Download - Modul Sim Jilid 1

Transcript
Page 1: Modul Sim Jilid 1

DAFTAR ISI

BAB I. PENGENALAN SIM......................................................................................................- 1 -

A. DATA......................................................................................................................- 1 -

B. INFORMASI............................................................................................................- 2 -

C. SISTEM...................................................................................................................- 3 -

D. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)...............................................................- 4 -

SOAL-SOAL LATIHAN.........................................................................................................- 5 -

BAB II. SISTEM INFORMASI..................................................................................................- 7 -

A. JENIS-JENIS SISTEM................................................................................................- 7 -

B. SIKLUS INFORMASI...............................................................................................- 20 -

C. KUALITAS INFORMASI..........................................................................................- 22 -

SOAL-SOAL LATIHAN.......................................................................................................- 23 -

BAB III. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI...................................................................- 24 -

A. Tahap Pengembangan Sistem..............................................................................- 24 -

B. Aplikasi Sistem Informasi di masyarakat..............................................................- 27 -

SOAL-SOAL LATIHAN.......................................................................................................- 29 -

BAB IV. FLOWCHART..........................................................................................................- 30 -

A. DEFINISI & JENIS FLOWCHART.............................................................................- 30 -

B. SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART.............................................................................- 30 -

C. PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN FLOWCHART.......................................................- 34 -

CONTOH KASUS..............................................................................................................- 35 -

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................- 37 -

Page 2: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

BAB I. PENGENALAN SIM

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mempelajari bab ini peserta diklat diharapkan:

Memiliki satu pengertian mengenai data, informasi, sistem , Sistem Informasi Manajemen

dan memahami konsep dasar dari SIM;

Mampu mengidentifikasi struktur hirarki tingkatan manajemen dalam pengambilan

keputusan

Penerapan pengetahuan akan suatu sistem bukan hanya penting dalam

perkuliahan namun untuk peran kita di lingkungan luar, karena tidak ada

satupun di dunia ini yang bukan merupakan komponen penyusun suatu

sistem.

A. DATA

Data adalah nilai yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau

kejadian (event). Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau

alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan

sebagainya.

(belum berarti) (bentuk yang lebih berarti)

Gambar 1.1 Data yang diolah menjadi informasi

1

Page 3: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

B. INFORMASI

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem

tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang

relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannnya terhadap fakta-

fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan

kebutuhannnya masing-masing.

Informasi merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan

cara tertentu. Melalui informasi, perusahaan dapat langsung mengetahui keinginan,

kebutuhan dan keluhan konsumen. Selain itu, perusahaan juga dapat memantau

pergerakan pasar, pesaing, pemasok, dan pertumbuhan konsumen. Tanpa informasi,

perusahaan tidak dapat beroperasi dengan lancar dan mengambil keputusan manajerial

secara objektif, karena perusahaan tidak dapat mengetahui secara pasti kondisi di

lapangan.

Di dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari hasil transaksi penjualan oleh

sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang merupakan data dari

penjualan tersebut masih belum dapat berceritera banyak kepada manejemen. Untuk

keperluan pengambilan keputusan, maka faktur-faktur tersebut perlu diolah lebih lanjut

untuk menjadi suatu informasi. Beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya,

misalnya :

Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi manajemen

untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus.

Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi manajemen untuk

pelaksanaan promosi dan pengiklanan.

Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi manajemen

untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual.

Dan lain sebagainya.

Dalam menjalankan fungsinya, manajer sangat membutuhkan informasi untuk

membuat keputusan, mengelola kompleksitas hubungan antara organisasi dan

lingkungannnya, serta menjadikannya sebagai dasar pengendalian. Meskipun informasi

sangat penting bagi para manajer, namun tidak semua informasi dapat bermanfaat bagi

para manajer. Hal ini tergantung pada tingkatan manajer dalam suatu organisasi.

2

Page 4: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

Gambar 1.2 Piramida Birokrasi Perusahaan

Informasi mengalir baik secara vertikal (diantara manajer) dan juga horizontal (diantara

departemen). Informasi pada level manajemen:

1. Top-level management akan lebih mementingkan gambaran besar dan perencanaan

jangka panjang, memproyeksikan even-even yang mungkin terjadi di masa depan.

2. Mid-level management akan lebih mementingkan system control dan perencanaan,

serta implementasi tujuan jangka panjang.

3. Level Supervisor akan lebih berfokus pada kontrol operasional harian, memonitor

even yang berlangsung dalam basis harian dan juga mensupervisi para pekerja.

C. SISTEM

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang

membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan,

yang dimaksud elemenn dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti

persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan,

keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling

terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.

Mengapa kita perlu belajar sistem?

1. Dengan mengerti sistem, maka dapat membentuk pola pikir yang lebih sistematis

yang membagi segala kejadian menjadi input, proses dan output yang sangat

bermanfaat baik untuk menemukan permasalahan suatu organisasi atau menemukan

solusi yang mungkin diambil.

3

Page 5: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

2. Mengerti proses bisnis manajemen dalam suatu organisasi, bagaimana menghasilkan

proses bisnis yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

D. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan orang, data, proses, dan teknologi

informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi. Sistem

Informasi berbeda dengan Teknologi Informasi. Sistem Informasi merupakan semua

sumber daya yang diperlukan dalam menyampaikan dan mengolah informasi dalam suatu

organisasi. Sedangkan, Teknologi Informasi adalah semua komponen perangkat keras

yang digunakan untuk menjalankan suatu sistem.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah

mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih

lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada

komputer (computer-based information processing).

Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai

berikut:

1. Perangkat keras komputer

2. Perangkat lunak

a. Perangkat lunak sistem umum

b. Perangkat lunak terapan umum

c. Program aplikasi

4

Page 6: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)

4. Prosedur

5. Petugas Pengoperasian

Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:

Program untuk melaksanakan pengolahan komputer, Prosedur untuk membuat terapan

menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan

seterusnya). Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang

mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang

tengah dilaksanakan.

5

Page 7: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Jelaskan perbedaan antara data dan informasi serta berikan contohnya ?

