutkan dalam olive oil dengan perbandingan 1:1 dan dipejankan secara intraperitoneal.

Olive oil yang digunakan sebagai pelarut dinyatakan tidak berpengaruh terhadap kenaikan

aktivitas serum ALT-AST dan memperlihatkan gambaran histopatologi hati yang normal

(Jadhav et al., 2010), sehingga gangguan integritas hepatosit sepenuhnya diinduksi oleh

karbon tetraklorida. Pada jam ke-24 setelah induksi karbon tetraklorida, hasil pengukuran

aktivitas serum ALT 220,48 ± 25,03 U/L, menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,009)

terhadap kontrol CMC-Na. Sedangkan hasil pengukuran aktivitas serum AST 839,28 ±

16,51 U/L, juga menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,000) terhadap kontrol CMC-Na.

Kenaikan aktivitas serum ALT sebesar 4,18 kali dan AST sebesar 5,99 kali

mengindikasikan terjadinya kerusakan hati akut pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, kontrol karbon tetraklorida akan menjadi dasar

penentuan potensi efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT-AST setelah

praperlakuan jangka panjang EMAPB selama 6 hari.

Menurut Zimmerman (1999), induksi karbon tetraklorida pada hewan uji

menyebabkan kenaikan relatif aktivitas serum ALT sebesar ≥3 kali dan AST sebesar ≥4

kali, serta lesi berupa steatosis dan nekrosis di bagian sentrilobulus. Berbagai studi

mengenai efek hepatoprotektif bahan alam yang menggunakan karbon tetraklorida

konsentrasi 50% dalam olive oil sebagai hepatotoksin, menunjukkan kenaikan aktivitas

serum ALT-AST berkisar antara 3-7 kali (Brai et al., 2014; Hendra et al., 2017b) dengan

aktivitas serum AST yang lebih tinggi dibandingkan ALT. Fluktuasi kenaikan aktivitas

serum ALT-AST setelah induksi karbon tetraklorida dipengaruhi pula oleh kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

15

patologis serta profil farmakokinetika masing-masing hewan uji yang tidak bisa

dikendalikan selama penelitian berlangsung.

Hepatotoksisitas karbon tetraklorida terjadi melalui mekanismenya menginduksi

stres oksidatif. Bioaktivasi karbon tetraklorida oleh enzim CYP2E1 akan membentuk

radikal bebas triklorometil. Reaksi lanjutan antara radikal bebas triklorometil dan oksigen

menghasilkan radikal bebas triklorometilperoksi yang mampu berikatan secara kovalen

dengan makromolekul seluler, menyebabkan peroksidasi lipid. Kondisi tersebut memicu

kerusakan membran hepatosit dan pelepasan enzim-enzim, seperti ALT-AST ke sirkulasi

darah. Secara normal, sel harus mempertahankan ion Ca2+ dalam konsentrasi yang rendah.

Namun, gangguan integritas hepatosit akibat paparan karbon tetraklorida dapat

meningkatkan konsentrasi ion Ca2+ dalam mitokondria, yang berdampak pada kematian sel

(Xu et al., 2011).

Kontrol EMAPB

Kontrol EMAPB berfungsi untuk mengetahui pengaruh pemberian EMAPB sebagai

praperlakuan jangka panjang selama 6 hari terhadap aktivitas serum ALT-AST. Dosis

EMAPB yang digunakan sebagai kontrol adalah dosis tertinggi, yaitu 300 mg/kgBB.

EMAPB pada dosis tertinggi dianggap mewakili potensi efek dosis 75 dan 150 mg/kgBB.

Hasil pengukuran aktivitas serum ALT 37,10 ± 1,75 U/L menunjukkan perbedaan

bermakna (p=0,009) terhadap kontrol CMC-Na dan kontrol karbon tetraklorida. Meskipun

aktivitas serum ALT pada kontrol EMAPB memiliki perbedaan bermakna dengan kontrol

CMC-Na, nilai yang dihasilkan justru lebih rendah, sehingga EMAPB tidak menginduksi

kenaikan aktivitas serum ALT. Hasil pengukuran aktivitas serum AST 151,14 ± 7,21 U/L

menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p=0,884) terhadap kontrol CMC-Na dan

perbedaan bermakna (p=0,000) terhadap kontrol karbon tetraklorida. Berdasarkan hasil

tersebut, diketahui bahwa pemberian EMAPB sebagai praperlakuan jangka panjang selama

6 hari tidak berpengaruh terhadap kenaikan aktivitas serum ALT-AST.

