bedah pra prostetik jar keras-chr
DESCRIPTION
fgdgTRANSCRIPT
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
1/37
BEDAH PRA-PROSTETIK PADA
JARINGAN KERAS RONGGA MULUT
Presentasi Optek
Christ Bianto SW. drg.020980102 G
DEPARTEMEN BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
Agustus 2010
1
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
2/37
PENDAHULUAN
Bedah mulut pra-prostetikadalah tindakan di
dalam mulut sebagai persiapan sebelum
pembuatan atau pemasangan gigi tiruan dengan
maksud membantu perlekatan gigi tiruan
lepasan pada rahang.
2
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
3/37
SYARAT RONGGA MULUT UNTUK
KONSTRUKSI GIGI TIRUAN
Maksila dan mandibula harus mempunyai relasi normal.
Prosesus alveolaris cukup besar tanpa ada tulang / jaringan lunak yang
menonjol yang dapat membentuk undercut.
Lingir alveolaris ( alveolar ridge ) berbentuk U (U-shaped) dan tidak
berbentuk V, luas dan cukup tinggi.
Lebar transversal dari pada maksila harus dapat menutup mandibulasehingga stabilitas dari denture dapat tercapai.
Tulang dan jaringan lunak harus bebas dari penyakit.
Ketebalan gingiva yang menutupi seluruh lingir alveolaris harus sama.
Daerah vestibular dan sulkus sublingual harus bebas dari scar tissue
(jaringan parut), polip dan hyperthropic mass.
Lidah harus bebas bergerak dan tanpa penyakit atau tidak dibatasi olehfrenulum.
Lidah harus tidak terlalu besar sehingga mengganggu denture space.
Kelenjar ludah mayor dan minor mempunyai fungsi ekskresi yang
normal agar dapat membasahi dan melicinkan mukosa yang akan
membantu retensi gigi tiruan.
3
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
4/37
BEDAH PRA-PROSTETIK
Pencabutan dengan trauma minimal
Alveoplasty
Reduksi Knife-Edged Ridge
Pengangkatan Torus
Pengangkatan Eksostosis
Eksisi Hiperplsaia
Koreksi Frenulum abnormal
Koreksi Fibromatosis gingiva
tuber maksilaris
Sulkoplasti
Bedah pra-prostetik pada
jaringan keras
Bedah pra-prostetik pada
jaringan lunak
4
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
5/37
I.ALVEOPLASTY
Alveolektomi: adalah suatu tindakan bedah
yang radikal untuk mereduksi / mengambil
prosesus alveolaris
Alveolotomi: adalah pengambilan sebagian
prosesus alveolaris, sehingga bisa dilakukan
pencetakan (molding) dan pengkonturan.
Alveoplasty: mempertahankan, pembentukan
kembali lingir dari prosesus alveolaris dengan
tindakan pembedahan supaya permukaannya
dapat dibebani protesa dengan baik.
5
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
6/37
MACAM ALVEOPALSTY
A.Alveolektomi pada pencabutan gigi tunggal
dimana gigi yang lain sudah tidak ada.
B.Alveolektomi setelah pencabutan multipel Simpe Alveolektomi.
Alveolektomi cara Dean.
C.Alveolektomi pada kortikal atau labial / bukal
D.Alveolektomi untuk mengurangi protrusi
maksila (Alveolektomi cara Obwegeser).
6
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
7/37
STRUKTUR PENTING
Maksila: Arteri dari
anterior palatinal,
vena dan syaraf
letaknya sangat
dangkal terhadapmaksila.
Mandibula yang perlu
diperhatikan adalah
adanya nervusmentalis, Nervus
lingualis7
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
8/37
A. ALVEOLEKTOMI PADA PENCABUTAN GIGI TUNGGAL
DIMANA GIGI YANG LAIN SUDAH TIDAK ADA.
8
Indikasi : Pada gigi tunggal yang bila
dicabut akan mengakibatkan prosesus
alveolaris tampak lebih menonjol.
Teknik operasi:
Gigi tunggal di cabut.
Membuat insisi mukoperiostealFlap
Envelope.Flap dibuka dengan rasparatorium.
Prosesus alveolaris yang menonjol
dipotong dengan menggunakan knabel
tang dengan arah paralel terhadap
prosesus alveolaris hingga rata dengan
bagian edentulous yang telah resobsi.
Haluskan dengan bone file + irigasi
dengan saline solution.
