laporan met kuadrat, ekologi um

21
ANALISIS VEGETASI TANAMAN HERBA MENGGUNAKAN METODE KUADRAT DI KEBUN RAYA PURWODADI LAPORAN PRAKTIKUM Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Analisis Vegetasi yang Dibina oleh Dr. Ir. Suhadi M. Si Oleh : Kelompok VII Dwi Anggun Putri Solikha (120342422482) Eka Puspita (120342422447) Roudhotul Mirsa (120342422467) The Learning University

Upload: dwi-anggun-putri

Post on 28-Sep-2015

84 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Metode kuadrat di Kebun Raya Purwodadi

TRANSCRIPT

ANALISIS VEGETASI TANAMAN HERBA MENGGUNAKAN METODE KUADRAT DI KEBUN RAYA PURWODADI

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Analisis Vegetasi

yang Dibina oleh Dr. Ir. Suhadi M. Si

Oleh :

Kelompok VII

Dwi Anggun Putri Solikha(120342422482)

Eka Puspita(120342422447)

Roudhotul Mirsa(120342422467)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

April 2015

A. Topik

Analisisvegetasitanamanherbamenggunakanmetode kuadrat.

B. Tujuan

1. Menganalisis hasil data vegetasi herba yang diperoleh dengan metode kuadrat

2. Mengetahui keadaan vegetasi herba di Kebun Raya Purwodadi.

3. Mengetahui nilai Dr, Kr, Fr, dan INP masing-masing spesies tumbuhan yang ditemukan

C. AlatdanBahan

Ketikamelakukanpraktikumanalisisvegetasiherbamenggunakanmetodekuadrat, adapunalatdanbahan yang digunakanadalah roll meter, klinometer, termohigrometer, thermometer tanah, soil tester danalattulis.

D. ProsedurPraktikum

E. Data danAnalisis Data

Data yang diambil adalah herba

Daftar nama tumbuhan

Dalam praktikum ini, tumbuhan yang diamati yaitu tumbuhan herba, sehingga selain tanaman herba tidak dilakukan analisis. Adapun spesies tumbuhan herba yang diperoleh adalah Elephanthropus, Axonopus sp, Altenanthera, Piporomia pilopsida, Scrophylus, Emilia japanica, Dismodium triflorum, Oplusminus burmanii, Corcorus autans, Araceae, Thyponium trilobatum, Panicum repens dan Dalbergia. Selain mencatat spesies tumbuhan, pada masing-masing plot diambil data yang meliputi kerapatan, frekuensi dan kerimbunan setiap spesies per luas lahan. Data tersebut dihimpun dengan metode kuadrat dengan luas seluruh petak adalah 100 m2. Dalam 100 m2 tersebut diambil 13 petak yang ditentukan dengan cara dikocok atau lotre. Dengan ketentuan mengambil plot yang berbeda pada setiap ulangan. Setiap petak berbentuk segiempat dengan ukuran 1 m x 1 m. Denah penggambilan sampel dapat dilihat dalam gambar 1.

Analisis vegetasi dilakukan pada tipe vegetasi di Kebun Raya Purwodadi yaitu dengan membuat petak pengamatan. Untuk mengetahui komposisi atau jenis dan struktur vegetasi digunakan metode kombinasi jalur dan garis berpetak (Kusmana 1997; Soerianegara dan Indrawan 2005; Syarifuddin 2009).

Kerapatan (K) =

Kerapatan relatif (Kr) = x 100

Frekuensi (F) =

Frekuensi relatif (Fr) = x 100

Dominansi (D) =

Dominansi relatif (Dr) = x 100

Indek Nilai penting (INP) = Kerapatan relatif +Dominansi relatif + Frekuensi relatif

Berdasarkan rumus diatas, nilai Kr, Fr, Dr dan INP dapat di ketahui. Adapun hasilnya disajikan dalam tabel dibawah ini.