Kelompok Perlakuan Jangka Panjang EMAPB

Pemberian jangka panjang EMAPB 75 mg/kgBB pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida menghasilkan aktivitas serum ALT 146,90 ± 18,60 U/L. Analisis statistik

menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kontrol CMC-Na (p=0,009) dan kontrol

karbon tetraklorida (p=0,047). Berdasarkan hasil tersebut, EMAPB 75 mg/kgBB memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

16

efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT, namun belum mampu mengembalikan

hati ke kondisi normal. Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT yang

diperoleh adalah 43,88%. Hasil pengukuran aktivitas serum AST 566,76 ± 63,63 U/L,

secara statistik menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,014) terhadap kontrol CMC-Na

dan perbedaan tidak bermakna (p=0,064) terhadap kontrol karbon tetraklorida. Hasil

tersebut menandakan bahwa EMAPB 75 mg/kgBB tidak memiliki efek pencegahan

kenaikan aktivitas serum AST. Meski demikian, diperoleh persen efek pencegahan

kenaikan aktivitas serum AST sebesar 38,97%.

Pemberian jangka panjang EMAPB 150 mg/kgBB pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida menghasilkan aktivitas serum ALT 134,92 ± 11,45 U/L. Analisis statistik

menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,009) terhadap kontrol CMC-Na dan kontrol

karbon tetraklorida. Berdasarkan hasil tersebut, EMAPB 150 mg/kgBB memiliki efek

pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT, namun belum mampu mengembalikan hati ke

kondisi normal. Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT yang diperoleh

adalah 51,02%. Hasil pengukuran aktivitas serum AST 581,88 ± 41,33 U/L, secara statistik

menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kontrol CMC-Na (p=0,002) dan kontrol

karbon tetraklorida (p=0,013). Hasil tersebut menandakan bahwa EMAPB 150 mg/kgBB

memiliki efek pencegahan kenaikan aktivitas serum AST, tetapi tidak dapat

mengembalikan hati ke kondisi normal. Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas serum

AST yang diperoleh, yaitu 36,81%.

Pemberian jangka panjang EMAPB 300 mg/kgBB pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida menghasilkan aktivitas serum ALT 222,18 ± 24,83 U/L. Analisis statistik

menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,009) terhadap kontrol CMC-Na dan perbedaan

tidak bermakna (p=0,602) terhadap kontrol karbon tetraklorida. Persen efek pencegahan

kenaikan aktivitas serum ALT yang diperoleh adalah -1,01%. Kenaikan aktivitas serum

ALT pada kelompok perlakuan yang lebih tinggi dibandingkan kontrol karbon tetraklorida

menyebabkan persen efek bernilai negatif. Oleh karena itu, diketahui bahwa EMAPB 300

mg/kgBB tidak memiliki efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT. Hasil

pengukuran aktivitas serum AST 743,68 ± 38,77 U/L, secara statistik menunjukkan

perbedaan bermakna (p=0,000) terhadap kontrol CMC-Na dan perbedaan tidak bermakna

(p=0,339) terhadap kontrol karbon tetraklorida. Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas

serum AST yang diperoleh, yaitu 13,67%. Hasil tersebut menandakan bahwa EMAPB 300

mg/kgBB tidak memiliki efek pencegahan kenaikan aktivitas serum AST.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

17

Secara keseluruhan, pemberian EMAPB sebagai praperlakuan jangka panjang selama

6 hari belum mampu mengembalikan hati ke kondisi normal setelah terjadinya kerusakan

akibat induksi karbon tetraklorida. Hal ini didasarkan atas hasil analisis statistik yang

menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT-AST pada kelompok perlakuan EMAPB 75,

150, dan 300 mg/kgBB berbeda bermakna terhadap kontrol CMC-Na.

Analisis aktivitas serum ALT antarkelompok perlakuan menunjukkan adanya

perbedaan tidak bermakna antara EMAPB 75 dan 150 mg/kgBB, sedangkan EMAPB 300

mg/kgBB menunjukkan perbedaan bermakna terhadap 2 peringkat dosis sebelumnya. Hal

ini bersesuaian dengan hasil analisis sebelumnya, yang menyatakan bahwa EMAPB 75 dan

150 mg/kgBB mampu mencegah kenaikan aktivitas serum ALT pada tikus terinduksi

karbon tetraklorida.

Analisis aktivitas serum AST antarkelompok perlakuan menunjukkan adanya

perbedaan tidak bermakna antara EMAPB 75, 150, dan 300 mg/kgBB. Akan tetapi, efek

pencegahan kenaikan aktivitas serum AST hanya terdapat pada dosis 150 mg/kgBB.

Meskipun aktivitas serum AST pada dosis 75 dan 300 mg/kgBB lebih rendah

dibandingkan kontrol karbon tetraklorida, secara statistik menunjukkan perbedaan yang

tidak bermakna. Hal ini dimungkinkan karena variasi data yang relatif tinggi pada kedua

peringkat dosis tersebut.

