th penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan …

10
Indra Yuda Wardiana, Agus Heru Purnomo, Kahar Sunoko/ Jurnal SENTHONG 2019 509 PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN UNTUK MENSEJAHTERAKAN PENGHUNI PADA RUMAH SUSUN PONDOK BORO DI SURAKARTA Indra Yuda Wardiana, Agus Heru Purnomo, Kahar Sunoko Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Rumah susun Pondok Boro merupakan penginapan pekerja luar kota Surakarta yang dibangun tahun 1990 dan berubah menjadi rumah susun sewa di tahun 2002. Penghuni rumah susun merupakan masyarakat berpendapatan rendah yang dalam perkembangannya tidak terjadi perubahan kualitas hidup dimana hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan dibangunnya rumah susun sewa. Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan diterapkan dalam rancangan dengan tujuan untuk menciptakan wadah yang menjamin kesejahteraan penghuninya. Strategi diterapkan dengan memanfaatkan teritori ruang kegiatan berdasarkan potensi ekonomi yang ada di daerah sekitar, mengembangkan wadah yang dapat memperkuat ikatan serta penyesuaian konteks sosial masyarakat dengan cipta tempat ruang sosial dan prinsip fleksibilitas pada hunian, dan menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan manajemen limbah terpadu dan utilitas efisien energi. Metode penelitian menggunakan penelitian terapan dengan cara menerjemahkan kajian/penelitian guna menentukan penerapan ideal dalam perancangan redesain rumah susun Pondok Boro. Hasil dari perencanaan redesain Rumah Susun Pondok Boro berupa deskripsi dan ilustrasi mengenai penerapan redesain dan arsitektur berkelanjutan baik pada ruang, utilitas, bentuk. Kata kunci: Rumah susun Pondok Boro, Surakarta, redesain, arsitektur berkelanjutan, evaluasi purna huni 1. PENDAHULUAN Urbanisasi dan kepadatan penduduk menjadikan Kota Surakarta sebagai kota dengan tingkat kepadatan tertinggi di Jawa Tengah. Peningkatan jumlah penduduk di kota Surakarta sebesar 0,565% per tahunnya menyebabkan tingkat kepadatan penduduk mencapai 12.000 jiwa per satu kilometer persegi di tahun 2017 (BPS, 2017). Angka tersebut akan terus berkembang tiap tahunnya dan menimbulkan permasalahan kebutuhan hunian layak serta memicu munculnya masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah kota Surakarta menyediakan permukiman yang layak bagi warganya dengan membangun hunian sewa salah satunya Pondok Boro. Pondok Boro merupakan hunian transit/penginapan bagi pekerja yang berasal dari luar kota yang dibangun pada tahun 1990 dan berubah menjadi hunian sewa di Kampung Krajan, kelurahan Mojosongo, kota Surakarta. Peralihan fungsi bangunan Pondok Boro terjadi pada tahun 2002 dan mulai dihuni oleh mayoritas warga yang berasal dari kampung Krajan. Berdasarkan hasil dari tinjauan lapangan penulis menunjukkan kondisi Pondok Boro kurang layak untuk dihuni. Kondisi fisik rumah susun Pondok Boro mengalami kerusakan. Bagian atap bangunan hilang, plafon berlubang, serta kondisi utilitas bangunan yang belum memadai seperti pengolahan sanitasi yang rusak dan pengolahan sampah yang tidak layak dapat menyebabkan pencemaran dan membahayakan lingkungan. Rumah susun Pondok Boro juga dinilai kurang sesuai dengan perilaku dan kondisi sosial penghuni rumah susun. Munculnya modifikasi ruang pada beberapa bagian rumah susun merupakan tanda bahwa kebutuhan ruang yang tidak terpenuhi dapat merubah perilaku penghuni. Penghuni pada rumah susun Pondok Boro memiliki kecenderungan untuk menjemur pakaian, memasak, dan meletakkan barang-barang pada selasar rumah susun. Perilaku tersebut disebabkan karena ukuran unit hunian yang terbatas sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan aktivitas tersebut.