2. Dengan bahasa saudara sendiri, definisikanlah Sistem Informasi Manajemen ?

3. Uraikanlah pengguna Sistem Informasi Manajemen di sebuah perusahaan ?

6

Page 8: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

BAB II. SISTEM INFORMASI

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mempelajari bab ini peserta diklat diharapkan:

Mampu menguraikan jenis-jenis sistem berdasarkan : fungsi dan jenisnya,

departemental perusahaan, dan bidang minat perusahaan;

Mampu mengidentifikasi siklus informasi;

Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi

Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat

didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan

informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

A. JENIS-JENIS SISTEM

Tidak semua data yang mengalir dapat diolah dan digunakan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan dalam perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan

suatu sistem yang dapat mengelola data yang sedang mengalir di dalam dan di luar

lingkungan perusahaan. Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat

didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi

beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sistem Informasi SI dikelompokkan

ke dalam beberapa kategori sesuai fungsi dan jenis dukungannya pada organisasi :

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT)

Mensubstitusikan pemrosesan berbasis komputer dari pencatatan manual,

berhubungan dengan proses rutin yang telah terstruktur termasuk aplikasi pencatatan.

Contohnya:

Terdapat pada sistem informasi akuntansi yang mengontrol setidaknya 6

aktivitas:

Pemrosesan sales order – pencatatan pesanan dari konsumen

Account Recievables – memperlihatkan uang yang masih “tertahan” di kustomer

(uang piutang)

7

Page 9: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem pembelian dan inventory – ketersediaan perlengkapan dan barang jadi dan

barang-barang persediaan dan servis yang telah dibeli

Account payable – menunjukan hutang

Pembayaran – menunjukkan cek, pembayaran gaji, tunjangan, dll.

Buku besar – menunjukkan semua transaksi di atas

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang

menyediakan input yang digunakan dalam proses penentuan keputusan manajerial,

berfungsi untuk mendukung situasi pengambilan keputusan yang terstruktur dimana

kebutuhan informasi dapat diantisipasi. Sistem informasi manajemen membutuhkan

sistem manajemen database untuk mengintegrasikan database kepada departemen-

departemen yang berbeda.

Sebuah SIM dapat mengeluarkan laporan yang berbeda-beda:

Laporan periodic – dikeluarkan dengan interval yang regular

Exception report – menunjukan even-even yang belum diperhitungkan

sebelumnya

Laporan permintaan – dikeluarkan pada saat dibutuhkan (on-demand)

3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPKK)

Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok adalah sistem berbasis

komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan

data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. SPKK

menyediakan informasi kepada manajer yang harus membuat keputusan dalam

situasi-situasi tertentu, mendukung pengambil keputusan dalam situasi yang tidak

terstruktur dengan baik. DSS (decision support system) terdiri dari pengguna,

software, database, dan model pengambilan keputusan yang memberikan sistem

tersebut kemampuan analitis.

Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan Data-driven

DSS. Jenis DSS yang pertama merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri terpisah

dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan

langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi

sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan

berdasarkan model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan

tampilan pengguna yang membuat model ini mudah untuk digunakan.

8

Page 10: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

Contoh dari model-driven DSS ini yang dipergunakan di perusahaan pelayaran

yaitu voyage estimating decision support systems. DSS ini mempunyai

kemampuan/kapabilitas untuk menghitung rincian pelayaran baik untuk masalah

keuangan maupun perhitungan teknis. Penghitungan aspek keuangan meliputi biaya

untuk pelayaran (bahan bakar, upah pekerja, dan modal yang dibutuhkan), tarif angkut

untuk berbagai tipe pengiriman kargo, dan biaya pelabuhan. Rincian teknis meliputi

factor-faktor yang berhubungan dengan masalah pelayaran, seperti: kapasitas kargo,

kecepatan, jarak, konsumsi bahan bakar dan kebutuhan air, serta pola bongkar muat.

Sistem ini dapat menjawab berbagai pertanyaan, seperti: Kapal mana yang digunakan

untuk memberikan keuntungan yang maksimum? Berapa kecepatan optimal yang

dapat memaksimumkan keuntungan? Apa tipe dari bongkar muat yang optimal? DSS

ini dapat dioperasikan dalam sebuah desktop komputer yang menyajikan sistem menu

yang membuat pengguna mudah untuk memasukkan data atau mendapatkan

informasi.

Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data

yang ada atau tergabung di dalam sistem informasi organisasi. DSS ini membantu

untuk proses pengambilan keputusan dengan memungkinkan para pengguna untuk

mendapatkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersimpan di dalam database

yang besar. Banyak organisasi atau perusahaan mulai membangun DSS ini untuk

memungkinkan para pelanggannya memperoleh data dari website-nya atau data dari

sistem informasi organisasi yang ada.

DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak

cara yang digunakan untuk menerapkan DSS untuk membantu mempertajam proses

pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu

organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya

koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih

akurat. Berikut beberapa contoh organisasi atau perusahaan yang memanfaatkan DSS

dalam aktivitas operasi atau usaha yang dilaksanakan:

Tabel Perusahaan pengguna DSS

Jenis Industri Tujuan Penerapan DSS

Industri AsuransiMenentukan pola penutupan asuransi dan

deteksi kemungkinan kecurangan (fraud).

Industri Perbankan Memperbarui profil atau data nasabah.

Perusahaan Manufaktur Menentukan kebutuhan persediaan bahan

9

Page 11: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

baku yang paling optimal dan efisien.

Usaha RitelMeningkatkan target pelanggan melalui

direct mail marketing.

Perkereta-apian Menentukan rute dan jadwal perjalanan.

Perminyakan dan GasMengevaluasi lokasi drilling /pengeboran

minyak atau gas alam yang potensial.

Industri PenerbanganMenetukan jadwal penerbangan dan

peramalan potensial penumpang.

Departemen Pertahanan Membuat analisis kontrak pertahanan.

Pertumbuhan volume kegiatan/transaksi secara elektronis yang meningkat tajam telah

mendorong banyak organisasi untuk mengembangkan DSS di mana pelanggan dan

pegawai dapat mengambil manfaat dari sumber-sumber informasi yang tersedia di

internet dan kapabilitas dari website yang memungkinkan komunikasi untuk berbagai

aktivitas (lihat Gambar Website BCA).

