geomodel cadangan bahan tambang

20
GEOMODEL CADANGAN BAHAN TAMBANG Bahan Tambang Emas Pongkor, Jawa Barat, Indonesia

Upload: novanaprasetyo

Post on 08-Jul-2016

248 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

geologi

TRANSCRIPT

Page 1: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

GEOMODEL CADANGAN BAHAN TAMBANG

Bahan Tambang Emas Pongkor, Jawa Barat, Indonesia

Page 2: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Kelompok Geomodel1.Novan Agung Prasetyo 4100131092.Muchlis Nurdiyanto 4100131213.Aldino Riza Januar 4100131254.Rachmat Arifin 410013138

Page 3: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

OUTLINE• LATAR BELAKANG• GEOLOGI REGIONAL• STRATIGRAFI REGIONAL• METODE PENELITIAN• ALTERASI VEIN KUBANG CICAU• MODEL PALEOSURFACE• KESIMPULAN

Page 4: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

LATAR BELAKANG

Gunung pongkor merupakan salah satu unit bisnis

pertambangan emas PT. Aneka Tambang Tbk, yang telah

berproduksi sejak tahun 1989. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui sumber daya alam/bahan galian

ekonomis yang berkembang melalui penelitian mengenai

zonasi himpunan mineral ubahan, pembentukan vein dan

mineralisasi berdasarkan alterasi, jenis batuan,

keberadaan bahan galian ekonomis dan mineralogi batuan

serta temperatur dari inklusi fluidanya.

Page 5: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

GEOLOGI REGIONALDilihat dari geologi regionalnya, daerah ini memiliki Cebakan emas Gn. Pongkor,

terletak dibatas antara zona Bogor dengan Quartenary Volcanoes Complex (Gn. Salak, Gn. Halimun, Gn. Gagak), dan kaki / batas bayah dome di bagian Timur. Tektonik jalur pegunungan Bayah telah mengalami siklus orogenesa Tersier yang menggambarkan 3 evolusi tektonik (Paleogen, Miosen Tengah dan Pliosen), didaerah tersebut ditemukan endapan volkanik, sebagian mengalami ubahan hidrothermal .

Geologi Regional Daerah Pongkor

Qvep

Qvsl

Qvsb

Qvst

Qvu

Qvb

Tmtb

GN.PONGKOR

GN.DAHU

CIANTENHERANGAWI BENGKOK

GN.SALAK

PERBAKTI

LAVA GUNUNG ENDUTPRABAKTI

ALIRAN LAVA

LAHAR, BREKSI TUFAN DAN LAPILI

TUF BATUAPUNG PASIRAN

BATUAN GUNUNGAPI TAK TERPISAHKAN

BREKSI GUNUNGAPI

ANGGOTA BREKSI FORMASI CANTAYAN50 10km

Qvep HOLOSEN

PLEISTOSEN

PLIOSEN

MIOSENAKHIR

KUARTERQvsl

Qvsb

QvstQvbQvu

Tmtb

GNPONGKOR

Page 6: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

GEOLOGI REGIONALDaerah Pongkor dsk. termasuk dalam jalur penyebaran orogen Sunda yang mirip dengan penyebaran

busur magmatik Tersier yang merupakan daerah potensial untuk mineralisasi emas. Berdasarkan interpretasi landsat, volkanisme daerah Pongkor dsk minimal terdapat 8 pusat erupsi

dengan umur yang berbeda membentuk kaldera yang merupakan hasil erupsi eksplosif dan kerucut gunungapi komposit dari hasil erupsi efusif/ekplosif lemah. Seluruh pusat erupsi tersebut ditemukan alterasi dan mineralisasi baik yang sudah bernilai ekonomis maupun masih dalam kajian lebih lanjut.

Batuan induk mineralisasi emas Pongkor adalah batuan erupsi gunungapi yang disusun oleh tuf breksi, tuf lapili dan lava andesit, yang tertutupi oleh breksi volkanik berumur Kuarter. Batuan induk ini merupakan salah satu paket eruptive yang setara dengan formasi berumur Tersier (Basuki dkk, 1994).