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

509

PENERAPANPRINSIPARSITEKTURBERKELANJUTANUNTUKMENSEJAHTERAKANPENGHUNIPADARUMAHSUSUNPONDOKBORO

DISURAKARTA

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunokoProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

AbstrakRumahsusunPondokBoromerupakanpenginapanpekerjaluarkotaSurakartayangdibanguntahun1990

dan berubah menjadi rumah susun sewa di tahun 2002. Penghuni rumah susun merupakan masyarakatberpendapatan rendah yang dalam perkembangannya tidak terjadi perubahan kualitas hidup dimana haltersebut tidak sesuai dengan tujuan dibangunnya rumah susun sewa. Pendekatan Arsitektur Berkelanjutanditerapkan dalam rancangan dengan tujuan untuk menciptakan wadah yang menjamin kesejahteraanpenghuninya.Strategiditerapkandenganmemanfaatkanteritoriruangkegiatanberdasarkanpotensiekonomiyangadadidaerahsekitar,mengembangkanwadahyangdapatmemperkuatikatansertapenyesuaiankontekssosial masyarakat dengan cipta tempat ruang sosial dan prinsip fleksibilitas pada hunian, dan menjagakelestarian lingkungan denganmenerapkanmanajemen limbah terpadu dan utilitas efisien energi.Metodepenelitianmenggunakanpenelitianterapandengancaramenerjemahkankajian/penelitiangunamenentukanpenerapan ideal dalam perancangan redesain rumah susun Pondok Boro. Hasil dari perencanaan redesainRumah Susun Pondok Boro berupa deskripsi dan ilustrasi mengenai penerapan redesain dan arsitekturberkelanjutanbaikpadaruang,utilitas,bentuk.Katakunci:RumahsusunPondokBoro,Surakarta,redesain,arsitekturberkelanjutan,evaluasipurnahuni

1.PENDAHULUAN

Urbanisasi dan kepadatan pendudukmenjadikan Kota Surakarta sebagai kota dengan tingkatkepadatantertinggidiJawaTengah.PeningkatanjumlahpendudukdikotaSurakartasebesar0,565%pertahunnyamenyebabkantingkatkepadatanpendudukmencapai12.000jiwapersatukilometerpersegi di tahun 2017 (BPS, 2017). Angka tersebut akan terus berkembang tiap tahunnya danmenimbulkan permasalahan kebutuhan hunian layak serta memicu munculnya masalah sosial,ekonomi,danlingkungan.Untukmenanggulangipermasalahantersebut,pemerintahkotaSurakartamenyediakanpermukimanyanglayakbagiwarganyadenganmembangunhuniansewasalahsatunyaPondokBoro.

PondokBoromerupakanhuniantransit/penginapanbagipekerjayangberasaldariluarkotayangdibangun pada tahun 1990 dan berubah menjadi hunian sewa di Kampung Krajan, kelurahanMojosongo, kota Surakarta. Peralihan fungsi bangunan Pondok Boro terjadi pada tahun 2002 danmulaidihuniolehmayoritaswargayangberasaldarikampungKrajan.

BerdasarkanhasildaritinjauanlapanganpenulismenunjukkankondisiPondokBorokuranglayakuntukdihuni.Kondisi fisikrumahsusunPondokBoromengalamikerusakan.Bagianatapbangunanhilang,plafonberlubang, sertakondisiutilitasbangunanyangbelummemadai sepertipengolahansanitasiyangrusakdanpengolahansampahyangtidaklayakdapatmenyebabkanpencemarandanmembahayakanlingkungan.

RumahsusunPondokBorojugadinilaikurangsesuaidenganperilakudankondisisosialpenghunirumah susun.Munculnyamodifikasi ruang pada beberapa bagian rumah susunmerupakan tandabahwa kebutuhan ruang yang tidak terpenuhi dapat merubah perilaku penghuni. Penghuni padarumah susun Pondok Boro memiliki kecenderungan untuk menjemur pakaian, memasak, danmeletakkanbarang-barangpadaselasar rumahsusun.Perilakutersebutdisebabkankarenaukuranunit hunian yang terbatas sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal untuk melakukanaktivitastersebut.