Gambar Website BCA

DSS yang didasarkan pada web dan internet dapat mendukung pengambilan

keputusan dengan menyajikan akses on-line terhadap berbagai database dan

informasi dengan menggunakan perangkat lunak untuk analisis data. Beberapa DSS

memang difasilitasikan untuk membantu manajemen, namun tersedia pula DSS yang

10

Page 12: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

mampu untuk menarik pelanggan dengan cara menyediakan berbagai informasi dan

alat yang dapat membantu mereka untuk mengambil keputusan pada saat mereka

menyeleksi jasa dan produk. Dewasa ini, banyak orang lebih menggunakan informasi

yang banyak tersedia dari sumber-sumber yang ditawarkan untuk membantu

mengambil keputusan membeli sesuatu, misal: keputusan untuk membeli mobil atau

komputer, sebelum berinteraksi langsung dengan petugas penjualannya. Customer

decisionsupport systems (CDSS) sangat membantu pelanggan yang ada atau potensial

dalam proses pengambilan keputusan. Banyak orang tertarik dalam melakukan proses

pembelian barang atau jasa menggunakan mesin pencari internet (search engines)

atau on-line catalogs, web directories, e-mail, atau alat-alat lainnya untuk

menentukan lokasi informasi yang dibutuhkan dalam rangka membantunya dalam

proses pengambilan keputusan. Banyak organisasi atau perusahaan telah

mengembangkan website untuk anggota atau pelanggannya yang ada dan potensial di

mana berbagai informasi, model,

atau alat-alat analisis lain disediakan untuk mengevaluasi alternatif untuk

memudahkan pengambilan keputusan yang akan dilakukannya. Web-based DSS telah

menjadi sesuatu yang populer dan sangat memberikan manfaat yang besar bagi para

anggota atau pelanggan yang dituju organisasi atau perusahaan tersebut.

Dari uraian di atas mengenai DSS, maka beberapa karakteristik dan

kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

• Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam situasi

semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.

• Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen, mulai dari

tingkat manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang paling bawah dan

para pegawai lainnya.

• DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan proses pengambilan keputusan

yang harus dilakukan.

• DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapat menambah,

menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menata kembali elemen-elemen

dasar.

• Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yang besar, dan

dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untuk digunakan.

• DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus

pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya

11

Page 13: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

dalam proses pengambilan keputusan.

• Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses

pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.

• Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yang sederhana

oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebih besar, biasanya dapat

dibangun dengan dukungan dari spesialis sistem informasi.

• DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis situasi pengambilan

keputusan yang mudah untuk dioperasikan oleh pengguna.

4. Sistem Support Eksekutif (SSE) / Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Eksekutif

Istilah eksekutif dalam pembahasan ini diterapkan untuk pengertian yang agak

bebas. Tidak terdapat suatu garis batas yang jelas memisahkan eksekutif dari para

pimpinan atau manajer lain. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi manajer

pada tingkat atas dari hierarki organisasi yang berpengaruh kuat dalam sebuah

institusi/lembaga/departemen. Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan

eksekutif istilah executive support system (ESS) sering dipertukarkan dengan

executive information system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan keduanya.

Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer

yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses

cepat atas informasi dan laporan manajamen. Di sisi lain, ESS adalah sistem

pendukung komprehensif yang mempunyai kemampuan lebih dari EIS. ESS

menyangkut juga sistem komunikasi, otomatisasi kantor, dukungan analisis, dan

intelejensia.

ESS dibangun terutama untuk menyajikan gambaran operasional suatu

organisasi; melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak; menyajikan tampilan

yang akrab di pengguna, sesuai dengan tipe keputusan individu, menyajikan

penelusuran dan pengendalian yang tepat waktu dan efektif; menyajikan akses cepat

atas informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik; mengindentifikasikan masalah;

serta menyaring, mengkompres, dan melacak data dan informasi kritikal.

Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat rincian,

menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical success factors), akses status,

analisis, pelaporan eksepsi (exception reporting), penggunaan warna, navigasi

informasi, dan komunikasi. Satu kemampuan utama ESS adalah kemampuan

menyajikan data rinci atas informasi ringkas. Sebagai contoh, seorang eksekutif

12

Page 14: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

puncak dapat memantau kemajuan fisik proyek pembangunan gedung dari waktu ke

waktu bahkan sampai ke detail pekerjaan yang sedang dikerjakan. Kemudian jika

terjadi suatu rencana penyelesaian pekerjaan yang tidak sesuai jadwal langsung dapat

dicari penyebabnya, dengan ESS, sang eksekutif tersebut dapat melihat peta jalur

distribusi bahan baku sampai ke lokasi, dan faktor penghambat dapat segera

diidentifikasi. Faktor keberhasilan kritikal dapat dimonitor dengan lima tipe

informasi, yaitu narasi masalah kritikal, diagram penjelas, keuangan tingkat puncak,

faktor kunci, dan laporan pertanggungjawaban terinci. Dengan status akses, top

eksekutif dapat memantau data atau laporan terakhir mengenai indikator kunci

melalui jaringan kapan saja. Pemantauan dapat dilakukan secara harian atau setiap

jam (lihat Gambar di bawah ini).

Gambar Monitoring data atau laporan terkhir

Kemampuan analisis kebanyakan dimiliki oleh ESS. Top eksekutif dapat

menggunakan ESS untuk melakukan analisis sesuai dengan kebutuhannya. Analisis

dapat dilakukan oleh top eksekutif dengan menggunakan fungsi yang sudah ada,

mengintegrasikan sistem lain dengan ESS, atau analisis dengan menggunakan agen

intelejen. Dengan adanya pelaporan eksepsi, top eksekutif dapat memberikan

perhatian khusus atas perbedaan yang terjadi dengan standar yang ada. Dengan

pelaporan ini, top eksekutif dapat memfokuskan perhatiannya pada suatu keadaan

atau kinerja yang buruk.

Hal-hal kritis, dengan ESS, disajikan tidak saja dalam angka-angka, tetapi juga

dengan warna. Misalnya, hijau menunjukkan kondisi baik, kuning untuk peningatan,

13

Page 15: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

dan merah untuk menggambarkan kondisi yang buruk. Kemampuan navigasi

informasi adalah kemampuan untuk menjelajah informasi berbagai data secara mudah

dan cepat. Untuk meningkatkan kemampuan ini, dapat digunakan hypermedia (yang

merupakan pengembangan dari teknologi hypertext).

Sistem komunikasi sangat dibutuhkan oleh top ekskutif. Dalam ESS, sistem

komunikasi dapat mengirim atau menerima e-mail, mengirim laporan untuk

mendapatkan perhatian seseorang, memanggil rapat, atau memberikan komentar ke

suatu kelompok diskusi di Internet.

5. Expert Support System (ESS)

ESS adalah sebuah program komputer yang menggunakan data dan aturan-

aturan tertentu untuk menyerupai keputusan yang mungkin dibuat oleh pakar. Sistem

ini didesain untuk mendukung penggunanya dengan merekomendasikan keputusan

yang spesifik, merekomendasikan aksi, atau membuat prediksi.