SPESIES

Dr

Kr

Fr

INP

Ranking

Elephanthropus

29%

9,733124

27,907

66,6401

2

Axonopus sp

39%

58,08477

25,5814

122,6662

1

Altenanthera

3%

0,784929

4,65116

8,436092

6

Piporomia pilopsida

1%

0,313972

2,32558

3,639553

9

Scrophylus

3%

3,296703

9,30233

15,59903

5

Emilia japanica

1%

1,569859

4,65116

7,221022

7

Dismodium triflorum

0%

0,627943

4,65116

5,279106

8

Oplusminus burmanii

10%

7,378336

6,97674

24,35508

4

Corcorus autans

0%

0,313972

2,32558

2,639553

11

Araceae

0%

0,313972

2,32558

2,639553

11

Thyponium trilobatum

0%

0,784929

2,32558

3,110511

10

Panicum repens

12%

16,01256

4,65116

32,66372

3

Dalbergia

0%

0,784929

2,32558

3,110511

10

F. Pembahasan

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan komposisi vegetasi secara struktur vegetasi tumbuh-tumbuhan. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Kusumawati, 2008). Komunitas akan ditentukan oleh keadaan individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. Salah satu analisis vegetasi yang digunakan adalah metode kuadrat.

Metode kuadratmerupakan metode yang menggunakan petak berupa segi empat atau lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu. Luasnya bisa bervariasi sesuai dengan bentuk vegetasi atau ditentukan dahulu luas minimumnya. Untuk analisis yang menggunakan metode ini dilakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi (Surasana, 1990). Sistem analisis dengan metode kuadrat: kerapatan ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan di dalam area tersebut. Kerimbunan ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh populasi jenis tumbuhan. Sedangkan frekuensi ditentukan berdasarkan kekerapan dari jenis tumbuhan dijumpai dalam sejumlah area sampel (Surasana,1990).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa metode yang digunakan untuk menganalisis keadaan vegetasi tumbuhan di Kebun Raya Purwodadi adalah dengan menggunakan metode kuadrat ukuran 1m x 1m. Dalam Plot tersebut diamati jenis spesies, kerimbunan, kerapatan dan frekuensi setiap jenis tumbuhan. Adapun jenis tumbuhan yang diperoleh diantaranya, Elephanthropus, Axonopus sp, Altenanthera, Piporomia pilopsida, Scrophylus, Emilia japanica, Dismodium triflorum, Oplusminus burmanii, Corcorus autans, Araceae, Thyponium trilobatum, Panicum repens dan Dalbergia. Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh hasil akhirnya berupa INP setiap jenis tumbuhan. Indeks Nilai Penting (INP), yaitu indeks yang menggambarkan dominasi suatu jenis tumbuhan. Adapun urutan hasil INP tertinggi ke terendah adalah tumbuhan Axonopus sp, Elephanthropus, Panicum repens, Oplusminus burmanii, Scrophylus, Altenanthera, Emilia japanica, Dismodium triflorum, Piporomia pilopsida, Thyponium trilobatum & Dalbergia, dan Corcorus autans & Araceae.

..., () menyebutkan bahwa tingginya nilai INP suatu vegetasi pada daerah tertentu menunjukkan bahwa vegetasi tersebut dominan dan mampu beradaptasi dengan daerah setempat. Axonopus sp merupakan tumbuhan yang memiliki nilai INP paling tinggi oleh karena itu, Axonopus sp sp. merupakan tumbuhan yang paling dominan dan mampu beradaptasi dengan daerah setempat. Sedangkan nilai INP paling rendah adalah pada tumbuhan Corcorus autans & Araceae. Tumbuhan ini sangat jarang ditemukan di dalam 12 plot yang diamati, oleh karena itu tumbuhan ini tidak mendominasi. Hal ini tidak terlepas dari kondisi iklim dan faktor biofisik lingkungan yang dibutuhkan adalah berbeda ().

Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa keadaaan lapangan yang diamati memiliki suhu udara 30-31, kelembaban udara 56%-60%, suhu tanah 22-29, kelembapan tanah 1%, cahaya tanah 7, dan pH tanah 6,5-7. Selain keadaan lingkungan yang mendukung, vegetasi Kebun Raya Purwodadi tidak terlepas dari campur tangan manusia. Hal tersebut tidak terlepas dari wewenang pihak Kebun Raya Purwodadi yang berperan sebagai pengontrol keragaman vegetasi dan jumlahnya.