Page 2: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

510

Gambar1.a)Penggunaanselasarsebagairuanguntukmenjemur;b)Barang-barangyangdiletakkan

padaselasar;c)dapurportabelyangdibuatpenghunirusundikarenakantidakadanyadapurditiapunitnya

Ditinjaudaripenggunabangunan,penghunimerupakanmasyarakatberpendapatanrendahyang

mayoritasbekerjasebagaiburuhpadapabrikyangadadisekitararearumahsusunPondokBoro.Haltersebutterjadikarenarendahnyatingkatsumberdayamanusiadanterbatasnyamodalyangdimilikiuntukmengembangkankondisiekonomi.

Pada penjabaran beberapa permasalahan diatas, kondisi fisik dan fungsional rumah susunPondokBorokuranglayakuntukdigunakan.Prosesperancanganulang(redesain)diperlukanuntukmenciptakanhunian layakbagimasyarakatberpendapatanrendahyang tinggalpadarumahsusuntersebut.Wadahyangdirancangperlumenjaminkesejahteraandaripenghuninyasehinggaaktivitasdan kebutuhan penghuni rumah susun dapat dipenuhi dalam jangka yang panjang. Penerapan

Page 3: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

511

pendekatanarsitekturberkelanjutandiharapkanmenjadiwadahyang idealuntukmencapai tujuantersebut.

Penerapanarsitekturberkelanjutansejalandenganvisidaripembangunanberkelanjutanuntukmemenuhikebutuhanmanusiadimasakinidanmasayangakanmendatang(CommisionB,1987).Pembangunan berkelanjutan diterapkan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan gunamencukupikebutuhanpenggunannyasecaraberkelanjutan.

Aspekekonomipadaarsitekturberkelanjutanditerapkandenganmembuatwadahbagipenghunirumah susun yang dapat meningkatkan kondisi perekonomian. Prinsip teritori ruang kegiatanditerapkan untuk mengetahui potensi pada lingkungan agar dapat dikembangkan menjadi usahaberbasis komunitas. Kemunculan usaha berbasis komunitas dapat meningkatkan kondisiperekonomianmasyarakatdanberpengaruhterhadapadanyapemberdayaanmasyarakat.

Aspeksosialditerapkandenganmemperkuatikatansosialpenghunidenganciptatempatruangsosial.Sehinggaruangsosialdapatdimanfaatkanolehpenghunirumahsusunsebagaiberkumpuldanmenyelesaikanmasalahyangdialamibersama(DGNB,2015).Ikatansosialyangbaikantarapenghunirumahsusundapatmemperkuatrasakepermilikandankeinginanuntukmerawatrumahsusun.

Pembangunan berkelanjutan dapat mewujudkan hunian yang layak dan dapat menjagakeberlangsungan aktivitas penghuni rumah susun. Penerapannya dengan prinsip utilitas efisienenergi, manajemen limbah terpadu, penataan bangunan yang memanfaatkan potensi padalingkungan. Efisiensi energi pada bangunan dapat dilakukan dengan penataan massa dan utilitasbangunan dengan memanfaatkan potensi dari iklim pada tapak. Penerapan efisiensi energi padabangunan dapat menciptakan kenyamanan ruang yang lebih baik dan meminimalisir munculnyalimbah/pemanfaatan energi berlebihan dari sistem utilitas yang dapat merusak lingkungan.Manajemenlimbahterpaduditerapkandenganpenerapankonsepdaurulangdarisampahpadatdancairyangdihasilkanolehbangunan.Salahsatuimplementasinyadenganmemanfaatkanpengolahandaurulangairsehinggapenggunaanairakanlebihefisien.