Para ahli atau pakar biasanya memiliki pengetahuan (knowledge) dan

pengalaman khusus untuk masalah tertentu. Mereka paham betul alternatif

pemecahan, kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan dan kerugian yang

mungkin timbul. Mereka biasanya digunakan oleh instansi untuk memberi nasehat

atas masalah tertentu, seperti pada Departemen Pertahanan masalah pembelian

peralatan militer yang teknologinya canggih, penyelesaian tuntutan pembubaran

Bisnis TNI, perampingan/reorganisasi departemen, dan strategikomunikasi dengan

media massa. Makin tidak terstruktur masalahnya, makin spesialis nasehat yang

dibutuhkan dari mereka. Expert systems (ES) mencoba untuk meniru pengetahuan

pakar tersebut. Sistem ini biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan

keputusan atas suatu masalah yang kompleks.

Secara khusus, ES adalah paket komputer untuk memecahkan atau mengambil

keputusan atas suatu masalah spesifik atau terbatas, yang kemampuan pemecahannya

dapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar. Ide dasar di balik

ES, yang merupakan teknologi intelejensia buatan terapan, sebenarnya sederhana,

yaitu memindahkan keahlian seorang atau beberapa orang pakar ke komputer.

Pengetahuan pakar ini kemudian disimpan dalam komputer. Pengguna tinggal

memanggil komputer untuk meminta saran yang dibutuhkan dapat melakukan

inferensi (inference) agar sampai kepada suatu simpulan khusus. Karena itu, seperti

seorang konsultan, sistem ini dapat memberikan saran kepada seseorang yang bukan

14

Page 16: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

pakar dan jika diperlukan juga dapat menjelaskan logika di belakang sarannya

tersebut.

ES bisa dibagi dalam dua bagian: lingkungan pengembangan (development

environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan

pengembangan digunakan oleh pengembang ES untuk membangun komponen

komponen ES dan menempatkan pengetahuan (knowledge) pada basis pengetahuan

(knowledge base). Lingkungan konsultansi digunakan oleh non-pakar untuk

memperoleh pengetahuan dan nasehat para pakar yang disimpan di sistem. Tiga

komponen utama yang biasanya ada dalam ES adalah basis pengetahuan, mesin

inferensi (inference engine), dan tampilan pengguna (user interface). Namun

demikian, secara umum, suatu ES mengandung komponen-komponen berikut:

1. Subsistem pemerolehan pengetahuan (knowledge acquisition sub system).

Pemerolehan pengetahuan adalah pengumpulan, pemindahan, dan

pentransformasian keahlian pemecahan masalah para pakar atau

pendokumentasian sumber-sumber pengetahuan ke program komputer yang

digunakan untuk mengkonstruksikan atau memperluas basis pengetahuan.

Karena pemerolehan pengetahuan dari para pakar adalah pekerjaan yang

kompleks, biasanya dibutuhkan perantara, yaitu teknisi pengetahuan

(knowledge engineer).

2. Basis pengetahuan. Basis pengetahuan mengandung pengetahuan yang

diperlukan

untuk memahami, memformulasikan, dan memecahkan masalah. Basis ini

terdiri dari dua elemen utama, yaitu fakta dan kelaziman (rule). Informasi

dalam basis pengetahuan dimuat dalam program komputer melalui suatu

proses yang disebut representasi pengetahuan (knowledge representation).

3. Mesin inferensi. Otak dari sistem pakar adalah mesin inferensi, yang juga

dikenal

sebagai stuktur pengendali (control structure) atau penginterpretasi kelaziman

(rule interpreter). Mesin inferensi biasanya memiliki tiga elemen utama, yaitu

suatu penginterpretasi (interpreter), penjadwalan (scheduler), dan penegak

konsistensi (consistency enforcer).

4. Pengguna.

5. Tampilan pengguna.

6. Papan belakang (ruang kerja). Papan belakang adalah suatu area memori kerja

15

Page 17: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

untuk menguraikan kondisi yang ada, yang ditentukan oleh data masukan.

7. Subsistem penjelasan (penjustifikasi). Subsistem ini dapat menelusuri

tanggung jawab atas simpulan-simpulan yang diberikan kepada sumbernya.

Biasanya, secara interaktif, subsistem ini menjawab pertanyaan seperti:

Kenapa suatu pertanyaan diajukan oleh ES? Bagaimana suatu simpulan

dicapai? Kenapa alternatif tertentu justru ditolak?

8. Sistem pengurai pengetahuan (knowledge refining system). Sistem ini

menganalisis pengetahuannya sendiri dan penggunaannya, belajar dari ini, dan

meningkatkannya untuk konsultasi berikutnya.

6. Work Group Support System WGSS

WGSS adalah sistem otomatis yang diarahkan untuk membuat pekerja

semakin produktif dengan mengubah struktur dan aktifitas dari kantor dan juga work

group lainnya.

Jenis-jenis SIM Berdasarkan Departemental Perusahaan

Beberapa jenis SIM departemental yang telah dikembangkan hingga saat ini, antara

lain :

1. SI Akuntansi.

Sistem ini menyediakan informasi baik berupa general ledger, neraca maupun

laporan rugi laba berdasarkan transaksi keuangan yang terjadi.

2. SI Pemasaran.

Sistem ini menyediakan informasi untuk promosi dan kegiatan pemasaran lainnya

serta tingkat penjualan dari masing-masing daerah atau segmentasi tertentu.

3. SI Penjualan.

Sistem ini menyediakan informasi penjualan harian, mingguan, bulanan, triwulan,

semesteran dan tahunan dari masing-masing jenis barang dan supplier secara rinci.

SI ini terkait erat dengan sistem persediaan barang, karena setiap penjualan akan

mengurangi persediaan barang.

4. SI Distribusi.

Sistem ini terkait erat dengan departemen penjualan. Sistem ini akan menyediakan

informasi tentang distribusi barang ke berbagai outlet yang ada, penjadwalan

distribusi dari masing-masing item barang dan jadwal pengiriman barang

langsung kepada konsumen.

16

Page 18: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

5. SI Persediaan Barang.

Sistem ini terdiri dari dua macam, yaitu persediaan bahan baku dan barang jadi.

Sementara itu, di sejumlah perusahaan juga membedakan untuk persediaan barang

jadi, yaitu berdasarkan tempatnya di gudang atau di show room. Melalui SI, dapat

diperoleh informasi yang rinci tentang item-item barang yang tersedia, dari mana

suppliernya, berapa barang yang rusak, berapa yang retur dan berapa yang harus

disorder lagi, serta berapa banyak yang telah kadaluarsa.