G. Kesimpulan

1. Adapun spesies tumbuhan dengan urutan perhitungan INP tertinggi ke terendah adalah tumbuhan Axonopus sp (122,6662), Elephanthropus (66,6401), Panicum repens (32,66372), Oplusminus burmanii (24,35508), Scrophylus (15,59903), Altenanthera (8,436092), Emilia japanica (7,221022), Dismodium triflorum (5,279106), Piporomia pilopsida (3,639553), Thyponium trilobatum (3,110511) & Dalbergia (3,110511), dan Corcorus autans (2,639553) & Araceae (2,639553).

2. Axonopus sp merupakan tumbuhan yang memiliki nilai INP paling tinggi oleh karena itu, Axonopus sp sp. merupakan tumbuhan yang paling dominan dan mampu beradaptasi dengan daerah setempat. Hal ini tidak karena pada kondisi lingkungan tersebut sangat mendukung pertumbuhan tumbuhann Axonopus sp dan memudahkan tumbuhann Axonopus sp dapat beradaptasi dengan baik. Selain keadaan lingkungan yang mendukung, vegetasi Kebun Raya Purwodadi tidak terlepas dari campur tangan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Tabel 1. Data dan analisis Dominansi Relatif

SPESIES

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

D

Dr

Elephanthropus

40%

50%

2%

20%

50%

30%

20%

5%

5%

2%

9%

2%

235%

29%

Axonopus sp

50%

30%

20%

40%

30%

40%

25%

40%

25%

15%

5%

320%

39%

Altenanthera

15%

10%

25%

3%

Piporomia pilopsida

8%

8%

1%

Scrophylus

5%

10%

5%

3%

23%

3%

Emilia japanica

3%

5%

8%

1%

Dismodium triflorum

2%

2%

4%

0%

Oplusminus burmanii

5%

5%

70%

80%

10%

Corcorus autans

1%

1%

0%

Araceae

4%

4%

0%

Thyponium trilobatum

4%

4%

0%

Panicum repens

85%

15%

100%

12%

Dalbergia

1%

1%

0%

Total

813%

100%

Tabel 2. Data dan analisis Kerapatan Relatif

SPESIES

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

K

Kr

Elephanthropus

10

13

2

5

13

5

4

1

2

2

3

2

62

9,733124

Axonopus sp

93

46

42

34

18

15

27

38

24

19

14

370

58,08477

Altenanthera

3

2

5

0,784929

Piporomia pilopsida

2

2

0,313972

Scrophylus

7

2

7

5

21

3,296703

Emilia japanica

4

6

10

1,569859

Dismodium triflorum

3

1

4

0,627943

Oplusminus burmanii

9

6

32

47

7,378336

Corcorus autans

2

2

0,313972

Araceae

2

2

0,313972

Thyponium trilobatum

5

5

0,784929

Panicum repens

98

4

102

16,01256

Dalbergia

5

5

0,784929

Total

637

Tabel 3. Data dan analisis Frekuensi Relatif

SPESIES

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

F

Fr

Elephanthropus

12

27,907

Axonopus sp

11

25,5814

Altenanthera

2

4,65116

Piporomia pilopsida

1

2,32558

Scrophylus

4

9,30233

Emilia japanica

2

4,65116

Dismodium triflorum

2

4,65116

Oplusminus burmanii

3

6,97674

Corcorus autans

1

2,32558

Araceae

1

2,32558

Thyponium trilobatum

1

2,32558

Panicum repens

2

4,65116

Dalbergia

1

2,32558

Total

43

100

Tabel 4. Hasil INP Setiap Spesies

SPESIES

INP

Ranking

Elephanthropus

66,6401

2

Axonopus sp

122,6662

1

Altenanthera

8,436092

6

Piporomia pilopsida

3,639553

9

Scrophylus

15,59903

5

Emilia japanica

7,221022

7

Dismodium triflorum

5,279106

8

Oplusminus burmanii

24,35508

4

Corcorus autans

2,639553

11

Araceae

2,639553

11

Thyponium trilobatum

3,110511

10

Panicum repens

32,66372

3

Dalbergia

3,110511

10

Mengamati keadaan tumbuhan: jenis tumbuhan, jumlah, dan penutupannya terhadap tanah.

Mengukur nilai abiotiknya

Mencatat, mengidentifikasi tumbuhan, menganalisis hasil, dan membuat kesimpulan

Menentukan lokasi yang akan dianalisis keadaan vegetasi herbanya

Menentukan start untuk memulai transek

Membuat petak ukuran 1 x 1 sebanyak 12 plot