Mineral penyusun urat pada daerah penelitian terdiri dari kuarsa, kalsit, kalsedon. Di lapangan urat-urat tersebut hadir sebagai urat individu, terkadang dalam satu rekahan diisi oleh kuarsa dilanjutkan oleh kalsedon. Mineral ubahan yang hadir adalah karbonat, adularia, klorit, mineral lempung, oksida mangan, limonit dan mineral bijih. Mineralisasi umumnya ditemukan dalam batuan sedimen gunungapi (vulkanik klastik), batuan intrusi dangkal, serta batuan sedimen seperti yang terdapat di daerah Bayah, Jampang, Gunung Limbung, Gunung Gede, Cibugis dan Gunung Pongkor. Umur batuan sedimen gunungapi adalah Miosen. Di daerah Bayah mineralisasi emas dan logam dasar ditemukan dalam Formasi Andesit Tua serta batuan sedimen yang berumur Eosen sampai Miosen Bawah dan Formasi Cimapag yang berumur Miosen Bawah (Koolhoven, 1932 dalam Basuki, 2005). Di daerah Jampang mineralisasi ditemukan dalam batuan intrusi diorit.

Page 7: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Stratigrafi Area Gunung Pongkor

615

Page 8: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

■ Peta geologi daerah Gunung Pongkor dan Urat-urat mineralisasi. (Basuki dkk, 1994)

Page 9: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Endapan Epitermal yang Meliputi Zona Ubahan, Distribusi Mineral, Tempertur, Kedalaman,dan Tekstur Kuarsa serta Distribusi Mineral Logam (Buchanan, 1981). Diambil dari bukuTextural Zoning in Epithermal Quartz Veins, oleh Morrison, Gregg, Dong Guoyi and Subhash Jaireth, 1995

Page 10: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

■ Gambar 4 Pembentukan endapan epitermal sistem sulfidasi rendah dan sistem sulfidasi tinggi (Corbett & Leach, 1998)

Page 11: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

METODE PENELITIANObjek Penelitian

Persiapan

Penelitian Lapangan

Penelitian Laboratorium

Analisis

Petrografi

Analisis

Mineragrafi

Analisis Fluid

Inclusions

Model

Paleosurface

Model Mineralisasi dan

Alterasi Vein Kubang Cicau

Page 12: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Alterasi Vein Kubang Cicau Alterasi Vein Kubang Cicau Zona alterasi ini ditemui disekitar vein Berdasarkan hasil penelitian secara

Kubang Cicau dicirikan oleh batuan yang megaskopis dan mikroskopis maka zona berwarna abu-abu kehijauan

sampai hijau alterasi disekitar vein Kubang Cicau tua. Mineral ubahan yang dijumpai adalah terbagi menjadi

zona propilitik, zona klorit, silika, mineral lempung, dan oksida argilik, zona silisifikasi, dan zona silikabesi .Selain

itu, dijumpai juga karbonat. Mineral logam berupa pirit yang tersebar di dalam batuan. Berdasarkan komposisi

mineral, dapat ditentukan batuan asalnya biasanya inklusi ini terdapat pada bidang tumbuh kristal, ukurannya

relatif besar.

Karakteristik Vein Kubang Cicau

Vein yang terdapat pada Kubang Cicau mengindikasikan bahwa vein ini terbentuk pada endapan epitermal

sulfidasi rendah dan terbentuk dalam beberapa kali pengisian dengan komposisi yang berbeda. Vein ini berarah

umum N 300 °E hingga N 330°E

Page 13: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

■ Model Empirik Mineralisasi Epitermal Daerah Pongkor

Page 14: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

■ Gambar Penampang Zona Alterasi Daerah Penelitian

Page 15: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Gambar Zona Alterasi PropilitikGambar Zona Alterasi Silisifikasi

Gambar Stockwork – Breksiasi Kuarsa

Page 16: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Model Paleosurface Data inklusi fluida menunjukkan bahwa fluida tersebut terjebak dari fluida hidrothermal yang kaya H2O dengan salinitas yang rendah. Hal ini juga ditunjang oleh data pengukuran temperatur homogenisasi (Th) serta nilai temperature leleh (Tm). Hal ini mencerminkan bahwa fluida hidrothermal yang berperan dalam proses mineralisasi emas-perak di daerah vein Kubang Cicau adalah air dengan salinitas rendah, dan kemungkinan berasal dari “meteoric water” yang bersirkulasi pada kedalaman sekitar 210 meter pada paleosurfacenya yang kemudian bercampur dengan gas-gas yang mengandung volatil dan fluida dari larutan sisa magma yang naik dan bereaksi dengan air yang bersirkulasi pada batuan yang berupa tuf lapilli hingga tuf breksi.