6. SI Pembelian.

Sistem ini akan menyediakan informasi lengkap tentang jenis dan berapa jumlah

barang yang akan dibeli, siapa suppliernya dan harga pokoknya. Sistem ini terkait

erat dengan sistem persediaan barang, karena setiap terjadi pembelian, maka akan

menambah persediaan barang.

7. SI Personalia.

Sistem ini akan menyediakan informasi lengkap tentang jumlah dan tentang staf

yang ada di perusahaan. Berapa gaji, tunjangan jabatan, masa kerja, pajak dan

bonus-bonus yang diperoleh baik oleh karena prestasi maupun lembur.

8. SI Penelitian dan Pengembangan.

Sistem ini akan menyediakan informasi secara rinci tentang kegiatan departemen

penelitian dan pengembangan, penjadwalan penelitian-penelitian yang akan

dilakukan, siapa yang akan terlibat dalam penelitian, dan bahan-bahan kebutuhan

pokok untuk penelitian tersebut.

9. SI Analisis Kredit.

Sistem ini dibangun dalam perusahaan yang memberikan fasilitas kredit dalam

penjualan produk-produknya, seperti kendaraan bermotor, mesin cuci, lemari es,

televisi, dan lain-lain. Sistem ini akan menghasilkan informasi lengkap tentang

kredit jatuh tempo, besarnya angsuran, pelunasan kredit, dan informasi lainnya.

Semua SI tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua

manajer departemen terkait agar dapat melakukan kontrol dan membuat

perencanaan selanjutnya atau mengambil keputusan-keputusan seperti berapa

banyak bahan baku yang akan dibeli untuk triwulan pertama, dan sebagainya.

17

Page 19: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Jenis-jenis SIM Berdasarkan Bidang Minat Perusahaan

1. Sistem Informasi Registrasi dan Pembayaran Biaya Kuliah

Sistem ini dibangun untuk melakukan pencatatan dan menyajikan informasi-

informasi yang berkaitan dengan pengambilan jumlah mata kuliah dan sistem

kredit semester yang dilakukan oleh para mahasiswa.

2. Sistem Informasi Supermarket

Sistem ini dibangun untuk meningkatkan kontrol baik terhadap tingkat pembelian,

persediaan barang maupun omset supermarket tersebut.

3. Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem ini sangat kompleks karena harus dapat melakukan pencatatan transaksi

mulai dari pemeriksaan dokter, laboratorium, pemondokan, apotek, dan poliklinik

untuk obat jalan, serta fasilitas-fasilitas tambahan seperti infus, operasi, dan lain

sebagainya. Titik kritis dalam pembentukan SI ini adalah pada pemodelan

database-nya yang kompleks dan besar.

4. Sistem Informasi Perhotelan

Sistem ini akan menyediakan laporan tentang banyaknya tamu yang menginap,

lama menginap, tingkat hunian, dan banyaknya fasilitas yang digunakan oleh tamu

tersebut.

5. Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem ini sebenarnya tidak begitu rumit, hanya saja jumlah data yang dimasukkan

sangat besar.

Perkembangan Sistem Informasi

SI memainkan peran kritis dalam perusahaan-perusahaan. Pada mulanya SI

digunakan untuk meningkatkan kualitas manajerial, sehingga sering disebut Sistem

Informasi Manajemen (SIM) yang kemudian dikembangkan terus seiring dengan

perkembangan TI. Adapun tahapan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Tradisional

SI dioperasikan dan dikelola secara semi-manual. Konsumen yang membeli

barang akan menyerahkan barang belanjaannya kepada kasir yang akan mencatat

jenis barang dan biaya satuanya. Setelah dilakukan penjumlahan secara keseluruhan,

18

Page 20: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

maka konsumen akan diberi kwitansi tanda pembayaran. Selanjutnya kasir akan

menyusun laporan penjualan harian untuk diserahkan ke bagian keuangan yang akan

melakukan pemrosesan data penjualan menjadi ikhtisar penjualan dan laporan rugi

laba yang selanjutnya diserahkan kepada pimpinan.

SI ini beroperasi secara lambat, sehingga sering kali pimpinan mengambil

keputusan hanya berdasarkan data asumsi atau perkiraan. Sementara data asli sedang

berproses. Disamping itu, keakuratan informasi yang dihasilkan juga masih

diragukan. Kondisi ini akan berakibat buruk terhadap perkembangan perusahaan.

2. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Perkembangan yang sangat menggembirakan, ketika teknologi komputer dapat

digunakan untuk mendukung penciptaan SI. Keuntungan utama dari pemanfaatan

teknologi ini adalah waktu untuk menghasilkan informasi lebih singkat, di samping

birokrasi dapat dikurangi, komputer juga memiliki kemampuan proses yang sangat

cepat untuk menghasilkan informasi dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

3. Sistem Informasi Berbasis Jaringan Perkantoran

Berbagai upaya akan terus dicari dan diusahakan oleh perusahaan untuk

meningkatkan profit. Melalui pembangunan SI berbasis komputer, perusahaan telah

dapat meningkatkan profit melalui kecepatan dalam layanan transaksi.

Namun perkembangan teknologi komputer kini telah memungkinkan untuk

dibentuknya suatu jaringan perkantoran, sehingga transaksi dapat dilakukan di

berbagai tempat yang berbeda dengan pusat pengolahan datanya. Melalui jaringan

komputer perkantoran, perusahaan dimungkinkan untuk membuka sejumlah tempat

transaksi, sehingga dapat meningkatkan profit dalam jumlah yang sangat besar.

Sementara itu, biaya untuk penyusunan laporan dapat dipangkas, mengingat laporan

dapat diperoleh secara online.

4. Sistem Informasi Lintas Platform

Sebuah revolusi teknologi telah memungkinkan untuk memperluas daerah kerja dan

transaksi bisnis. Teknologi baru yang merupakan gabungan antara teknologi

komputer dan telekomunikasi tersebut dikenal dengan nama Teknologi Komunikasi

Data. Dalam perkembangan selanjutnya, lahirlah sebuah teknologi internet yang

dapat menghubungkan komputer di seluruh dunia.

Dewasa ini, teknologi itu telah dieksplorasi untuk berbagai kepentingan, khususnya

untuk meningkatkan margin profit bagi perusahaan.