Tujuan penelitian ialah untuk menciptakan hunian yang ideal berdasarkan prinsip arsitekturberkelanjutansebagaistrategidesaindalamredesainrumahsusunPondokBoro.Prosesredesaindanpenerapan arsitektur berkelanjutan maka hunian yang dibangun akan lebih layak sehinggamensejahterakan penghuninya. Hasil dari penelitian adalah penerapan prinsip arsitekturberkelanjutan yangdigunakan sebagai acuan redesain rumah susunPondokBorodandapatdikajiulangdalamperencanaandiobjeklainnya.

2.METODEPENELITIAN

Sepertiyangdiketahui,tujuanredesainrumahsusunPondokBorodenganpendekatanarsitekturberkelanjutan ialah untuk memperbaiki kondisi fisik dan fungsional pada bangunan yang sesuaidengan perilaku masyarakat di dalamnya dan dapat meningkatkan kesejahteraan dari penghunibangunan.Berdasarkantujuantersebutmakadiperlukanmetodeyangtepatuntukmengidentifikasipermasalahan,pengumpulandata,danmenganalisisdatayangdidapatkan.

IdentifikasipermasalahanperludilakukanuntukmengetahuialasanrumahsusunPondokBoroperlu dilakukan redesain. Tahapan yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan tersebutdenganmelakukanevaluasipurnahuni,observasimedia,danobservasilapangan.ObservasilapanganadalahkegiatanpengamatanlangsungterhadapkondisibangunanrumahsusunPondokBorountukmelihatfenomenayangadabaikberupafisikataupunnon-fisik.Observasimediaadalahkegiatanyangdilakukandengancaramenyimakdataspesifikdanreferensipustakamediacetak,elektronik,internetmaupunbukuacuan.EvaluasipadarumahsusunPondokBoroadalahkegiatanyangdilakukandenganmelibatkatanrisetdanmenekankanpadaevaluasibangunanuntukmengetahuipenilaianperformabangunan.

Tahapan selanjutnya dengan pengumpulan data yang berkaitan dengan penerapan arsitekturberkelanjutan.Pengumpulandatayangberkaitandenganarsitekturberkelanjutandibagimenjadidua,pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan

Page 4: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

512

dengan studi observasi pada kondisi dan masyarakat di sekitar tapak untuk mencari kondisi danpotensitapakdandisekitarnya.Dataprimeryangdigaliadalahkondisisosial,kondisiekonomi,iklim,dan vegetasi pada tapak. Data tersebut dikaji untukmenentukan respon yang tepat berdasarkanpotensiyangada.

Selainitu,studiliteraturjugaperludilakukanuntukmengumpulkandatasekunderyangberkaitandengan teori-teori arsitektur berkelanjutan. Sumber referensi berupa buku, jurnal, artikelkonvensionalmaupunonlineyangmemilikiruanglingkuppembahasansesuaidenganobjekredesaindanpendekatanyangdipilih.

DataprimerdandatasekunderyangdiperolehkemudiandikajiuntukmenentukanpenerapanprinsiparsitekturberkelanjutanpadaperencanaandanperancanganredesainrumahsusunPondokBoro.Datamengenaikondisidanpotensitapakyangdiidentifikasi,kemudiandirespondenganprinsiparsitekturberkelanjutanberupapenerapanpadaintegrasidenganefisiensienergi,pemanfaatanair,manajemen limbah, integrasi utilitas dengan infrastruktur kota. Datamengenai kondisi sosial danekonomimasyarakatdirespondenganpenerapanpadaaspeksosialdanekonomi.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Arsitekturberkelanjutanmerupakanpendekatanyangmenerapkanaspeklingkungan,ekonomi,

dan sosial pada perencanaan dan perancangan bangunan dengan tujuan untuk keberlanjutanekonomi dan sosial bagi penghuni rumah susun serta adanya keseimbangan dan kelestarianlingkungan.