Dari ketiga peringkat dosis pemberian jangka panjang EMAPB, efek pencegahan

kenaikan aktivitas serum ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida hanya

dimiliki oleh dosis 150 mg/kgBB. Pada dosis 75 mg/kgBB, efek pencegahan kenaikan

aktivitas serum ALT belum bisa dipastikan karena tidak disertai dengan efek pencegahan

kenaikan aktivitas serum AST. Sedangkan dosis 300 mg/kgBB tidak memiliki efek

pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT-AST. Berdasarkan hasil yang diperoleh,

diketahui bahwa tidak ada kekerabatan antara peringkat dosis pemberian EMAPB dengan

efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT-AST.

Pada konsentrasi yang sesuai, kandungan antioksidan dalam EMAPB mampu

menetralkan radikal bebas triklorometil dan triklorometilperoksi dengan mendonorkan

atom hidrogen dari gugus hidroksil senyawa fenolik. Tidak munculnya efek pada dosis 300

mg/kgBB diperkirakan karena antioksidan hadir dalam konsentrasi terlalu tinggi. Menurut

Villanueva and Kross (2012), antioksidan bersifat tidak stabil dan reaktif setelah

kehilangan atau menerima elektron dari molekul radikal bebas. Jika jumlah antioksidan

melebihi batas optimal, akan memicu perubahan aksinya menjadi prooksidan. Reaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

18

oksidasi antar senyawa antioksidan (self-oxidation) menghasilkan radikal bebas yang dapat

menyebabkan kerusakan jaringan (Butnariu and Grozea, 2012).

Hasil penelitian ini perlu ditegaskan melalui penelitian pendukung mengenai

gambaran histopatologi hati untuk mengetahui kesesuaian antara aktivitas serum ALT-

AST yang terukur dengan kondisi struktural hepatosit. Tannapfel et al. (2011) menyatakan

bahwa biopsi hati merupakan “gold standard” untuk mendiagnosis kerusakan hati serta

mendiferensiasikan spektrum patogenesis antara steatosis sederhana yang bersifat

reversibel atau steatohepatitis progresif.

Dalam penelitian Hendra et al. (2017a), telah dilakukan skrining farmakologi

terhadap efek antihiperlipidemia EMAPB 75 dan 150 mg/kgBB. Hasil uji menyatakan

EMAPB 150 mg/kgBB memiliki potensi sebagai agen antihipertrigliseridemia. Selaras

dengan hasil penelitian tersebut, efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT-AST pada

penelitian ini ditunjukkan pula oleh EMAPB 150 mg/kgBB. Oleh karena itu, diperlukan

kajian lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan mengisolasi struktur senyawa fitokimia yang

bertanggung jawab atas potensi farmakologi EMAPB.

Akar pasak bumi memiliki beragam kandungan fitokimia, diantaranya kuasinoid,

alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Kuasinoid (eurycomalactone, 14,15β-

dihydroklaieanone, dan 13,21-dehydroeurycomanone) merupakan metabolit utama dalam

ekstrak metanol akar pasak bumi (Khanam et al., 2015; Tran et al., 2014). Ketiga senyawa

kuasinoid tersebut termasuk golongan senyawa polifenol yang diduga dapat memperbaiki

stres oksidatif dan mencegah peroksidasi lipid akibat paparan radikal bebas. Melalui

mekanismenya sebagai antioksidan, atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksil

bertindak sebagai donor proton, sehingga mampu menjadi pemerangkap radikal bebas

triklorometil dan triklorometilperoksi. Dari serangkaian reaksi yang berlangsung,

diperkirakan terbentuk formasi radikal bebas dengan reaktivitas lebih rendah karena

terjadinya resonansi molekul radikal pada struktur aromatis kuasinoid. Tahapan terminasi

berupa reaksi kopling radikal akan menghasilkan senyawa stabil yang mencegah

berlanjutnya hepatotoksisitas karbon tetraklorida.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian jangka panjang

EMAPB 150 mg/kgBB mampu mencegah kenaikan aktivitas serum ALT-AST pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

19

SARAN

Perlu dilakukan penelitian pendukung mengenai gambaran histopatologi hati serta

penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi struktur senyawa fitokimia

dalam EMAPB.

DAFTAR PUSTAKA

Adikusuma, W. and Bachri, M.S., 2014. Hepatoprotective Effect of Eurycoma longifolia

Jack. Root Powder on SGPT-SGOT Activity on CCl4-Induced Male Rats.

Pharmaciana, 4 (2), 165–170.

Agrawal, S. and Duseja, A.K., 2012. Non-alcoholic Fatty Liver Disease: East Versus West.

Journal of Clinical and Experimental Hepatology, 2 (2), 122–134.

Anonim, 2007. The ‘Golden Rule’ for Solvent Removal. Sigma-Aldrich Labware Notes, 1

(3), 1–2.

Anonim, 2014a. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional.

Anonim, 2014b. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik secara In

Vivo.