Flap dikembalikan dengan jahitan
Post op : diberikan antibiotika dan
analgesik.
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
9/37
B. ALVEOLEKTOMI SETELAH PENCABUTAN
MULTIPEL-SIMPEL ALVEOLEKTOMI:
9
Indikasi : tulang yang mengalami trauma
setelah pencabutan multipel, dan
penonjolan penonjolan tulang yang tajam
atau daerah yang menyebabkan under cut
yang besar..
Teknik operasi :
Gigi-geligi dicabut.
Insisi mukoperiostealdibuat flap
trapesium.
Flap dibuka dengan rasparatorium.
Prosesus alveolaris yang menonjol
dipotong dengan knabel tang atau
menggunakan bur.
Dihaluskan dengan bone file + irigasi
saline solution.Resposisi flapbila flap lebih, dipotong
terlebih dahulu sebelum dijahit.
Post op: diberikan antibiotika dan
analgesik.
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
10/37
B. ALVEOLEKTOMI SETELAH PENCABUTAN
MULTIPEL-ALVEOLEKTOMI CARA DEAN.
10
Teknik operasi : :
Gigi-geligi dicabut.
Insisi mukoperiostealdibuat flap
trapesium.
Flap dibuka dengan rasparatorium.
Septum alveolaris dipotong dengan
knabel tang
Plate labial ditekan dengan jari ke
arah palatinal hingga rapat
membentuk V-shape ridge.
Dihaluskan dengan bone file +
irigasi saline solution.
Resposisi flapbila flap lebih,dipotong terlebih dahulu sebelum
dijahit.
Post op: diberikan antibiotika dan
analgesik.
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
11/37
C. ALVEOLEKTOMI PADA
KORTIKAL ATAU LABIAL / BUKAL
11
Indikasi:
Adanya tonjolan tulang yang tajam /
eksostosis pada prosesus alveolaris
Teknik Operasi:
Membuat insisi mukoperiosteal (Flap
Envelope): Flap mukoperiosteum pd
bagian bukal disingkapkan dari puncak
oklusal sampai setinggi mukosabergerak dan tak bergerak.
Flap dibuka dengan rasparatorium.
Tulang yang tajam dipotong dengan
menggunakan knabel tang dengan arah
paralel terhadap prosesus alveolaris
hingga rata dengan bagian edentulous.
Haluskan dengan bone file + irigasi
dengan saline solution.
Resposisi flapbila flap lebih, dipotong
terlebih dahulu sebelum dijahit.
Post op : diberikan antibiotika dan
analgesik
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
12/37
D. ALVEOLEKTOMI UNTUK MENGURANGI PROTRUSI
MAKSILA (ALVEOLEKTOMI CARA OBWEGESER).
12
Indikasi: Protrusi maksila yang ekstrim
(prominent yg ekstrim).
Teknik operasi:
Gigi-geligi dicabut.
Soket diperluas dengan menggunakan
bur tulang, soket dihubungkan satu
dengan yang lainnya.
Dengan menggunakan small cuttung
dish bagian kortikal palatinal dipotong.
Pada bagian labial biasanya tipis
sehingga tidak perlu dipotong dengan
bur.
Dengan elevator yang lebar, plate labial
dan palatinal dipatahkan.
Selanjutnya keduanya disatukandengan cara menekan dengan jari.
Flap dikembalikan dengan penjahitan.
Diperlukan spilnt.
Post op: antibiotika dan analgesik.
(sembuh dalam waktu 4-6 mgg)
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
13/37
II.REDUKSI KNIFE-EDGED RIDGE
13
Indikasi:
Puncak ridge yang runcing dan tajam
Teknik Operasi:
Dibuat insisi horisontal pada sisi
labial gingival crest ( puncak
alveolaris) yang kedua ujungnya
diperpanjang ke arah apikal.Soft tissue labial & lingual dibuka
sedikit saja dengan menggunakan
rasparatorium hingga tulang terlihat.
Ridge yang tajam dipotong dengan
menggunakan knabel tang atau juga
bisa menggunakan bur.
Ridge dihaluskan menggunakan bone
file + irigasi normal saline.
Flap dikembalikantidak boleh
ditarik terlalu keras karena akan
mengurangi sulcus vestibular.
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
14/37
III. PENGANGKATAN TORUS
A.Torus Palatinus.Bony mass berupa tonjolan pada prosesus palatinus
dengan permukaan kortikal yang pada dan inti
cancellous yang minimal.