BerdasarkanbukuSustainableHousingforSustainableCities,AnnaBadyna&AlexGolubchikov(2012)mengemukakan bahwa dalam arsitektur berkelanjutan terdiri dari aspek lingkungan, aspeksosial,danaspekekonomi.Padaaspeklingkunganterdapatbeberapapoinyangdiimplementasikanberupaprinsipefisiensienergidanmanajemenlimbahterpadu.Lalu,aspeksosialdenganmemperkuatikatan sosial penghunimelalui ciptatempat.Aspek ekonomidenganpengembanganusahadenganpenerapan berbasis komunitas berdasarkan potensi pada daerah sekitar rumah susun untukmenstabilkankondisiekonomidanpeningkatantarafhiduppenggunabangunan.

Aspekpertamayangdibahasadalahlingkunganpadapoinpenerapanefisiensienergibangunan.Peran efisiensi energi ialah untuk mengurangi penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharuidenganmemanfaatkanenergialamiyangdapatdiperbaharui(energimatahari,angin,danlain-lain).

Implementasi dari efisiensi energi bangunan diterapkan dengan pengadaan utilitas bangunanyang memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan perencanaan pasif padabangunan. Penerapan efisiensi energi bangunan dilakukan dengan menyesuaikan orientasi danpenatanmassa bangunan terhadap arah angin danmatahari untukmemaksimalkan penghawaan.Implementasidesainpadaaspektersebutdapatdilihatdi(gambar2).

Page 5: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

513

Gambar2.

Penataanmassayangdirancangagarmudahdilaluianginuntukmengoptimalkanpenggunaanpenghawaanalami

Selainitupenerapanutilitasefisienenergidapatditerapkandenganpenggunaansecondaryskin,

skylighting,danpenerapansistemcrossventilationpadaareahunian.Orientasipadaareahunianyangmenghadapketimur-baratdapatmenyebabkanpanaspadabangunandikarenakantingginyatingkatradiasi.Penggunaansecondaryskindiusulkanagarpanasyangdihasilkanolehradiasimataharidapattereduksi. Material yang digunakan untuk secondary skin adalah terracota dikarenakan materialramah lingkungan dan padamaterial tersebut terdapat lubang-lubang yangmemungkinkan udaramasuksehinggakenyamananpadaareahuniantetapterjaga.

Gambar3.

PenggunaanSecondarySkin

Page 6: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

514

Areapenunjangekonomiyangdirencanakanmemerlukankebutuhanenergiyang tinggiuntukpencahayaan. Penggunaan skylighting diusulkan sebagai alternatif hemat energi pengganti lampuuntuk pencahayaan pada area penunjang ekonomi. Skylighting diletakkan pada poros tengahbangunansehinggapencahayaanyangmasukkedalambangunanoptimaldansesuaikebutuhandariaktivitasproduksi.Skylightingyangditerapkanmenggunakanbahanyangterbuatdarisolartuffyangdilapisifilmuntukmereduksipanasyangmasuksehinggapenggunayangsedangberaktivitasdidalambangunantidakmerasapanas.

Gambar4.PenggunaanSkylightingpadaBangunan

Penggunaan cross ventilation diusulkan guna menjaga kenyamanan termal pada bangunan.

Penerapanyangdilakukanadalahdenganmembuatbukaanpadafasaduntukjalurmasukudarakedalamruangan.Lalu,udaradinginakanbergerakmemebuhiruangansedangkanudarapanasakanbergerakmenujuketengahdandialirkankeluarmenujusaluranyangtelahdirancangsebagaiaksesudarakeluar.Luasbukaanminimalpadabagianfasadadalah20%dariluaspermukaankeseluruhanagarudarayangmasukoptimaluntukkenyamanantermal.Materialyangdigunakanadalah loster,bouvenlighttanpakaca,dankacanako.Penggunaankacanakosebagaibukaandinilai idealkarenaaliranudarayangmasukpadabangunandapatdiatursesuaidengankeinginanpenghuni.

Page 7: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

515

Gambar5.