Arifah, A.N. and Nurkhasanah, 2014. The Effect of Ethyl Acetate Fraction of Ethanolic

Extract of Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack) on Macrophages Phagocytic

Activity In Vitro. Pharmaciana, 4 (1), 9–14.

Arneson, W.L. and Brickell, J.M., 2007. Clinical Chemistry: A Laboratory Perspective.

Brai, B.I.C., Adisa, R.A., and Odetola, A.A., 2014. Hepatoprotective Properties of

Aqueous Leaf Extract of Persea Americana, Mill (Lauraceae) ‘Avocado’ Against

CCl4-Induced Damage in Rats. African Journal of Traditional, Complementary, and

Alternative Medicines, 11 (2), 237–244.

Butnariu, M. and Grozea, L., 2012. Antioxidant (Antiradical) Compounds. Journal of

Bioequivalence and Bioavailability, 4 (6), 4–6.

Cao, G., Li, Q., Chen, X., Cai, H., and Tu, S., 2014. Hepatoprotective Effect of Superfine

Particles of Herbal Medicine Against CCl4-Induced Acute Liver Damage in Rats.

BioMed Research International (Online), http://dx.doi.org/10.1155/2014/934732

accessed 25 July 2017.

Chua, L.S., Abdul Latiff, N., Lee, S.Y., Ware, L., Mohd Amin, N.A., Sarmidi, M.R., and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

20

Abdul Aziz, R., 2009. Free Radical Scavenging Activity and Phenolic Compounds of

Eurycoma longifolia (Tongkat Ali) and Labisia pumila (Kacip Fatimah). In:

Proceeding - 3rd International Conference on Biotechnology for the Wellness

Industry, ICBWI. 13.

Dahlan, M.S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan.

Dongare, P.P., Dhande, S.R., and Kadam, V.J., 2013. Standardization of Carbon

Tetrachloride-Induced Hepatotoxicity in the Rat. American Journal of PharmTech

Research, 3 (5), 438–445.

Garber, J.C., Barbee, R.W., Bielitzki, J.T., Clayton, L.A., Donovan, J.C., Hendriksen,

C.F.M., Kohn, D.F., Lipman, N.S., Locke, P.A., Melcher, J., Quimby, F.W., Turner,

P.V., Wood, G.A., and Wurbel, H., 2011. Guide for The Care and Use of Laboratory

Animals.

Giannini, E.G., Testa, R., and Savarino, V., 2005. Liver Enzyme Alteration: A Guide for

Clinicians. Canadian Medical Association Journal, 172 (3), 367–379.

Greim, H. and Snyder, R., 2008. Toxicology and Risk Assessment: A Comprehensive

Introduction.

Hadizadeh, F., Faghihimani, E., and Adibi, P., 2017. Nonalcoholic Fatty Liver Disease:

Diagnostic Biomarkers. World Journal of Gastrointestinal Pathophysiology, 8 (2),

11–26.

Hendra, P., Fenty, Andreani, P.R., Pangestuti, B.M.E., and Julianus, J., 2017a. Evaluation

of Antihyperlipidemic, Anti-Inflammatory, and Analgesic Activities of Eurycoma

longifolia in Animal Models. International Journal of Pharmacy and

Pharmaceutical Sciences, 9 (3), 166–169.

Hendra, P., Jamil, O.A., Maharani, D.A., Suhadi, M.A., Putri, C.Y., Fenty, and Julianus, J.,

2017b. Antihyperlipidemic and Hepatoprotective Studies on Leaves of Macaranga

tanarius. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 10 (1), 239–241.

Heriyanto, N.M., Sawitri, R., and Subiandono, E., 2006. Kajian Ekologi dan Potensi Pasak

Bumi (Eurycoma longifolia Jack.) di Kelompok Hutan Sungai Manna-Sungai Nasal,

Bengkulu. Buletin Plasma Nutfah, 12 (2), 69–75.

Herlong, H.F. and Mitchell, M.C., 2012. Laboratory Tests. In: E.R. Schiff, W.C. Maddrey,

and M.F. Sorrell, eds. Schiff’s Diseases of The Liver. United Kingdom: John Wiley

& Sons, 17–21.

Jadhav, V.B., Thakare, V.N., Suralkar, A.A., Deshpande, A.D., and Naik, S.R., 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

21

Hepatoprotective Activity of Luffa acutangula Against CCl4 and Rifampicin Induced

Liver Toxicity in Rats: A Biochemical and Histopathological Evaluation. Indian

Journal of Experimental Biology, 48 (8), 822–829.

Jamila, N., Khan, N., Khan, A.A., Khan, I., Khan, S.N., Zakaria, Z.A., Khairuddean, M.,

Osman, H., and Kim, K.S., 2017. In Vivo Carbon Tetrachloride-Induced

Hepatoprotective and In Vitro Cytotoxic Activities of Garcinia hombroniana

(Seashore Mangosteen). African Journal of Traditional, Complementary &

Alternative Medicines, 14 (2), 374–382.

Janakat, S. and Al-Merie, H., 2002. Optimization of The Dose and Route of Injection, and

Characterisation of The Time Course of Carbon Tetrachloride-Induced

Hepatotoxicity in the Rat. Journal of Pharmacological and Toxicological Methods,

48 (1), 41–44.

Jayesh, K., Raisa, L.H., Vysakh, A., Binil, E., and Latha, M.S., 2017. Terminalia bellirica

(Gaertn.) Roxb. Fruit Mitigates CCl4 Induced Oxidative Stress and Hepatotoxicity in

Rats. Biomedicine and Pharmacotherapy (Online),

http://dx.doi.org/10.1016/j.biopha.2017.06.080 accessed 24 July 2017.

Jiang, W., Guo, M.H., and Hai, X., 2016. Hepatoprotective and Antioxidant Effects of

Lycopene on Non-alcoholic Fatty Liver Disease in Rat. World Journal of

Gastroenterology, 22 (46), 10180–10188.

Khanam, Z., Wen, C.S., and Bhat, I.U.H., 2015. Phytochemical Screening and

Antimicrobial Activity of Root and Stem Extracts of Wild Eurycoma longifolia Jack

(Tongkat Ali). Journal of King Saud University - Science, 27 (1), 23–30.

KTW, 2011. Hepatoprotektor Herbal untuk Gangguan Hati. Cermin Dunia Kedokteran, 38

(1), 47–50.

Kuo, P., Damu, A.G., Lee, K., and Wu, T., 2004. Cytotoxic and Antimalarial Constituents

of the Roots of Eurycoma longifolia. Bioorganic & Medicinal Chemistry, 12 (3),

537–544.

Li, L., Zhou, Y.F., Li, Y.L., Wang, L.L., Arai, H., and Xu, Y., 2017. In Vitro and In Vivo

Antioxidative and Hepatoprotective Activity of Aqueous Extract of Cortex Dictamni.

World Journal of Gastroenterology, 23 (16), 2912–2927.

Musso, G., Gambino, R., Cassader, M., and Pagano, G., 2011. Meta-analysis: Natural

History of Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) and Diagnostic Accuracy of

Non-invasive Tests for Liver Disease Severity. Annals of Medicine, 43 (8), 617–649.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

22

Oumi, N., Taniguchi, K.A., Kanai, A.M., Yasunaga, M., Nakanishi, T., and Sato, K., 2012.

A Crucial Role of Bone Morphogenetic Protein Signaling in the Wound Healing

Response in Acute Liver Injury Induced by Carbon Tetrachloride. International

Journal of Hepatology (Online), http://dx.doi.org/10.1155/2012/476820 accessed 23

July 2017.

Panjaitan, R.G.P., Manalu, W., Handharyani, E., and Chairul, 2011. Aktivitas

Hepatoprotektor Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi dan Fraksi-Fraksi Turunannya.

Jurnal Veteriner, 12 (4), 319–325.

Riordan, J.D. and Nadeau, J.H., 2014. Modeling Progressive Non-alcoholic Fatty Liver

Disease in the Laboratory Mouse. Mammalian Genome, 25 (9–10), 473–486.

Saifudin, A., 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder: Teori, Konsep, dan Teknik

Pemurnian.

Sattar, N., Forrest, E., and Preiss, D., 2014. Non-alcoholic Fatty Liver Disease. BMJ

(Online), https://doi.org/10.1136/bmj.g4596 accessed 23 July 2017.

Schuppan, D. and Schattenberg, J.M., 2013. Non-alcoholic Steatohepatitis: Pathogenesis

and Novel Therapeutic Approaches. Journal of Gastroenterology and Hepatology,

28 (1), 68–76.

Tannapfel, A., Denk, H., Dienes, H.P., Langner, C., Schirmacher, P., Trauner, M., and

Flott-Rahmel, B., 2011. Histopathological Diagnosis of Non-alcoholic and Alcoholic

Fatty Liver Disease. Virchows Archiv, 458 (5), 511–523.

Tiwari, B.K., Brunton, N.P., and Brennan, C.S., 2013. Handbook of Plant Food

Phytochemicals: Sources, Stability, and Extraction.

Tran, T.V.A., Malainer, C., Schwaiger, S., Atanasov, A.G., Heiss, E.H., Dirsch, V.M., and

Stuppner, H., 2014. NF-κB Inhibitors from Eurycoma longifolia. Journal of Natural

Products, 77 (3), 483–488.

Turner, P.V., Brabb, T., Pekow, C., and Vasbinder, M.A., 2011. Administration of

Substances to Laboratory Animals: Routes of Administration and Factors to

Consider. Journal of the American Association for Laboratory Animal Science, 50

(5), 600–613.

Villanueva, C. and Kross, R.D., 2012. Antioxidant-induced stress. International Journal of

Molecular Sciences, 13 (2), 2091–2109.

Wolfensohn, S. and Lloyd, M., 2013. Handbook of Laboratory Animal Management and

Welfare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

23

Xu, L., Gao, J., Wang, Y., Yu, W., Zhao, X., Yang, X., Zhong, Z., and Qian, Z.M., 2011.

Myrica rubra Extracts Protect the Liver from CCl4-Induced Damage. Evidence-

Based Complementary and Alternative Medicine, 4 (6), 480–485.

Younossi, Z.M., Koenig, A.B., Abdelatif, D., Fazel, Y., Henry, L., and Wymer, M., 2016.

Global Epidemiology of Nonalcoholic Fatty Liver Disease—Meta-analytic

Assessment of Prevalence, Incidence, and Outcomes. Hepatology, 64 (1), 73–84.

Zimmerman, H.J., 1999. Hepatotoxicity: The Adverse Effects of Drugs and Other

Chemicals on the Liver.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

24

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan pengambilan akar pasak bumi dari CV.

Merapi Farma Herbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

25

Lampiran 2. Surat keterangan determinasi serbuk akar pasak bumi oleh

Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah

Mada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

26

Lampiran 3. Surat laporan hasil uji kadar air serbuk akar pasak bumi

oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

Universitas Gadjah Mada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

27

Lampiran 4. Surat keterangan kelaikan etik dari Komisi Etik Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

28

Lampiran 5. Surat keterangan analisa data di Pusat Kajian CE&BU

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

29

Lampiran 6. Dokumentasi ekstraksi akar pasak bumi

Gambar 5. Akar pasak bumi

Gambar 6. Serbuk akar pasak bumi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

30

Gambar 7. Ekstrak metanol akar pasak bumi

Gambar 8. Ekstrak metanol akar pasak bumi dalam pelarut CMC-Na 1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

31

Lampiran 7. Dokumentasi prosedur eksperimen terhadap hewan uji

Gambar 9. Pemeliharaan hewan uji

Gambar 10. Pemberian ekstrak metanol akar pasak bumi secara peroral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

32

Gambar 11. Pemejanan karbon tetraklorida secara intraperitoneal

Gambar 12. Pencuplikan darah dari pleksus vena retro-orbital

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

33

Gambar 13. Sampel darah setelah sentrifugasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

34

Lampiran 8. Hasil analisis statistik aktivitas serum ALT pada uji

pendahuluan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

36

Lampiran 9. Hasil analisis statistik aktivitas serum AST pada uji

pendahuluan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

38

Lampiran 10. Hasil analisis statistik aktivitas serum ALT pada kelompok

kontrol dan perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

47

Lampiran 11. Hasil analisis statistik aktivitas serum AST pada kelompok

kontrol dan perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

52

Lampiran 12. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum ALT pada

uji pendahuluan

Waktu

Pencuplikan Darah Jam ke-0 Jam ke-24 Jam ke-48

Jam ke-0 BB BTB

Jam ke-24 BB BB

Jam ke-48 BTB BB

Keterangan: BB=berbeda bermakna (p<0,05); BTB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

53

Lampiran 13. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum AST pada

uji pendahuluan

Waktu

Pencuplikan Darah Jam ke-0 Jam ke-24 Jam ke-48

Jam ke-0 BB BTB

Jam ke-24 BB BB

Jam ke-48 BTB BB

Keterangan: BB=berbeda bermakna (p<0,05); BTB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

54

Lampiran 14. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum ALT pada

kelompok kontrol dan perlakuan

Kelompok Kontrol

CMC-Na

Kontrol

karbon

tetraklorida

Kontrol

EMAPB

EMAPB 75

mg/kgBB

EMAPB

150

mg/kgBB

EMAPB

300

mg/kgBB

Kontrol

CMC-Na BB BB BB BB BB

Kontrol

karbon

tetraklorida

BB BB BB BB BTB

Kontrol

EMAPB BB BB BB BB BB

EMAPB 75

mg/kgBB BB BB BB BTB BB

EMAPB

150

mg/kgBB

BB BB BB BTB BB

EMAPB

300

mg/kgBB

BB BTB BB BB BB

Keterangan: BB=berbeda bermakna (p<0,05); BTB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

55

Lampiran 15. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas serum AST pada

kelompok kontrol dan perlakuan

Kelompok Kontrol

CMC-Na

Kontrol

karbon

tetraklorida

Kontrol

EMAPB

EMAPB 75

mg/kgBB

EMAPB

150

mg/kgBB

EMAPB

300

mg/kgBB

Kontrol

CMC-Na BB BTB BB BB BB

Kontrol

karbon

tetraklorida

BB BB BTB BB BTB

Kontrol

EMAPB BTB BB BB BB BB

EMAPB 75

mg/kgBB BB BTB BB BTB BTB

EMAPB

150

mg/kgBB

BB BB BB BTB BTB

EMAPB

300

mg/kgBB

BB BTB BB BTB BTB

Keterangan: BB=berbeda bermakna (p<0,05); BTB=berbeda tidak bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