Page 17: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Model Alterasi dan Mineralisasi Vein Kubang Cicau

. Berdasarkan model ideal mineralisasi dan alterasi epitermal (“The Cone System”, Buchanan, 1981), hasil analisis petrografi batuan samping, analisis mineragrafi, serta hasil perhitungan temperatur dari inklusi fluida dalam kuarsa dari vein setiap level yang mewakili (Tabel 1), maka dapat dibuat model mineralisasi dan alterasi yang disebandingkan dengan model ideal dari Buchanan, 1981

Page 18: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Gambar Model Alterasi dan Mineralisasi Vein Kubang Cicau (Dimodifikasi berdasar Buchanan,1981)

Page 19: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

Kesimpulan■ Pertambangan emas Gunung Pongkor merupakan salah satu unit bisnis pertambangan

emas nasional yang dikelola oleh PT. ANTAM, dengan luas area Kuasa Pertambangan 6047 Ha. Mineralisasi emas Gunung Pongkor ini termasuk ke dalam tipe mineralisasi endapan epitermal yang dicirikan dengan adanya veinvein kuarsa yang bertekstur crustiform dan banded serta berbagai jenis mineral ubahan yang merupakan penciri dari tipe endapan epitermal. Vein-vein yang menjadi tempat mineralisasi emas di Gunung Pongkor diantaranya adalah: Vein Ciguha, Vein Kubang Cicau, dan Vein Ciurug

■ Evolusi tektonik yang mengontrol penyebaran vein-vein tersebut bersifat ekstensional, yang terjadi pada Kala Mio - Pliosen. Pada umumnya arah jurus vein yaitu sekitar N 300o E/ 60o – 70o.

■ Sistem penambangan emas Pongkor yaitu penambangan bawah tanah (underground mine) dengan metode cut and fill. Tailing management pada penambangan emas Pongkor telah memenuhi standar mutu internasional, yaitu dengan diperolehnya sertifikasi ISO 14001 : 2000 pada tahun 2000.

■ Berdasarkan pada hasilanalisis tersebut di atas dapat ditentukan bahwa fluida hidrotermal berupa meteoric water yang bersirkulasi di kedalaman sekitar 210 meter dari paleosurface, tipe mineralisasinya adalah epitermal sulfidasi rendah pada zona precious metal

Page 20: Geomodel Cadangan Bahan Tambang

REFERENSI

120p

Basuki, A., Sumanagara, A. D, Sinambela, No.1, 18p.

D., 1994. The Gunung Pongkor gold-silver deposit, Martodjojo, S. 1982. Evolution of Bogor West Java, Indonesia. J. basin, West Java. ITB, 412p. Geochem. Expl 50: 371-391. (unpublish phd. Thesis).

Buchanan, L.J. 1981 in Hedenquist, J.W., Milesi, J. P., Marcoux, E., Sitorus, T., 1998. Hydrothermal systems Simandjuntak, M., Leroy, J. in volcanic arcs: origin of and and Baily, L. ,1999. Pongkor exploration for epithermal (West Java, Indonesia): A gold deposits. Lecture note Pliocene supergene-enriched of short course in Bandung. epithermal Au-Ag- (Mn) 141p deposit. Mineral. Deposita ,

34, 131-149. Corbett, G.J. and Leach, T.M., 1998.

Soutwest pacific rim gold- Roedder, E. (1984) Fluid Inclusions. copper systems: structure, Reviews in Mineralogy, alteration, and mineralization. Mineral Soc.Amer., v.12, Econ. Geol. Sp. 6., 236p. 646p.

Hedenquist and Lowenstern, 1994 in Thompson, A.J.B., and Thompson, J.F.H., Hedenquist, J. W., Izawa, E., (ed.), 1996. Atlas of alteration. A field Arribas, A. and White, N. C., and petrography guide to hydrothermal 1996. Epithermal Gold alteration minerals. Geol. Assoc. of Deposits: Styles, Canada, Mineral Deposits Division. Characteristics, and