PenerapanCrossVentilationpadaBangunan

Penggunaan biodigester yang dikombinasikan dengan fasilitas pengolahan air limbah hibridbiofiltrasi dinilai menjadi salah satu solusi untuk mengurangi limbah yang dihasilkan bangunan.LimbahgreywateryangdiproduksidarirumahsusunPondokBoroakanditampungpadabiodigester.Melalui proses fermentasi pada limbah tersebut akan terbentuk gas metana yang akan dialirkanmenujuareapenunjangekonomiuntukmenunjangaktivitasproduksipadaareatersebut.

LimbahyangditampungpadabiodigesterakandialirkanmenujuSewageWaterTreatmentdansistemBio-Swalleuntukprosespenjernihanairkotormenjadiairbersih.Setelahitu,airbersihakanditampungpadagroundtankdandialirkanpadarumahsusununtukmemenuhikebutuhanairbersihpadaareatersebut.

Padaaspeksosialdalamarsitekturberkelanjutanmemilikitujuanuntukmemperkuatikatansosialpenghuni. Ikatan sosialpadapenghuni rumah susundinilai pentingkarenaadanyakesamaan latarbelakangyangmemunculkankecenderunganuntuksalingberbagiketikamenghadapimasalahyangdialamibersama.

Penerapan ciptatempatmerupakan pendekatanmultidimensional dalam proses perencanaandanperancanganruangpublikdenganmemanfaatkanasetmasyarakat,inspirasi,danpotensiuntukmenciptakanruangsosial/publikyangberkualitasdanberkontribusipadakesejahteraanmasyarakat.Pemanfaatanciptatempatmunculataspenerapanaktivitassosialyangtidakterencanapadaruangdirumah susun Pondok Boro. Berdasarkan data yang didapat, penghuni rumah susun Pondok Boromemiliki karakteristik yangmudahuntukmemanfaatkanbarang atau ruang yang ada disekitarnyagunamemenuhikebutuhandaripenghunibangunan.HaltersebutdapatdilihatdariperubahanfungsiruangyangterjadipadarumahsusunPondokBoropada(gambar7).

Page 8: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

516

Gambar7.PerubahanFungsiRuangpadaRumahSusunPondokBoro

Dengandemikian,selasarrumahsusundiusulkansebagaiwadahpenghunimelakukanaktivitas

sosialberupaberkumpulbersama/berbincang-bincangdanmenjemurpakaian.Prosesperancanganyangdilakukanuntukmenciptakanruangsebagaiwadahaktivitastersebut,beberapabagiandiselasardiperlebar bentangnya. Sehingga, ruang tersebut dapat digunakan sebagai wadah aktivitaskomunal/berinteraksiantarpenghunirumahsusundanmenjemurpakaian.Aktivitaspadaareaselasaryangterbentukakanlebihdinamisdanadaptifdengankebiasaanmasyarakatyangtelahdilakukan.Sehinggainteraksiantarpenghunirumahsusunakanmenjadilebihbaik.

Gambar8.

ModifikasipadaBentukBangunanyangMenyesuaikandenganPerilaku

Page 9: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

517

Penerapan arsitektur berkelanjutan pada aspek ekonomi diwujudkan dengan adanya wadahekonomi berbasis masyarakat yang sesuai dengan potensi ekonomi yang ada. Tujuannya adalahmenjaga kestabilan ekonomi dan peningkatan taraf hidup dari pengguna bangunan. Pada prosesmenggalipotensiekonomipadarumahsusunPondokBoro,teoriteritoriruangkegiatanditerapkan.Teoritersebutmerupakanmerupakanprinsipuntukmengetahuiserangkaianperilakuyangdilakukanoleh sekelompok orang-orang dengan motif tertentu pada daerah yang sudah menjadi haknya.Penerapanprinsipteritoriruangkegiatanakanmenguatkankonteksekonomipadadaerahsekitardanmenjadikan ruang ekonomi yang berkelanjutan. Terdapat dua faktor yang berpengaruh dalammembentukteritoriruangyaitujumlahorangyangmemilikikegiatan/pekerjaandanjumlahlapanganpekerjaan/ruangproduksiyangsamapadasatukawasan.

Berdasarkan identifikasi pekerjaan penghuni rumah susun, mayoritas bekerja sebagai buruhpabriktahudanburuhpabrikplastik.Sertadalamradius400meter,lapanganpekerjaanyangditemuiadalahpabriktahudanpabrikplastikdaurulang.Dengandemikian,usulandesainfasilitasekonomiyangditerapkanpadarumahsusunPondokBoroadalahPabrikTahudanBankSampah.KeberadaanfasilitasekonomitersebutdapatmeningkatkantarafekonomipenghunirumahsusunsesuaimotifdanpotensiekonomiyangdijalankansertamemperkuatteritoriruangkegiatanekonomipadaMojosongountukperekonomianyanglebihberkelanjutanpadaareatersebut.

Penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan tidak hanya dapat diimplementasikan padaperancanganrumahsusunPondokBoro,namunjugapadaperancanganrumahsusunlainnyauntukmenciptakan hunian layak dan mendukung kesejahteraan dari penghuni rumah susun yangmerupakanmasyarakatberpendapatanrendah.

4.KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkanpembahasandiatas,dapatdisimpulkanbahwapenerapanarsiteturberkelanjutanmerupakan pendekatan yang tepat untuk redesain rumah susun Pondok Boro. Penerapan aspeklingkungan, sosial, dan ekonomi pada arsitektur berkelanjutan dapat mendukung tercapainyakesejahteraanpenghunirumahsusundenganmenjaminaktivitasyangadadidalamnya.

Implementasiaspeklingkunganyangditerapkandenganprinsipefisiensienergipadapenataanmassa,utiliasbangunan,danmanajemenlimbahterpadu.Prinsipefisiensienergiditerapkandenganperancanganpasifpadabangunanuntukmemaksimalkanpenghawaandanpencahayaanalamipadabangunan. Prinsipmanajemen limbah terpadu diterapkan dengan pengolahan limbah yang dapatdidaurulangsalahsatunyadenganpengolahanlimbahairkotoruntukdigunakankembalimenjadiairbersihyanglayakdigunakandangasuntukkebutuhanproduksi.

Aspeksosialdirencanakandenganmenerapkanprinsipciptatempatuntukmenciptakanwadahyang dapat memperkuat ikatan sosial antar pengguna bangunan. Penerapan aspek sosial dapatditerapkandalamperencanaanruang,bentukbangunan,danelemenarsitekturalyangsesuaidengankebutuhandankebiasaandaripenghunibangunan.

Aspek ekonomi direncanakandenganmenerapkanwadah ekonomi berbasismasyarakat yangsesuaidenganpotensiekonomiyangadagunakestabilanekonomidanpeningkatantarafhidupdaripengguna bangunan. Hal yang diwujudkan dalam aspek ekonomi dilakukan dengan perencanaanruangpenunjangekonomipabriktahudanbanksampahyangsesuaidenganpotensiekonomiyangadapadasekitarareatapak.HalinidiharapkandapatmenunjangtarafhidupmasyarakatdalamrumahsusunPondokBoro.

Penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan tidak hanya dapat diimplementasikan padaperancanganrumahsusunPondokBoro,namunjugapadaperancanganrumahsusunlainnyauntukmenciptakan hunian layak dan mendukung kesejahteraan dari penghuni rumah susun yangmerupakanmasyarakatberpendapatanrendah.

Page 10: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN …

IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019

518

REFERENSI

BadanPusat Statistik Kota Surakarta. (2018). Kota SurakartaDalamAngka 2017. Surakarta: BadanPusatStatistik

Commission,B.(1987).OurCommonFuture.OxfordUniversityPress.DGNB-System.de.(2015).DGNBSystem-Certificateforsustainableandgreenbuilding.Golubchikov,O.,&Badyina,A.(2012).SustainableHousingforSustainableCities.UN-HABITAT.