56

Lampiran 16. Perhitungan persen rendemen ekstrak metanol akar pasak

bumi

Bobot total serbuk akar pasak bumi

= R1 + R2 + R3 + … + R12

= (100,02 + 100,02 + 100,02 + 100,03 + 100,02 + 100,02 + 100,03 +

100,02 + 100,02 + 100,02 + 100,02 + 100,02) g

= 1200,26 g

Bobot total ekstrak metanol akar pasak bumi

= R1 + R2 + R3 + R4 + R5

= (6,80 + 8,61 + 2,20 + 3,35 + 1,72) g

= 22,68 g

Persen rendemen

= Bobot total ekstrak metanol akar pasak bumi (g)

Bobot total serbuk akar pasak bumi (g) x 100%

= 22,68 g

1200,26 g x 100%

= 1,89% b/b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

57

Lampiran 17. Perhitungan persen efek pencegahan kenaikan aktivitas

serum ALT

Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas serum ALT

= [1 −(rerata ALT perlakuan−rerata ALT kontrol negatif)

(rerata ALT kontrol hepatotoksin−rerata ALT kontrol negatif)] 𝑥 100%

EMAPB 75 mg/kgBB = [1 −(146,90−52,78)

(220,48−52,78)] 𝑥 100%

= 43,88%

EMAPB 150 mg/kgBB = [1 −(134,92−52,78)

(220,48−52,78)] 𝑥 100%

= 51,02%

EMAPB 300 mg/kgBB = [1 −(222,18−52,78)

(220,48−52,78)] 𝑥 100%

= -1,01%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

58

Lampiran 18. Perhitungan persen efek pencegahan kenaikan aktivitas

serum AST

Persen efek pencegahan kenaikan aktivitas serum AST

= [1 −(rerata AST perlakuan−rerata AST kontrol negatif)

(rerata AST kontrol hepatotoksin−rerata AST kontrol negatif)] 𝑥 100%

EMAPB 75 mg/kgBB = [1 −(566,76−140,00)

(839,28−140,00)] 𝑥 100%

= 38,97%

EMAPB 150 mg/kgBB = [1 −(581,88−140,00)

(839,28−140,00)] 𝑥 100%

= 36,81%

EMAPB 300 mg/kgBB = [1 −(743,68−140,00)

(839,28−140,00)] 𝑥 100%

= 13,67%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

59

Lampiran 19. Perhitungan konversi dosis ekstrak metanol akar pasak bumi

untuk manusia

Faktor konversi dosis dari tikus 200 gBB ke manusia 70 kgBB adalah 56,0.

Dosis manusia 70 kgBB = Dosis tikus 200 gBB x faktor konversi

EMAPB 75 mg/kgBB tikus = 0,075 g/kgBB tikus

= 0,075 g/1000 gBB tikus

= 0,015 g/200 gBB tikus

= 0,015 g/200 gBB tikus x 56,0

= 0,84 g/70 kgBB manusia

= 0,012 g/kgBB manusia

= 12 mg/kgBB manusia

EMAPB 150 mg/kgBB tikus = 0,15 g/kgBB tikus

= 0,15 g/1000 gBB tikus

= 0,03 g/200 gBB tikus

= 0,03 g/200 gBB tikus x 56,0

= 1,68 g/70 kgBB manusia

= 0,024 g/kgBB manusia

= 24 mg/kgBB manusia

EMAPB 300 mg/kgBB tikus = 0,3 g/kgBB tikus

= 0,3 g/1000 gBB tikus

= 0,06 g/200 gBB tikus

= 0,06 g/200 gBB tikus x 56,0

= 3,36 g/70 kgBB manusia

= 0,048 g/kgBB manusia

= 48 mg/kgBB manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

60

Lampiran 20. Perhitungan konversi waktu pemberian jangka panjang

ekstrak metanol akar pasak bumi untuk manusia

Ekstrak metanol akar pasak bumi diberikan sebagai praperlakuan jangka panjang

selama 6 hari pada tikus.