19

Page 21: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Hasil eksplorasi teknologi internet telah menghasilkan suatu model Sistem

Informaasi Lintas Platform (SILP) yang mendukung bisnis baru yang dikenal

dengan sebutan e-Business, yang merupakan suatu istilah yang digunakan untuk

memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan melalui Internet.

SILP ini tampaknya akan menjadi model sistem informasi masa depan, karena

melalui sistem ini perusahaan dapat dengan mudah mengintegrasikan aliran

informasi trans-departemental-regional-nasional dan enterprise.

Pihak yang terlibat dalam SI

Siapa saja stakeholders dalam SI?

– Pemilik sistem (system owners)

– Pemakai sistem (system users): internal & eksternal

– Perancang sistem (system designers)

– Pembangun sistem (system builders)

– Analis sistem & manajer proyek (system analysts and project managers)

B. SIKLUS INFORMASI

Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasinya itu para pengelola

dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi disajikan dalam bentuk

yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan untuk

menambah wawasan bagi pemakainya guna mencapai tujuan.

Sebagai contoh, data berupa nama karyawan, jumlah jam kerja, dan lain

sebagainya. Jika banyaknya jam kerja dikalikan dengan besarnya upah per jam, maka

akan diperoleh gaji kotor. Jika seluruh gaji kotor tersebut dijumlahkan, maka akan

diperoleh total gaji kotor. Setelah pemrosesan dilakukan terhadap data, maka akan

diperoleh informasi yang dapat mengungkapkan tentang gaji kotor per karyawan dan total

biaya gaji yang harus disediakan oleh perusahaan.

Informasi tersebut diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola

organisasi dalam mengambil keputusan manajerial dan strategis.

Pengelolaan data menjadi informasi itu merupakan suatu siklus, yang terdiri dari

tahap-tahap sebagai berikut :

1. Pengumpulan data.

20

Page 22: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara

tertentu, seperti sampling, data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang

biasanya merupakan proses pencatatan data ke dalam suatu file.

2. Input.

Tahap ini merupakan proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data ke dalam

komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur pengolahan data itu

merupakan urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis dalam suatu bahasa

pemrograman yang disebut program.

Gambar Siklus Informasi

3. Pengolahan data.

Tahap ini merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah

dimasukkan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi

(pengelompokan), kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam

bentuk table maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data dari tempat

penyimpan data.

4. Output

Hasil pengolahan data akan ditampilkan pada alat output seperti monitor dan printer

sebagai informasi.

5. Distribusi.

21

INPUT

PENGOLAHAN DATA

OUTPUT

DISTRIBUSI

PENGUMPULAN DATA

Page 23: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Setelah proses pengolahan data dilakukan, maka informasi yang dihasilkan harus

segera didistribusikan. Proses pendistribusian ini tidak boleh terlambat dan harus

diberikan kepada yang berkepentingan, sebab hasil pengolahan tersebut akan menjadi

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau menjadi data dalam

pengolahan data selanjutnya.

C. KUALITAS INFORMASI

Tidak semua informasi berkualitas. Oleh karena itu, sudah seharusnya dilakukan

penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat ditangkap. Kualitas

ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Keakuratan dan teruji kebenarannya

Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias dan tidak

menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan maupun

akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut.

2. Kesempurnaan informasi

Untuk mendukung factor pertama di atas, maka kesempurnaan informasi menjadi

factor penting, dimana informasi disajikan lengkap tanpa pengurangan, penambahan

atau pengubahan.

3. Tepat waktu

Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi

dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan

kekeliruan dalam pengambilan keputusan.

4. Relevansi

Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut diterima

oleh mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna jika diberikan kepada

mereka yang tidak membutuhkan.

5. Mudah dan murah

Kini, cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan

tersendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal,

maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau mencari alternatif

subsitusinya. Biaya mahal yang dimaksud di sini , jika bobot informasi tidak

sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan. Dan melalui teknologi internet, kini

orang atau perusahaan dapat memperoleh informasi dengan mudah dan murah.

22

Page 24: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi?

2. Sebutkan jenis-jenis Sistem Informasi berdasarkan fungsi dan jenis dukungannya

pada organisasi?

3. Apakah yang membedakan Sistem Pakar/Expert System (ES) dengan Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive Support System (ESS)?

4. Sebutkan Jenis-jenis SIM Berdasarkan Departemental Perusahaan?

5. Uraikanlah contoh penerapan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Eksekutif/Executive Support System (ESS) pada instansi pemerintah baik pusat

maupun daerah yang sudah sangat lazim digunakan di Indonesia?

6. Sebutkan 5 faktor yang menentukan kualitas suatu informasi?

7. Proses penyusunan data dalam sebuah urutan tertentu dilakukan di tahap mana dalam

siklus informasi?

23

Page 25: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB III. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mempelajari bab ini peserta diklat diharapkan:

Mampu menjelaskan tentang daur hidup dari pengembangan sistem, khuusunya analisa

dan perancangan sistem;

Mampu memberikan contoh aplikasi SI di masyarakat.

Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa

tahap, dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih

rinci dari tahap sebelumnya.

A. Tahap Pengembangan Sistem

Tahap dari pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Investigasi awal

2. Analisa sistem

3. Desain sistem

4. Pengembangan sistem

5. Pelatihan dan implementasi sistem

6. Perawatan sistem

A. Investigasi awal

Investigasi awal akan menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan bagi

sistem informasi yang baru. Tugasnya:

a. Mendefinisikan problem, informasi apa yang dibutuhkan dan oleh siapa, kapan

b. Menyarankan sistem alternatif

c. Mempersiapkan laporan singkat kepada tim manajemen

B. Analisa sistem, data dikumpulkan tentang sistem yang sudah ada

Tugasnya:

a. Mengumpulkan data, menggunakan teknik observasi, interview, dan

questionnaire dan melihat pada dokumen-dokumen yang telah lalu seperti

chart organisasi

24

Page 26: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

b. Menganalisa data menggunakan beberapa alat analisa

c. Menunjukkan hubungan antara input dan output dari dokumen

d. Tabel keputusan yang menunjukan keputusan apa yang harus diambil ketika

kondisi-kondisi tertentu terjadi dan hasil apa yang dapat diharapkan

menggunakan system flowchart dan juga data flow diagram.

Pada tahap ini, tim pembuat sistem akan menganalisis permasalahan secara

lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan, antara lain:

1. Kelayakan teknis, yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras,

perangkat lunak, dan organisasi untuk melaksanakan proses yang diperlukan.

2. Pengembalian ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan, dan

potensi pengembalian secara ekonomis dari pembangunan sistem itu. Dengan

memantau sejauh mana penghematan dapat dilakukan, maka peningkatan

pendapatan dan kemampulabaan dapat diperoleh sehingga perusahaan dapat

merasakan manfaat nyata dari pembangunan SI tersebut.

3. Pengembalian non-ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat,

penggunaan, potensi, dan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur

secara finansial, seperti ketersediaan informasi yang akurat dan up to date setiap

saat, citra perusahaan, moral karyawan, layanan konsumen yang semakin

memikat dan penguatan posisi perusahaan terhadap para pesaingnya.

4. Hukum dan etika, yaitu dengan menganalisis apakah sistem yang dibuat akan

beroperasi dengan batasan hukum dan etika pada umunya dan kultur perusahaan

pada khususnya.

5. Operasional, yaitu dengan menganalisis apakah sistem yang dibuat akan

beroperasi dengan batasan hukum dan etika pada umunya dan kultur perusahaan

pada khususnya.

6. Jadwal, yaitu dengan menganalisis apakah mungkin dalam ketersediaan waktu

yang ada, sistem tersebut dapat disusun dan diselesaikan.

Selain enam dimensi di atas studi kelayakan juga harus dilakukan terhadap

beberapa faktor berikut ini agar pemodelan SI dapat digunakan dalam lingkup yang

tepat, yaitu:

1. Kelayakan organisasi.

2. Memilih kelompok bisnis

25

Page 27: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

3. Melihat kemungkinan-kemungkinan permodalan.

4. Tingkat kompetisi produk harus dapat dideteksi dengan baik.

5. Lingkungan operasional sistem.

6. Sistem harga.

Singkat kata, tahap ini seperti layaknya pendirian usaha yang membutuhkan

suatu pertimbangan yang masak. Tahap ini harus dilakukan seobyektif mungkin,

agar hasilnya tidak bias. Karena kegagalan dalam melakukan studi kelayakan dapat

mengakibatkan pada kegagalan total pembangunan SI, maka tahap ini harus

dilakukan secara hati-hati oleh orang-orang yang telah berpengalaman.

C. Desain sistem, terdiri dari:

a. Mendesain sistem alternative menggunakan alat-alat pemrograman. Sistem

kemudian dievaluasi feasibilitasnya secara ekonomi, teknikal, dan operasional

b. Memilih sistem yang paling baik, yaitu sistem yang fleksibel, aman, dan efektif

dari sisi biaya

c. Menulis laporan desain sistem, mendeskripsikan fase ini untuk manajemen.

DFD biasanya digunakan untuk dokumen dan untuk menganalisa data flow dan

informasi dalam sistem.

D. Pengembangan sistem

a. Pengembangan perangkat lunaknya

b. Pengadaan perangkat keras

c. Pengetesan sistem baru

E. Pelatihan dan implementasi sistem

Konversi adalah proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Tipe-

tipe konversi:

a. Pendekatan langsung, meninggalkan sistem lama dan langsung memakai sistem

yang baru

b. Pendekatan parallel, mencoba sistem baru hanya pada satu atau sedikit bagian

dari organisasi

c. Pendekatan bertahap, yaitu implementasi sistem secara gradual.

26

Page 28: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

F. Perawatan Sistem

a. Audit sistem, analist dari sistem membandingkan sistem yang baru dengan

spesifikasi desain yang telah ditentukan di awal untuk melihat apakah sistem

tersebut produktif

b. Evaluasi secara periodik dan diperbaharui bila dibutuhkan.

Sebagaimana sudah dijelaskan, pengembangan sistem informasi meliputi

tahap-tahap yang telah diuraikan sebelum ini, dimana pengembangan sistem selalu

terjadi secara inkremental. Pengembangan sistem baru biasanya diawali dari suatu

ketidakjelasan. Dari berbagai model pengembangan yang ada, kita harus

menggunakan model pengembangan yang dapat membantu kita untuk mencapai

proses pengembangan yang mantap. ldealnya, untuk mencapai maksud tersebut, kita

seharusnya bekerja cukup lama dalam tahap analisis, untuk memahami sistem secara

keseluruhan. Akan tetapi, di tahap ini kita tidak boleh terlalu lama membahas hal-hal

rinci yang sebenarnya akan dimodifikasi dalam tahap berikutnya, yaitu perancangan.

Dengan kata lain, sebenarnya, secara relatif sebagian besar waktu yang kita

curahkan dalam pengembangan sistem adalah pada tahap analisis.

B. Aplikasi Sistem Informasi di masyarakat

SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah

menyediakan informasi bagi manajemen (karena itu dinamakan sistem informasi

manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga

informasi bagi orang-orang selain para manajer.

Ketika suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM

yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah tertentu,

baik ditingkat pusat maupun daerah, mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan yang

mereka

perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah tersegmentasi,

yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi

kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah

mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:

• Sistem Akuntansi Keuangan Negara (SKAN),

27

Page 29: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

• Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN),

• Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD),

• Sistem Informasi Kependudukan,

• Sistem Informasi Kepegawaian dan pengembangan-pengembangan sub-sub sistem tata

kelola pemerintahan lainnya.

Tabel Perbandingan Proses Pengembangan SI dengan Problem Solving

Proses

Pengembangan SI

sederhana

Problem solving

Inisiasi/Perencanaan

sistem

1. Identifikasi masalah (+rencana

solusi)

Analisis sistem 2. Analisa & pahami masalah

3. Identifikasi solusi yg diharapkan

Desain Sistem 4. Identifikasi alternatif2 solusi & pilih

solusi yg tepat

5. Rancang solusi

Implementasi sistem 6. Implementasikan solusi

7. Evaluasi hasilnya

Perawatan &

Pengembangan sistem

28

Page 30: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Uraikanlah tahap-tahap pengembangan sebuah sistem informasi?

2. Ditahap apakah biasanya dilakukan kegiatan pemrograman (coding)?

3. Jelaskanlah apa yang biasanya dikerjakan dalam tahap analisa!

4. Pada tahap apa paling banyak waktu dibutuhkan untuk pengembangan

sistem?

5. Sebutkan aplikasi SIM di masyarakat yang anda ketahui?

29

Page 31: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB IV. FLOWCHART

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mempelajari bab ini peserta diklat diharapkan:

Mengenal simbol-simbol flowchart dan fungsinya

Mampu membuat flowchart sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan

flowchart

A. DEFINISI & JENIS FLOWCHART

Flowchart merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah

dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan,

dan standar.

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan

penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan sImbol-

simbol yang standar. Tahap penyelesaian masalah yang disajikan harus jelas, sederhana,

efektif dan tepat.

Dalam penulisan flowchart dikenal dua model, yaitu sistem flowchart dan program

flowchart.

Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem

peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar

peralatan tersebut. Sistem flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan

langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam

sistem yang dibentuk.

B. SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART

Dalam menggambar flowchart biasanya digunakan simbol-simbol yang standar, tetapi

pemrogram juga dapat membuat symbol-simbol sendiri apabila simbol-simbol yang telah

tersedia dirasa masih kurang. Dalam kasus ini, pemrogram harus melengkapi gambar

flowchart tersebut dengan kamus simbol untuk menjelaskan arti dari masin-masing simbol

yang digunakannya, agar pemrogram lain dapat mengetahui maksud simbol-simbol tersebut.

Berikut ini gambar dari simbol-simbol standar yang telah banyak digunakan pada

penggambaran sistem flowchart serta contoh penggunaannya.

30

Page 32: Modul Sim Jilid 1

Keyboard

CPUDISKET

VDU

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

Pita MagnetikKartu Plong/

KeyboardPunched Paper Tape

On Line Storage /

VDU

Input / Output Magnetic Drum Process Magnetic Disc

Off Line Storage Proses Sortir Proses Merge Arus

Gambar simbol-simbol system flowchart

Contoh penggunaan sistem flowchart

Gambar Contoh penerapan sistem flowchart

31

Page 33: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Program flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu

prosedur pemecahan masalah. Dalam menggambarkan program flowchart, telah tersedia

simbol-simbol standar, tetapi seperti pada sistem flowchart, pemrogram dapat menambah

khazanah simbol-simbol tersebut, tetapi pemrogram juga harus melengkapi penggambaran

program flowchart dengan kamus simbol.

Berikut ini adalah gambar dari simbol-simbol standar yang digunakan pada program

flowchart.

Proses Input/Output Keterangan

PengujianPemberian Nilai

Awal

Awal/Akhir

Program

Konektor pada satu

halaman

Konektor pada satu

halamanArah

Gambar Simbol-simbol program flowchart

Pada penggambaran program flowchart, ada dua jenis metode, yaitu conceptual flowchart

dan detail flowchart. Conceptual flowchart menggambarkan tentang alur dari suatu

pemecahan masalah secara global saja, sedangkan detail flowchart menggambarkan alur

pemecahan masalah secara rinci.

32

Page 34: Modul Sim Jilid 1

START

INPUT

PROSES

OUTPUT

START

START

INPUT “Berapa data”; N

Jml = 0

For K = 1 to N

Input Bil

Jml = Jml + Bilbi

Next K

Print “ Jumlah = “; Jml

STOP

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

Gambar Process Conceptual Flowchart

Contoh detail flowchart :

Gambar Proses Setelah Diperbaiki

33

Page 35: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tabel Bagan, nama dan fungsi flowchart

C. PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN FLOWCHART

Beberapa prinsip yang harus ditaati dalam membuat flowchart :

1. Tidak ada bagan yang menggantung

2. Percabangan hanya ada 2 dengan indikasi Ya dan Tidak. Ya untuk menyatakan

bahwa kondisi dipenuhi, Tidak untuk menyatakan sebaliknya

3. Selalu diawali dengan Mulai dan Selesai atau Start dan Stop dengan bagan

terminator

4. Memanfaatkan konektor yang sesuai jika flowchart akan dibagi menjadi

beberapa bagian

5. Gunakan bahasa sederhana pada bagan yang digunakan.

34

Page 36: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

CONTOH KASUS

Proses yang dilakukan komputer sebenarnya hanya ada 3 proses: input, proses data dan

output. Dengan demikian, ketika ada suatu masalah yang akan diselesaikan dengan suatu

software, maka hal yang perlu diidentifikasi adalah input, proses data dan output. Misal

Masalah 1: bagaimana menentukan bahwa suatu bilangan itu adalah bilangan genap atau

ganjil?

Input : bilangan, bilangan bulat.

Proses : menentukan bilangan ganjil atau genap dengan melakukan pembagian bilangan

dengan bilangan 2. Jika sisa pembagian NOL maka bilangan tersebut genap,

sebaliknya ganjil.

Output : Bilangan Ganjil atau Bilangan Genap

Gambaran penyelesaian dengan Flowchart :

Kadang kala ada beberapa permasalahan yang memerlukan proses yang berulang. Misalnya

Masalah 2 : bagaimana menampilkan sederet bilangan dari 1 sampai n dengan satu kali

proses? N adalah batas bilangan yang ditampilkan.

Input : Batas bilangan

Proses: menampilkan bilangan dari 1 sampai batas bilangan

35

Page 37: Modul Sim Jilid 1

MODUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

output: bilangan 1 sampai batas bilangan.

Jika kemudian Masalah 2 berkembang menjadi :

1. Mencetak bilangan tidak mulai dari 1 tapi dari nilai M sampai batas N, M dan N ditentukan

oleh user.

2. Mencetak bilangan ganjil mulai dari M sampai batas N, M dan N ditentukan oleh user

3. Permasalahan nomor 2 dilengkapi dengan pemeriksaan apakah batas M bukan NOL dan

kurang dari 5

4. Permasalahan nomor 3 dilengkapi dengan pemeriksaan apakah batas N tidak kurang dari

20.

5. Pada Masalah 2, bagaimana jika nilai bil=0 pada preparation, seperti apa penyelesaiannya?

Sementara Masalah 1 dapat juga dikembangkan menjadi :

1. Ditambahkan informasi apakah bilangan yang dicek lebih besar atau lebih kecil dari pada

25 lalu tampilkan keterangan bahwa bilangan lebih besar atau lebih kecil dari 25

2. Dilakukan pemeriksaan awal bahwa input yang diberikan harus berada antara nilai 10

sampai 30.

36

Page 38: Modul Sim Jilid 1

Disusun oleh: Andi Asnita Novyanti, S.Kom

DAFTAR PUSTAKA

1. Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perencanaan & Pembangunan Sistem

Informasi, Penerbit ANDI Yogyakarta, 2002.

2. http://denokfaizah.files.wordpress.com/2009/03/teorikasusmodulsim.doc

3. http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/Konteks%20Pengembangan%20SI.ppt

4. http://ska.web.id/files/Modul%20SIM.pdf

5. http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/258/KT_SIM.pdf

6. http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads//2008/08/sim.pdf

37


Top Related