Sifatnya jinak dan tumbuh lambat.Mukosa yang menutupi torus pada umumnya tipis
karena pengaruh regangan ekspansiya.
Etiologi sampai saat belum diketahui secara pasti,
kemungkinan bisa timbul oleh karena herediter, trauma
superficial, maloklusi dan respon fungsi pengunyahan.Bentuk torus palatinus: nodular & fusiform.
Struktur penting yang perlu diperhatikan adalah jarak
antara massa dengan cavum nasi, pemb.darah dan
saraf.14
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
15/37
15
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
16/37
PENGANGKATAN TORUS
PALATINUS
Indikasi :
Bila menjadi besar dan mengganggu bicara.
Bila mukosanya mendapat trauma, ulserasi dan
sukar sembuh karena vaskularisasinya sangatminimal.
Bila pasien tidak dapat diyakinkan bahwa torus
palatinus bukan malignant tumor.
Bila torus mempengaruhi desain dan konstruksisuatu gigi tiruan lepasan.
16
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
17/37
PENGANGKATAN TORUS PALATINUS
17
Teknik operasi
Menggunakan anestesi lokal.
Membuat insisi mukoperiosteal pada
garis median yg pada kedua ujungnya
dlanjutkan ke kanan & kiri., sehingga
pada kedua ujung membentuk huruf V.
Flap dipisahkan dari periosteummenggunakan rasparatorium.
Torus yg tampak dibagi 2 bagian arah
antero-posterior dan dibagi lagi dari
arah garis median ke arah gingival
margin palatinal gigi-gigi ke kanan
dan ke kiri.
Bagian yang terbentuk dipotongdengan chisel.
Dihaluskan dengan bone file
Irigasi dengan menggunakan saline
solution.
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
18/37
PENGANGKATAN TORUS PALATINUS
18
Teknik operasi
Reposisi flapflap tidak
dipotong tetapi dibentuk dengan
menekan ke dinding palatum yg
telah dikurangiagar tidak
ada ruang kosong (dead space).
Pencegahan hematoma
digunakan rubber drain,ditutup
dengan splint atau stent yang
telah dipersiapkan sebelumya.
Post op: rubber drain diangkat
dalam waktu 1-2 hari, jahitandiangkat dalam waktu 6-10 hari.
Penggunaan tekanan pada
palatum dimulai dalam waktu 4-
6 minggu
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
19/37
KOMPLIKASI
Hemoragik
Hematoma
Robeknya mukosa palatum.
Perforasi dasar hidungFraktur tulang palatinal.
19
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
20/37
B. Torus mandibularis.suatu eksostosis, biasanya terjadi bilateral pada
permukaan medial dari body dan prosesus alveolaris
mandibula.
Pada umumnya terdapat di daerah caninus sampaipremolar
Komposisinya merupakan kortical bone yang padat
dengan medullary core yang minimal.
Torus ini memiliki mukoperiosteum yang tipis.
Etiologi kemungkinan disebabkan oleh reaksi fungsi
pengunyahan yang bersifat menekan.
20
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
21/37
PENGANGKATAN TORUS
MANDIBULARIS
Indikasi :
Bila menjadi besar dan menyebabkan gangguan
bicara / menyulitkan untuk makan.
Bila mukosa yang menutupinya mengalamiulserasi karena trauma dan sukar sembuh.
Bila bertujuan memudahkan pembuatan
konstruksi gigi tiruan lepasan.
21
PENGANGKATANTORUS
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
22/37
PENGANGKATAN TORUS
MANDIBULARIS
22
Teknik Operasi:
Insisi di atas alveolar cresstprosesus alveolaris ( dari molar ke
daerah insisivus). bila bilateral
maka insisi dibuat di 2 tempat
berbedadengan tujuan untuk
memudahkan reposisi flap dan
mengurangi terjadinya hematoma.Torus dibagi dengan menggunakan
bur menjadi beberapa bagian.
Kemudian dipotong dengan
menggunakan chisel. (bila torus
kecilbisa diambil langsung
dengan bur).Dihaluskan dengan bone file +
irigasi dengan laruatan saline/
ringer laktat.
Flap dikembalikan dan dijahit.
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
23/37
IV.PENGANGKATAN EKSOSTOSIS
23
Indikasi:
untuk mendapatkan akurasi hasil
cetakan pad pembuatan gigi
tiruan.
Untuk mendapatkan stabilitas dan
retensi gigi tiruan.
Teknik operasinya:Insisi dibuat pada lingir prosesus
alveolaris, dibagian anterio dibuat
insisi miring (oblique).
Flap dipisahkan dari tulang
menggunakan rasparatorium.
Eksostosis yang kelihatan diambil
dengan menggunakan knabel
tang, bur atau chisel.
Dihaluskan dengan bone file +
irigasi larutan saline.
Flap dikembalikan dengan dijahit.
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
24/37
PASIEN
Nama : Bpk. Slamet
Mudianto
Jns Klm : Laki-laki.
Umur : 68 th No Status: D 4608/XII/2010
Alamat : Jl. Sido Mulyo 2B/20
24
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
25/37
ANAMNESA
Px mengeluh sakit pada rahang atas pada waktu
memakai gig palsu. Penderita dirujukkan dari
sejawat prosthodonsia untuk merawatkan bagian
yang dikeluhkan sebelum dibuatkan gigi palsu.
Penderita tidak memiliki riwayat tekanan darahtinggi maupun kencing manis.
25
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
26/37
STATUS GENERALIS
KU : baik ; Td: 140/80 mmHg,N: 80x/mnt
RR:18 x/mnt t: Afebris
K/L : a -/i -/c -/d -
Th : C : S1S2 tunggal P : ves/ves rh (-/-) wh (-/-)
Abd : flat, soepel BU (+) N
Ext : HKM
26
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
27/37
STATUS LOKALIS EKSTRAORAL =
D.B.N
27
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
28/37
STATUS LOKALIS INTRAORAL
Regio 17,16,24,25,26,27
Inspeksi : massa (+), multipel, uk 1/4x1/4x1/4
cm , batas jelas, warna: lebih pucat.
Palpasi : massa (+), multipel uk 1/4x1/4x1/4
cm, permukaan halus, konsistensi padat keras,
fix, Nyeri tekan (+).
28
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
29/37
INTRA ORAL
29
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
30/37
DIAGNOSA
Eksostosis regio bukal 17,16,24,25,26,27
30
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
31/37
PLANING
Alveolektomi
31
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
32/37
PERSIAPAN ALAT & BAHAN
Larutan anestesi Lidokain adrenalin 1:200.000.
Handel scalpel dan scalpel no 15.
Rasparatorium
Knabel tang.Bone file.
Bur.
Check retraktor.
Saliva ejector.
32
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
33/37
TEKNIK OPERASI
Asepsis extra oral dengan alkohol 70%.
Asepsis intra oral menggunakan betadine 10 %.
Lapang pandang kerja diperkecil menggunakan duk steril.
LA menggunakan lidokain adrenalin 1:200.000
Membuat insisi mukoperiosteal (Flap Envelope): Flapmukoperiosteum pd bagian bukal disingkapkan dari puncak
oklusal sampai setinggi mukosa bergerak dan tak bergerak.
Flap dibuka dengan rasparatorium.
Tulang yang menonjol (eksostosis) & tajam dipotong dengan
menggunakan knabel tang dengan arah paralel terhadapprosesus alveolaris hingga rata dengan bagian edentulous.
Haluskan dengan bone file + irigasi dengan saline solution.
Reposisi flapbila flap lebih, dipotong terlebih dahulu
sebelum dijahit.33
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
34/37
PROSEDUR
34
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
35/37
KOMPLIKASI
Komplikasi:
Infeksi
35
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
36/37
TERIMA KASIH
36
-
7/21/2019 Bedah Pra Prostetik Jar Keras-chr
37/37
TINJAUAN PUSTAKA
Peterson, Ellis, Hup, Tucker.Contemporary Oral
and Maxilllofacial Surgery. 3rded. Mosby co.
Philadelphia. 1998; p286-95
Peterson J. L.Principle of Oral and Maxillofacial
Surgery. Vol 1. J. B. Lippincott company.Philadelphia. 1992; p.381-403.
Fragiskos.Oral Surgery. Springer. New York. 2007s
p.243-52
Pedersen, Gordon W.Buku Ajar Praktis BedahMulut. Alih bahasa Purwanto, drg., Basoeseno, MS.,
drg. EGC. Jakarta. 1996; h.119-22.
Dimitroulis G.A Synopsis of Minor Oral
Surgery. Elseveir. Australia. 1997; p.113-1537