1 hari tikus = 34,8 hari manusia

6 hari tikus = 6 x 1 hari tikus

= 6 x 34,8 hari manusia

= 208,8 hari manusia

= 6,96 bulan manusia

≈ 7 bulan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

61

Lampiran 21. Komposisi kit reagen ALT-AST

Kit reagen ALT (Abbott Laboratories)

Komposisi Konsentrasi

R1: β-NADH 0,16 mg/mL

Lactate Dehydrogenase 2,57 U/mL

L-Alanine 392 mmol/L

R2: α-Ketoglutarate 77 mmol/L

L-Alanine 1,000 mmol/L

Kit reagen AST (Abbott Laboratories)

Komposisi Konsentrasi

R1: β-NADH 0,16 mg/mL

Malate Dehydrogenase 0,64 U/mL

Lactate Dehydrogenase 0,64 U/mL

L-Aspartate 232 mmol/L

R2: α-Ketoglutarate 51,3 mmol/L

L-Aspartate 100 mmol/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

62

Lam

pir

an

22. M

ekan

ism

e re

ak

si e

nzi

mati

k p

engu

ku

ran

ak

tivit

as

seru

m A

LT

AL

T m

erupak

an e

nzi

m y

ang b

erper

an s

ebag

ai k

atal

is p

emin

dah

an g

ugus

amin

o d

ari

alan

in k

e as

am α

-ket

oglu

tara

t m

emben

tuk a

sam

glu

tam

at d

an p

iruvat

. D

engan

adan

ya

LD

H d

an N

AD

H, pir

uvat

ak

an d

ired

uksi

men

jadi

asam

lak

tat.

NA

DH

adal

ah k

oen

zim

yan

g b

erfu

ngsi

mem

ban

tu p

rose

s k

atal

isis

ole

h e

nzi

m.

Sec

ara

spek

trofo

tom

etri

, m

ole

kul

ters

ebut

mem

ilik

i

abso

rpti

vit

as

pad

a pan

jang

gel

om

ban

g

340

nm

. P

enuru

nan

ab

sorp

tivit

as

yan

g

terj

adi

kar

ena

oksi

das

i N

AD

H

men

jadi

NA

D

seban

din

g d

engan

akti

vit

as s

erum

AL

T.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

63

Lam

pir

an

23

. M

ekan

ism

e re

ak

si e

nzi

mati

k p

engu

ku

ran

ak

tivit

as

seru

m A

ST

AS

T m

erupak

an e

nzi

m y

ang b

erper

an s

ebag

ai k

atal

is p

emin

dah

an g

ugus

amin

o d

ari

aspar

tat

ke

asam

α-k

etoglu

tara

t m

emben

tuk

asam

glu

tam

at d

an o

ksa

loas

etat

. D

eng

an a

dan

ya

MD

H d

an N

AD

H, oksa

loas

etat

akan

dir

eduksi

men

jadi

asam

mal

at.

NA

DH

adal

ah k

oen

zim

yan

g b

erfu

ngsi

mem

ban

tu p

rose

s k

atal

isis

ole

h e

nzi

m.

Sec

ara

sp

ektr

ofo

tom

etri

, m

ole

kul

ters

ebut

mem

ilik

i

abso

rpti

vit

as

pad

a pan

jang

gel

om

ban

g

340

nm

. P

enuru

nan

ab

sorp

tivit

as

yan

g

terj

adi

kar

ena

oksi

das

i N

AD

H

men

jadi

NA

D

seban

din

g d

engan

akti

vit

as s

erum

AS

T.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK …repository.usd.ac.id/12728/2/148114020_full.pdf · “Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap Aktivitas

64

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Jangka

Panjang Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi terhadap

Aktivitas Serum ALT-AST pada Tikus Terinduksi

Karbon Tetraklorida” dengan nama lengkap Eustachia

Diajeng Wandansari, lahir di Yogyakarta, 7 November

1995. Penulis merupakan anak bungsu dari dua

bersaudara pasangan Albertus Bambang Heru

Kusharjanto dan Florentina Dyah Procitaningrum.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis, yaitu

SD Kanisius Pijenan (2002-2008), SMP Negeri 1 Bantul (2008-2011), dan SMA

Negeri 1 Bantul (2011-2014). Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan

sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh

pendidikan sarjana, penulis tergabung dalam organisasi mahasiswa Paduan Suara

Fakultas Farmasi Veronika periode 2016/2017 sebagai anggota. Selain itu, penulis

pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan internal maupun eksternal, diantaranya

anggota Divisi Bandzen TITRASI 2015, sekretaris SABA Education Fair 2015,

dan koordinator Divisi Artist Relations Prambanan Jazz Festival 2017. Penulis

cukup aktif berperan sebagai asisten praktikum di Fakultas Farmasi, yaitu

Anatomi dan Fisiologi Manusia (2016 dan 2017), Biokimia (2016 dan 2017),

Farmasi Fisika (2017), dan Formulasi Teknologi Sediaan Farmasi (2017). Penulis

terlibat pula sebagai tim pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian

Kepada Masyarakat (2017). Atas pencapaian di bidang akademik semasa studi,

penulis berkesempatan meraih beasiswa dari Kementerian Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi (2016) serta Triputra Group (2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI