bab 1. pendahuluan...pembangunan nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk...

18
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BANDUNG I - 1 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013 - 2018 B A B I BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah sangat memerlukan perencanaan jangka panjang hingga jangka pendek yang substansinya saling berkaitan. Perencanaan yang baik akan menjadi arah bagi cita-cita pembangunan serta strategi dan cara pencapaiannya. Karena itu disusun Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah. Terkait dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah) dalam perencanaan, diamanatkan juga bahwa Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dalam rangka menyelenggarakan pemerintahannya harus menyusun perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dalam perjalanan pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang merupakan suatu strategi yang memiliki tujuan

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 1

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah

sangat memerlukan perencanaan jangka panjang hingga jangka

pendek yang substansinya saling berkaitan. Perencanaan yang

baik akan menjadi arah bagi cita-cita pembangunan serta strategi

dan cara pencapaiannya. Karena itu disusun Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai

bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah. Terkait dengan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah) dalam perencanaan, diamanatkan

juga bahwa Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota

dalam rangka menyelenggarakan pemerintahannya harus

menyusun perencanaan pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses

penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan

dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan

wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Dalam perjalanan pelaksanaan otonomi daerah di

Indonesia yang merupakan suatu strategi yang memiliki tujuan

Page 2: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 2

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

untuk merespons tuntutan masyarakat terhadap tiga

permasalahan utama, yaitu sharing of power, distribution of

income dan kemandirian sistem manajemen di daerah, banyak

ditemui berbagai hambatan, permasalahan dan kendala yang

mengharuskan adanya suatu penyempurnaan dalam pengaturan

otonomi daerah tersebut.

Sehubungan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang

diikuti dengan serangkaian reformasi di sektor publik, salah

satunya adalah reformasi manajemen publik (public management

reform) yang berorientasi pada kinerja. Lahirnya Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sejalan dengan

reformasi manajemen publik yang menimbulkan beberapa

konsekuensi diantaranya adalah perubahan pendekatan dalam

penganggaran dari penganggaran tradisional (traditional budget)

menjadi penganggaran berbasis kinerja (performance budget).

Sebelum lahirnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara, pelaksanaan pengelolaan keuangan

negara masih menggunakan ketentuan perundang-undangan

yang disusun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda

yang berlaku berdasarkan Aturan Peralihan Undang-Undang

Dasar 1945, yaitu Indische Comptabiliteitswet yang lebih dikenal

dengan nama ICW Stbl. 1925 No. 448 selanjutnya diubah dan

diundangkan dalam Lembaran Negara 1954 Nomor 6, 1955

Nomor 49, dan terakhir Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968,

yang ditetapkan pertama kali pada tahun 1864 dan mulai

berlaku pada tahun 1867, Indische Bedrijvenwet (IBW) Stbl. 1927

No. 419 jo. Stbl. 1936 No. 445 dan Reglement voor het

Administratief Beheer (RAB) Stbl. 1933 No. 381. Sementara itu,

dalam pelaksanaan pemeriksaan pertanggungjawaban keuangan

negara digunakan Instructie en verdere bepalingen voor de

Algemeene Rekenkamer (IAR) Stbl. 1933 No. 320. Peraturan

Page 3: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 3

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

perundang-undangan tersebut tidak dapat mengakomodasi lagi

berbagai perkembangan yang terjadi dalam sistem kelembagaan

negara dan pengelolaan keuangan pemerintahan negara Republik

Indonesia.

Perencanaan yang baik akan menjadi arah bagi cita-cita

pembangunan serta strategi dan cara pencapaiannya. Salah satu

indikasi perencanaan yang baik adalah mengacu atau berpedoman

kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi

berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah), juga mengamanatkan pemerintahan daerah provinsi,

Kabupaten/Kota untuk menyusun perencanaan pembangunan

dalam rangka menyelenggarakan pemerintahannya.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 Pasal 5 Ayat (2), bahwa yang dimaksud RPJMD adalah

penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang

penyusunannya berpedoman pada Rencana PembangunanJangka

Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,

kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD), lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program

kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Selanjutnya ditegaskan pula bahwa RPJMD adalah dokumen

Perencanaan Pembangunan Daerah untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun.

Page 4: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 4

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

Berdasarkan amanat perundang-undangan diatas, dan

dengan telah terbitnya Undang - Undang Republik Indonesia

Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025, Pemerintah Kota Bandung

telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Kota Bandung 2005 – 2025 berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 08 Tahun 2008.

Sebagai perwujudan amanat tersebut, Pemerintah Kota

Bandung telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-2025 berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008. Salah satu substansi

strategis dalam RPJPD tersebut adalah menetapkan Visi

Daerah yaitu : Mewujudkan Kota Bandung Sebagai Kota

Bermartabat 2025, serta terdiri dari 6 Misi yang didalamnya

memuat mengenai indikator dan target capaian. Sebagaimana

diketahui pula pada setiap tahap 5 (lima) tahunan RPJPD

tersebut kemudian diuraikan menjadi Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yaitu : Tahap I (2003-2008),

Tahap II (2009-2013), Tahap III (2014-2018), dan Tahap IV (2019-

2023).

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2004 Pasal 5 Ayat (2), bahwa yang dimaksud dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ialah

penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang

penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan Daerah,

kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah,

lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan

Page 5: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 5

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi

dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Selanjutnya

ditegaskan pula bahwa RPJMD adalah dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Bandung Periode 2013-2018 merupakan Tahap III (ketiga)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bandung Tahun 2005-2025.

Mengingat bahwa RPJMD memuat tentang arah kebijakan

keuangan daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan

umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas

Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan, maka

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kota

Bandung Tahun 2013-2018 memiliki nilai strategis sebagai

pedoman bagi dokumen perencanaan di kota Bandung dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun. Dengan demikian, Rencana

Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2013-2018 harus disusun sesuai

dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

bersifat indikatif. Selain itu, Rencana Kerja Pembangunan Daerah

(RKPD) sebagai rencana kerja tahunan juga wajib mengacu dan

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 tentang tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, bahwa setiap SKPD harus menyusun draft Renstra

dalam upaya mendukung RPJMD Kota.

Page 6: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 6

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

Hal ini sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang menyatakan

bahwa SKPD menyusun Renstra SKPD, lebih lanjut dinyatakan

pada ayat (2) bahwa tahapan penyusunan renstra SKPD terdiri

dari :

a. persiapan penyusunan Renstra SKPD;

b. penyusunan rancangan Renstra SKPD;

c. penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD; dan

d. penetapan Renstra SKPD.

Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota

PENYUSUNAN RPJMD

Persiapan Penyusunan

Renstra-SKPD

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator

keluaran program dan PAGU per SKPD

Penelaahan RTRW

VerifikasiRancangan

Renstra SKPD dgn Rancangan Awal

RPJMD

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

sesuai

Tidak sesuai

Penyusunan Rancangan

RPJMD

Pelaksanaan Musrenbang

RPJMD

Perumusan Rancangan

Akhir RPJMD

Penyempurnaan Rancangan

Renstra-SKPD

Penetapan Renstra-

SKPD

RENSTRA-SKPD

Penyesuaian Rancangan

Renstra-SKPD berdasarkan

hasil verifikasi

PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN

Verifikasi Rancangan

Akhir Renstra SKPD

Rancangan Akhir Renstra

SKPD

sesuai

Tidaksesuai

PERDA ttg RPJMD

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra SKPD Prov

Page 7: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 7

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Bandung sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah

Kota Bandung mempunyai kewajiban untuk membuat Rencana

Strategis SKPD untuk periode Tahun 2013 – 2018 sesuai dengan

ketentuan perundangan yang berlaku. Sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

pada Pasal 85, diungkapkan bahwa Renstra SKPD harus memuat

antara lain : visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

kegiatan.

Renstra SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman

kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

1.2 LANDASAN HUKUM

1.2.1 LANDASAN IDIIL : Pancasila

1.2.2 LANDASAN KONSTITUSIONAL : UUD 1945

1.2.3 LANDASAN OPERASIONAL:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 8: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 8

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah untuk

kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437 jo. Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-

2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

Page 9: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 9

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5059);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4664);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

Page 10: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 10

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2010–2014;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009

tentang Tata Cara Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

19. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

Page 11: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 11

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun

2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi

Jawa Barat Nomor 9 tahun 2008 tentang RPJPD

Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembar Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E);

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor ........

Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013-2018;

23. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 tentang

Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung (Lembaran

Daerah Kota Bandung Tahun 2007 Nomor 08);

24. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 (Lembaran

Daerah Kota Bandung Tahun 2008 Nomor 07 jo.

Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2009 Nomor

05);

25. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Kota Bandung Tahun 2008 Nomor 08);

26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung

Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Bandung

Tahun 2011 Nomor 18,).

Page 12: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 12

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

27. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014

tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA

1.3.1 MAKSUD

Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kota Bandung dimaksudkan untuk

memberikan arah serta sebagai pedoman taktis dan

strategis dalam penyelenggaraan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah daerah di Kota Bandung Tahun 2013 –

2018.

1.3.2 TUJUAN

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

adalah terwujudnya komitmen dan konsistensi

perencanaan program serta pelaksanaan kegiatan yang

dioperasionalisasikan secara konsekuen berdasarkan pada

prioritas yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan

serta kemampuan daerah yang didukung sistem

pengawasan dan pengendalian yang efektif.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung telah

disusun dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Page 13: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 13

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, dengan penyajian sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD,

fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan

daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan

Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra

prov/kab/kota, dan dengan Renja SKPD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan

pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan

lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan

fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan

acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran

SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari

penyusunan Renstra SKPD

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD,

serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD

dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

Page 14: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 14

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki

SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,

mengemukakan capaian-capaian penting yang telah

dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode

sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD

yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode

sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang

masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra

SKPD ini.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum

pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian

tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala

SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan

untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata

laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya

yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit

usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD

berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode

sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau

indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya

seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh

pemerintah.

Page 15: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 15

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra

K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan

Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil

telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS

yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi

pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang.

Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan

besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi

pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan

pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil

kepala daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD

yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah

dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan

identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa

saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan

SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi

kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-

faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan

perumusan isu strategis pelayanan SKPD.

Page 16: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 16

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat

ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari

sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra

SKPD provinsi/kabupaten/kota.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor

penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari

implikasi RTRW dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan

SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD

ditinjau dari:

1. gambaran pelayanan SKPD;

2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD

provinsi/kabupaten/kota;

4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan

5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis

dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan

demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa

saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD

tahun rencana.

Page 17: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 17

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan

visi dan misi SKPD sebagaimana dihasilkan pada

B.2.1.7

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan

tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD

sebagaimana dihasilkan pada C.1.8 (Perumusan

Tujuan Pelayanan Jangka Menengah SKPD) dan C.1.9

(Perumusan Sasaran Pelayanan Jangka Menengah

SKPD).

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan

strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun

mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan

kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan

pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

indikatif).

Page 18: BAB 1. PENDAHULUAN...Pembangunan Nasional merupakan pedoman dan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, selain itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

DDIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN

DDAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

I - 18

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B

A

B

I

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP